Anda di halaman 1dari 32

SIDANG TUGAS AKHIR

23 JULI 2019
EVALUASI INSTALASI LISTRIK PADA
LAB KAYU JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Dewi Gita Wulandari


161321039
D3 – TEKNIK LISTRIK / TEKNIK ELEKTRO
CONTENT
PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

TUGAS
AKHIR
DATA OBSERVASI ANALISIS

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang

 Kebutuhan energi listrik


 Keamanan
 Belum adanya evaluasi instalasi listrik di Lab
Kayu dan tidak tersedianya dokumen instalasi
listrik
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
• Melakukan pemeriksaan perlengkapan hubung bagi
• Mengukur suhu pada terminasi disetiap sambungan panel hubung bagi
• Memeriksa ukuran penghantar instalasi listrik
• Menguji tahanan isolasi pada penghantar instalasi listrik
• Memeriksa sistem proteksi instalasi listrik
• Menentukan jumlah beban instalasi penerangan
• Memeriksa dan mengukur tahanan pembumian.
• Mengidentifikasi masalah yang diakibatkan oleh ketidaksesuaian instalasi listrik
dengan mengacu pada, SNI PUIL 2011, IEC, dan standar yang berlaku lainnya.
PENDAHULUAN
Tujuan

Memberikan rekomendasi yang


dibutuhkan untuk instalasi listrik yang
sesuai dengan, SNI-PUIL 2011, IEC
maupun standar lain yang berlaku
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
 Evaluasi dilakukan di Lab Kayu Jurusan Teknik Sipil
POLBAN
 Evaluasi hanya meliputi penghantar, circuit breaker dan
grounding
 Pemeriksaan terhadap dokumen instalasi listrik seperti
spesifikasi peralatan instalasi listrik, gambar diagram satu
garis, gambar tata letak panel hubung bagi, dan gambar
instalasi penerangan dan tenaga.
 Pemeriksaan visual berupa tata letak papan hubung bagi,
pembagian beban (meliputi beban penerangan dan motor) pada
papan hubung bagi, perlengkapan hubung bagi (meliputi
terminal, PHB utama, PHB cabang), penghantar (meliputi
saluran utama, saluran cabang dan saluran akhir).
METODE PENELITIAN
DATA OBSERVASI

No Nama Panel Volt

Nama Panel Tahanan Pembumian


R-S S-T T-R R-N S-N T-N

Panel Penerangan 1.78 Ohm 1 PP1-A 385 385 378 218 218 216

Panel SDPA 0.07 Ohm 2 PP1-B 386 385 386 216 220 217

3 PP1-C 385 378 375 218 220 218


Panel SDPB OL
4 LP 386 385 386 215 218 215
Panel SDPC 12.50 Ohm

Hasil Pengukuran Resistansi Hasil Pengukuran Tegangan VLN


Pembumian dan VLL
MCB R S T
(MegaOhm) (MegaOhm) (MegaOhm)

DATA OBSERVASI 1
2
3
642
1025
892
974
490
731
700
367
307
4 200
5 - - -
Hasil Pengukuran Resistansi Isolasi 6 893 488 517
7 - - -
8 312 271 262
MCB (MegaOhm) MCB R S (MegaOhm) T (MegaOhm)
9 1515 730 1019
(MegaOhm)
1 281 10 - - -
1 - - - 11 - - -
2 154 12 - - -
2 248 143 60
3 251 13 - - -
3 90 97 67 14 733
4 (atas) 1127 4 - - - 15 - - -
16 - - -
4 (bawah) 1615 5 - - - 17 - - -
5 1479 6 727 358 252 18 - - -
19 - - -
6 1707 7 - - -
20 - - -
8 - - - 21 - - -
7 1
9 - - - 22 - - -
8 231 23 1650 539 579
10 16 4 486 24 292 421 364
9 854 25 - - -
11 - - -
10 563 26 - - -
12 1334 703 524
NN 1 - - -
NN 2 - - -
Panel LP Panel PP1-A NN 3 -Panel PP1-C
- -
DATA OBSERVASI

