Anda di halaman 1dari 51

TEORI HUKUM

Oleh:
Dr. H. Amin Purnawan,SH.,Sp.N.,M.Hum

Magister Ilmu Hukum UNISSULA


Pengertian Teori Hukum
• Teori Hukum (Legal Theory) adalah teori yang
dipelajari di dalam ilmu hukum
• Teori Hukum mempelajari pertanyaan-
pertanyaan teoretis-saintifik sekaligus
pendekatan-pendekatan yang berkaitan
• Dengan demikian fokus Teori Hukum adalah
‘karakter teoretis (dari) Ilmu Hukum (Legal
Science)’
Apakah Hukum itu?
• Hukum tidak sekedar gugusan aturan/doktrin,
tidak sekedar nomos dalam tingkah laku, juga tdk
sekedar fenomena makna dalam interaksi, hk
mencakup juga “kenyataan keras” lainnya seperti
lembaga hukum
• Hukum bukanlah sebuah “tatanan” yang sudah
jadi dan dapat diterima begitu saja
• Hukum sebuah tantangan yang menuntut dan
menantang untuk dikonstruksi menurut kaum
positivistik, atau perlu dimaknai melalui proses
penafsiran menurut pemikir hermeneutik
Teori, Apakah itu?
• Pertanyaan yang wilayah jangkauannya sangat
rumit dan berbau filosofis
• Teori berasal dari kata “theoria” (Latin) yang
berarti “perenungan”
• Teori yang baik itu: ratah (simple), saksama
(accurate), rampat (general), apik (elegant).
(Liek Wilardjo)
Kedudukan Teori
• Dalam dunia ilmu, sangat penting, karena
teori merangkum serta memahami masalah
lebih baik
• Memberikan penjelasan dengan
mengorganisasikan dan mensistematisasikan
Teori, Metode dan Fakta
• Dalam logika ilmiah: teori maupun metode
untuk fakta
• Teori bertolak dan tunduk pada fakta
• Metode ditentukan oleh masalah bukan
sebaliknya
Pergeseran Ilmu Hukum
• Ilmu Hukum selalu bergeser, terus berubah,
bergerak, mengalir (open ended, Kuhn)
• Edward O. Wilson: Consilience; The Unity of
Knowledge.
• Ilmuwan: Musafir pencari kebenaran, berpikir dg
tangannya
• Kenyataan sebagai basis ilmu, sedangkan
kebenaran adalah jalan yang ditempuh
• Mengagumi karya ilmu pengetahuan, seyogyanya
lebih dahulu mengagumi Allah SWT yg
menciptakan manusia
Definisi Teori
• Seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan
proposisi (pengembangan dr konsep)yang
menyajikan suatu pandangan sistematis
tentang fenomena dengan merinci hubungan-
hubungan antarvariabel dengan tujuan
menjelaskan dan memprediksikan gejala itu.
(Fred N. Kerlinger, 1973)
• Kumpulan statemen yg mempunyai kaitan
logis. (Gibbs, 1972)
Definisi Teori lanjutan...
• Teori tidak hanya mengandung konsep dan
statemen tetapi juga definisi. (Hage, 1972)
• Teori adalah pendapat yang beralasan. Teori
itu pada dasarnya menerangkan hubungan
sebab akibat.
• Ilmu atau sain berisi teori, maka
mengembangkan ilmu adalah
mengembangkan teorinya.(Ahmad Tafsir,
2006)
Pengembangan Ilmu
• Menyusun teori baru
• Menemukan teori baru untuk mengganti teori
lama
• Merevisi/menyempurnakan teori lama
• Membatalkan teori lama/falsifikasi
Istilah Teori Hukum
• Filsafat Hukum mewujudkan landasan dari
keseluruhan Teori Hukum (dalam arti luas)
• Pada tataran kedua terdapat Teori Hukum (dalam
arti sempit)
• Diatasnya terdapat bentuk pengembanan hukum
teoritik yakni Ilmu Hukum yang terdiri atas:
Dogmatik Hukum, Sejarah Hukum, Perbandingan
Hukum, Sosiologi Hukum, Psikologi Hukum.
(Meuwissen dalam JJH Bruggink, 1996)
Kajian Filosofis dalam Teori Hukum
• Radbruch: Tugas teori hukum adalah
membikin jelas nilai-nilai oleh postulat-
postulat hukum sampai kepada landasan
filosofisnya yang tertinggi.
• Jika Teori Hukum mewujudkan sebuah meta-
teori berkenaan dengan dogmatik hukum,
maka Filsafat Hukum memenuhi fungsi dari
sebuah meta-disiplin berkenaan dengan Teori
Hukum
Tugas Teori Hukum
• Menjelaskan hubungan-hubungan antara
norma-norma dasar dan semua norma
dibawahnya (instrumental, dan praksis)
• Harus bersifat praktis dan berguna dalam
pemecahan masalah kehidupan (Karl Raimund
Popper)
• Perkembangan teori harus melalui uji kritis
yang ketat (dikuatkan atau dipatahkan)
Fungsi Teori
• Sistematisasi pengetahuan,
disebut typologies. Setiap konsep dapat
digunakan untuk kategorisasi dan klasifikasi
• Eksplanasi (peristiwa yg terjadi), prediksi (yg
akan terjadi), dan kontrol sosial (usaha untuk
menguasai atau mempengaruhi)
• Mengembangkan hipotesis, yg dibangun
berdasarkan teori-teori yg telah ada
Domain Assumptions/Wilayah Teori
• Wilayah Praktis (profesional domain):
mendukung kebutuhan praktis-fungsional
• Wilayah Ilmiah (scientific domain): teori
hukum ilmiah, melalui perenungan
(contemplation) untuk menemukan kebenaran
(searching the truth). Proses pencarian,
pembebasan dan pencerahan (Satjipto
Rahardjo)
Manfaat Teori Hukum
• Dibutuhkan praktisi hukum dalam mengambil
putusan (memberi dukungan kebutuhan
praktis-fungsional)
• Keharusan berhati-hati dengan hukum yang
dibuat. Misalnya Teori Seidman tentang The
Non-transferability of Law, memperingatkan
legislator agar berhati-hati dalam transformasi
dan transplantasi lembaga hukum bangsa lain
ke dalam sistem hukum sendiri.
Peranan Teori dalam Penelitian Tesis
dan Disertasi
• Penyusunan Proposal maupun Laporan Hasil
Penelitian selalu dicantumkan, dikaji, dan
dianalisis teori-teori yang akan diterapkan
• Kerangka teoretik digunakan sbg pisau analisis
masalah-masalah yang menjadi fokus kajian,
apakah hasil penelitiannya sesuai atau tidak
dengan teori yg digunakan dan/atau akan
mengubah dan menyempurnakan teori
tersebut (Salim, 2013)
Teori Hukum yang Sering Digunakan
dalam Penelitian S-2 maupun S-3
• Teori Legislasi
• Teori Pluralisme Hukum
• Teori Penyelesaian Sengketa
• Teori Kewenangan
• Teori Perlawanan
• Teori Perlindungan Hukum
• Teori Efektifitas Hukum
Teori Legislasi
• Mengkaji dan menganalisis cara atau teknik
pembentukan peraturan perundang-undangan
• Dikembangkan oleh: Aan Seidman, Hans
Kelsen, Hans Nawiasky, Julius Stahl, dan
Montesquieu
• Digunakan utk mengkaji apakah peraturan
yang dibuat telah sesuai dengan teori legislasi,
misalnya sesuai dengan hierarki peraturan
perundang-undangan atau tidak
Teori Pluralisme Hukum
• Mengkaji dan menganalisis keanekaragaman
hukum yg berlaku dan diterapkan dlm masy.
• Dikembangkan oleh: Lawrence M. Friedman,
Griffiths, Paul Schiff Berman, Sally Falk Moore,
dan Ade Suparman
Teori Penyelesaian Sengketa
• Mengkaji dan menganalisis ttg kategori atau
penggolongan sengketa, faktor penyebab dan
strategi menyelesaikan sengketa.
• Dikembangkan oleh: Ralf Dahrendorf, Dean G.
Pruitt, Jeffry Z. Rubbin, Simon Fisher, Laura
Nader, dan Harry F. Todd Jr.
Teori Kewenangan
• Mengkaji dan menganalisis kekuasaan dari
organ pemerintah maupun alat kelengkapan
negara lainnya baik lapangan publik maupun
privat.
• Dikembangkan oleh: Indroharto, FAM Stroink,
dan JG Steen beek.
Teori Perlawanan atau Resistensi
• Mengkaji dan menganalisis bentuk
perlawanan yg dilakukan oleh kaum tani,
buruh, atau kaum lemah atas penindasan oleh
negara atau perusahaan
• Dikembangkan oleh: James C Scoot, Samuel J
Popkin, Gramsci, dan Hotman Siahaan.
Teori Perlindungan Hukum
• Mengkaji dan menganalisis bentuk atau tujuan
perlindungan, subjek dan objek perlindungan
hukum
• Dikembangkan oleh: Roscou Pound, Sudikno
Mertokusumo, dan Antonio Fortin
Teori Efektifitas Hukum
• Mengkaji dan menganalisis keberhasilan,
kegagalan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan dan penerapan
hukum
• Dikembangkan oleh: Bronislaw Malinowski,
Lawrence M Friedman, Soerjono Soekanto,
Clearence J Dias, Howard dan Mummers.
Pergulatan dan Tipologi Teori Hukum
A. Tipologi Normatif:
1. Teori-teori Pemikiran Yunani dan Romawi,
sebelum abad 19, mrpkn produk sampingan
dari filsafat agama, etika, dan politik. (Tokoh:
Plato, Aristoteles, dll)
2. Teori Hukum Alam, dikembangkan oleh Aliran
Stoic yg didirikan Zeno.
3. Pemikiran Positivisme
4. Pemikiran Teori Hukum Murni

B. Tipologi Sosiologis
1. Sosiologi Hukum Empirik
2. Sosiologi Hukum Kontemplatif

C. Konvergensi Pemikiran Sosiologi dan


Hukum
D. Teori2 Kontemporer Hukum dan
Masyarakat
Pemikiran Teori Hukum Alam
• Akal, yang meresapi seluruh alam semesta
dianggap sebagai dasar dari hukum dan
keadilan
• Aristoteles: “bapak hukum alam”
• Hukum Alam yg disebut hk moral (moral law)
merupakan penjelmaan prinsip2 moral ke
dalam hukum
Pemikiran Positivisme
• Teori Hart (1961) menjelaskan bahwa esensi
hukum terletak pada penggunaan unsur
paksaan
• John Austin (1790-1859): satu-satunya sumber
hukum adalah kekuasaan tertinggi dalam
negara. Ilmu hukum (jurisprudence) sebagai
teori hukum positif yang otonom
Pemikiran Teori Hukum Murni
• Hans Kelsen: Ilmu hukum adalah ilmu
normatif. Karakteristik dari norma adalah
sifatnya yang hipotetis, lahir bukan karena
proses alami, melainkan karena kemauan dan
akal manusia
Teori Kontemporer tentang
Hukum dan Masyarakat
• Donald Black (1976): law is governmental
social control, hukum merupakan
pengendalian sosial pemerintah
• Roberto Mangabeira Unger (1976):
perkembangan rule of law hanya mungkin
terjadi bila kelompok-kelompok dalam
masyarakat saling bersaing untuk
mengendalikan sistem hukum
Titik Tolak Teorisasi Hukum
• Berporos pada satu hal “hubungan manusia
dan hukum”
• Semakin landasan suatu teori bergeser ke
faktor peraturan, hukum menjadi unit
tertutup yg formal-legalistik
• Semakin bergeser ke manusia, teori itu
terbuka dan menyentuh mosaik sosial
kemanusiaan
Tipe-tipe Teori Hukum
• Tipe pertama melahirkan legisme
• Tipe kedua melahirkan antara lain teori
tentang nomos dan keadilan, menyentuh
mosaik sosial-kemanusiaan

• Teori Hukum: merupakan strategi tertib


manusia lintas ruang dan generasi
Kontribusi Teori Hukum
• Memberikan visi dan pencerahan terhadap
aksi-aksi konkret
• Melakukan pembangunan hukum bukan
hanya: legislasi, yudikasi, dan penegakan
hukum, melainkan juga berpikir tentang
hukum itu sendiri (edukasi)
• Pikiran, gagasan, dan visi keilmuan para
akademisi (Indonesia) sangat penting, perlu
diidentifikasi dan digarap lebih lanjut
Perkembangan Pemikiran Hukum
di Indonesia
• Periode 1945-1960
berusaha melepaskan diri dari hukum barat
• Periode 1960-1970
peneguhan asas-asas yang ketat pada format-
format postulat hukum
• Periode 1970-1990 an
pemikiran yang bersifat transformatif
(Khudzaifah Dimyati, 2004)
Dialektika Pemikiran Hukum
• Transformasi Menuju Pemikiran Hukum
Modern. Menurut Marc Galenter, Karakteristik
Sistem Hukum Modern al.:
a. Hukum Uniform
b. Hukum Transaksional
c. Hukum Universal
d. Hierarki
e. Birokrasi
Karakteristik Sistem Hukum Modern Lanjutan...

f. Rasionalitas
g. Profesionalisme
h. Perantara
i. Dapat diralat
j. Pengawasan Politik
k. Pembedaan
Teori Keadaan Dasar Hukum
• Philippe Nonet & Philip Selznick (1978):
a. Hukum Represif
b. Hukum Otonom
c. Hukum Responsif
Teori Studi Hukum Kritis
• Merupakan studi atas penalaran ahli hukum
dengan menawarkan eksplorasi-eksplorasi:
a. Filosofis, khususnya filsafat bahasa (kritik teks
hukum)
b. Sinkronis, status ilmu hukum
c. Diakronis, berhubungan dengan evolusi
d. Antropologis, studi kebijakan
Perkembangan Pemikiran Ilmu Hukum
• Penguasaan Hk Positif, menerapkan hk,
problem solving,pragmatisTheory building
• Pend. Profesional Pendidikan Keilmuan
• Legal craftmanshiplegal scientist, l. Teorist
• Preskreptif (memberi petunjuk) Deskriptif
• Ilmu terapan Ilmu dasar
• Penelitian Doktrinal Penelit. Socio-legal
Hukum dan Paradigma
• Ordering belief frame work
Suatu kerangka keyakinan dan komitmen para
intelektual  Liek Wilardjo
Ada 3 paradigma dominan: positivisme,
interpretivisme, critical studies dan dua
lainnya yakni feminisme dan post modernisme
(Neuman, Sarantakos)
4 Paradigma Utama (Guba & Lincoln)
• Positivisme
• Postpositivisme
• Critical Theory
• Konstruktivisme
Paradigma Ilmu Hukum
• Hukum sbg asas kebenaranFilsafat hk.
• Hukum adl norma positifAjaran hk murni
• Hukum adl apa yg diputuskan hakim
inkonkritoAmerican sociological
jurisprudence
• Hukum adl pola perilaku sosial yg
terlembagakanSosiologi hk.
• Hukum manifestasi makna2 simbolik
Sosiolog dan atau anthropologi hk.
Paradigma Penting dlm Hk. (Soetandyo
Wignjosoebroto))
• Paradigma Positivistik realitas sbg sesuatu
yg eksis, norma hk sbg norma yg positif
• Pasca-Positivistik Realitas dikonstruksi
melalui interaksi
• Hermeneutikparadigma interpretatif,
meneliti makna2 hk. To learn from people
Hukum sebagai Sistem
• Teori Sistem dalam ilmu
• Teori Sistem dalam Hukum
Teori Keos dalam Hukum
• Charles Sampford (1980-an)
Basis sosial hukum penuh dg hubungan
bersifat asimetrisChaos
(melle/disorder/asimetris)
* Jacques Derrida  Dekonstruksi, pemikir post-
strukturalis
Pemahaman Hukum Post-Modernis
• Poros utama dalam perdebatan intelektual
kontemporer di Barat awal abad 21.
• Proses pengikisan, pergantian, keusangan
terhadap janji2 modernis (tas/me)
• Santos transisi paradigmatis cara pandang
manusia tentang dunia (world view)
• Pluralismesalah satu ciri post-modernis
• Cultural Studies
• Crtitical Legal Studies (1970-an) di AS
• Feminist Jurisprudence (1980-an) di AS
pergerakan hak2 wanita vs aturan laki2
(Phallocentris atau Andrewcentris)
• Hyperrealitasrealitas digantikan oleh
sesuatu yg tidak real, realitas yg melampaui
citra aslinya
• Hukum Progresif di Indonesia
Pemikiran Hk Islam & Perubahan Sosial
Dalam pemikiran hukum Islam bila dikaitkan dengan
perubahan sosial muncul dua teori:
Pertama, teori keabadian yang meyakini bahwa hukum Islam
tidak mungkin bisa berubah dan diubah sehingga tidak bisa
beradaptasi dengan perkembangan zaman. Peran akal
manusia hanya memahami doktrin teks-teks hukum.
Kedua, teori Adaptabilitas yang meyakini bahwa hukum
Islam, sebagai hukum yang diciptakan Tuhan untuk
kepentingan manusia, dan bisa beradaptasi dengan
perkembangan zaman, sehingga ia bisa diubah demi
mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Hukum Islam
terikat dan dipahami menurut latar belakang sosio kultural
yang mengelilinginya, sehingga peran akal dapat
memahami perputaran hukum.
Berdasarkan perspektif diatas, pemikiran hukum Islam yang sedang
berkembang ada kecenderungan mengikuti pola pemikiran yang
kedua. Diantara salah satu tokoh pemikir hukum Islam penganut
teori adaptabilitas antara lain adalah Najmuddin ath-Thufi.

Kerangka dasar pemikiran yang melatarbelakangi teori adaptabilitas


adalah prinsip Maslahah, yang merupakan tujuan hukum Islam itu
sendiri. Prinsip maslahah ini sebagai nilai fundamental bagi
keberlangsungan hukum Islam dalam konteks perubahan sosial,
yang mampu merespons setiap perubahan sosial.

Najmuddin al-Thufi, teori maslahah sebagai istinbath hukum Islam dan


perbedaannya dengan pemikiran ulama ushul fiqh pada umumnya
(dalam hal ini, al-Ghozali, Abu Ishak al-Syathibi dan Ibnul Qayyim al-
Jauziyyah)
Daftar Pustaka
• Khudzaifah Dimyati, Teorisasi Hukum, UMS Surakarta, 2004
• Bernard L. Tanya dkk., Teori Hukum, Genta Publishing, Yogyakarta,
2010
• Satjipto Rahardjo, Membedah Hukum Progresif, Kompas, Jakarta,
2006
• Ian McLeod, Legal Theory, Palgrave Macmillan, London, 2003
• Juhaya S. Praja, Teori Hukum dan Aplikasinya, Pustaka Setia,
Bandung, 2010
• Otje Salman, Anthon F. Susanto, Teori Hukum, Refika Aditama,
Bandung, 2004
• W. Friedmann, Teori & Filsafat Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 1990
• Jazim Hamidi, Hermeneutika Hukum, UII Press, Yogyakarta, 2005
• Widodo Dwi Putro, Kritik terhadap Paradigma Positivisme Hukum,
Genta Publishing, Yogyakarta, 2011

Anda mungkin juga menyukai