Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASION

STUDIO PERANCNAGAN ARSITEKTUR 5

RAHMAT SOPIANTO
HAMZAH
EDY SOFYAN
MUH.RAIS
MUH.SALDI
MUH.YUSRAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2019
Apa Itu Smart Building?

Smart building adalah bangunan yang menggunakan Building Automation System (BAS)
ataudisebut juga dengan Intelligent Building System (IBS). IBS adalah teknologi dengan instalasiyang
memungkinkan seluruh perangkat fasilitas gedung untuk dapat dirancang dan diprogramsesuai
kebutuhan, keinginan & kontrol otomatis terpusat. Penggunaan sistem ini dapatmenghemat banyak
energi karena seluruh peralatan dirancang agar dapat digunakan dengan lebihefektif dan efisien.

Kata “Cerdas” pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an untuk
menggambarkan suatu bangunan cerdas. Seiring dengan perkembangnan teknologi informasi, dan permintaan
pelayanan yang semakin tinggi dari para pemilik maupun pengguna bangunan terhadap kenyamanan dan
keamanan lingkungan, sehingga tercipta sebuah konsep tentang “Bangunan Cerdas” atau lebih dikenal dengan
sebutan Smart Buliding/Intelligent Building. Konsep ini lahir sebagai akibat dari meningkatnya kesejahteraan
manusia dan perubahan pola hidup modern yang menuntut tingkat pelayanan dan pengelolaan lingkungan
bangunan, dimana sangat mempengaruhi pada kesejahteraan dan pelayanan di tempat kerja, selanjutnya akan
mempengaruhi pada produktifitas, moralitas dan kepuasan. Maka, untuk memenuhi tuntutan tersebut perlu ada
bangunan cerdas yang dapat menciptakan sebuah upaya multidisiplin ilmu untuk mengintegrasikan dan
mengoptimalkan struktur bangunan, sistem layanan, pengelolaan, dan lingkungan yang nyaman, aman serta
hemat biaya.
[J.K.W. Wong, H. Li, & S.W. Wang, 2005; Intelligent Building Research]
Apa Itu Smart Building?
Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan sebuah hunian dengan dukungan
teknologi informasi (TI) yang modern akan semakin meningkat. Tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan informasi saja tentunya, hunian dengan konsep smart building atau gedung cerdas
mampu memangkas kebutuhan penggunaan energi mencapai 50 persen. Smart building atau
lebih dikenal dengan sebutan smart house, sudah diterapkan di beberapa negara-negara maju,
seperti di Korea Selatan dan Singapura.
Konsep ini mengoptimalkan sebuah bangunan dengan penggunaan teknologi modern
tingkat tinggi seperti menggunakan PLC (programmable logic controllers) yang kemudian
dihubungkan pada beberapa komponen lain (sensor) yang digunakan untuk mengendalikan
hampir semua bagian dari rumah. Walaupun harganya terbilang cukup mahal, banyak manfaat
yang dapat diperoleh para penghuni rumah dengan menggunakan dan mengaplikasikan konsep
smart building ini.
Sektor Energi Smart Building

Terdapatnya 9 sektor energi yang akan menjadikan target terhadap


bangunan yang dapat dikatakan smart building.

Sembilan poin energi diatas dapat dihubungkan satu sama lain menjadi suatu bentuk
konsep bangunan yang mengungsung bangunan pintar atau biasa disebut dengan smart
building, satu hal yang belum banyak dipikirkan pada konsep pembangunan di Indonesia.
Konsep Teknologi Smart Building
Konsep teknologi smart bulding ini merupakan teknologi yang memadukan desain,
arsitektur, elektrikal, network,efesiensi dan security sehingga menghasilkan kehandalan,
keamanan , dan pengontrolan otomatisasi tanpa adanya tenaga manusia lagi.
konsep smart bulding seperti yang saya kemukakan diatas merupakan gabungan dari
beberapa pakar yang tujuannya tak lain adalah efesiensi, kemudahan pengontrolan, otomatisasi,
dan menjamin keamanan sebuah gedung atau bangunan. Salah satu konsep sederhana dari
smart building ini implementasinya pada smart home. Konsep rumah dimana semua terhubung
dalam satu kontrol yang terdiri dari sensor asap, parking otomatis, central lock, lampu kontrol,
wifi akses, cctv, dan banyak lagi.
Konsep Teknologi Smart Building

Ada 3 bagian utama dalam penerapan implementasi teknologi smart bulding :

 Infrastructure; yang meliputi building system, telpon data dan IP TV, CCTV, GPON
dan teknologi BAS.
 Manage service; yang meliputi managed LAN/WAN, managed security, dan
managed building infastrukture.
 Integrated System: meliputi payment system, digital signage, dan parking system.
Konsep dan Pemanfaatan Smart Building

Konsep smart building memang sangat menggiurkan.


Sayangnya, untuk saat ini realisasinya masih dibilang cukup sulit
mengingat besarnya dana yang perlu dikeluarkan untuk merubah
suatu hunian memiliki teknologi yang modern tersebut.

Apabila Anda ingin memiliki hunian yang mengikuti


konsep smart building ini, maka perlu ada beberapa infrastruktur
dan prasarana yang bisa menunjang hunian untuk
mengoperasikan teknologi-teknologi yang ada di dalamnya.
Beberapa infrastruktur yang wajib ada di antaranya adalah:

•Dukungan akses teknologi internet yang stabil dan cepat


•Jaringan komunikasi yang cepat
•Adanya dukungan dari vendor-vendor yang ahli dalam hal ini.
Konsep dan Pemanfaatan Smart Building
Konsep dasar dari suatu Bangunan Cerdas yaitu desain berkelanjutan (Sustainable Design) harus
memperhatikan unsur-unsur sosial, teknologi dan lingkungan dengan mengintegrasikan beberapa sub-
sistem pada bangunan secara sinergis, seperti: Sistem Otomasi Bangunan, HVAC System, Sistem
Pencahayaan, Sistem Transportasi, Sistem Pencegahan Kebakaran, Sistem Keamanan, Sistem
Komunikasi dan Sistem Penghematan Energi. Dengan adanya desain berkelanjutan diharapkan dapat
memberikan kemudahan dalam perpindahan tempat bagi para penghuni, pengguna, menyediaan
sarana dan prasarana penunjang bangunan berupa perlengkapan maupun peralatan dalam bangunan,
serta menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang segala kegiatan pada sistem
informasi.
Konsep Bangunan Cerdas yang terintegrasi secara sinergi dan terpadu yang dapat mendukung
pada Sistem Bangunan Hijau sebagai salah satu cara dalam penghematan energi, penghematan biaya
operasional dan memudahkan dalam pengelolaan bangunan termasuk pemeliharaannya, seperti
terlihat pada gambar dibawah ini:
Building Tercanggih di Dunia

122 Leadenhall Street,


Londonsatu-minGedung yang dikenal juga dengan nama Cheesegrater ini memiliki
tinggi 737 kaki atau sekitar 225 meter. Rancangan bangunan ini memiliki
spesifikasi akan sebuah gedung pintar karena telah mengadopsi beberapa
teknologi pendukung, diantaranya memiliki sistem canggih guna memantau
penggunaan lampu. Begitu pula pada tiap tujuh lantai yang telah terpasang
sistem yang mengatur agar tiap sudut memiliki sirkulasi udara tanpa hambatan.
Hal ini mengurangi kebutuhan akan penggunaan sistem pendingin (Air
Conditionong) sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Capital Tower,Singapuradua-min
Memiliki ketinggian 254 meter, gedung ini berada di urutan ke 133 sebagai yang
tertinggi di dunia. Dengan konstruksi yang selesai pada tahun 2000, bangunan ini
memiliki fasilitas yang disebut dengan Intelligent Building Management System
(IBMS) yang mengatur segala layanan maupun fasilitas yang tersedia. Gedung ini
juga memiliki manajemen parkir mobil cerdas yang menampilkan informasi
ataupun status yang ditampilkan secara real-time. Begitu pula pada lift yang
mencapai 52 lantai, Anda akan disuguhkan dengan berbagai informasi yang
ditampilkan melalui dual LCE panel.
Vendor Smart Bulding Indonesia

Walaupun teknologi ini sangat baru dan belum dikenal secara luas di indonesia.
Tapi beberapa gedung-gedung dalam negeri yang sudah menerapkan ini contohnya
bangunan BNI 46, Telkom Landmark Tower, Menara 77, The mansion bukit golf dan
masih banyak lagi.
Sisi positif Smart Bulding
Sisi Negatif Smart Bulding
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai