Anda di halaman 1dari 21

Perhatikan berita berikut ini...

Banyak Guru tak Sesuai Kompetensinya

MAKASSAR - Minimnya jumlah guru yang berada di


daerah membuat setiap guru kerap mengajar tak sesuai
dengan ilmu yang mereka miliki. Hal ini dilakukan agar
setiap murid khususnya yang berada di sekolah dasar (SD)
bisa merasakan semua pelajaran yang wajib mereka serap.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi
Selatan (Sulsel) Salam Soba tidak memungkiri, di Sulsel
masih banyak guru SD mengajar berbegai pelajaran.
Padahal, sebenarnya mereka tidak memiliki ilmu lebih atau
punya kompetensi di bidang itu.
"Sekarang jumlah guru, khususnya di daerah, sangat
minim. Kalau bukan guru yang ada dimanfaatkan, mau
siapa lagi? Guru honorer pun belum bisa menutupi
kekurangan jumlah guru di banyak sekolah," ujar Salam,
belum lama ini.
Belum meratanya penyebaran guru juga disoroti Federasi
Serikat Guru Indonesia (FSGI). Hal itu membuat banyak
guru yang mengajar bukan pada bidang asalnya. Sekretaris
Jenderal FSGI Retno Listiyarti mengatakan, ada beberapa
hal yang menjadi penyebab. Pertama, guru yang sesuai
dengan bidangnya tidak memiliki jam pelajaran.
Mengingat, beberapa mata pelajaran telah dihapuskan,
seperti TIK untuk SMA dan bahasa Inggris untuk tingkat
SD.
Kedua, kurangnya guru pada mata pelajaran tertentu sehingga
memaksakan kesediaan guru yang ada untuk mengajar beberapa
mata pelajaran. Ia menegaskan, guru yang mengajar bukan pada
bidangnya kerap terjadi sehingga mereka mengajar dengan ilmu
yang seadanya dan tidak kompatibel.
Padahal, guru yang kompatibel itu adalah unsur penting dalam mutu
pendidikan. "Tugas pemerintah yang utama adalah melakukan
pemetaan. Berapa guru yang tersedia, guru bidang apa yang lebih
dan yang kurang, maupun kebutuhan guru seharusnya berapa,"
katanya.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menyatakan, guru bisa merangkap satu mata
pelajaran (mapel) asal satu rumpun. Direktur Pembinaan Tenaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna
Surapranata mengatakan, serumpun artinya adalah satu bidang yang
hampir sama, seperti matematika dengan fisika, kimia dan ekonomi.
Ia menjelaskan, peraturan itu telah tertuang dalam Permen No
62/2013 di mana guru tidak diperbolehkan mengajar mapel yang
jauh berbeda dengan bidangnya. Meskipun begitu, ia mengakui,
kekurangan guru kerap terjadi pada sekolah-sekolah di daerah
khususnya.
Tapi, tetap saja guru tidak bisa mengajar pada mapel yang jauh dari
bidang asalnya. Hal itu dapat diatasi dengan program penyebaran
guru di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) yang dilakukan
oleh Kemendikbud saat ini.

(Sumber: www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/15/03/24/nlpfgp16-
banyak-guru-tak-sesuai-kompetensinya)
Diskusikan permasalahan berikut ini...
1. Apa yang saudara ketahui tentang standar kompetensi Guru agar
dapat disebut guru profesional?
2. Apa yang saudara ketahui tentang kualifikasi, kompetensi, dan
sertifikasi guru?
3. Bagaimana analisis saudara terhadap berita tersebut bila
dikaitkan dengan standar kualifikasi dan kompetensi guru?

Untuk Bahan diskusi,Silahkan baca:


1. UNDANG-UNDANG RI NO 14/ 2005
2. Permendiknas No. 16 Tahun 2007
3. Permendiknas No. 18 Tahun 2001
4. PermenegPAN-RB No. 16 TAHUN 2009
1. Jawablah pertanyaan yang ada di slide sebelumnya
dengan berdiskusi bersama kelompok anda
2. Kerjakan atau jawab di slide powerpoint ini agar
dapat langsung dipresentasikan ketika sudah selesai
3. Jangan lupa tuliskan nama dan nomor peserta
4. Kumpulkan softcopy hasil pekerjaan kepada
instruktur dan bagikan juga hasil pekerjaan anda
kepada kelompok yang lain untuk bahan belajar
menghadapi UTL.
Jawaban No. 1: Standar kompetensi guru
1………
Standar Kompetensi 2. …..
Guru Menurut ……..
JAWABAN NO. 1
Menurut kelompok kami, standar kompetensi
guru agar dapat disebut guru profesional
adalah bahwa guru memiliki kompetensi
sesuai dengan bidangnya dan kualifikasi
pendidikan yang sesuai.
Menurut UU NO 14 TAHUN 2005 Tentang GURU
dan DOSEN
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
 Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran;
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi
fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum,
dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
 Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan
khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai
berikut:
a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas;
e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan;
Menurut PERMENDIKNAS NO 16 TAHUN
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
Dan Kompetensi Guru
Guru harus memiliki kualifikasi akedemik
baik guru PAUD, SD/MI, SMP/MTS,
SMA/SMK/MA minimal D-IV atau S-1
Guru harus menguasai standar kompetensi
guru : Pedagogik, Sosial, Profesional, dan
kepribadian
Menurut PERMENPAN NO. 16 Tahun 2009
Tentang JABATAN FUNGSIONAL GURU
DAN ANGKA KREDITNYA
 Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru
dalam menyusun rencana pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran yang bermutu,
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran,
menyusun dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan terhadap peserta
didik.
 Beban kerja Guru untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, dan/atau melatih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka
dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap
muka dalam 1 (satu) minggu.
 Beban kerja Guru bimbingan dan
konseling/konselor adalah mengampu
bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta didik dalam 1
(satu) tahun.
 Guru berwenang memilih dan menentukan
materi, strategi, metode, media
pembelajaran/bimbingan dan alat
penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode
etik profesi Guru.
 Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap
Guru dilakukan paling kurang 1 (satu) kali
dalam setahun.
Penilaian kinerja Guru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menggunakan nilai dan sebutan
sebagai berikut:
a. nilai 91 sampai dengan 100 disebut amat
baik;
b. nilai 76 sampai dengan 90 disebut baik;
c. nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup;
d. nilai 51 sampai dengan 60 disebut sedang;
e. nilai sampai dengan 50 disebut kurang.
JAWABAN NO. 2
MENURUT UU NO 14 TAHUN 2005 Tentang
Guru dan Dosen
GURU WAJIB . . .
MEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK : d4
atau s-1 yang diperoleh melalui pendidikan tinggi
MEMILIKI KOMPETENSI : PEDAGOGIK,
KEPRIBADIAN, PROFESIONAL DAN SOSIAL
MEMILIKI SERTIFIKAT PENDIDIK :
Diberikan kepada guru yang memenuhi
persyarataan
JAWABAN NO. 3
 Dari berita tersebut dianalisis bahwa sesuai
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan,
masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai
dengan kualifikasi akademik dan tidak
menguasai kompetensi
Jawaban No. 2: Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Guru
Bahwa guru ….dst
Kualifikasi Guru
(Menurut….)

Kompetensi Guru Bahwa Guru….dst


(Sesuai dengan)

Sertifikasi Guru Bahwa guru…


(sesuai dengan)
Jawaban No. 3: Analisis Berita dikaitakn dengan kualifikasi
dan kompetensi guru

Dari berita tersebut….dst


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai