Anda di halaman 1dari 21

1

Solok, 29 Mei 2019


:
KARNALIS KAMARUDDIN, SH, M.Si
NIP. 19680813 199103 1 008
2

TUJUAN

1. Memahami pengertian SPIP


2. Memahami konsepsi unsur dalam SPIP
3. Memahami konsepsi sub-sub unsur dari lima unsur
SPIP
4. Memiliki gambaran pengimplementasian unsur dan
sub unsur dari SPIP
DASAR HUKUM SPIP 3

UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna


Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBN/D telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan
telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah ( SAP).

Pasal 58 ayat (1) : Dalam rangka meningkatkan kinerja,


transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan
pemerintah secara menyeluruh.
Pasal 58 ayat (2) : SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
4

DASAR HUKUM
2008 2014

PP No. 60 Tahun 2008


Perbawaslu No. 9 Tahun 2014
tentang Sistem
tentang Perubahan atas
Pengendalian Intern
Peraturan Bawaslu Nomor 12
Pemerintah 2012
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern
Perbawaslu No. 12 Tahun 2012
Pemerintah di Lingkungan
tentang Penyelenggaraan Bawaslu RI
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Lingkungan
Bawaslu RI
PP 60 TAHUN 2008 TENTANG SPIP
5

SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan


kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang


diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
UU Pemerintah
Daerah:
1. UU 32/2004
2. UU 33/2004

6
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
7
Peru-
musan
Kebijaka
n
Moni-
toring
dan
Perenca-
naan
TUJUAN PEMBANGUNAN
Evaluasi NASIONAL
...... untuk membentuk suatu Pemerintah
PENGELOLAAN Negara Indonesia yang melindungi segenap
Pelapo- KEUANGAN NEGARAPengang bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan
ran -garan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial ....
Pelaksa-
Panata-
naan
usahaan Anggaran
WAJAR TANPA
AKUNTA-
PENGECUALIAN WTP
BILITAS GOOD
PUBLIC
REFORMASI KEUANGAN GOVERNAN
BIROKRASI WILAYAH CE
8 AREA PERUBAHAN TERTIB ADMI- WTA & CLEAN
GOVERN-
NISTRASI MENT
AKUNTA-
Soft
SPIP Hard
BILITAS WILAYAH
Control Control
KINERJA BEBAS WBK
KORUPSI
OPINI AKUNTAN
8

• Unqualified Opinion (WTP)  LK disajikan secara Wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum (SAP)
• Unqualified Opinion with Explanatory Language (WTP dengan penjelasan tambahan): adanya
perubahan, catatan tapi tidak berpengaruh secara signifikan dan material terhadap LK dan Entitas
• WDP (Qualified Opinion) Tidak ada bukti, penyimpangan prinsip akuntansi beberapa
pos/transaksi
• Adverse Opinion (Pendapat Tidak Wajar/Tidak Setuju) LK secara Keseluruhan tidak disajikan
secara wajar
• Disclaimer Opinion (Tidak memberikan pendapat) auditor tidak dapat melaksanakan lingkup
audit secara memadai
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SPIP
Tahap Penyusunan
Tahap Persiapan dan Rencana Tindak Tahap Implementasi
Tahap Penilaian atas
Penanaman Pengendalian Rencana Tindak
SPI yang ada
Kepedulian Pengendalian
Menyiapkan bahan-
Tahap Persiapan bahan
PerMen/K/L
Merumuskan tindakan Membangun
Penyelenggaraan
Tahap Pelaksanaan untuk mengatasi infrastruktur
SPIP
kelemahan lingk.
•Analisis tujuan Pengendalian
Pembentukan Satgas •Penilaian Lingk mengkomunikasikan
Penyelenggaraan SPIP Pengendalian Merumuskan kegiatan Pengendalian
•Penilaian Risiko pengendalian yang dibutuhkan
dlm rangka mengatasi risiko pelaksanaan
•Penilaian atas kebijakan dan
Diklat SPIP pengendalian Menyelaraskan Rencana
prosedur
terpasang Tindak Perbaikan
Pengendalian pengendalian
Menetapkan bagaimana Pemantauan atas
Sosialisasi SPIP informasi mengenai implementasi
pengendalian akan
dikomunikasikan pengendalian

Skor maturitas

Rekomendasi
DILAKUKAN PENILAIAN MATURITAS ATAS PENYELENGGARAAN SPIP 9
peningkatan level
SECARA PERIODIK
10

TUJUAN SPIP

Laporan keuangan Pengamanan aset

dapat diandalkan negara

Kegiatan yang Ketaatan terhadap


ekfektif dan
4
peraturan
efisien perundang-undangan
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Kepemimpinan yang Kondusif
Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Pengendalian Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Hubungan Kerja yang Baik

Identifikasi Risiko
Penilaian
Analisis Risiko
Risiko
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
Pembinaan Sumber Daya Manusia

SPIP
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Kegiatan Pemisahan Fungsi
Pengendalian Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Informasi & Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern

Komunikasi Sarana Komunikasi


Manajemen Sistem Informasi
Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan
Pengendalian Evaluasi Terpisah
12
Intern
12

SUB UNSUR LINGKUNGAN


1 Penegakan integritas dan nilai etika
PENGENDALIAN (1)
6 Kebijakan yang sehat tentang
pembinaan SDM

Komitmen terhadap kompetensi 2


Peran APIP yang efektif 7
3 Kepemimpinan yang kondusif

8 Hubungan kerja yang baik


Pembentukan struktur organisasi
yang sesuai kebutuhan
4

5 Pendelegasian wewenang dan


tanggung jawab yang tepat
PROSES REORGANISASI
PERATURAN TERKAIT SOTK
2 4
S

1 3 PERPRES NO.
KAJIAN SOTK
5
START: 2015 68 TAHUN
P
2018
UU NO 7 TAHUN
PERBAWASLU
PERBAWASLU 2017 TENTANG I
NO XX TAHUN
NOMOR 2 PEMILIHAN
2019 P
TAHUN 2013 UMUM
???
Stuktur Organisasi baru:
- Deputi tambah 2 dibawah koordinasi Sekjen
- Inspektorat Utama 13
- Bawaslu Kabupaten/Kota menjadi permanen
14

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)

Soft Control Hard Control

Integritas & nilai


Kebijakan
etika

Filosofis
manajemen & Prosedur
gaya operasi
PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESMENT) 15

Melalui penilaian risiko dapat diketahui risiko yang dihadapi unit kerja, untuk kemudian
ditetapkan kebijakan respon terhadap risiko (mitigate, avoid, transfer dan share) serta
kegiatan pengendalian yang diperlukan.
Risiko (PP 60/2008 ps 3 ayat 1.b) adalah kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran instansi pemerintah.
Berikut 4 unsur penilaian risiko:
Penetapan Tujuan Organisasi Penetapan Tujuan Kegiatan
penetapan konteks/tujuan organisasi Penetapan konteks/tujuan secara jelas dan
yang jelas dan konsisten, tujuan dan konsisten juga dilakukan di tingkat
hubungan organisasi dengan
01 02 kegiatan/aktivitas.
lingkungan ekternal dan internal
Title
Identifikasi Risiko 03 04 Analisis Risiko
proses menetapkan apa, dimana, kapan, Semua risiko yang telah diidentifikasi
mengapa dan bagaimana sesuatu dapat harus dianalisis untuk mengestimasi
terjadi, sehingga dapat berdampak kemungkinan munculnya (probilitas) dan
negatif tehadap pencapaian tujuan besaran dampak risiko terhadap pencapaian
tujuan entitas maupun aktivitas
BAWASLU PERLU MENERAPKAN
MANAJEMEN RISIKO
Dampak Negatif:
 Kerugian Finansial
mengawasi penyelenggaraan RISIK  Menurunnya Reputasi
Pemilu di seluruh wilayah NKRI O  Ketidakpercayaan
masyarakat atas
pelayanan yang diberikan
Perlu membuat pedoman teknis mengenai penerapan manajemen risiko sebagai
panduan bagi unit kerja di lingkungan Bawaslu dalam melakukan proses Manajemen
Risiko sehingga dapat diterapkan secara efektif dan terdapat kesamaan pola pikir dan
pola tindak dalam menerapkan Manajemen Risiko di lingkungan Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota. Selain itu, penyusunan pedoman juga
merupakan upaya untuk membangun budaya sadar risiko dan menjadikan proses
manajemen risiko sebagi bagian yang terpadu dengan proses manajemen secara
keseluruhan dan dalam proses pengambilan keputusan di seluruh tingkatan organisasi
Bawaslu.
17

