Anda di halaman 1dari 53

Materi Kuliah 1:

Desain Penelitian

KULIAH RISET KEPERAWATAN SEMESTER 6 STUD


I
PROGRAM FAKULTAS KESEHATAN T.A 2014/2015
KEPERAWATAN
UKIM
• BAHAN AJAR INI TIDAK MENGGANTIKAN REFERENSI RESMINYA.
• HANYA DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN KULIAH, BUKAN SEBAGAI ACUAN /
REFERENSI DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH.
• DILARANG MENGGANDAKAN, MENJUAL MAUPUN MEMPUBLIKASIKAN BAHAN
AJAR INI PADA MEDIA APAPUN.
Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui dan memahami desain


penelitian deskriptif
2. Mengetahui dan memahami desain
penelitian analitik
Desain Penelitian
Pedoman atau prosedur serta teknik
dalam perencanaan penelitian yg
berguna sbg panduan untuk
melaksanakan penelitian secara
terarah, efisien, dan efektif.
* Berdasarkan ada/tdknya uji hipotesis
Laporan kasus
Kualitatif
Seri Kasus
Deskriptif
(Observasional) Survei (Cross-
Kuantitatif sectional)
Desain
Cohort
Penelitian
Bidang Survei (Cross-
Kesehatan* sectional)
Observasional
Case-control
Cohort
Analitik
Pra-eksperimen
Eksperi
Kuasi-eksperimen
mental

Eksperimen murni
DESAIN DESKRIPTIF

• Definisi: penelitian yang menyajikan


gambaran mengenai fenomena yang
ditemukan, karakteristik populasi,
atau studi beberapa variabel tanpa
mencari hubungan diantara variabel2
tersebut
Laporan kasus
Kualitatif
Desain Seri Kasus
Penelitian Deskriptif
Bidang (Observasional)
Survei (Cross-
Kesehatan* sectional)
Kuantitatif

Cohort
DESAIN DESKRIPTIF KUALITATIF

• Pertanyaan penelitian:
– Mengapa?
– Bagaimana?
• Menghasilkan jawaban dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan dari subyek yang
diamati
• Tidak untuk menguji hipotesis, melainkan
mengembangkannya sejalan wkt penelitian
DESAIN DESKRIPTIF KUALITATIF

• Menentukan subyek penelitian

• Menentukan variabel-variabel penelitian

• Melakukan pengumpulan data dengan metode2


seperti: Diskusi kelompok terarah (FGD), observasi
langsung, wawancara mendalam
'
'------------ .,"-
)

• Mendeskripsikan hasil secara detil terutama


pada subyek yang unik
!------------'
l '
Contoh Penelitian
Deskriptif Kualitatif
• Penelitian Keperawatan Jiwa:
Gambaran Respon Berduka Pada Anak
Remaja Dengan Orangtua Bercerai Di
Smp Negeri 1 Jatinangor Kabupaten
Sumedang
Purwanti D, et al (2013)
DESAIN DESKRIPTIF
KUANTITATIF
• Pertanyaan penelitian:
–Apa? Siapa?
– Berapa banyak?
• Menghasilkan jawaban dalam angka yaitu:
jumlah dan % untuk var skala kategorik,
atau nilai mean dan SD untuk var skala
numerik
• Tidak untuk menguji hipotesis, melainkan
menghasilkan hipotesis baru
DESKRIPTIF KUANTITATIF
Deskriptif Kuantitatif

Survei (Cross-sectional) Cohort

Observasi / Observasi / pengukuran var dilakukan


pengukuran var dlm rentang waktu tertentu sejak sebelum
var tersebut tdk ada/tdk terjadi
hanya satu kali

Ukuran Kuantitatif: Ukuran Kuantitatif:


Prevalensi Insidensi
DESAIN DESKRIPTIF
KUANTITATIF
• Contoh Judul:
– Studi deskriptif faktor-faktor yang
mempengaruhi dukungan suami dalam
pemilihan metode kontrasepsi jangka
panjang di kelurahan A kota B tahun 2007
• Populasi:
– Suami dari perempuan pengguna
kontrasepsi jangka panjang di kelurahan A
kota B tahun 2007
DESAIN DESKRIPTIF KUANTITATIF
Peneliti mulai Menentukan variabel penelitian
dari sini
!!!
Menentukan sampel / sasaran penelitian

Mengumpulkan data tentang variabel


penelitian dan karakteristik sasaran penelitian
(umumnya menggunakan karakteristik
demografis seperti umur, jenis kelamin,
pekerjaan, status ekonomi, dll)

