Anda di halaman 1dari 19

 ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

I USIA
TODDLER (13 BULAN) DENGAN DIARE AKUT
TANPA DEHIDRASI DENGAN
TROMBOSITOPENIA DI RUANG KEMUNING
RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN
TANGERANG

AZZIS MUALIF
09.008
  

AKADEMI KEPERAWATAN ISLAMIC


VILLAGE TANGERANG
2012
BAB I
A. Latar Belakang 
Alergi pemakaian susu formula dan
kebersihan makanan adalah penyebab
paling umum penyakit diare akut pada
anak-anak balita di Indonesia.
Menurut data diruang Kemuning RSU
Kabupaten Tangerang, pada bulan
Januari hingga Mei tahun 2012. Kasus
diare menduduki posisi pertama dari
sepuluh besar penyakit yang ada di
Paviliun Kemuning yaitu sebanyak 154
kasus (19%)
BAB II
A. Definisi
Diare adalah suatu inflamasi lambung
dan usus yang disebabkan oleh bakteri,
virus dan patogen parasitik yang dapat
berakibat buang air besar lebih dari 4X
pada bayi dan 3X pada balita atau anak
sehari sehingga dapat mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan.
B. Etiologi
 Faktor Infeksi
 Faktor Malabsorsi
 Faktor  Makanan/alergi  makanan 
dan minuman 
Anatomi Fisiologi Sistem pencernaan
C. Tanda & Gejala
a. BAB > 3x sehari
b. Cengeng
c. Suhu tubuh meningkat
d. Nafsu makan berkurang
e. Tinja cair disertai lendir &
darah.
f. Warna tinja kehijau-hijauan
g. Anus timbul lecet karena sering
defeksi
h. Berat badan menrun
i. Turgor kulit tidak elastis
j. Mata cekung
D. KOMPLIKASI
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat).

b. Renjatan Hipovolemik.

c. Hipoglikemia
D. Penatalaksanaan Medis
a. Pemberian Cairan
b. Pemberian dietetik
c. Pemberian obat-obatan
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a.Pemeriksaan Fisik
Tanda  tanda  vital  : nadi, suhu, pernafasan mengalami
peningkatan
Kepala : fontanel anterior dapat cekung
Mata : pada penderita diare mata akan cekung
Abdomen : bentuk abdomen cembung atau cekung, auskultasi
bising usus terdengar hiperperistaltik atau hipoperistaltik,
Genetalia : bagian genetalia terlihat adanya tanda iritasi
2. Pemeriksaan Feses
3. Pemeriksaan lab darah : elektrolit
4. Pemeriksaan kadar ureum.
Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan 
 Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan elektrolit yang berlebih melalu feses.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare,
masukan yang tidak adekuat.
 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan mikroorganisme
yang menembus saluran pencernaan.
 Kerusakan integertias kulit berhubungan dengan iritasi
karena diare.
 Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,
lingkungan tidak dikena, prosedur yang menimbulkan
stres.
 Perubahan proses keluarga berhubungan dengan krisis
situasi kurang pengetahuan.
Konsep dasar tumbuh kembang
1. Pertumbuhan 
Pertumbuhan adalah perubahan jumlah dan
ukuran sel tubuh yang di tunjukkan dengan
peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian
tubuh. (whaley & wong:2000,hal: ).
2. Perkembangan
Perkembangan adalah proses berhubungan
dengan peningkatan kematangan dan adaptasi
yang berlangsung terus menerus dan saling
berkaitan komponen satu dengan lainnya .
(whaley & wong:2003,hal:190).
Bab iii
1. Pengkajian

An. I, 13 bulan dirawat di ruang Kemuning RSU Kabupaten Tangerang


dengan diagnosa Medis Diare  Tanpa  Dehidrasi  dengan  Trombositopenia.
Klien masuk RS pada tanggal 19 Mei 2012 dengan alasan buang air besar lebih
dari 3X dalam sehari disertai panas dan di bawa ke rumah sakit anak dalam
keadaan kejang. Saat dikaji pada tanggal 23 Mei 2012 didapatkan data yaitu
orang tua klien mengatakan anaknya buang air besar 2 kali dalam sehari dan
tidak sadar terlihat tidur terus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan data
kesadaran klien apatis, berat badan 7,5 kg berat badan sebelumnya 9 kg, panjang
badan klien 76 cm, klien terlihat terpasang NGT. Pemeriksaan diagnostik pada
tanggal 22-05-2012 dengan hasil : Hemoglobin: 10,1/dl, Leukosit: 2.600µL,
Hematokrit 29%, Trombosit 34.000 /uL, Elektrolit Na: 128 meq/L.
Analisa Data
DATA PENUNJANG KEMUNGKINAN MASALAH
PENYEBAB KEPERAWATAN

DS : Diare Perubahan nutrisi kurang dari


- Keluarga klien kebutuhan tubuh
mengatakan anaknya tidak Riwayat dehidrasi berat
mau makan karena
anaknya terlihat sering Riwayat Kejang
banyak tidur.
DO : Penurunan kesadaran
- Klien terlihat terpasang
NGT
Intake nutrisi in adekuat
- BB sekarang : 7.5 kg
- BB sebelumnya : 9 kg
Perubahan nutrisi kurang dari
- PB sekarang : 76 cm
kebutuhan tubuh
- Klien riwayat diare
dehidrasi berat 2 hari
sebelumnya
- Kesadaran Apatis
2. Diagnosa Keperawatan
A. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b,d
intake nutrisi in adekuat
B. Resiko Defisit volume cairan dan elektrolit b.d
keluarnya cairan elektrolit yang berlebih melalui
feses
C. Resiko tinggi kerusakan integeritas kulit b.d iritasi
karena diare
D. Resiko injuri bd terjadinya perdarahan karena
penurunan tombosit.
E. Gangguan tumbuh kembang b.d riwayat klien lahir
premature
F. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit
klien b.d kurangnya informasi
Perencanaan keperawatan diagnosa utama
Mandiri :
 Kaji ulang intake nutrisi klien
 Kaji tingkat kesadaran setiap hari
 Observasi dan catat respon terhadap pemberian makan
 Timbang BB setiap hari
 Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih dan rileks
pada saat klien makan
 Beri makan klien via NGT

Kolaborasi :
 Konsultasi dengan ahli gizi tentang pemberian diit MCLLM
 Beri terapi obat Zink pro kid 1x1 sth.
 Beri terapi obat ranitidine 2x10 mg

 Beri terapi obat cefotaxim 3 x 300


Implementasi
 Mengkaji ulang intake nutrisi klien,
 Mengakaji tingkat kesadaran klien setiap hari,
 Mengobservasi respon terhadap pemberian makan,
 Menimbang berat badan setiap hari,
 Memberi lingkungan yang menyenangkan
 Memberi makan klien via NGT,
 Mengkonsultasikan dengan ahli gizi tentang pemberian diit
MCLLM,
 Memberikan terapi obat
Evaluasi
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2x24jam,
masalah klien teratasi sebagian dengan hasil kesadaran klien pulih,
NGT klien dilepas, klien mampu minum asi dan makan bubur
melalui oral, serta berat badan klien meningkat menjadi 7,8 kg.
Pembahasan
1. Pengkajian
Pada pengkajian penulis tidak mendapat kesulitan karena keluarga klien
sangat kooperatifs, dan sebagian besar hasil pengkajian sama dengan
teori yang ada.
2. Diagnosa keperawatan
Dari 6 diagnosa yang ditemukan pada kasus 3 diagnosa sesuai dengan
teori yang ada dan 3 diagnosa tidak ada dalam teori.
3. Implementasi
Dalam melakukan implementasi kepada klien, penulis sedikit mengalami
kesulitan, karena klien mengalami penurunan kesadaran apatis sehingga
tidak sesuai dengan waktu yang diharapkan sehingga implementasi
dilaksanakan menjadi 3 hari, tetapi orang tua dan keluarga klien
sangatlah koorperatif.
4. Evaluasi
Dari 6 diagnosa yang ada pada kasus 4 teratasi pada tanggal sesuai pada
waktunya yaitu sampai tanggal 25 mei 2012, sedangkan 2 diagnosa 1 hari
kemudian yaitu pada tanggal 26 mei 2012 di karenakan anak masih
mengalami penurunan kesadaran.
Bab iv
Kesimpulan 
Setelah menemukan adanya tanda dan gejala alergi anak terhadap susu
sapi pada susu formula sebaiknya ibu segera susu formula anak dengan
susu formula yang dikhususkan untuk anak yang mudah alergi susu sapi
yaitu susu hidrolisat parsial seperti NAN HA, Nutrilon HA, atau EnfaHA.
Saran 
Dalam memberikan asuhan keperawatan perlu pendekatan yang baik
terhadap klien dan keluarga.
a. Perawat ruangan
Diharapkan perawat ruangan dapat menerapkan kembali prinsip
mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan ke klien.
Sebab jika tidak dapat menyebabkan terjadinya penularan penyakit.
b. Pendidikan
Hendaknya disediakan fasilitas buku-buku penunjang yang
memperdalam materi diare, baik dari segi teori, maupun asuhan
keperawatan.
Daftar Pustaka
 Arif Mansjoer, et al. (2009). Kapita Selekta Kedokteran (edisi 3) Jakarta: Media Aesculapios

 Keperawatan
Arif Mansjoer, et d3, Perintis.
al. (2009). 2010.
Kapita Sistem
Selekta Pencernaan.
Kedokteran Retrieved
(edisi 3) Jakarta: Agustus 11, 2010, from
Media Aesculapios
Http://ashaario-shaario.blogspot.com/2010/03/sistem-penghadaman pencernaan.html
Keperawatan d3, Perintis. 2010. Sistem Pencernaan. Retrieved Agustus 11, 2010, from
Http://ashaario-shaario.blogspot.com/2010/03/sistem-penghadaman pencernaan.html
 Maria, Renita. 2010. Askep Diare pada Anak. Retreived Maret 24, 2010, from
Http://bebas.ui.ac.id/v12/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/064
Maria, Renita. 2010. Askep Diare pada Anak. Retreived Maret 24, 2010, from Bio2-5b.html
Http://bebas.ui.ac.id/v12/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/064 Bio2-5b.html
 Ngastiyah (1997). Perawatan Anak Sakit edisi 2. Jakarta: EGC
Ngastiyah (1997). Perawatan Anak Sakit edisi 2. Jakarta: EGC

 Rifai, Amad. 2006. Pemberian Obat Zinc. Retreived Juni, 06, 2006, from
Rifai, Amad. 2006. Pemberian Obat Zinc. Retreived Juni, 06, 2006, from
Http://sobatsehat.com/2006/06/20/pemberian-zincpadapenderitadiare.html
Http://sobatsehat.com/2006/06/20/pemberian-zincpadapenderitadiare.html
Soetjiningsih (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

 Soetjiningsih (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC


Suriadi & Yuliani, Rita. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: SAgung
Seto
 Suriadi & Yuliani, Rita. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: SAgung Seto
Syaifudin. (2009). Anatomi Tubuh ManusiaUntuk Mahasiswa Keperawatan (edisi 2). Jakarta: Salemba Medika
 Syaifudin. (2009). Anatomi Tubuh ManusiaUntuk Mahasiswa Keperawatan (edisi 2). Jakarta:
Whaley & Wong. (2003. Pedoman Praktik Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Salemba Medika
Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol (edisi 6). Jakarta: EGC
 Whaley & Wong. (2003. Pedoman Praktik Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai