alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Agregat adalah material granular, misalnya pasir , kerikil, batu pecah atau kerak tungku besi, yang dipakai secara bersama- sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan. Dapat juga didefinisikan sebagai butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran beton atau mortar. Agregat menempati sebanyak kurang lebih 70 % dari volume beton atau mortar. Oleh karena itu sifat-sifat agregat sangat mempengaruhi sifat-sifat beton yang dihasilkan. Menghemat penggunaan Semen Portland Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton Mengurangi susut pengerasan beton Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi yang baik maka akan didapat beton yang padat Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan adukan beton. Dengan gradasi yang baik, akan diperoleh sifat beton yang mudah untuk dikerjakan. Menilai jenis agregat yang akan digunakan sebagai bahan campuran beton, bergantung kepada : a. Mutu dari agregat b. Tersedianya agregat dari quarry c. Harga agregat d. Jenis kosntruksi yang akan menggunakan bahan tersebut
Penilaian cocok tidaknya bahan agregat itu ditetapkan antara lain
sebagai berikut : Ukuran serta gradisnya Kebersihan agregat Kekerasannya Kemulusan agregat Bentuk butiran agregat Bentuk permukaan agregat Umur/Daya Layan Bangunan Bencana Maintanance/Perawatan Kesalahan Dalam Perencanaan Kesalahan Operasional Kesalahan Dalam Proses Studi Kelayakan Kesalahan Dalam Pelaksanaan Kegagalan Pengerjaan Interior Kegagalan Pondasi