KEGIATAN PENGENDALIAN
Kegiatan pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan
dilaksanakannya arahan pimpinan instansi pemerintah (CONTROL
untuk mengurangi risikoACTIVITIES)
selama proses penilaian risiko. Berikut contoh sub unsur kegiatan pengendalian
yang telah diidentifikasi

• Otorisasi atas transaksi dan kejadian


• Review atas kinerja instansi
penting
pemerintah yang bersangkutan
• Pencatatan yang akurat dan tepat
• Pembinaan sumber daya manusia
waktu atas transaksi dan kebijakan
• Pengendalian atas pengelolaan sistem
informasi
Sub • Pembatasan akses atas sumber daya
Unsur dan pencatatannya
• Pengendalian Fisik atas Aset
• Akuntabilitas terhadap sumber daya
• Penetapan dan review atas indikator
dan pencatatannya
dan ukuran kinerja
• Dokumentasi yang baik atas Sistem
• Pemisahan fungsi
Pengendalilan Intern serta transaksi
dan kejadian penting
TEMUAN PEMERIKSAAN TERKAIT ASET 18
Pengamanan aset
TETAP DAN BELANJA MODAL Laporan keuangan
dapat diandalkan
negara

Ketaatan
Kegiatan yang terhadap
ekfektif dan peraturan
4
efisien
Lingkungan perundang-
undangan
Pengendalian
 Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) Belum Tertib
Penilaian  Terdapat Hibah Aset Yang Belum Memiliki Bukti Kepernilikan
Risiko yang Sah (Sertifikat) atas Tanah yang Dimilikinya
 Hibah Tanah dan Gedung dari Pemerintah Daerah kepada Bawaslu
Belum Diajukan Permohonan Register dan Belum Disajikan dalam Neraca
Kegiatan
Pengendalian  Volume Belanja Modal tidak sesuai yang ditetapkan dan
Peenganggaran serta Realisasi Belanja Modal Tidak tepat
 Volume Pekerjaan Terpasang Paket Pekerjaan Belanja Modal
Informasi & Tidak Sesuai dengan yang Ditetapkan dalam Kontrak
Komunikasi  Aset Tetap Renovasi (ATR) tidak disusutkan dan tidak ditatausahakan
dengan baik
Pemantauan  Barang Milik Negara Hilang dan Belum ditindaklanjuti proses
Pengendalian penyelesaiannya
Intern
TEMUAN PEMERIKSAAN Laporan keuangan
Pengamanan aset
negara
19
dapat diandalkan
TERKAIT PERJALANAN DINAS
DAN PAKET MEETING Kegiatan yang
Ketaatan terhada
peraturan
ekfektif dan efisien 4
perundang-undang

Lingkungan
Pengendalian  Terdapat Kelebihan Pembayaran Paket meeting atas
kegiatan Rapat Fullboard
Penilaian  Terdapat kegiatan yang berindikasi fiktif
Risiko
 Pembayaran Belanja pada Beberapa Kegiatan belum
dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan
Kegiatan
Pengendalian  Pembayaran belanja jasa prosefesi tidak sesuai
ketentuan
Informasi &  Pembayaran uang saku rapat di kantor tidak sesuai
Komunikasi ketentuan
 Pembayaran biaya perjalanan dinas tidak sesuai
Pemantauan ketentuan
Pengendalian
Intern
Laporan keuangan
Pengamanan aset TEMUAN PEMERIKSAAN TERKAIT 20
negara
dapat diandalkan
PENATAUSAHAAN KAS
Ketaatan
Kegiatan yang terhadap
ekfektif dan peraturan
4
efisien perundang-
undangan
Lingkungan
 Penatausahaan Kas di Bendahara Pengeluaran Pengendalian
dan Bendahara Pengeluaran Pembantu di Satker
Bawaslu Pusat Belum Tertib Penilaian
Penatausahaan Kas Lainnya dan setara kas pada Risiko
beberapa Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota tidak sesuai ketentuan Kegiatan
• Selisih BKU dan Saldo Kas Pengendalian
• Selisih Kas pada Bawaslu Kabupaten/Kota
Informasi &
• Saldo Kas Tunai Melebihi Batas yang Komunikasi
ditentukan
Pemantauan
Pengendalian
Intern
21

Anda mungkin juga menyukai