Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN

HEPATITIS
DOSEN PEMBIMBING :
NS. JANNAIM, S. KEP, M. KEP

DISUSUN OLEH :
DONA MARLINA
NUR AISYAH
DEFINISI
• Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin
seperti; kimia atau obat atau agen penyakit infeksi (Asuhan keperawatan
pada anak, 2002; 131)
• Hepatitis virus akut meupakan penyakit infeksi yang penyebarannya luas
dalam tubuh walaupun efek yang menyolok terjadi pada hati dgn
memberikan gambaran klinis yang mirip yang dapat berfariasi dari keadaan
subklinis tanpa gejala hingga keadaan infeksi akut yang fatal. (Sylvia A.
price, 1995; 439).
• Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan
serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
ANATOMI FISIOLOGI
Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga
kanan. Hati normal kenyal dengan permukaannya yang licin (Chandrasoma,
2006). Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dengan berat 1000-
1500 gram. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan
dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi
segmen medial dan lateral oleh ligamentum Falsiformis (Noer, 2002).

Setiap lobus dibagi menjadi lobuli. Setiap lobulus merupakan badan


heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus
mengelilingi vena sentralis. Diantara lempengan terdapat kapiler yang
disebut sinusoid yang dibatasi sel kupffer. Sel kupffer berfungsi sebagai
pertahanan hati (Price, 2006). Sistem biliaris dimulai dari kanalikulus biliaris,
yang merupakan saluran kecil dilapisi oleh mikrovili kompleks di sekililing sel
hati. Kanalikulus biliaris membentuk duktus biliaris intralobular, yang
mengalirkan empedu ke duktus biliaris di dalam traktus porta (Chandrasoma,
2006)
Fungsi dasar hati dibagi menjadi :
• Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu.
• Fungsi metabolic
• Fungsi pertahanan tubuh
• Fungsi vaskular hati
FUNGSI PEMBENTUKAN DAN EKSKRESI
EMPEDU

Hal ini merupakan fungsi utama hati. Saluran empedu mengalirkan,


kandungan empedu menyimpan dan mengeluarkan ke dalam usus halus
sesuai yang dibutuhkan. Hati mengekskresikan sekitar 1 liter empedu tiap hari.
unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu fosfolipid,
kolesterol dan pigmen empedu (terutama bilirubin terkonjugasi). Garam
empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus.
Oleh bakteri usus halus sebagian besar garam empedu direabsorbsi dalam
ileum, mengalami sirkulasi ke hati, kemudian mengalami rekonjugasi dan
resekresi. Walaupun bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil akhir
metabolisme dan secara fisiologis tidak mempunyai peran aktif, ia penting
sebagai indikator penyakit hati dan saluran empedu, karena bilirubin
cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang berhubungan dengannya.
FUNGSI METABOLIK

Hati memegang peranan penting pada metabolisme karbohidrat, protein,


lemak, vitamin dan juga memproduksi energi dan tenaga. Zat tersebut di atas
dikirim melalui vena porta setelah diabsorbsi oleh usus. Monosaksarida dari
usus halus diubah menjadi glikogen dan di simpan dalam hati (glikogenesis).
Dari depot glikogen ini mensuplai glukosa secara konstan ke darah
(glikogenesis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa
dimetabolisme dalam jaringan unuk menghasilkan panas atau tenaga
(energi) dan sisanya diubah menjadi glikogen, disimpan dalam otot atau
menjadi lemak yang disimpan dalam jaringan subcutan. Hati juga mampu
menyintetis glukosa dari protein dan lemak (glukoneogenesis).
FUNGSI PERTAHANAN TUBUH

Terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan, dimana fungsi


detoksifikasi oleh enzim-enzim hati yang melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis
atau konjugasi zat yang memungkinkan membahayakan dan mengubahnya
menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan dimana
yang berperanan penting adalah sel kuffer yang berfungsi sebagai sistem
endoteal yang berkemampuan memfagositosis dan juga menghasilkan
immunolobulin.
FUNGSI VASKULER HATI

Setiap menit mengalir 1200 cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid
hati, seterusnya darah mengalir ke vena sentralis dan menuju ke vena
hepatika untuk selanjutnya masuk ke dalam vena kava inferior. Selain itu dari
arteria hepatika mengalir masuk kira-kira 350 cc darah. Darah arterial ini akan
masuk dan bercampur dengan darah portal. Pada orang dewasa jumlah
aliran darah ke hati diperkirakan mencapai 1500 cc tiap menit.
MANIFESTASI KLINIS
Terdapat tiga stadium :
1. Stadium pre ikterik
Berlangsung selama 4 – 7 hari, pasien mengeluh sakit kepala, lemah,
anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri otot, dan nyeri perut kanan atas,
urine lebih coklat.
2. Stadium ikterik, yang berlangsung selama 3 – 6 minggu. Ikterus mula-mula
terlihat pada sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan berkurang
tetapi pasien masih lemah, anoreksia dan muntah, tinja mungkin berwarna
kelabu atau kuning muda, hati membesar dan nyeri tekan.
3. Stadium pasca ikterik (rekonvalensensi)
Ikterus mereda, warna urine dan tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan
pada anak-anak lebih cepat daripada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan
kedua. Karena penyebab yang biasa berbeda.
ETIOLOGI

• Virus.
• Bakteri (salmonella typhi).
• Obat-obatan.
• Racun (hepatotoxic).
• Alcohol.
PATOFISIOLOGI

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh


infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan
kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena
memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada
hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai
darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-
sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang
dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru
yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis
sembuh dengan fungsi hepar normal.
NEXT…
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan
suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan
tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan
dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. Timbulnya ikterus karena
kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum
mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena
adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi
kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati.
KLASIFIKASI
1. HepatitisA/Hepatitis infeksius
Sering kali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala,
sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah,
demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.
Penyakit ini ditularkan terutama melalui kontaminasi oral fekal akibat higyne
yang buruk atau makanan yang tercemar.Gejala hilang sama sekali setelah
6-12 minggu. Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan,
sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum
dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
2. HepatitisB/hepatitis serum
Virus hepatitis B adalah suatu virus DNA untai ganda yang disebut partikel
dane. Virus ini memiliki sejumlah antigen inti dan antigen permukaan yang
telah diketahui secara rinci dapat diidentifikasikan dari sampel darah hasil
pemeriksaan lab.hepatitis B memiliki masa tunas yang lama, antara 1 – 7
bulan dengan awitan rata-rata 1-2 bulan. Sekitar 5-10% orang dewasa yang
terjangkit hepatitis B akan mengalami hepatitis kronis dan terus mengalami
peradangan hati selama lebih dari 6 bulan
3. Hepatitis C
• Hepatitis c diidentifikasi pada tahun 1989.cara penularan virus RNA tersebut
sama dengan hepatitis B dan terutama ditularkan melalui transfusi darah
dikalangan penduduk amerika serikat sebelum ada penapisan. Virus ini
dapat dijumpai dalam semen dan sekresi vagina tetapi jarang sekali
pasangan seksual cukup lama dari pembawa hepatitis C terinfeksi dengan
virus ini. Masa tunas hepatitis C berkisar dari 15 sampai 150 hari, dengan
rata-rata 50 hari.
4. Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak
lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B.
Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala
penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-
infeksi) atau amat progresif. agen hepatitis D ini meningkatkan resiko
timbulnya hepatitis Fulminan, kegagalan hati dan kematian. Pencegahan
dapat dilakukan dengan menghindari virus hepatitis B.
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingesti air
yang tercemar. Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu
makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ),
keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat
mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
TABEL VIRUS HEPATITIS YANG DIKENALI
SAAT INI

Jenis Penularan Prognosis Diagnosis

Hepatitis A Oral atau fekal Biasanya sembuh sendiri Antibody hepatitis A ; IgM(stadium
dini),IgG(stadium lanjut)

Hepatitis B Ditularkan melalui darah,khususnya Biasanya sembuh sendiri.10% Antigen permukaan hepatitis B
dari ibu ke anak. Juga ditularkan diantaranya dapat menjadi (HbsAg) dan antigen inti(HbeAg) yang
melalui hubungan seksual hepatitis B kronis atau fulminan. diikuti dengan antibody terhadap
antigen permukaan hepatits B dan
antigen inti.
Heparitis C Ditularkan melalui darah ( angkat 50% dapat menjadi infeksi kronis Antibody hepatitis C
penularan melalui hubungan
kelamin rendah).

Hepatitis D Ditularkan melalui darah.ko-infeksi Meningkatkan kemungkinan Antigen hepatitis D, antibody hepatitis D.
hanya dengan hepatitis B perburukan hepatitis B

Hepatitis E Air tercemar, oral atau fekal Biasanya sembuh sendiri, tetapi Pengukuran virus hepatitis E
menimbulkan angka kematian
tinggi pada wanita hamil
KOMPLIKASI
Penyakit hepatitis kadang-kadang dapat timbul sebagai komplikasi:
• leptospirosis,
• sifilis,
• tuberculosis,
• toksoplasmosis,
• amebiasis,
PEMERIKSAAN FISIK
• Radiologi
• Laparoskopi
• biopsi hati
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
HEPATITIS
Pengkajian
1. Biodata
• Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal
masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan dignosa medis.
• Identitas orang tua yang terdiri dari : Nama Ayah dan Ibu, agama, alamat,
pekerjaan, penghasilan, umur, dan pendidikan terakhir.
• Identitas saudara kandung meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan
hubungan dengan klien.

2. Keluhan Utama
• Keluhan dapat berupa nafsu makan menurun, muntah, lemah, sakit kepala, batuk,
sakit perut kanan atas, demam dan kuning
3. Riwayat Kesehatan
• Riwayat Kesehatan Sekarang
• Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri
perut kanan atas
• Riwayat Kesehatan Dahulu
• Riwayat kesehatan dahulu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita
sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur
operasi dan perawatan rumah sakit serta perkembangan anak dibanding dengan
saudara-saudaranya.
• Riwayat Kesehatan Keluarga
• Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya
berkaitan dengan penyakit pencernaan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita
hepatitis :
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan
hepar yang mengalami inflamasi hati
2. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular
dari agent virus
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,
perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
INTERVENSI RASIONAL
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,
perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
• Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 24 jam nutrisi pasien
terpennuhi.
• Kriteria hasil : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan
dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.
No Intervensi Rasional

1. Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan Keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan

2. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran
sedikit tapi sering dan tawarkan pagi paling sering gastro intestinal dan menurunkan kapasitasnya.

3. Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah
dan sesudah makan baru dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu
makan.

4. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat
meningkatkan pemasukan

5. Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk
pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk
diserap/dimetabolisme sehingga akan membebani
hepar.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan
hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 24 jam nyeri pasien
berkurang atau teratasi.
Kriteria hasil : Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri
(tidak meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)
N Intervensi Rasional
o.
1. Kolaborasi dengan individu untuk menentukan nyeri yang berhubungan dengan hepatitis
metode yang dapat digunakan untuk sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat
intensitas nyeri peregangan secara kapsula hati, melalui
pendekatan kepada individu yang mengalami
perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih
efektif mengurangi nyeri.
2. Tunjukkan pada klien penerimaan tentang klienlah yang harus mencoba meyakinkan
respon klien terhadap nyeri pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia
mengalami nyeri
3. Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri
nyeri, tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnya
bila diketahui akan dirasakan (cenderung lebih tenang
dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak
terdapat penjelasan)
3. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular
dari agent virus.
• Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 24 jam tidak terjadi
infeksi pada pasien.
• Kriteria hasil : Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
No Intervensi Rasional
.
1. Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi pencegahan tersebut dapat memutuskan metode
tubuh yang tepat untuk menangani semua cairan tubuh transmisi virus hepatitis
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua
klien atau spesimen

b. Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan


cairan tubuh

c. Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera


pada wadah yang tepat, jangan menutup kembali atau
memanipulasi jarum dengan cara apapun

2. Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak
dan cairan tubuh dengan tepat untuk membersihkan dengan materi infeksius dan mencegah transmisi penyakit
peralatan-peralatan dan permukaan yang
terkontaminasi
3. Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak
pada klien, keluarga dan pengunjung lain dan petugas rantai transmisi infeksi
pelayanan kesehatan.
IMPLEMENTASI
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,
perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
• Mengajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan Memberikan
snack atau makanan yang mengundang selera pasien
• Mengawasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi
sering dan tawarkan pagi paling sering
• Mempertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah
makan
• Menganjurkan makan pada posisi duduk tegak
• Memberikan diit tinggi kalori, rendah lemak
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan
hepar yang mengalami inflamasi hati
• Menunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri
• Memberikan informasi dari penyebab nyeri
• Membahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung
efek hepatotoksi
• Berkolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat
digunakan untuk intensitas nyeri
3. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular
dari agent virus
• Menggunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan
tubuh dengan tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan
permukaan yang terkontaminasi
• Menjelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien,
keluarga dan pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan.
Evaluasi
• Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai
laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.
• Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis
kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)
• Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Anda mungkin juga menyukai