Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

SISTEM PRODUKSI II
ERP
Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Mata kuliah sistem produksi II

Dosen Pengampu
Yusuf Mauludin ,ST.MT

Oleh
Neng Pupung 1603075
Sugiyantini 1603069
Asep Nurdin 1603024
Hasbi Nursyamsi 1603040
Fauzi Sarifudin 1603066
Andri Budiman 1603042

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2019
Pembahasan
1. Pengertian ERP
a.Syarat ERP
b.Pembagian modul ERP
2. Sejarah ERP
a. Tahapan ERP
3. Tujuan dan Konsep ERP
5. Keuntungan dan kelemahan ERP
a. Penyebab gagalnya ERP
6. Implementasi ERP
a. Keberhasialan ERP
7. Studi kasus ERP
8. Kesimpulan
1. Pengertian ERP
ERP terdiri dari 3 elemen yaitu Enterprise (perusahaan), Resource (sumber daya) dan Planning
(Perencanaan). Ketiga konsep berujung pada sebuah kata kerja yaitu Planning, yang berarti
menekankan pada aspek perencanaan sumberdaya perusahaan. ERP (Enterprise Resource Planning)
menurut Gaspersz (1998) merupakan struktur sistem informasi yang digunakan untuk
merencanakan sumber daya perusahaann dalam mengintegrasikan proses bisnis suatu perusahaan
manufaktur atau jasa yang meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan. Tujuan dari
implementasi ERP adalah menyatukan semua divisi yang ada dalam perusahaan menjadi satu sistem
yang dapat dikendalikan secara terpusat. ERP lebih ditujukan pada sistem back-office, dimana sistem
ERP tidak bersentuhan secara langsung dengan konsumen.
1. Pengertian ERP
a. Syarat ERP
Syarat terpenting dari sistem ERP adalah 4. Sistem ERP menggunakan database
perusahaan yang secara tipikal
Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah
menyimpan setiap data sekali saja.
menggabungkan berbagai kebutuhan pada
satu software dalam satu logical database, 5. Sistem ERP memungkinkan
mengakses data secara waktu nyata (real
sehingga memudahkan semua departemen time).
berbagi informasi dan berkomunikasi.
6. Dalam beberapa hal sistem ERP
Gambaran ERP adalah sebagai berikut: memungkinkan perpaduan proses
transaksi dan kegiatan perencanaan.
1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat
lunak yang didesain untuk lingkungan 7. Sistem ERP menunjang sistem multi
mata uang dan bahasa, yang sangat
pelanggan pengguna server, apakah itu secara diperlukan oleh perusahaan
tradisional atau berbasis jaringan. multinasional.
2. Sistem ERP memadukan sebagian besar 8. Sistem ERP memungkinkan
dari proses bisnis. penyesuaian untuk kebutuhan khusus
perusahaan tanpa melakukan
3. Sistem ERP memproses sebagian besar dari pemrograman kembali.
transaksi perusahaan.
1. Pengertian ERP
Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani proses
manufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi perusahaan dan lain sebagainya. Dari
modul-modul tersebut, maka aktivitas penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,
manajemen kualitas dan sumber daya manusia dapat dikontrol dengan baik dan informasi yang
berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
1. Pengertian ERP
b. Pembagian modul ERP
ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul financial dan
akuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini berjalan secara
terpisah, sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan ketiganya secara
langsung. Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung dengan satu
database terpusat.
2. Sejarah ERP
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah
hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP
secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory),
pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,
manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
2. Sejarah ERP
a. Tahapan ERP Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Tahap I : Material Requirement Planning (MRP) Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan
pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep
keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas
perencanaan kebutuhan material
fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan
Tahap II: Close-Loop MRP dilakukan secara mudah
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas Tahap V: Extended ERP (ERP II)
pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan
masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat
tahun 2000, serta lebih konflek dari ERP sebelumnya.
diubah atau diganti jika diperlukan
Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP
II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang
ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan
dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi
analisis dari kebutuhan yang diperlukan
3. Tujuan ERP dan Konsep
Tujuan sistem ERP adalah untuk Konsep
mengkoordinasikan bisnis organisasi Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik,
secara keseluruhan. ERP merupakan jika didukung oleh seperangkat aplikasi
software yang ada dalam organisasi atau dan infrastruktur komputer baik software
perusahaan untuk : dan hardware sehingga pengolahan data
Otomatisasi dan integrasi banyak proses dan informasi dapat dilakukan dengan
mudah dan terintegrasi. Oleh karena itu,
bisnisMembagi database yang umum
hampir tidak mungkin mewujudkan
dan praktek bisnis melalui enterprise
konsep ERP tanpa adanya dukungan
Menghasilkan informasi yang real- sistem berbasis komputer. Konsep-konsep
