PSIKOTIK AKUT
DENGAN EPILEPSI
Farizan Hasyim Hari Pratama, S.Ked 1830912310066
Meyta Saskia Regita Putri, S.Ked 1830912320126
Siti Aisyah, S.Ked 1830912320107
Dian Pertiwi Hariati, S.Ked 1830912320011
Pasien datang
Bukan
Gangguan jiwa gangguan jiwa
Organik Fungsional 2
DEFINISI PSIKOTIK
suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan ( sense of
realitiy) hal ini dapat diketahui dengan terganggunya pada hidup
perasaan (mood dan afek), prosis berpikir, psikomotorik dan
kemauan, sedemukian rupa sehingga semua ini tidak sesuai
dengan kenyataan lagi
DEFINISI EPILEPSI
perubahan kesadaran yang mendadak, dalam waktu yang
terbatas dan berulang-ulang, dengan atau tanpa pergerakan yang
involunter dan sebabnya bukan karena kelainan seperti gangguan
peredaran darah, kadar glukosa darah rendah, gangguan emosi,
pemakaian obat tidur atau keracunan. Setidaknya ada dua kejang
tanpa provokasi atau dua bangkitan refleks yang berselang >24
jam
EPIDEMIOLOGI
Gangguan psikotik pada pasien epilepsi adalah 7%-12%.
KLASIFIKASI
• Iktal
• Preiktal
• Interiktal
• Berhubungan dengan iktal bervariasi
FAKTOR PREDISPOSISI
• Awitan usia muda (pubertas)
• Kejang berlanjut menahun
• Perempuan
• Tipe kejang parsial kompleks, automatisme
• Frekuensi kejang
• Lokus fokus epilepsi (temporal)
• Abnormalitas neurologik
• Gangliogliomas, hamartomas
GEJALA
Psikosis iktal
• Iritabilitas
• Keagresifan
• Otomatisme
• Mutisme
Psikosis inter iktal
• Waham kejar dan keagamaan (onset yang tersembunyi)
• Halusinasi audiotorik
• Gangguan moral dan etika
• Kurang inisiatif
• Pemikiran yang tidak terorganisasi dengan baik
• Perilaku agresif
• Ide bunuh diri
post iktal
• Halusinasi (auditorik, visual, taktil)
• Perubahan perilaku seksual
• Waham (keagamaan, kebesaran, kejar)
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
1. Atasi epilepsinya dengan antikonvulsan (karbamazepin, asam
valproat, gabapentin, dan lamotigine).
2. Berikan obat antipsikosis
3. Potensi terjadinya interaksi obat
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. J
• Usia : 35 tahun
• Jenis kelamin : Pria
• Alamat : Kalayan
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Petani
• Agama : Islam
• Suku : Banjar
• Bangsa : Indonesia
• Status Perkawinan : Cerai hidup
• Berobat Tanggal : 27 Mei 2019
KELUHAN UTAMA
• gaduh gelisah
AUTOANAMNESIS
Pasien datang ke IGD RSJ Sambang Lihum dengan hanya menggunakan sarung dan
dalam keadaan diikat, pasien terlihat tidak terawat. Pasien tidak bisa diajak bicara,
jika pun dijawab tetap tidak jelas dan sulit untuk dipahami. Pasien lalu di fiksasi
karena tidak bisa tenang dan tidak kooperatif. Saat ditanya mengenai perasaan yang
pasien rasakan, pasien mengaku akhir-akhir ini marah tetapi saat ditanya lebih lanjut
pasien kembali mengamuk. Ekspresi yang pasien tampilkan juga mengesankan
bahwa pasien sedang marah. Pasien mengaku mendengar suara-suara bisikan tapi
pasien tidak mau menjelaskan lebih lanjut mengenai bisikan yang pasien dengar.
Pasien juga tidak bisa mengendalikan emosi dan amarah, sehingga pasien berteriak
dan meracau selama di IGD.
HETEROANAMNESIS
Pasien dibawa oleh ibu pasien ke IGD RSJ Sambang Lihum dikarenakan pasien mengamuk dan
mengganggu lingkungan sekitar. Pasien mulai mengamuk sejak subuh hingga akhirnya pada
pukul 08.00 pagi dibawa ke RSJ Sambang Lihum. Selain mengamuk, pasien juga memecahkan
jendela tetangga dengan balok kayu, mendobrak rumah tetangga, merusak barang-barang dan
membawa senjata tajam. Pasien lalu diikat oleh warga dan dibawa ke IGD RSJ Sambang Lihum.
Menurut ibu pasien, pasien sudah tidak makan sejak 6 hari yang lalu dan mulai sering berbicara
sendiri tetapi tidak jelas apa yang dibicarakan. Selain itu pasien terlihat sulit untuk tidur dan
sering marah-marah tanpa sebab. Sebelum gejala muncul pasien merupakan pribadi yang
pendiam dan sering memendam masalah sendiri, sehingga ibu pasien tidak mengetahui jika ada
masalah yang sedang dihadapi oleh pasien.
HENDAYA
Pasien tidak mau bekerja dan beraktivitas 6 hari terakhir.
Ditambah dengan bukan masa panen sehingga pasien tidak bisa
bekerja akhir-akhir ini
FAKTOR STESOR PSIKOSOSIAL
Pasien cerai dengan istri sejak 4 tahun yang lalu dan istri pasien
membawa anak pasien untuk tinggal di Jawa, sehingga pasien
tidak bisa bertemu dengan anak pasien sudah 4 tahun
belakangan ini.
HUBUNGAN GANGGUAN SEKARANG
DENGAN RIWAYAT PENYAKIT
SEBELUMNYA
1. Penampilan
Pasien laki-laki usia 35 tahun, tampak sesui dengan usia, datang ke IGD tidak mememakai
baju hanya menggunakan sarung dan celana dalam dengan keadaan diikat, perawatan diri
Tidak kooperatif
B. Keadaan afektif (mood), perasaan, ekspresi afektif (hidup emosi) serta empati :
1. Mood : hipothym
2. Afek : sempit
3. Keserasian : serasi
C. Gangguan persepsi
Halusinasi auditorik (+) , untuk lebih rincinya pasien tidak mau menjelaskan
D. Pembicaran
E. Pikiran :
1. Proses pikir :
1. Kesadaran : Delirium
3. Daya ingat : Pasien dapat mengingat jangka segera, pendek, menengah maupun panjang : sde
4. Konsentrasi : Terganggu
5. Perhatian : Terganggu
H. Tilikan
2. Kesadaran : Delirium
3. Tanda vital