Anda di halaman 1dari 30

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN


AKTIVITAS INSTRUKSIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
(P3AI-UNHAS)

1
PENGERTIAN
 TES, pertanyaan atau tugas untuk memperoleh
informasi tentang trait atau atribut pendidikan
 PENGUKURAN, pemberian angka pada suatu
atribut atau karakteristik tertentu
 PENILAIAN, pengambilan keputusan tentang
informasi yang diperoleh melalui pengukuran
menggunakan instrumen atau non-tes
 KEGUNAAN TES, PENGUKURAN DAN
PENILAIAN, seleksi, penempatan, diagnosis,
umpan balik, memotivasi dan membimbing belajar,
perbaikan kurikulum dan program pendidikan,
pengembangan ilmu
 ETIKA TES
2
PERENCANAAN TES

 Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal


 Tipe tes yang akan digunakan (esei, objektif)
 Aspek kemampuan yang akan diuji (C1-C6)
 Format butir soal
 Jumlah butir soal
 Distribusi tingkat kesukaran soal
 Beberapa pertimbangan lain
 Kisi-Kisi Tes
3
KONSTRUKSI BUTIR SOAL

 Latar Belakang
 Dasar - Dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar
(THB)
 Penulisan Butir Soal Uraian (Esei)
 Penulisan Butir Soal Objektif
(Pilihan Ganda)
 Konstruksi Instrumen Non - Tes
4
PENULISAN BUTIR SOAL URAIAN
(ESEI)
 Pengertian Tes Uraian
 Kekuatan/Kelemahan Tes Uraian

 Penggunaan Tes Uraian

 Klasifikasi Tes Uraian

 Beberapa Prinsip Konstruksi Butir Soal

Uraian
 Pedoman Penskoran
5
KLASIFIKASI TES URAIAN
 Tes Uraian Bebas (Extended Response)
 Tes Uraian Terbatas (Restricted

Response) :
- Butir soal tipe jawaban melengkapi
- Butir soal tipe jawaban singkat

6
BEBERAPA PRINSIP KONSTRUKSI
BUTIR SOAL TES URAIAN/ESEI
 Gunakan tipe tes uraian untuk mengukur  Makin banyak jumlah butir soal untuk
hasil belajar yang cocok setiap perangkat soal makin baik
 Beritahu sebelumnya kepada peserta tes  Tulislah petunjuk awal yang jelas untuk
 Batasi ruang lingkup tes yang pasti perangkat soal maupun setiap butir soal
 Pertanyaan untuk mengukur tujuan hasil
 Waktu yang tersedia harus cukup
belajar yang penting saja  Hendaknya pertanyaan menuntut jawaban
 Jangan gunakan butir soal esei untuk yang bersifat baru dari peserta
mengukur kemampuan mengingat  Setiap perangkat tes harus ada kombinasi
 Pertimbangkan kemampuan menulis jenis tes uraian terbatas dan bebas
peserta tes  Pergunakan kata-kata deskriptif, misalnya
 Jangan berikan butir soal yang dapat definisikanlah, bandingkanlah, berilah
dipilih contoh, dll.
 Setiap soal harus jelas apakah terbatas
 Dalam setiap soal harus dijelaskan skor
atau bebeas maksimal untuk jawaban yang benar
 Jangan mulai kalimat dengan kata Apa atau
Siapa.

7
PEDOMAN PENSKORAN
Agar penilaian objektif perlu diperhatikan :
a. Apakah jawaban yang paling baik untuk satu
butir pertanyaan uraian ?
b. Butir-butir apa saja yang harus terdapat
dalam jawaban pertanyaan uraian ?
c. Apakah ada butir yang lebih penting di
antara butir-butir jawaban yang diharapkan ?

8
PENULISAN BUTIR SOAL OBJEKTIF
(Tipe Tes Objektif)
A. Benar Salah (True False)
B. Menjodohkan (Matching)
C. Pilihan Ganda (Multiple Choice)
- biasa
- kompleks
- analisis hubungan antar hal
- analisis kasus
- yang menggambarkan diagram, grafik, tabel
atau gambar

9
BEBERAPA PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR
SOAL PIlIHAN GANDA
1. Saripati masalah ditempatkan pada pokok soal (stem)
2. Hindari pengulangan kata yang sama dalam pilihan (option)
3. Hindari rumusan kata yang berlebihan
4. Bila pokok soal belum lengkap, kata-kata yang melengkapi diletakkan
pada ujung pernyataan
5. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana
6. Hindari penggunaan kata teknis/ilmiah, aneh, canggih
7. Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai
jawaban benar
8. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar ditulis lebih panjang dari
pengecoh (distractor)
9. Hindari adanya petunjuk /indikator pada jawaban yang benar
10. Hindari pilihan “semua yang di atas benar”
11. Gunakan 3 atau lebih alternatif jawaban
12. Usahakan pokok soal tidak menggunakan kata-kata yang bermakna tidak
tentu, misalnya kebanyakan, seringkali
13. Sedapat mungkin pokok soal menggunakan pertanyaan positif; bila
terpaksa menggunakan pernyataan negatif, kata negatif itu digarisbawahi
/ cetak tebal
10
DASAR-DASAR PENYUSUNAN
TES HASIL BELAJAR (THB)
 THB hendaknya mengukur apa yang dipelajari sesuai dengan
tujuan instruksional
 THB disusun sedemikian agar mewakili bahan yang telah
dipelajari
 Pertanyaan THB sesuai dengan aspek tingkat belajar yang
diharapkan (C1,C2,C3, Psikomotor./Affektif)
 THB disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu sendiri
(pre-test, post-test, mastery, diagnostik, formatif, sumatif
 THB disesuaikan dengan pendekatan pengukuran, apakan
PAN atau PAP
 THB hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar 11
Perbandingan Tes Objektif vs Tes uraian
Objektif Uraian

 Jenjang Taksonomi yang - C 1,2,3,4 - C 5,6


diukur
 Jumlah Sampel - Banyak materi - Sedikit
 Menyusun Pertanyaan - Sulit - Gampang
 Pengolahan - Objektif - Subjektif
 Faktor-Faktor yang - Kemampuan mahasiswa
mengganggu hasil - Mendorong mahasiswa…
pengolahan
- Penyelesaian tes

12
KONSTRUKSI INSTRUMEN NON-TES
(Alat Ukur Keberhasilan Belajar)
 Participation Charts
 Check List
 Rating Scale (Skala Lajuan)
- Numerical Rating Scale
- Descriptive Graphic Rating Scale
- Ranking Methods Rating Scale
- Paired Comparisons Rating Scale
 Attitude Scale (Skala Sikap)
- Skala Likert
- Skala Thurstone
- Skala Guttmann 13
PENGADMINISTRASIAN TES

 Penyusunan Perangkat Tes


 Penyuntingan Naskah Tes
 Penggandaan Naskah tes
 Pelaksanaan Tes
 Open vs Close Book
 Tes Diumumkan vs Dirahasiakan
 Tes Lisan dan Tes Tertulis
 Tes Tindakan atau Praktek
14
PENYUSUNAN PERANGKAT TES
(Naskah Ujian)

 Tes Obj.jangan dilisankan  Batang soal dan option


 Mulai dari Pokok Bahasan pada satu halaman
awal sampai akhir  Kunci jawaban tersebar
 Tingkat kesukaran dari  Spasi di antara butir soal
mudah ke sukar  Grafik, diagram, gambar
 Kelompokkan butir soal harus jelas
bertipe sama  Denda dicantumkan
 Petunjuk soal harus jelas  Bobot butir soal esei di
 Susunan soal jangan depan nomor soal
berdesakan
15
PENGOLAHAN DAN
PENDEKATAN PENILAIAN

 Pengolahan hasil Tes


A. mengukur kemampuan berpikir
1. memeriksa hasil tes objektif
2. memeriksa hasil tes uraian terbatas
B. mengukur keterampilan fisik
 Pendekatan Penilaian
A. Pendekatan Penilaian Acuan Norma
B. Pendekatan Penilaian Acuan Patokan
1. konstruksi soal untuk PAP
2. pemanfaatan pendekatan PAP
3. Penilaian berdasarkan PAP 16
Kriteria Penilaian
 Absensi
 Kuis
 Ujian Tengah Semester (30%)
 Praktikum
 Tugas (Paper) (10%)
 Kerja Praktek Lapangan (KPL) (15%)
 Ujian Akhir (Final test) (45%)

17
Pedoman Penskoran
 Tes Objektif
- Tiap soal bobot sama, yaitu = 1
- Rumus skor memberi denda :
W
S = R -----
n-1
 Tes Esai
- jawaban yang paling benar
- pokok/butir yang harus ada dalam jawaban
- beri bobot (angka) pada butir jawaban sesuai
urutan pentingnya jawaban tersebut
- Jumlah bobot butir masing-masing merupakan bobot soal
tersebut

18
Penilaian Acuan Norma (PAN)

 Jumlah mahasiswa banyak


 Daya beda soal ujian cukup besar
 Dijumlahkan seluruh skor (kuis, mid, final,
praktikum) sesuai dengan pembobotannya
 Menghitung Rata- Rata Skor Akhir
 Menghitung Simpangan Baku (SB)
 Konversi Nilai ke A,B,C,D,E

19
Menghitung Skor Akhir Mahasiswa
Contoh : Junus,
 Skor Mid-test : 40 dari skor maksimum 80

(Bobot 30%  30% dari 40/80 x 100) = 15


 Skor Final-test : 32 dari 40 soal pil.ganda

(Bobot 45%  45% dari 32/40 x 100) = 36


 Skor Tugas Paper : 60 dari maksimum 100

(Bobot 10%  10% dari 60/100 x 100) = 6


 Praktek Lapang : 40 dari maksimum 80

(Bobot 15 %  15 % dari 40/80 x 100 = 7,5


SKOR AKHIR JUNUS 64,5
20
Contoh Perhitungan:
Skor (mentah) 40 mahasiswa
55 42 37 36 33
52 40 37 35 33
49 40 37 35 32
48 40 37 35 32
46 39 37 34 30
43 39 36 34 28
43 38 36 34 22
43 38 36 34 21
21
Menghitung Rata- Rata Skor Akhir

 Jumlahkan semua skor mahasiswa (40 orang,


yang berkisar antara 21 - 55) = 1496
 hitung skor rata-rata :
Jumlah skor semua mahasiswa/ jumlah
mahasiswa = 1496/40 = 37,4
 Hitung Simpangan Baku (SB, Standar Deviasi) :
Jumlah skor 1/6 kelompok atas –Jumlah skor 1/6
kelompok bawah, dibagi ½ jumlah mah. =
(293 – 165) / 20 = 6,4 (6,71)

22
Konversi Nilai ke ABCDE

 Nilai E : < ( M – 2 SB)


 D : antara (M - 2 SB) dan (M- 1 SB)
 C : antara (M - 1 SB) dan (M + 1 SB)
 B : antara (M + 1 SB) dan (M + 2 SB)
 A : > M + 2 SB

23
Penilaian Acuan Patokan (PAP)
 Digunakan dalam sistem belajar tuntas (mastery
learning)
 Penguasaan semua TIK dengan baik
 Melihat tingkat penguasaan mahasiswa atas
materi dan TIK

Contoh : < 80 % - Nilai E


80-85 % D
85,5-90 % C
90,5-95 % B
> 95 A
24
PAN VS PAP

 Persamaan
 diarahkan pada pencapaian TIK (perilaku
yang akan diukur
 menggunakan alat ukur yang sesuai
 Perbedaan
 PAN
- Tingkat kesukaran soal diperhatikan
- Penilaian setelah diberi skor
- Patokan penilaian adalah rata-rata kelas
 PAP
- Tingkat kesukaran soal tidak perlu diperhatikan
- Kriteria ditetapkan sebelum ujian
- Patokan penilaian ialah TIK
25
ANALISIS SOAL
 Karakteristik Butir Soal
- Tingkat Kesukaran
- Daya Beda
- Berfungsi tidaknya pilihan
 Spesifikasi Butir Soal
- Validitas Isi
- Keterukuran Tujuan
 Karakteristik Perangkat Tes
- Reliabilitas
- Validitas

26
TINGKAT KESUKARAN
 Proporsi jumlah peserta menjawab benar
 Tingkat kesukaran butir soal :

jumlah yang menjawab benar


p=
jumlah seluruh peserta tes
Sukar, jika nilai p (0,00 – 0,25)
Sedang (0,26 - 0,75)
Mudah (0,75 – 1.00)

 Tingkat kesukaran perangkat soal


(naskah ujian) : Σ p
P =
N (jumlah butir soal)

Naskah soal yang baik : Sukar = 25 %


Sedang = 50 %
Mudah = 25 %
27
DAYA BEDA BUTIR SOAL
 Ialah indeks yang menunjukkan tingkat
kemampuan butir soal membedakan
kelompok yang berprestasi tinggi dan
rendah :
Ba – Bb
D= ( +1,0 -- - 1,0)
0,5 T
Ba = kelompok atas Yang baik : (+0,25)
Bb = kelompok bawah
T = jumlah peserta
28
BERFUNGSI TIDAKNYA PILIHAN
( Butir soal 1)

Pilihan
Kelompok A B C D*
Atas 0 1 1 3

Bawah 0 1 2 2

Jumlah 0 2 3 5

29
BERFUNGSI TIDAKNYA PILIHAN
(Butir Soal 2)

Pilihan A* B C D
Kelompok
Atas 1 2 2 0

Bawah 3 0 1 1

Jumlah 4 2 3 1

30

Anda mungkin juga menyukai