Anda di halaman 1dari 40

KONSELING MENYUSUI

Petugas Gizi Puskesmas Bendan

31 Desember 2018
KONSELING

• PENGERTIAN
Cara bekerjasama dengan orang,
berusaha memahami perasaan mereka,
serta membantu mereka memutuskan
apa yang dilakukan
I. TEKNIK MENDENGARKAN DAN MEMAHAMI
1. KOMUNIKASI NON VERBAL Sikap tubuh
Beri perhatian
Singkirkan penghalang
Sediakan waktu
Sentuhlah secara wajar
2. MENGAJUKAN PERTANYAAN TERBUKA Bisa dimulai dengan bagaimana ? Apa ?
Kapan ? Dimana ? Mengapa
Mis : bagaimana ibu memberi makan bayi
ibu ?
3. MENGGUNAKAN RESPON DAN Dengan isyarat : memandang ,
GERAKAN TUBUH YANG MENUNJUKKAN mengangguk, tersenyum
PERHATIAN Respon sederhana : ohhh..
4. MENGATAKAN KEMBALI YANG IBU
KATAKAN
5. BEREMPATI – MENUNJUKKAN KITA Merasakan kesedihan yg dialami ibu.
PAHAM PERASAAN IBU Contoh : Ibu merasa Asi ibu tidak cukup ya?
6. HINDARI KATA-KATA YANG MENGHAKIMI Kata-kata yang menghakimi adalah kata-
kata seperti :
benar,salah,buruk,baik,bagus,cukup,tepat,c
epat
II. MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI
DAN MEMBERIKAN DUKUNGAN
1. MENERIMA APA YANG IBU PIKIRKAN DAN
RASAKAN
2. MENGENALI DAN MEMUJI APA YANG IBU DAN BAYI
LAKUKAN DENGAN BENAR
3. MEMBERI BANTUAN PRAKTIS
4. MEMBERI SEDIKIT INFORMASI YANG RELEVAN
5. MENGGUNAKAN BAHASA YANG SEDERHANA
6. MENGGUNAKAN 1 ATAU 2 SARAN
10 langkah menuju keberhasilan
menyusui
1. Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui  kpd petugas
2. Melatih petugas dengan ketrampilan yang dibutuhkan
3. Menginformasikan semua IBU HAMIL tentang keuntungan
menyusui
4. Bantu ibu menyusui dalam SETENGAH JAM STLH LAHIR.
5. Menunjukan cara menyusui, bagaimana mempertahankan meski ibu
dipisah dari bayi
6. TIDAK MEMBERI makanan atau minuman apapun selain ASI kpd bayi
baru lahir, KECUALI ADA INDIKASI MEDIS
7. Melaksanakan rawat gabung
8. mendorong untuk menyusui semau bayi
9. Tidak meberikan dot atau empeng bayi
10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung menyusui
Refleks oksitosin
(refleks pengeluaran ASI/Let down reflex)
Menurut stadium laktasi dibagi 3, yaitu :
–Kolostrum,
–Air susu transisi/peralihan dan
–Air susu matur (mature).
Kolustrum :
mrp cairan yg pertama kali keluar, kolustrum ini berlangsung
sekitar 3 – 4 hari setelah ASI pertama kali keluar

Karakteritik Kolustrum
•Lebih kental dan berwarna kuning
•Lebih banyak mengandung protein, antibodi
•Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dari ASI
mature
•Lebih tinggi mengandung mineral terutama sodium
dibandingkan ASI Matue
•Total energi hanya 58 kkal/100 ml
•Bila dipanaskan akan menggumpal
•lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol & lecitin
dibandingkan ASI Matue
•volume 150 – 300 ml/24 jam
ASI masa peralihan
 peralihan dari kolustrum menjadi ASI
mature. ASI peralihan berlangsung dari
hari ke-4 -10 dari masa laktasi

Karakteristik
• kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar
lemak & karbohidrat semakin tinggi
dibandingkan kolustrum
• volumenya semakin lebih tinggi daripada
kolustrum
ASI Mature
 ASI yg disekresi pd hari ke-10 atau
setelah minggu ke-4 sampai ke-3, dan
seterusnya.
Kompisisi masa ini relatif konstan
Karakteristik
• Berwarna putih kekuningan
• Tidak menggumpal bila dipamaskan
• pH 6,6 – 6,9
• terdapat anti mikrobial faktor
• kadar air : 88 gram/100 ml
• Volume = 300 – 850 ml/24 jam
• Jumlah prod. ASI tergantung besarnya cadangan lemak yg
tertimbun selama hamil & diet selama menyusui.
• Keadaan gizi ibu semasa Hamil & setelah persalinan.
• Keadaan emosional ibu.
• Inisiasi ASI (awal pemberian ASI) = kapan bayi pertama
kali disusui. Makin cepat dtg permintaan melalui isapan
pertama bayi makin cepat pula dikeluarkan. dianjurkan agar
bayi menyusu sesegera mungkin (30 menit pertama setelah
kelahiran)
• Kontrasepsi. bbrp kontrasepsi yg menggunakan hormon, ada
yg dpt menurunkan produksi ASI
• Posisi menyusui. Posisi menyusui juga berpengaruh thd prod.
ASI. Posisi menyusui yg tidak tepat akan mengakibatkan
puting lecet dan akan mengganggu proses menyusui. Bayi
menjadi lebih jarang disusui karena ibu merasa sakit & ini
merupakan awal penurunan produksi ASI
• Bayi tdk langsung disusukan
• ASI tidak diperah
• Jika payudara tetap penuh
maka akan terbentuk
Prolacting Inhbiting Factor
(PIF), yaitu zat yang
menghentikan pembentukan
ASI
MAKANAN UNTUK
IBU MENYUSUI
• Banyaknya makanan ibu menyusui disesuaikan
dg umur bayi & kebutuhan gizi ibu.
• Prinsip : memenuhi kebutuhan gizi &
meningkatkan produksi ASI
• Syarat :
- Susunan menu harus seimbang
- Dianjurkan minum 8 – 12 gelas/hari
- Menghindari mkn yg byk bumbu, terlalu
Panas/dingin, tdk menggunakan alkohol
- Dianjurkan banyak makan syr berwarna
CARA MENYUSUI

• Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu IBU mencuci kedua tangan


dg sabun sampai bersih.
• kedua punting susu dibersihkan dg kapas yang telah direndam
terlebih dahulu dg air hangat.
• Waktu menyusui bayi, sebaiknya IBU harus duduk.
• Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu kesebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang.
• Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi
dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat.
• Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara
yang terhisap bisa keluar.
• Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan
dengan alat pompa susu.
• Akibat cara meletakan yg salah
– Nyeri & kerusakan putting
menyebabkan putting terasa
nyeri & lecet
– Hisapan bayi tidak efektif
menyebabkan payudara bengkak,
pengaliran ASI tidak normal.
Produksi ASI penjadi berkurang
– Bayi rewel & tidak puas
MASALAH – MASALAH IBU
MENYUSUI DAN CARA
MENGATASI
• Puting susu datar atau
terbenam
jika puting susu datar atau terbenam dapat
dikeluarkan dg cara :
• Susui bayi secepatnya setelah lahir
• Susui bayi sesering mungkin (2 – 2 ½ jam), ini akan
menghindarkan payudara terisi penuh dan
memudahkan bayi untuk menyusu
• Massage payudara & keluarkan ASI scr manual
sebelum menyusui dpt membantu bila tdpt
bendungan payudara dan puting susu tertarik
kedalam
• Pompa ASI yg efektif dapat dipakai untuk
mengeluarkan puting susu waktu menyusui
• Puting Susu Nyeri
– umumnya terjadi pd awal – awal menyusui.
– Perasaan sakit akan hilang setelah ASI keluar
– Cara menangani :
• Pastikan posisi menyusui sudah benar
• Mulai menyusui pd puting yg tidak sakit
• Segera setelah minum , keluarkan sedikit ASI,
oleskan di puting susu dan biarkan payudara
terbuka utk bbrp waktu sampai puting susu
kering
• Jangan membersihkan puting susu dg sabun
• Hindarkan puting susu menjadi lembab
• Puting Susu Lecet
– Puting susu lecet dpt disebabkan oleh posisi menyusui yg salah,
tapi dpt pula disebabkan oleh Thrush (Candidates) atau
Dermatitis
– Cara Menanganni :
• Cari penyebab (posisi menyusui salah, Candidiasis atau
dermatitis)
• Obati penyebab terutama perhatikan posisi menyusui
• Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pd payudara
yg sakit untuk sementara memberikan kesempatan lukanya
sembuh
• Keluarkan ASI dari payudara yg sakit dg tangan (jangan
dengan pompa) u/ tetap mempertahankan kelancaran
pembentukan ASI
• Berikan ASI perah dg sendok atau gelas Jangan dg Dot
• Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula –
mula dg waktu yg lebih singkat
• Bila lecet > 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
• Payudara Bengkak
– Pada hari – hari pertama (2 - 4 jam), payudara sering terasa
penuh & nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke
payudara bersamaan dg ASI mulai diprod. dlm jumlah byk
– Penyebab :
• Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yg salah
• Produksi ASI berlebih
• Terlambat menyusui
• Pengeluaran ASI yg jarang
• Waktu menyusui yg terbatas
– Cara mengatasi ;
• Susui bayi semau dia sesering mungkin tanpa jadwal &
tampa batas waktu
• Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan
tangan/pompa ASI yg efektif
• Sebelum menyusui u/ merangsang reflex oksitosin dapat
dilakukan : kompres hangat u/ mengurangi rasa sakit,
massage payudara, massage leher & punggung.
• Setelah menyusui, kompres air dingin u/ mengurangi oedema
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI

 Perubahan sosil budaya


 Ibu bekerja atau kesibukan sosial lainya
 meniru teman/tetangga/org terkemuka menggunakan
susu botol
 Faktor Psikologi
 Takut kehilangan daya tarik
 Tekanan Batin
 Faktor Fisik
 Ibu Sakit (ex ; mastitis, abses payudara)
 Kelainan pd bayi (kelainan met. sejak lahir & bibir
sumbing dan celah palatum
 Kurangnya petugas kesehatan yang memberikan
informasi/dorongan tetang manfaat pemberian ASI
 Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pegganti ASI
LAMA PENYIMPANAN ASI STLH DIPERAH
• ruangan tidak ber-AC, disarankan <4 jam. ber-AC, bisa
sampai 6 jam (suhu stabil)
• Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa
bertahan sampai 8 hari
• Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk
menyimpan botol ASI,sebaiknya ASI jangan disimpan > 3 x
24 jam.
• ASI dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3 bln.
(jangan simpan ASI di bagian pintu freezer, krn bagian ini yg
mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
• Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yg
terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu
lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil
pompa/perasan bahkan dapat disimpan s/d 6 bln
Menjadi Ibu bukanlah tugas yang mudah, tetapi
niat untuk menjadi Ibu itulah yang menguatkan diri
ini supaya bisa melakukan serta memberikan yang
terbaik untuk anak kita

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai