Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

Indrawan Manitu, M.kep.,Ns.


a. Akut Abdomen

Akut abdomen adalah suatu keadaan dalam rongga


abdomen (intra abdomen) mengalami gangguan dan
memerlukan tindakan segera.

Organ yang terdapat dalam rongga abdomen yaitu hepar,


lien, gaster, usus halus dan sebagian usus besar (kolon).
Sedangkan organ yg terdapat dalam rongga ektra
abdomen adalah kedua ginjal dan ureter, pankreas,
duodenum, sebagian kecil kolon (terutama rektum) serta
buli-buli (vesika urinaria) dan uterus.
Proses peradangan pada
E abdomen
T
I Obstruksi traktus
O gastointestinal
L
O Perdarahan pada rongga
G abdomen
I
Trauma abdomen benda
tajam dan trauma tumpul.
Survei Primer dan resusitasi pada klien Akut Abdomen

airway breathing circulation Disability


Pebatalaksanaan kedaruratan
pada akut abdomen

1. Apendiksitis
a. Istirahat baring dalam posisi fowler
b. Berikan ontibiotik
c. Diet lunak rendah
d. Observasi : tanda-tanda vital, ukur luas infiltrat, fluktuasi
dan perluasan peritontis, LED dan leukosit
e. Pada apendiksistis akut dan perporasi, lakukan
persiapan apendiktomi
2. Kholelitiasis akut
a. Istirahat baring dalam posisi fowler
b. Beri cairan parenteral bila muntah banyak
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Observasi pembesaran kantong empedu
e. Pemberian antibiotik dan spasmolitik
f. Lakukan persiapan operasi kholesistektomi, jika
terdapat batu/perporasi
3. Perporasi Ulkus Peptikum

a. pasang sonde lambung


b. Pasang cairan infus
c. Pemberian antibiotik parenteral
d. Lakukan persiapan operasi laparatomi
4. Pangkreatitis akut

a. Anjurkan istirahat baring


b. Pengisapan isi lambung secara intermiten
c. Atasi syok dan dehidrasi
d. Pemberian antibiotik dan anti kolinergik
e. Lakukan operasi pada keadaan umum memburuk
disertai obstruksi bilie
5. Trauma Tembus Abdomen
a. Monitor pemasangan infus
b. Perhatikan kejadian syok setelah respon awal
terhadap transfusi
c. Aspirasi lambung dengan selang nasogastrik
d. Jika trauma abdomen dengan vicera (organ
internal) menonjol keluar, tutup dengan balutan
steril.
e. Fleksikan lutut klien
f. Tunda pemberian cairan oral untuk mencegah
meningkatnya peristaltik dan muntah
f. Pasang kateter uretra
g.Observasi dan catat TTV
h.Berikan profilaksis tetanus sesuai ketentuan
i. Berikan antibiotik dengan spektrum luas sesuai
ketentuan untuk mencegah terjadinya infeksi
j. Siapkan klien untuk pembedahan
k. Indikasi klien dengan laparatomi
luka tususk
luka tembak
trauma tumpul dengan syok
6. Tauma tumpul abdomen

a. Lakukan pengkajian fisik terus menerus

b. Perubahan yang terlihat pada pemeriksaan lanjut dapat


menunjukan cedera abdomen yang tidak terdekteksi

c. Hindari memindahkan kien sampai pengkajian awal selesai

d. Dapatkan berbagai tanda dan gejala yang diakibatkan dari


kehilangan darah

e. Awasi cedera dada


a. Inspeksi bagian tubuh depan, pinggang dan punggung

b. Observasi tanda dan gejala perdarahan

c. Catat nyeri timbul

d. Observasi terhadap peningkatan distensi abdomen

e. Tanyakan nyeri yang menyebar

f. Auskultasi bising usus


Survei sekunder pada klien akut abdomen

1. Kaji adanya nyeri abdomen


2. Kaji adanya anoreksia dan vomitus
3. Kaji adanya diare
4. Kaji adanya konstipasi dan keluhan tak dapat flatus
biasanya pada obstruksi usus
5. Kaji adanya demam
Pemeriksaan fisik pada klien akut
abdomen Diagnosis keperawatan
1. inspeksi 1. Gangguan rasa nyaman
2. Palpasi nyeri; nyeri abdomen
3. Perkusi berhubungan dengan proses
infeksi
4. Auskultasi
2. Kerusakan integritas kulit
5. Rektal tuocher berhubungan dengan cedera
6. Pemeriksaan penunjang tusuk
3. Resiko tinggi terhadap infeksi
berhubungan dengan
gangguan integritas kulit.
b. Gastroenteritis Akut

Gastroenteritis akut dapat disebabkan oleh bakteri, virus,


atau kimia. Pasien dapat ditemukan dengan kondisi
dehidrasi, pasien dengan umur yang sangat mudah atau
orang tua, rentan mengalami syok hipovolemia
Tanda dan gejala

 diare disertai muntah


 nyeri biasanya berkarakteristik menyebar, terkadang
disertai kram,nyeri pada abdomen bagian bawah
 demam
 tanda-tanda dehidrasi seperti takikardi, kulit hangat dan
kering
 adanya splenomegali menunjukan gastroenteritis
karena bakteri
Intervensi Teraupetik

 tetapkan akses intra vena (lakukan pemasangan infus)


untuk menggantikan cairan dan elektrolit seperti yang
direkomendasikan
 berikan anti mual
 fasilitasi terapi untuk pengontrol nyeri jika diperlukan
 sebagian besar gastroenteritis ialah dapat sembuh
sendiri.pasien harus dipuasakan sampai mual berhenti.
Segera setelah mual dapat ditoleransi, berikan asupan
oral cairan dengan glukosa dan elektolit.

Anda mungkin juga menyukai