timeMemungkinkan perpaduan proses dasar ERP, yaitu [OLS–2004]:
transaksi dan kegiatan perencanaan
5. Keuntungan dan Kelemahan ERP
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain:
Integrasi data keuangan
• Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh
data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Standarisasi Proses Operasi
• ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara
yang sama. Dengan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan
efektif.
Standarisasi Data dan Informasi
• Database terpusat yang diterapkan pada ERP, membentuk data yang standar, sehingga informasi
dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
5. Keuntungan dan Kelemahan ERP
• Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. Keberhasilan implementasi ERP
dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment (ROI), dan komponen lainnya, seperti:
• Pengurangan lead-time
• Peningkatan kontrol keuangan
• Penurunan inventori
• Penurunan tenaga kerja secara total
• Peningkatan service level
• Peningkatan sales
• Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen
• Peningkatan market share perusahaan
• Pengiriman tepat waktu
• Kinerja pemasok yang lebih baik
• Peningkatan fleksibilitas
• Pengurangan biaya-biaya
• Penggunaan sumber daya yang lebih baik
• Peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan.
5. Keuntungan dan Kelemahan ERP
Kelamahan ERP
kerbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
• Sistem ERP sangat mahal
• Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah
dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif
• ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu
dalam beberapa organisasi
• Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
• Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan.
Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan
sistem keamanan
5. Keuntungan dan Kelemahan ERP
a. Penyebab Gagalnya ERP :
• Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan
pengembangannya
• Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
• Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
• Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang
baru
• Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
6. Implementasi sistem ERP
Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran serta pelanggan. Dalam hal ini, Perusahaan akan
membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung. Migrasi data adalah
salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP
6. Implementasi sistem ERP
Implementasi ERP membutuhkan persiapan yang matang, karena kesalahan
implementasi akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Tahap paling awal
dari implementasi ERP adalah membangun bisnis proses yang baik. Tanpa bisnis
proses yang baik, semua sistem informasi berbasis komputer dengan teknik apapun
tidak akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan tersebut.
Selain itu, kesiapan karyawan akan perubahan sistem merupakan salah satu hal yang
harus diperhitungkan.
6. Implementasi sistem ERP
Ada beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan implementasi sebuah ERP :
• Bisnis proses yang matang.
• Hal ini merupakan suatu syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan melakukan implementasi ERP.
ERP tidak akan dapat diimplementasikan di sebuah perusahaan yang tidak memiliki bisnis proses yang jelas.
• Change Management yang baik.
• Tidak dapat dipungkiri, implementasi sebuah sistem akan selalu diikuti dengan perubahan “kebiasaan” dalam
perusahaan tersebut. Change management sangat diperlukan untuk memberi pendidikan kepada pengguna,
operator atau siapa pun yang akan bersentuhan langsung dengan sistem yang baru. Harus betul-betul dapat
dijelaskan kenapa perusahaan ini perlu mengganti sistemnya, seberapa efektif sistem baru ini buat
perusahaan, apa masalah-masalah di sistem lama yang dapat dipecahkan oleh sistem baru.
6. Implementasi sistem ERP
• Komitmen
• Sebuah implementasi ERP dalam perusahaan, pasti akan menyita banyak waktu dan tenaga.
Komitmen dari pimpinan perusahaan sampai pengguna yang akan bersentuhan langsung dengan
sistem, mutlak sangat diperlukan.
• Kerjasama
• Kerjasama harus dilakukan dengan baik antara internal perusahaan maupun antara perusahaan
dengan konsultan yang melakukan implementasi. Konsultan dan pengguna sudah betul-betul
menyatukan visi untuk keberhasilan implementasi ini
• Good Consultant
• Pengalaman konsultan yang melakukan implementasi juga sangat berpengaruh dalam sebuah
implementasi.
7. STUDI KASUS
SEMEN GERSIK
C:\Users\Sugi\Documents\STUDI KASUS ERP.docx
9. KESIMPULAN
ERP (Enterprise Resource Planning) menurut Gaspersz (1998) merupakan struktur sistem
informasi yang digunakan untuk merencanakan sumber daya perusahaann dalam mengintegrasikan
proses bisnis suatu perusahaan manufaktur atau jasa yang meliputi operasional dan distribusi produk
yang dihasilkan. Tujuan dari implementasi ERP adalah menyatukan semua divisi yang ada dalam
perusahaan menjadi satu sistem yang dapat dikendalikan secara terpusat. ERP lebih ditujukan pada
sistem back-office, dimana sistem ERP tidak bersentuhan secara langsung dengan konsumen.ERP
mempunyai Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan. Mempunyai kekurangan dan kelebihan serta mempunyai ciri dan penyebab suatu
gagalnya ERP dalam suatau perusahaan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai