Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 6

1. SRI DWI WAHYUNI


2. SRI ENDANG WIDIYANTI
3. SRI PUJI F
4. SRI UTAMI
5. SULISTIYANA
6. SULISTYORINI
7. SUPARTINI
8. SUSIANA
HIPOTESA :
Adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih
harus dibuktikan kebenarannya
Sesuatu di katakan ilmiah
( scientific ) apabila dalam proses
membuat kesimpulan mengikuti
prosedur ilmiah.
Identifikasi Masalah

Merumuskan
Hipotesa

Menguji Hipotesa

Membuat
Kesimpulan
1. Hipotesa Deskriptif
adalah Dugaan terhadap nilai satu variabel dalam
satu sampel walaupun didalamnya bisa terdapat
beberapa kategori.
Contoh :
Ho : kecenderungan masyarakat memilih warna
mobil hitam
Ha : kecenderungan masyarakat memilih warna
mobil bukan gelap.
adalah pernyataan hipotesa yang
menunjukkan tidak ada perubahan

adalah pernyataan hipotesa yang menunjukkan hasil


yang diharapkan.
Ha kadang-kadang disebut juga H1 ( research hipotesa )
2. Hipotesa Komparatif
Adalah dugaan terhadap perbandingan nilai
dua atau lebih.
Dalam komparatif ada beberapa istilah yaitu :
- Komparatif berpasangan (related ) dalam 2
sampel atau lebih dari 2 sampel
- Komparatif independen dalam 2 sampel dan
lenih 2 sampel.
3. Hipotesa Asosiatif
adalah dugaan terhadap hubungan antara 2
variabel atau lebih.
Contoh :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara jenis
profesi dengan jenis olahraga yang disenangi.

Ha : Terdapat hubungan antara jenis profesi


dengan olah raga yang disenangi.
4. Hipotesa Terarah ( directional hipotesa )
Dikatakan terarah jika hasilnya mengarah
kesalah satu sudut pada distribusi datanya.
5. Hipotesa Tidak Terarah ( nondirectional
hipotesa)
Dikatakan tidak terarah jika hasilnya bisa
mengarah pada arah mana saja daridistribusi
data.
Cara merumuskan hipotesa ialah dengan tahapan
merumuskan hipotesa penelitian, hipotesa
operasional dan hipotesa statistik.
 Tahapan merumuskan hipotesa penelitian dengan
merumuskan hipotesa yg kita buat dan
menyatakan dalam bentuk kalimat
 Tahapan hipotesa operasional dengan
mendefinisikan variabel – variabel yang ada
didalamnya.
 Tahapan hipotesa statistik dengan menerjemahkan
hipotesa ke dalam bentuk angka-angka statistik
sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
1. Merumuskan Hipotesa nol ( H0 ) maupun
Hipotesa Alternatif ( H1 / Ha ).
2. Menentukan tingkat siqnifikan ( α ) yang
diinginkan.
3. Memilih tehnik statistik yang sesuai.
4. Melakukan perhitungan / uji statistik
5. Membuat kesimpulan / keputusan
penerimaan atau penolakan hipotesa.
1. Kemungkinan kesalahan ketika menentukan /
memutuskan menolak hipotesanol ( H0 ) yang
seharusnya diterima.
kemungkinan kesalahan ini dikenal dengan istilah
type 1 error yg diberi simbol α yang dikenal juga
dengan level of siqnifiance.
2. Kemungkinan kesalahan ketika memutuskan
menerima hipotesa nol yang seharusnya ditolak.
kemungkinan kesalahan ini dikenal dengan istilah
type II error yang diberi simbol β yang dikenal
juga dengan level of confedence.
DATA
YANG BENAR H 0 YANG BENAR H 1
KEPUTUSAN

MENERIMA H 0 KEPUTUSAN YANG KEPUTUSAN YANG


BENAR SALAH.
TYPE II ERROR β

MENOLAK H 0 KEPUTUSAN YANG KEPUTUSAN YANG


SALAH. BENAR
TYPE I ERROR α

Anda mungkin juga menyukai