Pemfigus Bullosa
Pemfigus Bullosa
Pemfigoid Bullosa
Oleh :
Siti Adani Ayundi S.Ked
11020172047
Pembimbing :
dr. Soraya Bakri, Sp.KK, M.kes
Penguji :
dr. H. A. Adam, Sp.KK(K), FINSDV
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
2018
Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 17 Tahun
Alamat : Sudiang Raya
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal masuk RS : 12 Februari 2018
Anamnesis :
Keluhan utama : Timbul Bulla pada seluruh
tubuh disertai rasa gatal dan nyeri
Seorang pria 17 tahun masuk ke Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSI Faisal pada tanggal 13 Februari 2018 dengan
keluhan bulla pada seluruh tubuh disertai gatal dan sangat
nyeri. Keluarga menyatakan pasien sudah mengalaminya
sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan diawali dengan muncul
bintik-bintik berisi cairan pada tungkai kiri atas, disusul ke
tungkai kanan atas, lalu tersebar ke seluruh tubuh disertai
rasa sangat gatal. Bintik-bintik kecil yang banyak kemudian
membesar membentuk gelembung. Sebagian gelembung
pecah dan tertutup cairan yang mengering berwarna
kekuningan. Sebagian juga tampak berdarah dan terasa
perih. Pasien juga mengalami demam ringan. Riwayat
trauma tidak ada,
Riwayat penyakit yang sama
sebelumnya disangkal
Riwayat penyakit yang sama pada
keluarga disangkal
Riwayat alergi disangkal
DIAGNOSIS BANDING :
PEMFIGUS VULGARIS
DERMATITIS HERPETIFORMIS
PENATALAKSANAAN :
IVFD:
Ringer Lactate 0,9 % 20 tetes/menit
Dexametason 1 amp/12 jam/iv
Gentamisin 40 mg/12 jam
Kompres NaCL 0,9% di lesi basah
Follow up pasien
13 Februari 2018
S : Bintil berair hampir seluruh badan
sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya
lesi kecil yang menyatu menjadi
besar dan pecah. Nyeri (+) Gatal
(+)
O :- Status dermatologis :Regio
generalisata
- Effloresensi : Bulla kendor, erosi,
krusta. Nikolsky sign (+)
A : Diagnosis : Pemfigus Vulgaris, DD
: Pemfigoid Bullosa
P:
IVFD : Ringer Lactate 0,9 % 20
tetes/menit
Dexametason 1 amp/12 jam/iv
Gentamisin 40 mg/12 jam
Kompres NaCL 0,9% di lesi basah
14 Februari 2018
S : Bintik berair seluruh tubuh sebagian
sudah pecah, ada timbul bintil berair di
dahi. Pasien mengeluh sangat gatal.
Nyeri (+)
O: status dermatologis :
Lokasi : generalisata
Effloresensi : bulla tegang, erosi dan
krusta
A : Pempfigoid Bullosa
P : Infus RL 20 tpm
Dexametason 1 amp/8 jam/injeksi
Gentamisin 40 mg/ 8 jam / injeksi
Kompres NaCL 0,9% di lesi basah
17 Februari 2018
S : Bintil berair seluruh tubuh berkurang
sebagian pecah dan mengering. Lesi baru
ada di pundak kanan dan urogenital.
Gatal (+) , nyeri (+)
O : status dermatologis
Lokasi : generalisata
Effloresensi : Bulla tegang, krusta dan
erosi
A : Pemfigoid Bullosa, DD : Pemfigus
vulgaris
P:
- IV RL 20 tpm
- Dexametason ½ amp / 8 jam /
- IV ( hari 1 )
- Gentamisin 40 mg / 8 jam / IV
- Kompres NaCL 0,9% di luka basah (
pagi-sore )
- Cetirizine 10 mg / 12 jam / oral
- Sulfadiazine salep oles di lesi basah
- Aspirasi bulla
20 Februari 2018
Keluhan subjektif :
Diawali erupsi prodromal (urtika atau papul)
dan berkembang menjadi bulla dalam
beberapa minggu – bulan.
Awalnya tidak ada keluhan kecuali rasa
gatal
GAMBARAN KLINIS
Keluhan objektif :
Didahului papul/urtika eritema.
Bulla dinding tegang, bulat atau oval, besar
di atas kulit normal atau eritema, dan berisi
cairan serous atau hemoragik
Bulla sulit pecah tp bila pecah erosi basah
dan mudah berdarah.
Bulla kolaps krusta
GAMBARAN KLINIS
Lokasi
: aksila, paha bgn dalam, abdomen,
bagian fleksor lengan, tungkai bawah,
mukosa mulut.
Pemeriksaan penunjang :
Histopatologi : Kelainan yang dini pada Pemfigoid
Bulosa yaitu terbentuknya celah di perbatasan
dermal-epidermal, bula terletak di subepidermal,
sel infiltrat yang utama adalah eosinofil
Immunologi : Pada pemeriksaan imunofluoresensi
terdapat endapan IgG dan C3 tersusun seperti
pita di BMZ (Base Membrane Zone). Pewarnaan
Immunofluorescence langsung (IF) menunjukkan
IgG dan biasanya juga C3, deposit dalam lesi dan
paralesional kulit dan substansi intraseluler dari
epidermis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan histopatologis bulla subepidermal
Penyakit Lesi kulit Mukosa Distribusi
PV Bulla kendur di Hampir selalu Dimana saja
atas kulit terlibat, erosi terlokalisir /
normal, erosi generalisata
PV Dapat menyebabkan
kematian bila
terlambat diterapi
PB Dgn terapi adekuat
sembuh. 10-15%
relaps.
DH Bertahan bertahun-
tahun. 1/3 kasus remisi
spontan
Dosis prednisolon 40-60 mg sehari, jika telah tampak
perbaikan dosis di turunkan perlahan-lahan. Sebagian
kasus dapat disembuhkan dengan kortikosteroid saja .