Imunologi
Imunologi
TERHADAP INFEKSI
Ety Apriliana
Referensi
Murray Patrick R, Rosenthal Kenneth S, Pfaller
Michael A. Medical Microbiology 5th ed. Elsevier.
2005
Abbas. Basic Immunology 2nd ed. Elsevier. 2004
Pendahuluan
3 tipe pertahanan terhadap invasi bahan infeksius :
1. Barier alami
- kulit, mukus, silia, epitel, asam lambung, empedu
Membatasi masuknya bahan asing
relatif kering
Kondisi Kulit
tidak menunjang
pertumbuhan
sebagian besar
mikroorganisme
pH rendah
Pertahanan terhadap infeksi pada
mukosa
Sekresi Substansi anti Mikroba
mukus Silia (dalam air mata, mukus
Saliva):
lisozim
Perlindungan
Mukosa laktoferin
Terhadap
Infeksi
IgA Sekretorik
Barier Terhadap Infeksi
Mukosa Epitel :
Sekresi mukus :
Silia
Permukaan mukosa :
peptida kationik
Lisozim : induksi lisis bakteri
Lactoferin : iron-binding protein
IgA
ditemukan pada air mata, mukus, saliva
Barier Terhadap Infeksi
b. Kondisi keasaman lambung, vesica urinaria, ginjal,
kandung empedu inaktivasi virus dan bakteri
d. Demam
membatasi/mencegah pertumbuhan mikroba
Respon imun lebih efisien pada temperatur yang lebih tinggi
RESPON ANTIBAKTERIAL
Inflamasi akut merupakan mekanisme pertahanan
awal terhadap infeksi
mencegah penyebaran infeksi dari fokus infeksi
dan memicu respon imun spesifik.
Interferon - - +++ - -
Neutrofil ++++ - - + +
Makrofag ++ +++ ++ ++ +
Sel NK - - +++ - -
Antibodi ++ + + + ++
Aktivasi Respon
Komponen bakteri merupakan aktivator yang hebat
terhadap respon nonspesifik :
mannose-binding protein
komplemen :
mengaktivasi respon inflamasi
dapat langsung membunuh bakteri gram negatif, juga
bakteri gram positif (<<)
Aktivasi Respon
Aktivasi cascade komplemen oleh bakteri gram
positif dan gram negatif memiliki faktor protektif :
Faktor kemotaktik (C3a) untuk menarik neutrofil dan
makrofag ke lokasi infeksi
Anaphylatoxins (C3a dan C5a) untuk menstimulasi
sel mast melepaskan histamin dan memingkatkan
permeabilitas vaskuler
Opsonins (C3b) berikatan dengan bakteri dan
memicu fagositosis
AB cell-activator (C3d)
Komponen bakteri yang dapat mengaktivasi Respon protektif
Aktivasi langsung melalui TLR atau Reseptor lain
Lipopolisakarida
Lipoteichoic acid
Lipoarabinomannan
Glycolipids, glycopeptides
Polyanions
N-formyl peptides
Peptidoglycan fragments
digestion
Repons Antiviral
!
Respons imun terhadap Virus
Infeksi