Anda di halaman 1dari 10

NAMA : KHOLIJAH SIHOMBING

Matakuliah : F0262/Penganggaran
Kelas : Manajemen 6 B Sore

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


PEMBELIAN, DAN PEMAKAIAN BAHAN
B1AKU PERUSAHAAN INDUSTRI DAN
NON INDUSTRI
PERENCANAAN TINGKAT PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN
NON INDUSTRI
 Perusahaan harus merencanakan jumlah stock persediaan
pada awal bulan.
 Persediaan awal + pembelian selama bulan ybs. cukup
mendukung penjualan yang direncanakan
 Persediaan harus dijaga pada tingkat yang meminumkan
risiko kerugian karena perubahan model atau produk mu-
siman, keusangan, dana yang tertanam dalam persediaan.
 Koordinasi keperluan penjualan, pembelian dan tingkat
persediaan membutuhkan pertimbangan yang baik disam-
ping pendekatan analitik dan komputerisasi
 Perusahaan dagang menggunakan rasio persediaan - penju
alan untuk merencanakan tingkat persediaan
2
Metode Perhitungan Rasio Penjualan sbb. :
1. Pada harga eceran :
Persediaan rata-2 harga eceran/ Penjualan bersih = Rasio
persediaan-penjualan pada harga eceran
2. Pada harga biaya :
Persediaan rata-2 harga pokok/ Biaya Penjualan = Rasio
persediaan-penjualan pada harga pokok

Biasanya, perusahaan besar dan eceran mendasarkan perhi -


tungannya pada harga eceran bukan pada harga pokok.
Publikasi perdagangan menyediakan informasi yang berguna
mengenai rata-rata industri yang lalu untuk rasio persediaan-
penjualan
3
PERENCANAAN PEMBELIAN PADA PERUSAHAAN NON
INDUSTRI
Formula yang digunakan untuk menghitung pembelian yang
direncanakan pada nilai eceran :
Pembelian yang direncanakan (nilai eceran) :
Penjualan bersih yang direncanakan
+/+ Potongan/reduksi yang direncanakan
+/+ Persediaan akhir bulan yang direncanakan
-/- Persediaan awal bulan yang direncanakan

Logika formula ini adalah : pembelian harus sama dengan penjualan,


ditambah atau dikurangi perubahan dalam persediaanbarang yg ada,
dengan mengasumsikan semua barang dinilai pada harga eceran.
Tambahan lagi, barang harus dibeli secukupnya agar termasuk pe 4-
ngurangan /potongan dalam barang
Perhitungan Tingkat Persediaan Awal Bulan (menurut Departemen,
khusus bulan Pebruari) Ready Department Store :

Rasio Persediaan Penjualan Bersih Persed. Awal Bulan


Penjualan Awal Yang Direncana- Yang Direncanakan
Bulan yang Di - kan (data Pebru- Pada harga Eceran
Departemen rencanakan ari gbr.5-6) (Pebruari gbr. 5-6)

Mantel wanita 2 x $ 8,100 = $ 16,200


Pakaian wanita 3 x 29.700 = 89.100
Perlengk. Pria 2,5 x 16.200 = 40.500
Bahan Korden, 1,5 x 10.800 = 16.200
Tirai dsb.
Lain-lain 3,5 x 25.200 = 88.200

To t a l 2,78 $ 90.000 $ 250.200


(rata-rata)
Gambar 7-1
Persediaan akhir bulan, adalah persediaan awal bulan berikutnya
5
Pengurangan/Reduksi, termasuk :
1. Faktor pengurang (markdown)
2. Diskon untuk pegawai
3. Diskon untuk beberapa jenis pelanggan, seperti
panti sosial dll.
4. Pengurangan persediaan karena dicuri dan kasus
lain

Formula dapat dijelaskan dengan ilustrasi sbb. :

