Anda di halaman 1dari 20

NYERI PERUT PADA ANAK

Ariadne Tiara Hapsari


Nyeri
pengalaman sensoris dan emosional yang tidak
menyenangkan terkait dengan cedera jaringan yang nyata
atau potensial

Nyeri perut
nyeri yang dirasakan pada lapang abdomen

Nyeri perut berulang


minimal tiga kali selama paling sedikit tiga bulan dalam
kurun waktu satu tahun terakhir serta mengganggu
aktivitas sehari-hari
Epidemiologi
1. 10% - 12% anak di negara berkembang
2. 10-15% anak usia SD
3. Usia 5-14 tahun >>
4. Kelainan organik = 5-15,6%  >> di bawah 4 th
5. Nyeri fungsional = 90-95%
Etiologi
Perhatian
1. Lama rasa sakit sangat menentukan diagnosis
sakit perut tindakan bedah jarang terjadi pada
sakit perut yang kronis
2. Panas  proses infeksi atau peritonitis
3. Anak kurang dari 5 th rasa sakitnya umumnya
organik
4. Bila ditemukan adanya muntah difus atau muntah
menetap disertai sakit perut harus diwaspadai
adanya obstruksi mekanik.
ALUR SKRINING
ANAMNESIS • 0 bulan – 3 bulan
muntah
• 3 bulan – 2 tahun
muntah, tiba-tiba
periumbilical colic,
menjerit, menangis
tanpa adanya
Tipe utama peptic’s symptoms trauma
• 2 tahun – 5 tahun
nyeri perut
non ulcer dyspepsia lokalisasi belum
tepat
• diatas 5 tahun
sifat dan lokalisasi
nyeri perut
Secret SEVEN
• Lokasi Faktor yang
▫ 9 regio abdomen menambah/mengurangi
• Waktu timbul ▫ Batuk
▫ Perut kosong ▫ Penekanan abdomen
▫ Setelah makan • Gejala Penyerta
• Durasi ▫ anoreksia,
▫ Kurang dari 1 jam ▫ mual, muntah,
▫ diare,
• Kuantitas
▫ demam,
▫ Jumlah dan kekambuhan
▫ pola defekasi dan pola miksi,
• Kualitas ▫ siklus dan karakteristik haid,
▫ Kolik ▫ gangguan nafas, gangguan
▫ Tajam / tumpul otot dan tulang
PENTING dalam anamnesis
Gejala fungsional
• Usia < 4 thn / > 15 thn;
• mendadak dan menetap (menit –
hari);
• Paroksismal
• terlokalisir jauh dari umbilikus • periumbilikus atau
suprapubik;
• menjalar ke punggung, bahu, atau
ekstremitas • kurang dari satu jam;
• terbangun pada tidur malam; • tidak menjalar, bersifat kram
atau tajam, dan tidak
• Terkait gangguan motilitas
membangunkan anak pada
• Terdapat dysuria, arthritis malam hari;
• Disertai perdarahan saluran cerna • Mengganggu aktivitas;
• Muntah berulang
• masa bebas gejala di antara
• Gejala sistemik dua episode nyeri;
• RPK penyakit saluran cerna atau • PF normal;
sistemik pada keluarga pasien.
• Laboratorium normal.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum • Perkusi
• Keadaan umum ▫ cairan asites,
• Kesadaran ▫ organomegali
• Tanda vital • Palpasi
• Status gizi ▫ tanda akut abdomen
• Status generalis ▫ nyeri terlokalisasi,
▫ massa,
▫ organomegali,
Pemeriksaan Abdomen
▫ hernia
• Inspeksi ▫ limfadenopati
▫ asimetri perut,
• Colok dubur
▫ gambaran usus (darm
steifung dan darm contour) ▫ Appendisitis
▫ Massa rektum dan pelvis
• Auskultasi
▫ bising usus, hepar, aorta
▫ metallic sound.
PEMERIKSAAN FISIK (lanjutan)
• Rasa nyeri dari hati, pankreas, traktus biliaris, lambung,
atau usus bagian atas epigastrium.

• Rasa nyeri dari usus halus distal, sekum, appendiks, atau


kolon distal, traktus urinarius atau organ pelvis  regio
suprapubik.

• Bayi sampai anak 2 tahun, belum dapat utarakan nyeri


yang dialami  menangis dan teriak disertai muntah
WASPADA!

1. Terdapat gangguan tumbuh kembang;


2. Organomegali;
3. Nyeri tekan yang terlokalisir, jauh dari
umbilikus;
4. Pembengkakan, kemerahan, dan hangat
pada sendi;
5. Hernia dinding abdomen.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Radiologi
1. Darah lengkap 1. BNO 3 posisi
2. LED 2. USG
3. Urin lengkap 3. CT scan abdomen
4. Feses lengkap 4. Barium kontras
5. Ureum dan creatinin serum 5. Dobel kontras enema
6. Elektrolit serum 6. Kolesistografi
7. SGOT SGPT 7. Kolangiografi
8. Bilirubin 8. IVP
9. Amilase dan lipase 9. Sistogram
Elektrografi Endoskopi
1. EEG 1. sigmoidoskopi
2. EMG 2. kolonoskopi
3. EkgBB 3. esofagogastroduodenoskopi
KRITERIA DIAGNOSIS
Functional dyspepsia Abdominal migraine
Minimal sekali minggu selama min.2 bulan Minimal 2 kali atau lebih selama 12 bulan
terakhir: terakhir:
1. Nyeri persisten/berulang/perasaan tidak 1. Nyeri akut mendadak periumbilikus ≥1 jam
nyaman di atas umbilikus 2. Ada periode sehat selama beberapa
2. Tidak berkurang dengan defekasi / tidak minggu - bulan
berhubungan dengan perubahan frekuensi / 3. Berkurang dengan aktivitas normal
konsistensi BAB 4. Terkait ≥2 dari : Anoreksia, nausea,
3. Tidak ada bukti inflamasi, kelainan anatomis, muntah, sefalgia, photophobia, pucat
metabolik, neoplasma. 5. Tidak ada bukti inflamasi, kelainan
anatomis, metabolik, neoplasma.
Irritable bowel syndrome Childhood functional abdominal pain
Minimal sekali minggu selama min.2 bulan Minimal sekali seminggu selama 2 bulan
terakhir: terakhir:
1. Tidak nyaman/rasa nyeri di bagian perut yg 1. Nyeri abdomen yang hilang timbul atau
terkait ≥2 dari : berkurang dengan defekasi, terus menerus
onset terkait perubahan frek.BAB, onset 2. Tidak mencukupi kriteria FGIDs lain
terkait perubahan bentuk feses 3. Tidak ada bukti inflamasi, kelainan
2. Tidak ada bukti inflamasi, kelainan anatomis, anatomis, metabolik, neoplasma.
metabolik, neoplasma.
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
Eradikasi Amoxicilin 50 mg/kgBB/hari,
Infeksi H. Clarithromycin (maksimal 1 gr/hari)
Pylori Omeprazol 15 mg/kgBB/hari
(7-14 hari) (maksimal 2x500 mg)
1 mg/kgBB/hari
(maksimal 2x20 mg)
Antibiotik Metronidazol 20 mg /kgBB, 2x/hari (maksimal
2x500 mg)
Proton pump Omeprazol 0,5 – 1,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam
inhibitor (PPI) dua dosis, sebelum makan
Anti Reseptor Famotidin 0,5 mg/kgBB/dosis diberikan dua
Histamin-2 kali sehari, sebelum makan
Anti Reseptor Famotidin 0,5 mg/kgBB/dosis diberikan dua
Histamin-2 kali sehari, sebelum makan
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
(Lanjutan)

Golongan Nama Obat Dosis


Acetaminophen Paracetamol 10-15 mg/kgBB/dosis diberikan tiap 6
jam, maksimal 5x/hari
Obat anti- Naproksen 10-18 mg/kgBB/hari
inflamasi non Ibuprofen 10 mg/kgBB/hari
steroid (NSAID)
Morfin Morfin 0,1 - 0,2 mg/kgBB/dosis
Antidepresan Amitriptilin Inisial : 0,1 mg/kgBB
trisiklik (TCA) Rumatan : 0,5 – 2,0 mg/kgBB,
sebelum tidur
TATALAKSANA NONFARMAKOLOGIS
• Diet thermophilus)
▫ Serat 10 gram/hari bila ▫ Probiotik (Lactobacillus
konstipasi acidophilus dan
▫ Pembatasan laktosa bila bifidobacteriae)
intoleransi • Toilet training
▫ Peningkatan higienitas ▫ Penjadwalan rutin
▫ Pembatasan lemak dan kafein • Terapi psikis
minuman berkarbonasi
▫ Terapi relaksasi, hypnosis
▫ Menjauhi sawi dan kacang-
▫ Rujukan ke psikiater bila
kacangan
terdapat masalah kejiwaan
▫ Makan secara perlahan
• Susu Fermentasi
▫ Yoghurt (Lactobacillus
bulgarius dan Streptococcus
RANGKUMAN
1. Nyeri perut berulang merupakan nyeri perut yang berlangsung
minimal tiga kali selama paling sedikit tiga bulan dalam
kurun waktu satu tahun terakhir serta mengganggu aktivitas
sehari-hari.
2. Secara sederhana, nyeri perut berulang diklasifikasikan dalam
dua kelompok, yaitu nyeri perut organik dan psikogenik
3. Tersering : infeksi H. pylori, intoleransi laktosa
4. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
sangat diperlukan untuk menentukan diagnosis pasti nyeri
perut berulang pada anak.
5. Penatalaksanaan sistematis mencakup terapi farmakologis,
terapi nonfarmakologis, dan terapi psikologis harus
dipertimbangkan dengan cermat pada setiap kasus nyeri perut
berulang.
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai