Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Stroke
LOGO
Latar belakang
▪ Stroke merupakan penyebab kecacatan
nomor satu di dunia dan penyebab
kematian nomor dua di dunia. Duapertiga
stroke terjadi di negara berkembang.
Pada masyarakat barat, 80% penderita
mengalami stroke iskemik dan 20%
mengalami stroke hemoragik.
▪ Insiden stroke meningkat seiring
pertambahan usia (Dewanto dkk, 2009).
Definisi
▪ Stroke atau Cerebro Vaskular Acccident (CVA)
adalah kehilangan jaringan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai ke bagian
otak. (Brunner & Suddarth, 2002 : 2131).
Klasifikasi
Stroke
PENYUMBATAN PEMBULUH
ATEROSKLEROSIS/ PERDARAHAN DARAH OTAK OLEH BEKUAN
HIPERKOAGULASI ARTESIS INTRASEREBRAL DARAH, LEMAK DAN UDARA
STROKE
Faktor Resiko
Modifiable
• Hipertensi
Non-Modifiable • Penyakit Jantung
• Diabetes Melitus
• Umur • Hiperkolesterolemia
• Jenis Kelamin • Rokok
• Ras & Etnik • Alkohol
• Herediter • TIA/Stroke
Sebelumnya
• Stenosis Karotis
Asimptomatik
ANAMNESIS
▪ B1(BREATHING):
▪ klien batuk, peningkatan produksi sputum,
sesak nafas dan peningkatan RR dan
auskultasi adanya ronchi, pada klien
dengan kesadaran CM tidak ada kelainan
pengkajian breathing
▪ B2 (Blood): syok hipovolemik dan
hipertensi masif >200mmHg
B3 (BRAIN):
2 Revaskularisasi
▪ NOC :
Self care : Activity of Daily Living (ADLs)
▪ Kriteria Hasil :
1. Klien terbebas dari bau badan
2. Menyatakan kenyamanan terhadap
kemampuan untuk melakukan ADLs
3. Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
NIC
NIC :
Self Care assistance : ADLs
1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,
berpakaian, berhias, toileting dan makan.
3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-
care.
4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai
kemampuan yang dimiliki.
5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.
6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan
bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
Analisa & Diagnosa
Keperawatan:
1. Perubahan perfusi jaringan otak.
Kemungkinan penyebab : adanya sumbatan
pembuluh darah otak, spasme cerebral, edema
cerebral, PTIK ( Peningkatan Tek Intra Kranial ).
Tujuan :
Perfusi jaringan otak adekuat, dengan kriteria :
peningkatan tingkat kesadaran, tanda vital dalam
batas normal, tak ada tanda PTIK, nilai HB & AGD
dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan :
▪ Monitor tanda vital
▪ Monitor tingkat kesadaran & perubahan pupil
▪ Atur posisi kepala elevasi ( head up 15- 30 )
▪ Tempatkan klien pada lingkungan tenang.
▪ Batasi aktifitas klien yang berlebihan
▪ Hindari klien dari aktifitas batuk, mengejan
yang berlebihan
▪ Berikan O2 & humidifikasi dan obat- obatan
adekuat ( tindakan kolaboratif )
2. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas.
Kemungkinan penyebab : akumulasi sekret
pada saluran nafas, penurunan R. Menelan .
Tujuan :
Bersihan jalan nafas efektif, dengan kriteria :
ronchi -, klien dapat batuk efektif, sekret -,
bunyi nafas vesikuler, R. Menelan +
Intervensi Keperawatan :
Tujuan :
Mobilisasi fisik/ aktifitas gerak dapat
maksimal, dengan kriteria : nilai kekuatan
otot pada semua ekstremitas maksimal ( 5 ),
atrofi -, kontraktur -, ADL terpenuhi mandiri.
Intervensi Keperawatan :
▪ Kaji kekuatan otot dan kemampuan klien
dalam melakukan aktifitas.
▪ Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (
fisioterapi, okupasional terapi )
▪ Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
untuk semua ekstremitas 3x sehari sesuai
toleransi klien.
▪ Pertahankan posisi badan sejajar sumbu
tubuh, gunakan matras udara, kasur air atau
papan kaki sesuai indikasi.
Intervensi keperawatan sambungan...
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi secara adekuat,
dengan kriteria :kebutuhan kalori terpenuhi,
tak ada penurunan BB, R.Menelan +, klien
dapat makan peroral, porsi makan habis.
Intervensi Keperawatan :
(inkontinentia urin)
Kemungkinan penyebab : menurun/ hilangnya
sensasi berkemih, adanya penurunan kesadaran.
Tujuan :
Pola eliminasi kembali normal, dengan kriteria :
pengeluaran urine terkontrol, BAK tanpa alat bantu
(DC), tak ada tanda infeksi saluran kemih, output
urine 1-2 cc/kgBB/jam.
Intervensi Keperawatan :
Tujuan :
Komunikasi verbal terpenuhi secara adekuat,
dengan kriteria : komunikasi dua arah
efektif, rero -, kontak mata adekuat.
Intervensi keperawatan :
Tujuan :
Konsep diri adekuat, dengan kriteria :
Koping klien konstruktif, harga diri meningkat.
Intervensi Keperawatan :
Wassalamualaikum wr wb
LOGO