Anda di halaman 1dari 37

Kimia Medisinal

Hormon Steroid
OLEH :

1. FADILLAH RAMADANIA (15330026)


2. ROSANTI MARLINDA (15330114)
3. ELVA ASRIDA SIPAYUNG (15330137)
4. NURITA P TARIGAN (18330710))
Pengertian Hormon
• Hormon (dari bahasa yunani Óρµή : horman – “yang menggerakkan”) : pembawa pesan
kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiseluler, termasuk
tumbuhan, memproduksi hormon.
• Hormon : senyawa yang secara normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau jaringan
tubuh dan dilepaskan ke peredaran darah, menuju jaringan sasaran, berinteraksi secara
selektif dengan reseptor khas atau senyawa tertentu dan menunjukkan efek biologis.
• Hormon dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. hormon kelenjar yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin,seperti
kelenjar adrenalis,pituitan,tiroid,pankreas dan gonad
2. hormon jaringan yaitu hormon yang dihasilkan oleh ajringan seperti
histamin,norepinefrin dan serotonin.
Hormon Steroid
Hormon Steroid

– Yaitu hormon yang mengandung inti steroid,pada inti steroid


kemungkinan menyebabkan perubahan aktivitas biologis
– Contoh hormon penting yang mengandung inti steroid adalah
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalis bagian korteks.
– Korteks adrenalis dibedakan menjadi 3 daerah histologis :
– Lapisan terluar(glomerular)
– Lapisan tengah (fasikular)
– Daerah dalam (retikular)
Hormon steroid dibagi menjadi :
Hormon steroid dibagi menjadi 2,yaitu :
1. Hormon adrenokortikoid
- mineralkortikoid
- glukokortikoid
2. Hormon kelamin
- androgen
- estrogen
- progestin
- obat kontrasepsi
A. Hormon adrenokortikoid
– Merupakan hormon steroid yang disintesis dari kolestrol dan
diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks.
Pengeluaran hormon dipengaruhi oleh adreno cortico tropin
hormone (ACTH) yang berasal dari pituitari anterior.
– Beberapa fungsi fisiologinya berhubungan dengan sistem
kardiovaskular dan darah, sistem saraf pusat,otot polos dan
stres.
1. Hormon mineralkortikoid

Hormon mineralkortikoid terutama digunakan diklinik


untuk pengobatan penyakit Addison Kronik, suatu
penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi kelenjar
adrenalis karena sesuatu hal misalnya tumor kelenjar
sehingga produksi hormon menurun
Mekanisme kerja hormon
mineralkortiokoid
Berhubungan dengan metabolisme elektrolit dan air.Hormon ini memelihara fungsi
normal ginjal,yaitu dengan mengatur pemasukan ion natrium dan pengeluaran ion
kalium.Pada tingkat molekul,hormon berinteraksi membentuk kompleks terpulihkan
dengan reseptor khas yang terdapat pada bagian inti ginjal.Pembentukan kompleks
tersebut merangsang sintetis ARN dan enzim yang diperlukan untuk pengangkutan
aktif ion Na,menghasilkan efek mineral kortikoid.

Contoh : Aldosteron, deoksikortikosteron dan fludrokortison.


Hormon mineralkortikoid
2. Hormon Glukokortikoid

Hormon glukokortikoid merupakan efek anti radang, dalam klinik


digunakan terutama ntuk pengobatan kelainan jaringan kolagn,
kelainan hematologis (leukemia) dan pernapasan (asma) dan
penyakit ainnya. Penggunaan hormon glukokortikoid berbahaya
jika digunakan secara tidak tepat
Mekanisme kerja hormon
glukokortikoid
Berhubungan dengan kemampuannya untuk merangsang biosintesis
protein lipomodulin,yang dapat menghambat kerja enzimatik
fosfolipase A2 sehingga mencegah pelepasan mediator proses
peradangan yaitu asam arakidonat dan metabolitnya, seperti
prostaglandin (pg),leukotrien (lt),tromboksan dan prostasiklin.

Contoh : Hidrokortison, fluokortolon dan betametason.


Hubungan struktur dan Aktivitas
hormon kortikosteroid
a) Secara umum, karakteristik struktur yang penting dari kortikosteroid adalah ikatan rangkap C4-
C5, gugus keton pada C3, dan rantai samping 17β-ketol (-COCH2OH) karena dapat menunjang
aktivitas.
Sejumlah senyawa yang tidak mempunyai system C3-keto masih mempunyai aktivitas cukup
besar sehingga diduga gugus ini kecil sumbangannya terhadap kekhasan interaksi obat-reseptor.
b) Pada konsep interaksi obat-reseptor, cincin C dan D lebih penting dibanding cincin A dan B.
c) Substitusi gugus 21-OH dengan fluorin (F) meningkatkan aktivitas gluko dan mineralokortikoid,
tetapi substitusi dengan gugus Cl atau Br akan menghilangkan aktivitas.
d) Adanya substituen 2α-CH3, 9α-F, 21-OH dan 9α-Cl meningkatkan aktivitas glukokortikoid dan
mineralokortikoid.
e) Mineralokortikoid pada umumnya tidak mengandung gugus !!-OH dan 17-OH. Adanya
substituen OH secara umum menghilangkan aktivitas mineralokortikoid.
f) Pada umumnya substitusi gugus F, Cl dan Br pada posisi 9α meningkatkan aktivitas
mineralokortikoid dengan urutan F>Cl>Br, demikian pula substitusi pada posisi 12α-F
B. Hormon Kelamin

– Hormon kelamin pada umumnya turunan steroid molekul bersifat planar dan
tidak lentur. Kerangka dasar siklopentanaperhidrofenantren, bersifat kaku
(rigid)
– 3 aspek stereokimia dari hormon kelamin yang dapat mempengaruhi aktivitas :
a. Letak gugus pada cincin, aksial atau ekuatorial.
b. Posisi gugus pada bidang, konfigurasi α atau ß, dan isomer cis atau trans.
c. Konformasi cincin sikloheksan, bentuk kursi atau perahu
1. Hormon Androgen

Hormon androgen seperti testosteron dan


dihidrotestrosteron, terutama dihasilkan oleh testis dan
dalamjumlah yang kecil oleh korteks adrenalis dan
ovarium. Pada laki laki hormon andorgen mempunyai
beberapa fungsi fisiologi, seperti mengontrol
perkembangan dan pemeliharaan organ kelamin,
mempengaruhi kemampuan penampilan seksual dll.
Mekanisme kerja hormon
androgen

– Mekanisme kerja :
Hormon androgen dapat meningkatkan transkripsi dan atau translasi RNA khas pada
biosintesis protein. Testosteron oleh enzim 5α-reduktase diubah menjadi 5α-
dehidrotestosteron dan bentuk aktif ini dpat mengikat reseptor khas yang terdapat pada
testis, prostat, hipofisis dan hipotalamus. Pengikatan ini menyebabkan perubahan konformasi
dan menimbulkan pengaktifan kompleks androgen-reseptor.
Berdasarkan aktivitasnya, hormon androgen dibagi menjadi dua :
1. Senyawa androgenik
Contoh : testosteron, metiltestosteron, fluoksimesteron, mesterolon, dan metandrostenolon.
2. Senyawa anabolic
Contoh : oksimetolon, stanozolol, nandrolon, dan etilestrenol
Hubungan struktur aktivitas
a. Pemasukan gugus 3-keto dan 3α-hidroksi dapat meningkatkan
aktivitas androgenik.
b. Gugus 17ß-hidroksi penting dalam hubungannya dengan
pengikatan reseptor, oleh karena itu isomer 17ß-hidroksi lebih aktif
dibanding 17α-hidroksi.
c. Testosteron, tidak dapat diberikan secara oral karena oleh bakteri
usus gugus 17ß-hidroksi akan dioksidasi menjadi 17ß-keto yang tidak
aktif.
Testosteron mempuyai waktu paro pendek karena cepat dapat
diserap dalam saluran cerna dan cepat mengalami degradasi hepatik.
d. Adanya gugus alkil pada C17α mencegah perubahan metabolisme
gugus 17 ß- hidroksi sehingga senyawa dapat diberikan secara total
2. Hormon Estrogen
– Estrogen adalah hormon kelamin wanita, pada wanita diproduksi oleh ovarium,
plasenta dan korteks adrenalis. Pada laki-laki diproduksi oleh testis dan korteks
adrenalis
– Mekanisme kerja :
Hormon estrogen dapat menyebabkan beberapa efek biologis pada organ sasaran.
Pada ovarium merangsang pertumbuhan folikular, pada uterus merangsang
pertumbuhan endometrium, pada vagina menyebabkan kornifikasi (pendangkalan)
sel epitel, pada serviks dapat meningkatkan sekresi lender dan menurunkan
keketalan lendir, dan pada kelenjar pituitary ddapat merangsang pengeluaran
gonadotropin.
Estrogen steroid
adalah senyawa yang menimbulkan efek estrogenik dan
mengadung inti steroid,estrogen steroid dibagi menjadi :
1. Estrogen alami,contoh : estradiol,benzoat dan stron
2. Estrogen teresterifikasi,contoh : estradiol benzoat,estradiol
dipropionat, estradiol valerat,estradiol sipionat dan estradiol
enantat
3. Estrogen terkonjugasi,contoh : senyawa estrogen terkonjugasi
4. Turunan semisintetik,contoh : asam doisinolat,erinilestradiol
mestranol dan kuinestrol.
Hubungan struktur aktivitas
estrogen steroid
Hubungan struktur aktivitas estrogen steroid

1. Ellon dan Dolly (1923),telah dapat mengisolasi dari ekstrak ovarium wanita senyawa-senyawa turunan steroid yang mempunyai
aktivitas estrogenik,yaitu estron,estriol dan 17β-estradiol. Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa 17β-estradiol mempunyai
aktivitas estrogenik tiga kali lebih besar dibanding estron dan enam kali lebih besar dibanding estriol. 17β-estradiol mudah dipecah
dan menjadi tidak aktif oleh mikroorganisme dalam saluran cerna. Senyawa cepat diabsorpsi di usus dan cepatpula dimetabolisis di
hati. Oleh karena itu, 17β-estradiol hanya aktif ada pemberian intramuskular,sedang pemberian secara oral menurunkan aktivitas
secara drastis.

2. Penelitian mengenai huungan struktur aktivitas menunjukkan bahwa hilangnya atom O yang terikat pada c3 dan c17,epimerisasi
gugus 17β-hidroksi menjadi konfigurasi 17 ,davitas estrogn adanya ikatan rangkap pada cincin B dapat menurunkan aktivitas
estrogenik.

3. Perluasa cincin D akan menurunkan aktivitas estrogenik secara drastis.D-Homoestradiol dan D-Homoestron mempunyai aktivitas
yang lebih rendah dibanding estradiol dan estron.

4. Modifikasi struktur estron menunjukkan bahwa pemasukan gugus OH pada posisi c6,c7 dan c11 menurunkan aktivitas estrogenik.
Dalam suasana basa kuat (KOH),cincin D dari estron akan pecah,membentuk asam doisinolat,yang mempunyai aktivitas estrogenik
lebih besar dibanding estron. Hal ini menunjukkan bahwa cincin D kurang berperan terhadap aktivitas estrogenik.

5. Esterifikasi gugus 17β- hidroksi atau 3- hidroksiestradiol dapat memperpanjang masa kerja obat oleh karena pada in vivo bentuk
ester dihidrolisis dengan lambat melepaskan estrogen bebas secara perlahan-lahan. Bentuk ester ini hanya aktif pada pemberian
secara intramuskular.

6. Bentuk ester estradiol mempunyai kelarutan dalam lemak lebih besar,penembusan membran biologis menjadi lebih baik sehingga
dapat meningkatkan aktivitas estrogenik dan memperpanjang masa kerja obat.
Estrogen non steroid

adalah senyawa yang dapat menimbulkan efek estrogenik dan strukturnya


tidak mengandung enzim steroid.
Contoh : benzestrol,dienestol,heksetrol,klorotriasianin dan metalenestril.
Hubungan struktur aktivitas estrogen non steroid

1. Menurut hipotesis schuler ada persamaan jarak kritik antara gugus-gugus yang
dapat membentuk ikatan hydrogen,seperti gugus hidroksil,keton dan hidroksil
fenol,dari hormon estrogen non steroid. Jarak antara gugus 3-OH dan 17 OH dari
estradiol mempunyai persamaan dengan jarak antara gugus hidroksil fenol dari
dietilstilbestrol yaitu kurang lebih 14.5 A. Jarak ini snagat penting dalam
hubungannya dengan pengikatan obat reseptor.

2. dari studi kristalografi dengan sinar x didapatkan bahwa sebenarnya jarak antara
gugus-gugus hidroksil dari estradiol adalah 10.9A sedang jarak antara gugus-gugus
hidroksil fenol dari dietilstilbestrol adalah 12.1 A. Dalam plasma,estradiol terdapat
dalam bentuk hidrat,dimana jarak antara gugus 3-OH dengan air hidrat adalah
12.1A sehingga diduga bahwa air juga mempunyai peran penting terhadapa efek
estrogenik.
3. Hormon Progestin

– Hormon kelamin laki-laki dikeluarkan oleh korpus luteum dan plasenta.


– Mekanisme kerja :
– Berhubungan dengan hormon estrogen yang melibatkan beberapa proses
fisiologis penting, seperti pendarahan normal pada menstruasi, pelepasan
ovum, menyiapkan endometrium uterus untuk menerima ovum, menghentikan
kontraksi uterus, memelihara kehamilan dan menunjang perkembangan
jaringan payudara.
– Contoh : progesteron, didrogesteron, aminidonasetat.h
Hubungan struktur aktivitas
progestin
Hubungan struktur aktivitas progestin
a. Djerassi (1953) telah dapat mensintesis 19- nonprogesteron yang pada pemberian
secara intramuskular ternyata mempunyai aktivitas 18 kali lebih besar dibanding
progesteron.
b. Bentuk ester dari 17α – Hidroksiprogesteron mempunyai aktivitas lebih tinggi dan
masa kerja yang lebih panjang dibanding progesteron. Hal ini disebabkan gugus 17α-
ester dapat mencegah reduksi gugus keton pada C2O menjadi gugus alkohol yang
tidak aktif . Selain itu bentuk ester dapat meningkatkan kelarutan senyawa dalam
lemak , membentuk depo dan ester dilepaskan secara perlahan-lahan. Contohnya
17 α- hidroksiprogesteron kaproat
c. Adanya gugus metil pada posisi C6α Dapat menurunkan kecepatan reduksi ikatan
rangkap C4-5 dan gugus 3-keto serta meningkatkan kelarutan dalam lemak sehingga
masa kerja obat menjadi lebih panjang. Contohnya mendroksiprogesteron asetat
4. Obat kontrasepsi
– Pada tahun 1960, mulai dipasarkan kontrasepsi oral yang mengandung kombinasi
hormon progestin dan hormon estrogen yaitu kombinasi noretinodrel dan
mestranol.
– Mekanisme kerja
obat kontrasepsi memerlukan pengetahuan fisiologi siklus menstruasi. Cara kerja
hormon progestin dan estrogen sebagai kontrasepsi adalah mencegah proses ovulasi
dengan cara menekan produksi LH (Luteinizing Hormon) dan FSH melalui mekanisme
proses penghambatan kembali. Hal ini terjadi karena adanya kadar hormon progestin
dan estrogen yang tinggi di dalam tubuh.
– Bentuk sediaan obat kontrasepsi dapat berupa:
tablet kombinasi hormon progestin dan estrogen, misal: Trinordiol dan Triquilar;
Contoh obat hormon steroid
1. Deksametason
Struktur :

Mekanisme kerja :
Inhibisi pelepasan asam arachidonat,modulasi substansi yang berasal dari metabolisme asam
arachidonat, danpengurangan jumlah 5-HT3. Mengurangi infamasi dengan
menekan migrasineutrofil, mengurangi produksi mediator infamasi, dan menurunkan
permeabilitas kapiler yang semula tinggi dan menekan respon imun. kortikosteroid seperti
deksametason bekerja dengan cara mempengaruhi kecepatan sintesis protein.Molekul hormon
memasuki sel jaringan melalui membran plasma secara dilusi pasif jaringan target, kemudian
bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel jaringan dan membentuk
kompleks reseptor steroid.kompleks ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju
nukleus dan berikatan dengan kromatin. “ikatan ini menstimulasi transkripsi dan sintesis protein
spesifik. “induksi sintesis protein ini merupakan perantara efek fisologik steroid.
Contoh obat

2. Mestrolon
Struktur :1 alpha-methyl-17 beta-hydroxy-5 alpha-androstan-3-on
Mekanisme kerja :
Mesterolon tidak merangsang tubuh utk memproduksi testosterone tetapi
hanya secara lisan pengganti androgen yg digunakan. Memperkuat
perkembangan otot pada individu individu yg sehat atau kemampuan fisik,
menambah kekuatan dengan penambahan kecil tetap bersandar sepenuhnya utk
memperoleh frame.
Contoh Obat
3. Hidrokortison
Struktur :

Mekanisme kerja :
Mempengaruhi kecepatan sintesis protein dan karena efek farmakologinya dapat
digunakan sebagai hemmorkoid.Menghambat proses terjadinya radang
Contoh Obat
4. Etilsterol
Struktur :

Mekanisme kerja :
Meningkatkan sintesa mRNa dan beberapa protein spesifik lain.
Contoh obat

5. Obat pil KB

Mekanisme kerja :
siklus menstruasi dikontrol oleh Luteinizing Hormone (LH) dan Folikel
Stimulating Hormone (FSH) berasal dari → adenohipofisis, 2 hormon
hipotalamus, FSH Released Factor (FRF) dan gonadorelin (GnRH) → ovarium dan
saluran reproduksi. FRF dan GnRH dapat merangsang LH dan FSH dari
adenohipofisis, sedangkan LH dan FSH merangsang ovarium → memproduksi
hormone estrogen progestin.
Hubungan struktur dan aktivitas

Substitusi yang menaikkan aktivitas anti inflamasi dan


glukokortikoid : 1-dehidro (∆1) ; 6-α-fluoro
Substitusi yang menurunkan aktivitas mineralokortika: 16
α-hidroksi ; 16 α dan 16 β –metil ; 17 α-ketol
Substitusi yang menaikkan sifat glukokortikoid dan
mineralokortikoid ; 9 α-fluoro ; 9 α-kloro ; 2 α-metil
Bentuk sediaan obat kontrasepsi
– Tablet kombinasi hormone progestin dan estrogen
digunakan secara oral selama 21-22 hari; diikuti
dengan 6-7 hari tablet plasebo. Tablet diberikan
pada hari ke lima sampai hari ke 25 dari siklus
menstruasi.
Adapula kombinasi progestin dan estrogen dengan
pengaturan dosis yang bervariasi, berdasarkan
pada kadar progestin dan estrogen yang ada pada
tubuh

Anda mungkin juga menyukai