Anda di halaman 1dari 29

VERTIGO PERIFER

OLEH : RICHARD ARNER TUKANG


NIM : 112017
VERTIGO
• Bahasa Latin “vertere”

• Gerakan lingkungan sekitar serasa


berputar mengelilingi pasien atau pasien
serasa berputar mengelilingi lingkungan
sekitar

• Disebabkan oleh gangguan pada sistim


keseimbangan
KLASIFIKASI
• Sentral  diakibatkan oleh kelainan pada batang otak atau
cerebellum.

• Perifer  disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus


cranialis vestibulocochlear

• Medical vertigo  diakibatkan oleh penurunan tekanan darah, gula


darah yang rendah, atau gangguan metabolic karena pengobatan atau
infeksi sistemik.
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Lesi Sistem vestibuler (telinga dalam, saraf Sistem vertebrobasiler dan gangguan
perifer) vaskular (otak, batang otak, serebelum)

Penyebab Vertigo posisional paroksismal jinak iskemik batang otak, vertebrobasiler


(BPPV), penyakit maniere, neuronitis insufisiensi, neoplasma, migren basiler
vestibuler, labirintis, neuroma akustik,
trauma
Gejala gangguan Tidak ada Diantaranya :diplopia, parestesi, gangguan
SSP sensibilitas dan fungsi motorik, disartria,
gangguan serebelar
Masa laten 3-40 detik Tidak ada
Habituasi Ya Tidak
Jadi cape Ya Tidak
Intensitas vertigo Berat Ringan

Telinga berdenging Kadang-kadang Tidak ada


dan atau tuli

Nistagmus spontan + -
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan (+) (-)
kepala
Gejala otonom (++) (-)
Gangguan (+) (-)
pendengaran
ANATOMI ORGAN VESTIBULER
Permeabilitas membran sel
berubah Proses depolarisasi

Silia selrambut Ion K+masuk


menekuk Merangsang pelepasan
neurotransmitter eksitator

Perpindahan cairan FISIO LO GI


endolimfa di labirin
O RGAN Impuls sensoris

VESTIBULER diteruskan

Melalui
saraf aferen
Gerakan atau perubahan Menuju pusat
kepala atau tubuh keseimbangan di otak
VERTIGO
PERIFER
Rasa pusing berputar, oleng atau tak stabil yang disebabkan karena adanya
gangguan pada organ keseimbangan di telinga.

Gejala-gejala vertigo meliputi: pusing, rasa terayun, mual, keringat dingin,


muntah, sempoyongan sewaktu berdiri atau berjalan, nistagmus.
Gejala tersebut dapat diperhebat dengan berubahnya posisi kepala
EPIDEMIOLOGI
• Vertigo merupakan gejala
yang sering didapatkan
pada individu dengan
prevalensi sebesar 7 %.

• Lebih banyak ditemukan


pada wanita disbanding
pria (2:1), sekitar 88%
pasien mengalami
episode rekuren.
ETIOLOGI
1. BPPV
2. Infeksi : Neuritis vestibular akut atau labirinitis
3. Ototoksik
4. Vaskuler : Oklusi dari arteri vestibular
5. Struktural : Fistula perilimfatik
6. Metabolik: Meniere sindrom
7. Tumor: Neuroma akustik
PATOFISIOLOGI

TEORI hiperemi kanalis semisirkularis sehingga fungsinya terganggu,


akibatnya akan timbul vertigo, nistagmus, mual dan muntah
OVERSTIMULATION

ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai


reseptor sensorik perifer yaitu mata/visus, vestibulum dan
TEORI KONFLIK proprioceptif, atau ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik
SENSORIK yang berasal dari sisi kiri dan kanan  menimbulkan kebingungan
sensorik di sentral sehingga timbul respons yang dapat berupa
nistagmus, ataksia atau sulit berjalan atau rasa melayang, berputar
PATOFISIOLOGI
otak mempunyai memori/ingatan tentang pola gerakan tertentu,
TEORINEURAL sehingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/tidak
sesuai dengan pola gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi
MISMATCH dari susunan saraf otonom

menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai usaha


adaptasi gerakan/perubahan posisi, gejala klinis timbul jika sistim
TEORI simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim
OTONOMIK parasimpatis mulai berperan.
PATOFISIOLOGI
Rangsang gerakan menimbulkan stres yang akan memicu sekresi
CRF (corticotropin releasing factor), peningkatan kadar CRF
TEORI SINAPS selanjutnya akan mengaktifkan susunan saraf simpatik yang
selanjutnya mencetuskan mekanisme adaptasi berupa
meningkatnya aktivitas sistim saraf parasimpatik
DIAGNOSIS BPPV
• Pusing berputar dengan onset akut kurang dari
ANAMNESIS 10-20 detik akibat perubahan posisi kepala

• Terdapat jeda waktu antara perubahan posisi


kepala dengan timbulnya perasaan pusing
berputar

• Perasaan pusing berputar timbul sangat kuat


pada awalnya dan menghilang setelah 30 detik
PEMERIKSAAN FISIK
1. TES KESEIMBANGAN 2. TANDEM GAIT
Penderita berjalan dengan tumit kaki kiri
kanan diletakkan pada ujung jari kaki
kanan kiri ganti bergantin. Pada kelainan
vestibuler, perjalanannya akan
menyimpang dan pada kelainan serebeler
penderitaakan cenderung jatuh
PEMERIKSAAN FISIK
1. TES MELANGKAH 4. TES SALAH TUNJUK
DITEMPAT
Penderita diperintahkan untuk
merentangkan lengannya dan telunjuk
penderita diperintahkan menyentuh
telunjuk pemeriksa. Selanjutnya, penderita
diminta untuk menutup mata, mengangkat
lengannya tinggi tinggi (vertikal) dan
kemudian kembali pada posisi semula.
Pada gangguan vestibuler, akan
didapatkan salah tunjuk
DIX-
HALLPIKE
T EST
T ES
KALO RI
Tes kalori baru boleh dilakukan setelah dipastikan tidak
ada perforasi membran timpani maupun serumen. Cara
melakukan tes ini adalah dengan memasukkan air
bersuhu 30° C sebanyak 1 mL. Tes ini berguna untuk
mengevaluasi nistagmus, keluhan pusing, dan gangguan
fiksasi bola mata.
SUPINE
RO LL T EST
PENATALAKSANAAN N ON
FARMAKO LO GI

Manuver Semont
Manuver Epley

Forced Prolonged Brandt-Daroff


Manuver Lempert exercise
Position
MANUVER
EP LEY
Paling sering digunakan pada kanal vertikal.
• Menolehkan kepala ke sisi yang sakit sebesar 450,
• Pasien berbaring dengan kepala tergantung dan
dipertahankan 1-2 menit
• Kepala ditolehkan 900 ke sisi sebaliknya,
• Posisi supinasi berubah menjadi lateral dekubitus
dan dipertahan 30-60 detik
• Pasien mengistirahatkan dagu pada pundaknya dan
kembali ke posisi duduk secara perlahan.3
MANUVER
SEMONT
Indikasi = pengobatan cupulolithiasis kanan posterior.
Jika kanal posterior terkena,
• Pasien diminta duduk tegak, lalu kepala dimiringkan 450 ke
sisi yang sehat
• Lali secara cepat bergerak ke posisi berbaring dan
dipertahankan selama 1-3 menit.
• Setelah itu pasien pindah ke posisi berbaring di sisi yang
berlawanan tanpa kembali ke posisi duduk lagi
MANUVER
LEMPERT INDIKASI : BPPV tipe kanal lateral.
• Pasien berguling 3600, yang dimulai dari posisi supinasi
• Lalu pasien menolehkan kepala 900 ke sisi yang sehat, diikuti
dengan membalikkan tubuh ke posisi lateral dekubitus.
• Lalu kepala menoleh ke bawah dan tubuh mengikuti ke posisi
ventral dekubitus.
• Pasien kemudian menoleh lagi 900 dan tubuh kembali ke
posisi lateral dekubitus lalu kembali ke posisi supinasi.
• Masing-masing gerakan dipertahankan selama 15 detik untuk
migrasi lambat dari partikel-partikel sebagai respon terhadap
gravitasi
Manuver ini digunakan pada BPPV
tipe kanal lateral. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan kekuatan
dari posisi lateral dekubitus pada
FORCED sisi telinga yang sakit dan
PROLONGED dipertahankan selama 12 jam
POSITION
BRANDT-
DARROF
EXERCISE
Manuver ini dikembangkan sebagai latihan
untuk di rumah dan dapat dilakukan sendiri oleh
pasien sebagai terapi tambahan pada pasien
yang tetap simptomatik setelah manuver Epley
atau Semont. Latihan ini juga dapat membantu
pasien menerapkan beberapa posisi sehingga
dapat menjadi kebiasaan
PENATALAKSANAAN FARMAKO LO GI

Secara umum, penatalaksanaan medika- mentosa mempunyai tujuan utama:


1. mengeliminasi keluhan vertigo
2. memperbaiki proses-proses kompensasi vestibuler,
3. mengurangi gejala-gejala neurovegetatif ataupun psikoafektif.

Beberapa golongan obat yang dapat digunakan untuk penanganan vertigo di


antaranya :
Antikolinergik, antihistamin, Histaminergik, Antidopaminergik, benzodiazepin,
Antagonis kalsium, Simpatomimetik Asetilleusin
PENATALAKSANAAN FARMAKO LO GI
Kalo aku cari obat nya dapat ini : terserah mau pake
yg slide sebelumnya atau ini
PROGNOSIS

• Penanganan yang cepat dan


tepat akan memberikan
prognosis yang baik.

• BPPV kadang recurrent sehingga


mengganggu kualitas hidup
pasien.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai