Anda di halaman 1dari 25

Yuniarti, SE.

MM
Pengertian
 Aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada
tingkat yang dikehendaki.
 Pada produk barang, pengendalian persediaan
ditekankan pada pengendalian material.
 Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit
pada material dan banyak pada jasa pasokan karena
konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa
sehingga tidak memerlukan persediaan.

Yuniarti, SE. MM
Jenis Persediaan
 Persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang
jadi
 Persediaan bahan-bahan pembantu/pelengkap
 Persediaan komponen-komponen lain yang menjadi
bagian keluaran produk perusahaan
 Uang, peralatan, dan tenaga kerja
 Ruangan fisik (bangunan)

Yuniarti, SE. MM
Fungsi Pengendalian Persediaan

 Sebagai penyangga proses produksi sehingga fungsi


operasi, pemasaran dan keuangan dapat berjalan
terus
 Menetapkan banyaknya barang yang harus
disimpan sebagai sumber daya (terhindar dari
kekurangan/kelebihan barang) agar tetap ada
 Sebagai pengganggu inflasi

Yuniarti, SE. MM
Biaya-Biaya Terkait Persediaan

 Biaya penyimpanan
(holding cost / carrying costs)
 Biaya pemesanan
(ordering costs)
 Biaya persiapan
(setup costs)
 Biaya kehabisan/kekurangan bahan
(shortage costs)
Yuniarti, SE. MM
Contoh Biaya Penyimpanan
(holding cost / carrying costs)

 Biaya pemeliharaan penyimpanan, (biaya penerangan,


pemanas, pendingin, dll)
 Biaya modal (opportunity cost of capital)
 Sewa gudang
 Biaya keusangan (absolescence)
 Biaya pajak dan asuransi
 Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
 dll

Yuniarti, SE. MM
Contoh Biaya Pemesanan
(ordering costs)
 Biaya selama proses pemesanan
 Biaya pengiriman permintaan (ekspedisi)
 Biaya penerimaan barang
 Biaya pengiriman ke gudang
 Biaya prosesing pembayaran ke suplier
 dll

Yuniarti, SE. MM
Contoh Biaya Persiapan (setup costs)

 Biaya mesin-mesin penganggur


 Biaya persiapan tenaga kerja langsung
 Biaya scheduling (penjadwalan)
 Biaya ekspedisi
 dll

Yuniarti, SE. MM
Biaya Kehabisan/Kekurangan Bahan
(shortage costs)

 Kehilangan penjualan
 Kehilangan langganan
 Biaya pemesanan khusus
 Biaya ekspedisi
 Selisih harga
 Terganggunya operasi
 Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial
 dll

Yuniarti, SE. MM
Total Biaya Persediaan
 Total biaya penyimpanan (total carrying cost)
 TCC = C x A
 Persediaan rata-rata
 A=Q/2=(S/N)/2
 Total biaya pemesanan (total ordering cost)
 TOC = F x ( S / Q )
 Total biaya persediaan (total inventory cost)
 TIC = TCC + TOC Keterangan :
 TIC = (C x A) + (F x ( S / Q)) Q = kuantitas pesanan
S = penjualan tahunan
N = frekwensi pemesanan
C = biaya penyimpanan
P = harga beli per unit
A = persediaan rata-rata
Yuniarti, SE. MM F = biaya tetap
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Persediaan

 Lead time; lamanya masa tunggu material yang


dipesan datang
 Frekuensi penggunaan bahan selama setahun
 Jumlah dana yang tersedia
 Daya tahan material

Yuniarti, SE. MM
Economical Order Quantity (EOQ)

 EOQ adalah kuantitas persediaan yang optimal atau yang


menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah
 Model EOQ adalah suatu rumusan untuk menentukan
kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya
persediaan.
 Dasar penggunaan model EOQ :
1) Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada
saat bahan tersebut perlu dibeli kembali – replanishment
cycle
2) Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – reorder
point

Yuniarti, SE. MM
Asumsi EOQ
(Economical Order Quantity)
 Jumlah kebutuhan bahan sudah dapat ditentukan
untuk penggunaan satu periode
 Penggunaan bahan pada tingkat yang konstan
 Harga konstan selama periode tersebut
 Pesanan diterima persis pada saat tingkat persediaan
sama dengan nol atau diatas stok pengaman

Yuniarti, SE. MM
Model EOQ
(Economical Order Quantity)
Q = jlh pesanan yang paling ekonomis
Q= 2.O.S O = biaya pesanan
S = penggunaan bahan selama satu periode
C C = biaya simpan per unit

Nu = jlh pesanan yang optimum


U = penggunaan bahan per tahun
 Nu = 2.UP__ P = ordering cost
R = ongkos per unit
RC (1 – Y/X) C = carrying cost (%)
Y = tingkat penggunaan persediaan setiap hari dlm unit
X = tingkat penerimaan bahan setiap hari dlm unit

R = kebutuhan bahan selama periode ttt


Q= 2.R.S S = biaya order
P = harga beli per unit
P.I I = biaya penyimpanan dalam persentase
tertentu dari nilai inventori rata-rata

Yuniarti, SE. MM
Hubungan Biaya Pesan
dan Biaya Simpan
Cost

TIC = C.Q/2 + O. S/Q

Biaya Simpan = C.Q/2

EOQ
Biaya Pesan = O.S/Q

0 Quantity
*) EOQ tercapai apabila biaya simpan = biaya pesan
Yuniarti, SE. MM
Contoh Soal
 Kebutuhan bahan mentah untuk penggunaan selama setahun sebuah
perusahaan sebesar 1600 kg. Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan
tersebut adalah sebesar Rp 100,-/order dan biaya simpan yang terjadi
sebesar Rp 2/kg. Harga beli Rp 10/kg. Hari kerja selama setahun adalah
300 hari. Tentukan besarnya pembelian bahan mentah yang
ekonomis, besarnya total biaya persediaan, dan berapa kali pesanan
dapat dilakukan, serta durasi habisnya EOQ ?

 EOQ = 2 x 1600 x 100 = 400 kg


2
 TIC = (Rp 2,- x 400/2) + (Rp 100,- x 1600/400)
= Rp 400,- + Rp 400,- = Rp 800,-

 Frekuensi pesanan = 1600 kg : 400 kg = 4 kali pesanan / tahun

 Durasi habisnya EOQ = 300 hari : 4 = 75 hari

Yuniarti, SE. MM
Pendekatan berdasarkan ongkos
(biaya)

Frekuensi Pembelian
Ket
1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali

Inventory (Q) 1.600 kg 800 kg 533,33 kg 400 kg 320 kg


Ordering cost Rp 100,- Rp 200,- Rp 300,- Rp 400,- Rp 500,-
Carrying cost Rp 1600,- Rp 800,- Rp 533,33 Rp 400,- Rp 320,-
TIC Rp 1700,- Rp 1000,- Rp 833,33 Rp 800,- Rp 820,-

Yuniarti, SE. MM
Contoh Soal

 Diketahui kebutuhan material setahun 1.600 kg,


ordering cost = Rp 100,- setiap kali pesan, dan carrying
cost = 20% dari rata-rata persediaan material.
Bagaimana keputusan manajer pembelian jika suplier
menawarkan discount berikut :
- pembelian 500kg – 900kg, discount 5%
- pembelian >1.000 kg, discount 10%

Yuniarti, SE. MM
TC pada berbagai alternatif
pembelian

Keterangan Q = 400 kg Q = 500 kg Q = 1600 kg


Pi = Rp10/kg Pi = Rp9,5/kg Pi = Rp 9/kg
Pembelian setahun Rp 16.000,- Rp 15.200,- Rp 14.400,-
Ordering cost Rp 400,- Rp 320,- Rp 100,-
Carrying cost Rp 400,- Rp 475,- Rp 1.440,-
Total Cost Rp 16.800,- Rp 15.995,- Rp 15.940,-

Yuniarti, SE. MM
Contoh Soal

 Penggunaan bahan 1.600 kg per tahun. Harga beli per kg Rp 10,-.


Carrying cost 20% dari nilai rata-rata inventori dan ordering cost Rp
100,- setiap kali pesan. Penggunaan inventori 4,4 kg sehari dan
inventori yang datang diperkirakan sebesar 44 kg per hari. Berapa
pesanan optimum.

 Nu = 2 x 1600 x Rp 100___ = 421,63 dibulatkan 422 kg


Rp 10 x 20% ( 1 – 4,4/44)

 Pesanan optimum tercapai apabila carrying cost = ordering cost

 Carrying cost = R.C.Nu ( 1 – Y/X) Ordering cost = U x P


2 Nu

Yuniarti, SE. MM
Reorder Point (ROP)

 Titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi


(pemesanan ulang) untuk mengisi persediaan
 ROP dilakukan tergantung dua faktor :
1. penggunaan selama lead time
2. safety stock
 Asumsi ROP adalah tingkat penggunaan bahan selama
lead time konstan dan pesanan tiba pada waktunya
 ROP = (rata-rata penggunaan bahan/hari x lead time)
+ safety stock

Yuniarti, SE. MM
Contoh Soal

 Kebutuhan bahan mentah = 1600 kg/tahun


 Hari kerja = 300 hari setahun
 Lead time = 50 hari
 Safety stock = 200 kg
 ROP = (1600 : 300) x 50 + 200
= 5,33 x 50 + 200
= 466,50 kg

Yuniarti, SE. MM
Hubungan antara EOQ, ROP, dan Safety Stock

Bahan (kg) AD = besarnya EOQ (400 kg)


C = ROP saat bahan tinggal
700 266,50 kg
B = bahan yang dipesan
600 datang saat persediaan 0
D
(safety stock = 200kg)
500 EF = lead time
C
CB = penggunaan bahan
400 selama lead time

300
A B
200 Safety stock

100

E F Waktu (bulan)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Yuniarti, SE. MM
Soal Latihan
 Perusahaan A penjualan 2,6 juta kg terigu, biaya
pemesanan $ 5000, biaya penyimpanan 2 % dari harga
beli dan harga beli $ 5 /kg.
 Persediaan pengaman 50.000 kg dan waktu
pengiriman 2 minggu dan setiap pemesanan terigu
harus dengan kelipatan 2000 kg
 Jika perusahaan A membeli terigu sebanyak 650.000
Kg maka biaya pengiriman ditangung oleh perusahaan
pengolahan gandum sebesar $ 3.500
 Apakah penawaran ini menguntungkan atau tidak ?

Yuniarti, SE. MM
Selesai – Terima Kasih

Yuniarti, SE. MM

Anda mungkin juga menyukai