6
Item-Pada Harga Eceran Kasus A Kasus B Kasus C
Penjumlahan yg direncanakan $ 10,000 $ 10,000 $ 10,000
+/ Reduksi yg. direncanakan $ 0 $ 1,000 $ 1,000
T o t a l $ 10,000 $ 11,000 $ 11,000
+/ Persediaan akhir bulan
yang direncanakan $ 0 $ 0 $ 4,000
Pembelian yang dibutuhkan
pada nilai eceran $ 10.000 $ 11.000 $ 12.000

 Formula ini dapat digunakan pada klasifikasi dalam suatu depar temen
atau keseluruhan toko
 Pembelian yang direncanakan (pada harga eceran) untuk Pebru- ari
untuk penjualan bersih yang direncanakan seperti dalam gbr. 5-6 bisa
dihitung sepeti gbr. 7-1 dan 7-2
 Pengurangannya tidak termasuk dalam Anggaran Penjualan, namun
harus termasuk dalam pembelian karena barang yang hilang atau dicuri
sudah dibeli _ 7
 Gambar 7-2 menunjukkan pembelian yang direncanakan
pada harga eceran saja; meskipun pembelian harus diren-
canakan pada harga pokok. Ini membutuhkan suatu kon -
versi dari harga ecerean ke harga pokok seperti ditunjuk-
kan pada gambar 7-3 Kolom terakhir menunjukkan ang-
garan pembelian pada harga pokok
 Konversi pembelian pada harga eceran ke pembelian pada
harga pokok didapat dengan mengalikan jumlah eceran de
ngan faktor pengali (multiplier) harga pokok yang me -
rupakan pelengkap persentase faktor penambah awal yg
direncanakan atas harga jual.
 Pembelian yang direncanakan, pada harga pokok, terga -
bung dalam anggaran lainnya seperti halnya anggaran kas,
dengan perlakuan yang serupa dengan yang diilustrasikan
untuk biaya produksi perusahaan manufaktur. 8
Perhitungan Pembelian yang Direncanakan pada Harga Pokok (menurut
Departemen, khusus bulan Pebruari) Ready Department Store :
1 2 3 4 5
Penjualan Reduksi Persediaan Persediaan Pembelian
Bersih yg. yg Diren- Akhir bln. Awal bln. yg.Direnc.
Direncana. canakan Pebruari*) Pebruari u/Pebruari
Departemen (gambar 5-6) (ditentukan) (ditentukan) (gbr. 7-1) (1+2+3+4)

Mantel wanita $ 8,100 $ 500 $ 16.200 $ 16.200 $ 8.600


Pakaian wanita 29.700 2.000 87.100 89.100 29.700
Perlengk. Pria 16.200 1.000 41.500 40.500 18.200
Bahan Korden, 10.800 800 17.000 16.200 12.400
Tirai dsb.
Lain-lain 25.200 1.200 86.000 88.200 24.200

To t a l $ 90.000 $ 5.500 $ 427.800 $ 250.200 $ 93.100

Gambar 7-2
Persediaan akhir bulan(mis.Pebr), adalah persediaan awal bulan
berikutnya
9
Konversi Pembelian yang Direncanakan pada Harga Eceran ke Harga Po-
kok (menurut Departemen, khusus bulan Pebruari) Ready Depart. Store :

Pembelian Markup Awal Biaya Pembelian


yang Diren- yang Diren Pengali yg Direncan.
canakan canakan Pebruari
Departemen (harga eceran) (harga jual) (harga pokok)

Mantel wanita $ 8,100 60% 40% $ 3.440


Pakaian wanita 29.700 70% 30% $ 8.910
Perlengk. Pria 18.200 50% 50% $ 9.100
Bahan Korden, 12.400 40% 60% $ 7.440
Tirai dsb.
Lain-lain 24.200 50% 50% $ 12.100

To t a l $ 93.100 $ 40.900

Gambar 7-3
Data ilustrasi ini dibuat hanya untuk 1 bulan (Pebruari) prosedur yang
serupa untuk setiap bulan
10

Anda mungkin juga menyukai