PPDB
• DARING
• LURING
Persyaratan Umur
• Akata kelahiran atau keterangan lahir dari
Dukcapil yang dilegalisir lurah/kades sesuai
domisili.
• TK (4-5 Thn) kelompok A
• TK (5-6 Thn) Kelompok B
• SD 7 Thn (wajib), atau 6 tahun Pada 1 Juli (punya
potensi/bakat istimewa dibuktikan dengan
rekomendasi psikolog profeional atau Dewan
Guru Sekolah)
• SMP Paling tinggi umur 15 tahun pada Juli,
memiliki STTB SD atau bentuk lain yg sederajat.
Batasan umur dikecualikan
• Penyandang disabilitas di sekolh inklusif
• Pendidikan khusus
• Berada dudaerah tertinggal, terdepan, terluar
• Anak dari keluarga ekonomi tidak mampu.
PPDB Melebihi daya tampung
• Sekolah wajib melapor ke DISDIKBUD
• DISDIKBU menyalurkan ke sekolah lain dlm
zonasi.
• Apabila dlm zonasi tdk tersedia, diluar Zonasi
terdekat.
• Dialaksanakan sebelum pengumuman
penetapan PPDB
Sekolah negeri dlm hal PPDB dilarang :
• Menambah jumlah rombel
• Menmbah jumlah siswa/kls (tdk sesuai dengan
SNP)
• Wajib melakukan pengisian, pengiriman dan
pemutahiran data peserta didik dan rombel
dlm DAPODIK paling sedikit 1 kali dlm 1
semester.
Jalur Pendaftaran PPDB
• Zonasi (90%) dari daya tampung
• Prestasi (5%) dari daya tampung
• Perpindahan tugas ortu (5%) dari daya
tampung.
• Calon PDB hanya bisa memilih 1 jalur
• Sekolah negeri dilarang membuka jalur lain.
• Dlm hal tdk terpenuhi jalur perpindahan ortu
dapat di alihkan ke jalur Zonasi atau Prestasi.
Lanjutan.........
• Sekolah Negeri wajib menerima CPDB dalam
zonasi yg telah ditetapkan oleh pemerinth
daerah.
• Domisili sesuai dengan kartu keluarga paling
singkat 1 tahun sblm PPDB.
• Kartu keluarga dpt diganti dengan surat
keterangan domisili dari RT/RW yang dilegalisir
oleh lurah atau kades.
• Sekolah memprioritaskan CPDB yg memiliki KK
dlm 1 wilayah yg sama dengan sekolah asal.
Lanjutan......
• Kuota zonasi 90 % termasuk bagi PDB tdk
mampu dan penyandang disabilitas pada
sekolah layanan inklusif.
• PDB dari keluarga tdk mampu di buktikan
dengan keikutsertaan dlm program
penanganan keluraga tdk mampu. (Ortu wajib
ttd surat bersedia di tuntut secara hukum
apabila terbukti memalsukan keterangan tidak
mampu).
Lanjutan.......
• Penetapan zonasi dilakukan Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangannya,
dengan prinsip mendekatkan domisili peserta
didik dengan Sekolah.
• Penetapan zonasi wajib memperhatikan
jumlah ketersediaan daya tampung yang
disesuaikan dengan ketersediaan jumlah anak
usia Sekolah pada setiap jenjang di daerah
tersebut
Lanjutan.......
• Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya wajib memastikan semua
wilayah administrasi masuk dalam penetapan
zonasi sesuai dengan jenjang pendidikan.
• Dinas Pendidikan wajib memastikan bahwa
semua Sekolah yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah dalam proses PPDB telah
menerima peserta didik dalam zonasi yang
telah ditetapkan
Lanjutan.........
• Penetapan zonasi pada setiap jenjang wajib
diumumkan paling lama 1 (satu) bulan
sebelum pengumuman secara terbuka
pendaftaran PPDB.
• Dalam menetapkan zonasi pada setiap
jenjang, Pemerintah Daerah melibatkan
musyawarah atau kelompok kerja kepala
Sekolah.
Lanjutan.........
• Penetapan zonasi wajib dilaporkan kepada
Menteri melalui lembaga penjaminan mutu
pendidikan setempat.
• Jalur prestasi ditentukan berdasarkan:
a. nilai ujian Sekolah berstandar nasional atau UN;
dan/atau
b. hasil perlombaan dan/atau penghargaan di
bidang akademik maupun nonakademik pada
tingkat internasional, tingkat nasional, tingkat
provinsi, dan/atau tingkat kabupaten/kota dari
luar zonasi.
Lanjutan..........
• Jalur perpindahan tugas orang tua/wali
ditujukan bagi calon peserta didik yang
berdomisili di luar zonasi Sekolah yang
bersangkutan.
• Perpindahan tugas dibuktikan dengan surat
penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau
perusahaan yang mempekerjakan.
Lanjutan.......
• Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB melalui zonasi,
prestasi, dan perpindahan tugas orang tua/wali dikecualikan untuk:
a. Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat;
b. SMK yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah;
c. Sekolah Kerja Sama;
d. Sekolah Indonesia di luar negeri;
e. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus;
f. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan layanan khusus;
g. Sekolah berasrama;
h. Sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar; dan
i. Sekolah di daerah yang jumlah penduduk usia Sekolah tidak dapat
memenuhi ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu)
Rombongan Belajar.
Lanjutan.........