Menganalisis data tentang variabel penelitian


berdasarkan karakteristik sasaran penelitian
DESAIN ANALITIK
• Pertanyaan penelitian:
–Adakah perbedaan / hubungan /
pengaruh?
–Apa sebabnya?
– Seberapa besar risikonya
• Menguji hipotesis tentang adanya
perbedaan / hubungan / pengaruh /
risiko
* Berdasarkan ada/tdknya uji hipotesis
Survei (Cross-
sectional)
Observasional
Case-control

Cohort
Desain
Penelitian Analitik
Bidang Pra-eksperimen
Kesehatan* Eksperi
mental Kuasi-eksperimen

Eksperimen murni
DESAIN ANALITIK
OBSERVASIONAL
• Definisi: penelitian yg pada
prinsipnya melakukan pengamatan
terhadap fenomena yang terjadi
tanpa intervensi / tindakan /
perlakuan terhadap satu atau lebih
variabel penelitian
* Berdasarkan ada/tdknya uji hipotesis

Survei (Cross-
sectional)
Observasional
Case-control
Desain
Penelitian Analitik Cohort
Bidang
Kesehatan*
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CROSS-SECTIONAL
• Definisi: penelitian yang menghubungkan
dua variabel (atau lebih) yang diukur pada
satu saat tertentu.
• Tiap subyek diukur satu kali, dan
pengukuran variabel-variabel dilakukan
saat itu juga
• Pengukuran faktor risiko (var bebas) dan
efek/kejadian (var terikat) dilakukan
sekaligus
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CROSS-SECTIONAL
• Keuntungan
Murah, mudah, hasil cepat diperoleh
• Keterbatasan
Hubungan waktu tidak jelas sehingga
tdk dapat menentukan mana penyebab
dan mana akibat, tidak praktis utk
meneliti kasus jarang, butuh subyek
cukup banyak, tidak menggambarkan
perjalanan penyakit
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CROSS-SECTIONAL

• Contoh Judul:
Hubungan dukungan keluarga dengan
perilaku lansia dalam pengendalian
hipertensi di Wilayah Kecamatan A Kota
B Tahun 2013
Populasi:
Lansia penderita hipertensi di Wilayah
Kecamatan A Kota B Tahun 2013
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CROSS-SECTIONAL
Peneliti mulai Menentukan variabel bebas dan variabel terikat
dari sini
!!!
Baik variabel bebas maupun variabel terikat
yang diteliti telah terjadi sebelum penelitian

Menentukan sampel sasaran secara umum


(tidak membedakan kelompok berisiko / tidak berisiko
atau kelompok sakit/ tidak sakit)

Mengumpulkan informasi tentang variabel bebas


dan variabel terikat pada satu waktu

Menganalisis informasi tentang variabel bebas dan


variabel terikat dari sampel tersebut
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CROSS-SECTIONAL

Pengukuran faktor risiko dan efek dilakukan sekaligus

a - efek {+)
Ada

/ b- efek (-)

Faktor risiko

c - efek {+)
I
Tidak Ada
d- efek (-)
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CASE-CONTROL

• Definisi: penelitian yg menghubungkan


dua variabel (atau lebih), yaitu var.bebas
dan var.terikat dengan mengidentifikasi
kelompok kasus dan kontrol (Var.terikat)
kemudian var.bebas ditelusuri secara
retrospektif (melihat ke belakang).
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CASE-CONTROL
• Keuntungan
Mampu meneliti kasus jarang, hasil cepat,
biaya murah, butuh subyek lbh sedikit, dapat
mengidentifikasi lebih dari satu faktor risiko
• Keterbatasan
Kemungkinan bias ingatan, karena hanya
mengandalkan daya ingat atau rekam medis,
Validasi informasi sukar, kedua kelompok
mungkin tdk sebanding, hanya untuk meneliti
satu variabel terikat.
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CASE-CONTROL
• Contoh Judul:
Hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dan
non hormonal dengan kejadian kanker serviks di
RS A Tahun 2013
• Populasi Kasus:
– Pasien yang menderita kanker serviks
• Populasi Kontrol:
– Pasien yang menderita penyakit lainnya (bukan
kanker serviks)
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN CASE-
CONTROL

Membandingkan Mengumpulkan data


informasi tentang dengan menelusuri
variabel bebas ke belakang
antara sampel kasus informasi tentang
variabel bebas Menentukan sampel kasus
dan sampel kontrol
(faktor risiko) (yang mengalami penyakit /
kejadian yang diteliti) dan
sampel kontrol (yang tidak
mengalami penyakit / kejadian
yang diteliti

Peneliti Menentukan
mulai dari variabel
sini bebas dan Baik variabel bebas maupun
!!! variabel variabel terikat yang diteliti
terikat telah terjadi sebelum penelitian
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
CASE-CONTROL

Adakah faktor
risiko?
Ditelusur
retrospektif
Dn
L
J

Faktor risiko {+)


Kasus (Kelompok
Faktor risiko (-) subyek dengan efek)

Faktor risiko {+)


Kontrol (Kelompok
Faktor risiko (-) subyek tanpa efek)
DESAIN ANALITIK COHORT

• Definisi: penelitian yg
menghubungkan dua variabel
(atau lebih), yaitu var.bebas dan
var.terikat dengan mengidentifikasi
var.bebas, kemudian var.terikat
ditelusuri secara prospektif
maupun retrospektif.
DESAIN ANALITIK COHORT

• Pada awal penelitian, belum terjadi


kejadian yang diteliti (var.terikat)
• Subyek penelitian adalah orang
sehat yang tidak menderita
penyakit yang sedang diteliti
DESAIN ANALITIK COHORT
• Keuntungan
Desain terbaik dlm menentukan insidens dan
perjalanan penyakit, hubungan waktu sangat
jelas, desain terbaik untuk kasus2 fatal, mampu
meneliti lebih dari 1 var terikat
• Keterbatasan
Butuh wkt lama, biaya mahal, rumit, tidak efisien
utk kasus jarang, kemungkinan drop out (pasien
hilang atau undur diri dalam pengamatan) dapat
mengganggu analisis hasil.
DESAIN ANALITIK COHORT

• Terdiri atas:
– Kohort Prospektif
– Kohort Retrospektif
DESAIN ANALITIK COHORT
PROSPEKTIF
• Contoh Judul:
– Hubungan antara tehnik insersi kateter
intravena dan lokasi pemasangan kateter
intravena dengan kejadian phlebitis di RSUD X
Tahun 2013
• Populasi:
– Pasien rawat inap di RSUD X Tahun 2013
• Kriteria Eksklusi:
– Mengalami phlebitis
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
COHORT PROSPEKTIF

Peneliti Menentukan Hanya variabel bebas yang diteliti


mulai variabel yang telah terjadi sebelum
dari bebas dan penelitian, variabel terikat belum
sini variabel terjadi
!!! terikat

Menentukan sampel
yang berisiko (yang
mengalami faktor risiko
yang diteliti) dan
sampel tidak berisiko
(yang tidak mengalami
faktor risiko yang diteliti
Membandingkan informasi
tentang variabel terikat Mengumpulkan data dengan
antara sampel yang mengikuti dalam rentang
berisiko dan yang tidak waktu tertentu sampai
berisiko variabel terikat yang diteliti
terjadi
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
COHORT PROSPEKTIF

Diikuti prospektif
Apakah
----------- teriad i efek?

Ya

Tidak

Ya
faktor ri siko (•)
Tidak
DESAIN ANALITIK COHORT
RETROSPEKTIF
• Contoh Judul:
– Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif
terhadap berat badan bayi pada usia 1
tahun
• Populasi:
– Bayi yang lahir normal cukup bulan
• Data Sekunder:
– Rekam Medis RS (jika data lengkap)
DESAIN ANALITIK PENDEKATAN
COHORT RETROSPEKTIF
Diikuti 'prospektif' Penefitian
dilakukan
, di sini

Apakah
teriadi efek?

Ya
faktor risiko -(+)1,.. -----c

Subyek
f<Jktor
tanpa
risiko
I Tidak

dan tanpa efek· Ya


faktor risiko (-
Tidak
DESAIN ANALITIK
EKSPERIMENTAL
• Definisi: penelitian yg melakukan
intervensi / tindakan / perlakuan
terhadap satu atau lebih variabel
penelitian dan kemudian mempelajari
efek / hasil / keluaran / pengaruh yang
ditimbulkan dari intervensi / tindakan /
perlakuan tersebut.
DESAIN ANALITIK
EKSPERIMENTAL
• Jenis Intervensi / tindakan / perlakuan :
uji obat, uji diagnostik, intervensi pendidikan
(penyuluhan), intervensi perubahan perilaku
(metode baru), dan intervensi kesehatan
masyarakat (program-program kesehatan
yang terbaru).
* Berdasarkan ada/tdknya uji hipotesis

Desain Pra-eksperimen
Penelitian Eksperi
Analitik
Bidang mental Kuasi-eksperimen
Kesehatan*
Eksperimen murni
DESAIN ANALITIK
EKSPERIMENTAL
• Pra-eksperimen dan Kuasi-Eksperimen:
tidak ada proses randomisasi
• Eksperimen Murni / Uji Klinis:
terdapat proses randomisasi
– Contoh Penelitian RCT (Randomized
Controlled Trial)
DESAIN ANALITIK
EKSPERIMENTAL
• Randomisasi:
proses acak untuk menentukan alokasi
peserta mana yang mendapat perlakuan,
mana yang menjadi kontrol
• Randomisasi ≠ Random Sampling
– Random sampling merupakan cara pengambilan
sampel penelitian secara acak
– Random sampling mendahului randomisasi
DESAIN ANALITIK
EKSPERIMENTAL
• Randomisasi merupakan metode dalam
desain analitik eksperimental yang berguna
dalam menyingkirkan kemungkinan adanya
confounding (variabel pengganggu) dalam
penelitian.
• Cara randomisasi yang terbaik:
Menggunakan tabel angka random
DESAIN ANALITIK EKSPERIMENTAL

• Keuntungan
Desain terkuat untuk menentukan hubungan kausal
(sebab-akibat jelas), mengontrol bias dan perancu,
lebih efektif secara statistika, pengaruh faktor luar
tidak terdapat terutama setelah proses randomisasi
• Keterbatasan
Secara epidemiologis sangat kaku, desain yg
kompleks dan mahal, mungkin tidak representatif
terhadap populasi terjangkau bahkan populasi
target, dapat dihadapkan pada masalah etika (uji
obat)
DESAIN ANALITIK EKSPERIMENTAL:
PRA-EKSPERIMEN
• Contoh Judul:
Pengaruh pemberian aromaterapi terhadap tingkat
kecemasan pasien sebelum operasi dengan
anestesi spinal di RS A Tahun 2013
• Populasi:
– Pasien RS A tahun 2013 yang akan dilakukan
operasi dengan spinal anestesi
• Pengukuran:
– Sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi
DESAIN ANALITIK
PRA-EKSPERIMEN
Peneliti mulai dari sini

Menentukan
subjek
penelitian
Melakukan
pengamatan/
pengukuran
Pretes .
tingkat kepatuhan
t kontrol sebelum
perlakuan Hasil Pengamatan/
Memberikan uan pengukuran
Perlak r+ dibandingkan
(PKMRS) sebelum
perlakukan
Melakukan dan sesudah
pengamatan/
pengukuran
PPorset- . tingkat kepatuhan
tetsetst kontrol setelah
. perlakuan
DESAIN ANALITIK EKSPERIMENTAL:
KUASI-EKSPERIMEN
• Contoh Judul:
– Pengaruh Pemberian Penyuluhan Pola Hidup
Sehat Terhadap Peningkatan Pengetahuan
tentang Hidup Sehat Pada Pengunjung RS A
Tahun 2013
• Populasi yang mendapat perlakuan:
– Pengunjung RS A Rawat Jalan Klinik Penyakit
Dalam, Bedah, Anak, dan Kebidanan.
• Populasi yang mendapat perlakuan:
– Pengunjung RS A Rawat Jalan Klinik lainnya
DESAIN ANALITIK
KUASI-EKSPERIMEN
[ _ _Pcneliti mulai dari sini

.l
Mencntukan subjek

---
penelitian
I .

Melakukan
.
-
Memberikan Perlakuan
pada kelompok A
-- pengamatan/
pengukuran pada
-
. Hasil
Pengamatan/
efek/dampak pengukuran

'"
. . -
D
Dibandingkan/
analisis

Melakukan
! Hasii
Kelompok B
.
- {scbagai kontrol} .- pengamatan/
pengukuran pada
-. Pengamatan/
pengukuran
efek/dampak
DESAIN ANALITIK EKSPERIMENTAL:
UJI KLINIS
• Contoh Judul:
– Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap
Pecegahan Kejadian Influensa Pada Anak
Usia 7-12 Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas A Tahun 2013
• Populasi:
–Anak Usia 7-12 Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas A Tahun 2013
DESAIN ANALITIK
UJI KLINIS PARALEL

Efek +
Kelompok.
perlakuctn
Efek •
Suby~k yang .
memenuhi
kriteria . Efek
+ .·
Kelompo
k Efek -
kontro
l
DESAIN ANALITIK
UJI KLINIS CROSS-OVER

»>: - Keloropok
~,--- /I
KeJompok /
Efek +.
- pe.rlctkuan
....,-- kontrol
Efek- I
-.,~ Efek + I
.-----------, ~
Kelompok
kontrol
Kelompok /r-------,
perlakuan
Efek-
I
Pe rlaku an
I Perlakuan

I Periode wash-out
CONTOH JUDUL PENELITIAN
TERKAIT DESAIN YANG DIPILIH
1. Penelitian Deskriptif:
– Gambaran....,
– Karakteristik...,
– Distribusi...,
– Studi….,
2. Penelitian Analitik Cross-Sectional:
– Perbedaan...,
– Hubungan...,
3. Penelitian Analitik
Case-Control, Cohort, dan
Eksperimental
– Perbedaan...,
– Hubungan...,
– Pengaruh...,
Referensi
• Sudigdo Sastroasmoro. Sofyan Ismael. Dasar-
dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5.
Sagung Seto. 2014
• A, Aziz Alimul Hidayat. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknis Analisis Data. Edisi
1. Salemba Medika. 2007

Anda mungkin juga menyukai