No Beban Tegangan Arus Daya (kW) Fasa SF Cos Kabel No MCB Jumlah In
(V) (I) Phi (mm2) Mesin MCB (A)
1 SPARE 3 1 16
2 Mesin Pahat 220 1 - - 2.5 1
3 Mesin Grinding 220 1.56 0.25 1 - - 2.5 1
4 Stop Kontak 380 16 - 3 2.5 2 1 16
6 Stop Kontak 380 16 - 3 2.5 1 16
3
8 Auto transformator 380/224.3 9.12/15.4 6000 VA 3 - - 2.5 4 4 16
5
9 Ketam Perata 220/380 9.1/5.2 2.2 3 - 0.84 2.5 5 1 16
10 Gergaji Potong Rockwell 415 8.2 3.72 3 1.0 - 2.5 1
11 Stop Kontak 380 16 2.5 6 1 16
13 Mesin Multi 380 - - - 2.5 1
14 Gergaji Belah 230 21 3.72 1 1.0 - 2.5 7 1 25
15 Mesin Bor Electro 380 2A-5A 0.89 3 - - 2.5 1
Meccanica
16 Rockwell Bor 230 3.9 0.95 1 1.0 - 2.5 8 1 16
17 Stop Kontak 380 16 2.5 2
19 SPARE 3 9 32
20 Stop Kontak 380 16 3 2.5 1 16
10
22 SPARE 3 11 16
23 Gergaji Pita 380 5.7 3 3 - - 2.5 12 1 16
DATA OBSERVASI
No Beban Tegangan (V) Arus (I) Daya Fasa SF Cos Jumlah MCB In MCB Kabel
(kW) Phi (A) (mm2)

1 SPARE 1 32
2 SPARE 2 16
3 SPARE 3 16
4 SPARE 4 16
5 Mesin Gergaji Potong Rockwell 260/450 9.4/4.7 2.2 3 - 1 5 16 2.5

6 Mesin Gergaji SCM T100 415 8.2 3.7 3 1 1 6 16 2.5

7 SPARE 7 16
8 SPARE 8 16
9 SPARE 9 16
10 Gergaji Potong Rockwell 230/400 18/10.5 5.5 3 1.0 - 1 10 16 2.5
11 Gergaji Belah MSW 415 8.2 3.72 3 1.0 - 1 11 16 2.5
12 SPARE 12 16
13 Ketam Perata SAC RS/530 380 11 7.2 3 - - 1 13 16 2.5

14 Stop Kontak 380 16 - 3 - - 1 14 25 4


16 Ketam Perata Rade Koncar 380 3.88 2.2 3 - 0.86 1 15 25 4
Yugoslavia
ANALISIS
Pemeriksaan Visual
NO PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN

Area bebas kerja,


1 kebersihan dan kerapian
panel

Nama PHB, Lampu Tanda,


2 Tanda Bahaya, Kunci
Terpasang, Cover proteksi
tegangan sentuh langsung
ANALISIS
Pemeriksaan Visual
3 Proteksi tegangan sentuh
tak langsung (Kabel
Bonding)

4 Dokumen Gambar (One


Line Diagram)

Penamaan Labelling pada


5
CB
ANALISIS
Pemeriksaan Visual
6 Kesesuaian Warna Kabel,
Penandaan Busbar,
Penandaan Kabel

7
Terminasi pada busbar

8 Terminasi pada Pembatas


(CB)
ANALISIS
Perhitungan IB, IZ, Drop Voltase, Isc Maksimum serta Lmax pada
Instalasi Penerangan

Gambar 1 Kesesuaian KHA dan Gawai Proteksi pada Panel Penerangan LPA Gambar 2. Perhitungan Drop Voltase
ANALISIS
Perhitungan IB, IZ, Drop Voltase, Isc Maksimum serta Lmax pada
Instalasi Penerangan

Gambar 3 Perhitungan Lmax Panel LP Gambar 4 Perhitungan Isc Maksimum


ANALISIS
Perhitungan I¬B dan I¬Z Dengan Memperhitungkan Faktor Desain
Pada Instalasi Tenaga
ANALISIS
Perhitungan I¬B dan I¬Z Dengan Memperhitungkan Faktor
Pemasangan Pada Instalasi Tenaga
ANALISIS
Pemeriksaan Zona a dan Zona b Pada Perhitungan I¬B¬’, In dan I¬Z¬’ Dengan
Memperhitungkan Faktor Desain dan Faktor Pemasangan
ANALISIS
Pemeriksaan Zona a dan Zona b dengan Pengurangan Spare Pada Perhitungan
I¬B¬’, In dan I¬Z¬’ Dengan Memperhitungkan Faktor Desain dan Faktor
Pemasangan
ANALISIS
Perhitungan dan Pemeriksaan Drop Voltase Pada I¬B¬’ dan I¬Z¬’ Dengan
Memperhitungkan Faktor Desain dan Faktor Pemasangan
ANALISIS
Perhitungan dan Pemeriksaan Panjang Maksimum Kabel (Lmax) Dengan
Perhitungan Faktor Pemasangan
ANALISIS
Perhitungan Isc Maksimum
ANALISIS
Perhitungan Isc Minimum
ANALISIS
Pengujian Resistansi Isolasi
ANALISIS
Pengujian Resistansi Pembumian
KESIMPULAN
• Hasil pemeriksaan PHBK di Lab Kayu Jurusan Teknik Sipil masih banyak yang belum terpenuhi
seperti dokumen gambar, bagian area bebas kerja, serta tampak depan panel dan tampak dalam
panel.
• Evaluasi instalasi penerangan pada penggunaan kabel, circuit breaker dan drop tegangan sudah
sesuai dengan standar SNI-PUIL 2011.
• Untuk evaluasi instalasi tenaga pada circuit breaker utama belum sesuai apabila seluruh beban dan
spare digunakan secara bersamaan. Dimana Ib lebih besar dari In dan Iz sehingga Zona A tidak
terpenuhi.
• Untuk breaking capacity pada breaker utama panel PP1-B belum sesuai.
• Hasil dari resistansi isolasi pada tiap sirkit di Lab Kayu masih memenuhi kriteria yang sesuai standar (SNI-
PUIL 2011) dimana seluruh nilai resistansinya diatas 1 Mega Ohm.
• Nilai dari tahanan pembumian di Lab Kayu masih ada yang melebihi standar (IEEE Std 142 Chapter 4 ) dan
tidak terukur.
• Terciptanya rekomendasi dari hasil evaluasi instalasi listrik di Lab Kayu Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Bandung. Rekomendasi berikut diantaranya ialah :
• Kurangnya dokumen gambar dapat dilengkapi dengan single line diagram dan rekap daya karena pemasangan
dokumen gambar pada panel akan mempermudah identifikasi beban dan pengoperasian instalasi tenaga listrik.
KESIMPULAN
• Untuk barang-barang disekitar PHBK yang menghalangi area bebas kerja sebaiknya dipindahkan
ke tempat yang semestinya. Untuk kerapian dan kebersihan dapat dimaksimalkan dengan adanya
jadwal rutin perawatan panel, sehingga kinerja dari perlengkapan listrik dapat beroperasi secara
maksimal dan tidak mengalami penurunan kualitas kerja.
• Jika di kemudian hari ada perbaikan atau pun perawatan PHBK, sebaiknya cover dipasang agar
terhindar dari bahaya sentuh langsung. Kunci panel pun dalam keadaan terpasang dan hanya dapat
diakses oleh orang yang berwenang. Sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat
membuka panel. Lampu tanda dan Tanda Bahaya pun dipasang agar panel tersebut bisa
diidentifikasi apabila dalam keadaan bekerja. Dan manusia atau pun pekerja dapat lebih berhati-
hati apabila tanda bahaya telah terpasang.
• Pemasangan kabel bonding di bodi dan pintu panel sangat dianjurkan, karena berkaitan dengan
keselamatan kerja.
• Menggunakan labeling yang jelas dan tidak mudah rusak sangat dianjurkan. Labeling diterapkan
pada breaker maupun kabel yang ada pada panel, hal tersebut sangat mempermudah ketika
perawatan terjadi, dan proses perawatan dapat berlangsung dengan jelas. Kelengkapan bagan sirkit
pun menunjang tiap proses yang berlaku.
KESIMPULAN
• Penggunaan warna kabel yang dapat dibedakan (Hitam, Coklat, Abu-abu), pelabelan
kabel dan penandaan busbar sebaiknya diterapkan. Agar segala proses yang berlangsung
menjadi lebih mudah. Penandaan pada busbar untuk fasa R, S, T, Netral, dan PE dapat
menggunakan warna hitam, cokelat, abu-abu, biru dan kuning-hijau. Pelabelan kabel
sebaiknya menggunakan bahan yang tidak mudah rusak oleh cuaca sekitar.
• Pada instalasi tenaga spare sebaiknya dikurangi agar ketika beban ditambahkan tidak
melebihi In pada breaker utama.
• Untuk breaking capacity yang belum sesuai dapat diganti dengan breaker yang memiliki
nilai breaking capacity yang sesuai.
• Untuk panel PP1-C beban-beban 1 fasa masih digabung dalam panel beban 3 fasa,
sebaiknya dipisahkan sesuai dengan SNI-PUIL 2011 511.2.5 yaitu Pada PHBK yang
mempunyai banyak sirkit keluar fase tunggal, dan fase tiga, baik untuk instalasi listrik
tenaga maupun instalasi listrik pencahayaan harus dikelompokan sehingga kelompok
perlengkapan instalasi listrik tenaga terpisah dari kelompok perlengkapan instalasi listrik
pencahayaan. Dan kelompok perlengkapan fase tungga dan fase tiga merupakan
kelompok sendiri-sendiri yang terpisah
SARAN
• Sebaiknya perawatan pada instalasi listrik dilakukan secara
berkala agar keadaan dapat terus terpantau dan potensi gangguan
yang terjadi menjadi minim.
• Apabila akan dilakukan karya ilmiah lanjutan mengenai evaluasi
instalasi listrik, sebaiknya pastikan sudah mengetahui segala
bentuk SOP (Standar Operational Procedure) yang dilakukan.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai