Anda di halaman 1dari 31

Kejang Demam

Kompleks
Case Report
Pembimbing:
dr. Emil Salim, Sp.A

oleh :
dr. Devi Noviana Saputri
dr. Eka Marlis Surya Ningsih
dr. Kurnia Afniati
dr. Riko Hakiki
dr. Tahsya Ameilia
L/O/G/O dr. Yusuf Amin

Program Internsip Dokter Indonesia


2018/2019

1
LAPORAN KASUS

– IDENTITAS PENDERITA
• Nama : An. M
• Umur : 08-12-2014 (3 tahun, 7 bulan)
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Ds Tebing Tinggi
• Pekerjaan :-
• Tanggal masuk RS : 11 Juli 2018 (Jam 13:18 WIB)

2
DATA SUBYEKTIF (Alloanamnesis)  tanggal
11 Juli 2018

• Keluhan Utama :
• Kejang sebanyak 3 kali sejak 3 jam SMRS

• Riwayat Penyakit Sekarang :


• Anak usia 4 tahun datang ke IGD RSUD Prof. Chatib
Quswain rujukan dari puskesmas singkut di antar
keluarga dengan keluhan Kejang sebanyak 3 kali sejak 3
jam SMRS.

3
DATA SUBYEKTIF (Alloanamnesis)  tanggal
11 Juli 2018

• Riwayat Penyakit Sekarang


• Kejang pertama : pukul 12:15 WIB, kejang seluruh tubuh
menghentak, lama kejang < 1 menit anak setelah kejang
menangis.
• Kejang kedua : pukul 12:17 WIB, kejang seluruh tubuh,
kaku, mata mendelik satu arah, lama kejang ±5-6 menit.
• Kejang ketiga : pukul 12:50 WIB, kejang seluruh tubuh
mata mendelik, lama kejang ±6 menit.
• Sampai di RS anak tidak kejang lagi. .
• Nafsu makan berkurang sejak hari ini.
• BAK dan BAB tidak ada keluhan.
4
DATA SUBYEKTIF (Alloanamnesis)  tanggal
11 Juli 2018

• Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat penyakit yang sama (+) saat usia 2,5 tahun
• Riwayat kejang tanpa demam (-)
• Riwayat batuk lama (-)
• Riwayat alergi obat (-)
• Riwayat trauma kepala (-)

• Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak ada keluarga mengalami sakit yang sama.

5
DATA SUBYEKTIF (Alloanamnesis)  tanggal
11 Juli 2018

• Riwayat Pemakaian Obat


• Obat penurun panas 1 hari yang lalu dari bidan
• Di puskesmas pada saat kejang diberikan :
• Diazepam Supp 10 mg (12.12)
• Diazepam Supp 5 mg (12.50)
• Paracetamol Supp (12.50)

• Sosial Ekonomi
• Cukup

• Riwayat Imunisasi 6
• Lengkap
DATA OBYEKTIF

• Vital Sign
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran :Compos Mentis
• HR : 124x/menit
• RR : 28x/menit
• T : 37,9 o C
• BB : 12 Kg

7
DATA OBYEKTIF

• Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normocephali
• Mata : Konjugtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-),
pupil isokor (+/+)
• Telinga : Tidak di temukan kelainan
• Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-)
• Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-), mukosa bibir
kering (-)
• Leher : Pembesaran KGB (-), peningkatan TVJ (-)

8
DATA OBYEKTIF

• Pemeriksaan Fisik
• Thorak (Jantung)
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus tidak cordis teraba
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler
• Thorak (Paru)
• Inspeksi : Simetris kedua sisi thorax, Retraksi (-/-)
• Palpasi : Stem fremitus paru kanan-kiri
• Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Suara paru vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-).
9
DATA OBYEKTIF

• Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
• Inspeksi : Simetris, obesitas
• Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
• Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (-)
• Perkusi : Tympani (+) Normal
• Ekstremitas
• Superior : Oedem (-/-), Sianosis (-/-), Akral dingin (-/-).
• Inferior : Oedem (-/-), Sianosis (-/-), Akral dingin (-/-).
• Alat Kelamin : Tidak ditemukan kelainan
• Anus : Tidak ditemukan kelainan 10
DATA OBYEKTIF

• Status Neurologis
• Tanda rangsangan selaput otak
• Kaku kuduk : tidak ada
• Kernig : tidak ada
• Brudzinsky I : tidak ada
• Brudzinsky II : tidak ada
• Laseque : tidak ada

• Tanda peningkatan tekanan intrakranial


• Muntah proyektil : tidak ada
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Darah rutin
• - HGB : 10,3 g/dl
• - RBC : 4,41 x 106/ul
• -WBC : 15.020 /ul
• -Trombosit 221.000/ul
• GDS : 107 mg/dl

12
DIAGNOSIS

• Diagnosa kerja
• Kejang demam kompleks + Bronchitis
– Diagnosa Banding
• - Epilepsi
• - Meningitis
• - Ensefalitis

13
TERAPI

• - IVFD RL 15 Tpm
• - Inj. Cefotaxime 600mg/ 8 jam iv (skin test)
• - Asam Valproat syr 2x1,8 cc
• - Paracetamol syr 4x1 cth (bila temp > 38,5º C inj.
Paracetamol 120 mg/6 jam iv)
• - Ambroxol syr 3x1 cth

14
Pembahasan

• Diagnosis pada pasien ditegakkan dari anamnesis yang


didapatkan berupa kejang terjadi pada anak umur 3
tahun 7 bulan, hal ini sesuai dengan kepustakkan
bahwa kejang demam terjadi pada anak berumur 6
bulan sampai 5 tahun. Dari aloanamnesa anak kejang
berulang dalam 24 jam terjadi 3 kali, lamanya kejang
kurang dari 15 menit, tipe kejang umum dan sadar
diantara dua kejang. Sebelum kejang, pasien demam
tinggi, demam timbul mendadak. Riwayat kejang dengan
didahului demam sebelumnya pernah dialami anak pada
usia 2 tahun 6 bulan. Dengan tidak adanya riwayat
kejang tanpa demam sebelumya dapat menyingkirkan
kemungkinan epilepsy pada anak. 15
Pembahasan

• Tidak ditemukan keluhan seperti muntah, penurunan


kesadarandan trauma kepala sebelumnya dapat
menyingkirkan kemungkinan terjadi peningkatan
intrakranial. BAB dan BAK anak dalam batas normal
serta nafsu makan dan minum yang baru turun dalam 1
hari ini dapat menyingkirkan kecurigaan adanya
gangguan elektrolit. Adanya keluhan demam sejak 1 hari
yang lalu, demam tinggi mendadak pengukuran suhu di
puskesmas sampai 40ºC. Batuk sejak 2 hari yang lalu,
batuk berdahak berwarna putih menjadi salah satu dasar
ditegakkanya diagnosis bronchitis akut.

16
Pembahasan

• Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum


tampak sakit sedang dengan kesadaran compos mentis
dengan status gizi kesan baik. Tanda-tanda vital nadi:
124 x/menit, pernapasan 28 x/menit. Suhu axial : 37,9
0C, BB: 12 Kg. Pada pemeriksaan kepala tidak di

temukan kelainan. Pada pemeriksaan thorax baik pulmo


maupun jantung tidak ada kelaian. Pada pemeriksaan
ekstremitas juga tidak ditemukan kelainan. Pada
pemeriksaan neurologis juga tidak di temukan kelainan.

17
Pembahasan

• Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan keadaan


leukositosis yang menguatkan dugaan terjadinya infeksi
pada anak, curiga infeksi disebabkan oleh bakteri.
Pemeriksaan penunjang lanjutan seperti EEG, CT-Scan,
MRI ataupun lumbal pungsi pada kasus ini tidak
diperlukan karena tidak ditemukan tanda-tanda
gangguan pada susunan saraf pusat (SSP).

18
Pembahasan

• Terapi Medikamentosa yang digunakan adalah, IVFD RL


15 tpm makrodrip atas dasar tidak ditemukan adanya
tanda-tanda kekurangan cairan/dehidrasi pada pasien,
Cefotaxime injeksi 600 mg/8jamg diberikan untuk
mengatasi penyebab demam yaitu infeksi bakterial,
paracetamol 4x1 cth, namum bila suhu >38,5˚C
parasetamol injeksi 120 mg/6 jam diberikan untuk
mengatasi demam pada anak, asam valproat syrup 2 x
90 mg/1,8 ml terbukti dapat menurunkan resiko
terjadinya kejang berulang, ambroxol syrup 3 x 1 cth
diberikan untuk meringankan batuk pada pasien.

19
Pembahasan

• Edukasi kepada orangtua sangat diperlukan, edukasi


yang perlu disampaikan yaitu kejang demam mempunyai
progmosis yang baik bila kejang tidak lama atau
berulang, cara mengatasi anak pada saat kejang,
kemungkinan terjadinya pengulangan kejang dan obat-
obat yang dapat diberikan kepada anak saat kejang dan
efek sampingya.

20
TINJAUAN PUSTAKA

L/O/G/O
Case Report

21
Defenisi
Kejang demam adalah
bangkitan kejang

Anak umur 6 bulan sampai 5


tahun  mengalami
kenaikan suhu tubuh

tidak disebabkan oleh


proses intrakranial

22
Klasifikasi Kejang Demam

Kejang demam Kejang demam


sederhana (simple kompleks (complex
febrile seizure) febrile seizure)
• Kejang <15 menit • Kejang >15 menit
• Kejang umum • Kejang parsial
• Kejang tidak • Kejang berulang
berulang dalam dalam 24 jam
24 jam

23
Diagnosis

Pem. Pem.
Anamnesa Penunjang
Fisik

•Jenis Jekang, lama


kejang, kesadaran •Tanda – tanda vital
•Suhu sebelum atau •Tanda rangsangan •Pemeriksaan
saat kejang, meningeal laboratorium
frekuensi dalam 24 •Tanda peningkatan •Pungsi Lumbal
jam, keadaan anak TIK •Eletroensefalografi
setelah kejang •Tanda infeksi di luar (EEG)
•Penyebab demam SSP •Pencitraan
di luar infeksi SSP

24
Diagnosis Banding
Kejang Demam

Epilepsi Meningitis Ensefalitis

25
Algoritma Tatalaksana Kejang Akut

26
Pemberian Obat saat Demam

Antipiretik
• Dosis parasetamol yang digunakan10-15
mg/kg/kali tiap 4-6 jam. Dosis ibuprofen
5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari.

Antikonvulsan
• Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali atau rektal
0,5 mg/kg/kali (5 mg untuk BB<12 kg dan
10 mg untuk BB>12 kg), 3 kali sehari.

27
Antikonvulsan untuk Rumatan

Asam valproat 15-40


mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis

Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari


dalam 1-2 dosis

28
Prognosis

Kecacatan atau kelainan neurologis


bila kejang lama atau berulang

Kemungkinan berulangnya kejang


demam

Faktor risiko terjadinya epilepsy

29
Edukasi pada orangtua

• Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya


mempunyai prognosis baik.
• Memberitahukan cara penanganan kejang.
• Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali.
• Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya
kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek
samping obat.

30
Thank You!

L/O/G/O
Case Report

31

Anda mungkin juga menyukai