• Dwi
• Emi Suhadak
• Lisa
• M. Khoirul Umam
• Rafhika Ayu
• Sari Purwanti
• Sofia
• Syafitri
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas
mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan
peradangan. Penyempitan ini bersifat sementara
(Amin 2014:40).
Definisi
- Infeksi
- Iklim
- Inhalan
- Makanan
- Obat
- Kegiatan fisik
Etiologi
• 1. Takipnea dan Orthopnea
• 2. Gelisah
• 3. Nyeri adomen
• 4. Kelelahan
• 5. Tidak toleran terhadap aktivitas
• 6. Batuk dan rasa sesak dalam dada
• 7. Serangan dapat berlangsung dari 30 menit sampai
beberapa jam dan dapat hilang secara spontan.
(Mubarak 2016:198)
Manifestasi Klinis
Pathway
• 1. Pemeriksaan Sputum
• 2. Pemeriksaan Darah
• 3. Foto Rontgen
Pemeriksaan Penunjang
• Non Farmakologi
• Farmakologi
Penatalaksanaan
• 1. Pneumothoraks
• 2. Pneumomediastinum
• 3. Bronkitis
(Manjoer 2017:477)
Komplikasi
A. Identitas
• No. rekam medis : 267390
• Diagnosa Medis : Asma Bronkial
• Nama : Ny. N
• Jeniskelamin :L/P
• Tanggal lahir : 09 Juni 1951
• Umur : 57 tahun
• Agama : Islam
• Status pernikahan : Menikah
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Status informasi : Keluarga
• Alamat : Sambongrejo Rt 05,Rw 01
• Tanggal pengkajian : 05 Februari 2019
• Jam : 20.50 wib
Primery Survey
Circulation
• Nadi : 112 x/menit
• Sianosis : todak ada sianosis
• CRT : < 2 detik
• Perdarahan : tidak ada perdarahan
• Akral : hangat
• Spo2 : 78%
Diagnosa Keperawatan :
Disability
• Respon :
• Pasien dalam keadaan sadar penuh
• GCS : E = 4, M= 6, V=5
• Tingkat kesadaran: composmetis
• Pupil : ishokor
• Konjungtiva : tidak anemis
• Reflek cahaya : +/+
Diagnosa Keperawatan :
Exposure
• Deformitas : tidak ada
• Contusion : tidak ada
• Abrasi : tidak ada
• Penetrasi : tidak ada
• Laserasi : tidak ada
• Edema : Tidak ada
Diagnosa Keperawatan :
Riwayat penyakit saat ini:
• Pasien Ny. M datang ke Rumah Sakit diantar keluarganya tanggal 05
Februari 2019 pukul 20.50 wib.
• Pasien mengatakan sudah batuk selama 3 hari yang lalu, pasien juga
memiliki alergi terhadap suhu dingin dan pada selasa 05 februari 2019 saat
sore hari sekitar pukul 16.35 pasien sedang membersihkan rumah, ketika itu
juga cuaca sedang terasa dingin kemudian pasien merasakan sesak nafas dan
Pada saat pasien mengalam batuk terus menerus menyebabkan pasien sesak
nafas secara tiba-tiba. Karena sesak nafas yang semakin kuat pasien datang
ke ruang IGD RSUD Dr. R Soetijono Blora untuk ditangani lebih lanjut.
• Alergi : pasien alergi terhadap suhu dingin
• Medikasi : pasein tidak sedang mengalami terapi pengobatan
Anamnesa
• Makan dan minum terakhir:
• Terakhir makan dan minum 19.30, dengan porsi sedikit makan nasi
dan lauk tempe kemudian minum air putih.
• Even/peristiwa penyebab :
• Pasien mengatakan sudah batuk selama 3 hari yang lalu, pasien juga
memiliki alergi terhadap suhu dingin dan pada selasa 05 februari
2019 saat sore hari sekitar pukul 16.35 pasien sedang membersihkan
rumah, ketika itu juga cuaca sedang terasa dingin kemudian pasien
merasakan sesak nafas dan sekitar pukul 20.50 pasien datang ke
ruang IGD RSUD Dr. R Soetijono Blora untuk ditangani lebih lanjut.
• Tanda –tanda vital:
• TD: 140/80 mmHg N: 112x/menit RR : 38x/menit Suhu : 36 ̊ C
Pemeriksaan Fisik
• Kepala dan leher:
• Inspeksi : simetris, bagian mata putih kekuningan, edema (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-)
• Dada (paru-paru)
• Inpeksi : simetris,retraksi otot dada (+).
• Palpasi : nyeri tekan (+) saat batuk
• Perkusi : hipersonor
• Auskultasi : wheezing
• (Jantung)
• Inpeksi : ictus cordi tidak nampak
• Palpasi : ictus cordi teraba di RIC V1 jari medial LMCS
• Perkusi : redup
• Auskultasi: Normal lup dup
Secondary Survey
• Abdomen;
• Inspeksi : perut rata, edema (-)
• Auskultasi : bising usus 30x/menit
• Perkusi : tympani
• Palpasi : nyeri tekan (+), hepar dan lien tidak teraba, karena terlibatnya otot
abdomen.
• Pelvis
• Inspeksi : edema (-), sianosis (-), simetris
• Palpasi : nyeri tekan (+)
• Ekstremitas atas dan bawah:
• Inspeksi : edema (-), luka/lesi (-), cedera (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), akral hangat.
• Punggung :
• Inspeksi : simetris, edema (-), luka (-), warna kulit sama dengan warna kulit lainnya
• Palpasi : nyeri tekan tidak ada
• Neurologis:
• Gerakan tangan dan kaki normal, sesibilitas normal, reflek fisiologi lengan : BPR
(+),TPR(+) dan tungkai BPR(+), TPR(+)
NO PRIORITAS DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas (3140)
berhubungan dengan sekresi yang tertahan keperawatan selama 1x3 jam -Monitor Tanda-tanda Vital - Mengetahui dan memantau
ditandai dengan diharapkan bersihan jalan nafas Tanda-tanda Vital
DS: Pasien mengatakan sesak disertai pasien kembali efektif dan lebih - Mengetahui tambahan suara
batuk berdahak yang susah keluar nyaman dengan kriteria hasil: -Auskultasi suara nafas nafas
dahaknya Status pernafasan : kepatenan jalan - Mengurangi rasa sesak
DO: Pasien tampak sesak, jalan nafas tidak nafas (0410) pasien
paten dan terdapat sekret, pasien tampak -frekuensi pernafaan (3-5) -Posisikan pasien senyaman mungkin - Meningkatkan kenyamanan
kesulitan bernafas, suara nafas wheezing -Irama pernafaan (3-5) -Ajarkan penggunaan inhaler pasien
-Ketidakmampuan mengeluarkan - Mengurangi sesak nafas
sekret(3-5) -Berikan terapi nebulizer pasien
-Suara nafas tambahan (3-5) - Membantu mengeluarkan
-akumulasi sputum (3-5) -Ajarkann batuk efektif sekret
- Mengurangi sesak dan
-Kolaborasi pemberiaan obat sesuai membantu mengeluarkan
advice dokter sekret
Intervensi Keperawatan
N NO DX HARI/TG JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
O L
1 1 Selasa, 20.50 -Memonitor tanda-tanda vital DS: Pasien mengatakan bersedia dlakukan pemeriksaan, pasien mengeluh sesak
05-02-2019 -Mengauskultasi suara nafas DO: suara nafas tambahan wheezing
TD: 140/80 mmHg
SPO2: 78%
N: 112x/menit
S: 36°C
RR: 38x/menit
Pasien tampak sesak, pasien tampak kesulitan bernafas
20.55 -Memposisikan pasien senyaman mungkin DS: Pasien mengatakan sesak sedikit berkurang jika posisi duduk
-Mengajarkan penggunaan inhaler DO: Pasien tampak sedikit nyaman , memberikan penjelasan terkait kapan waktu
digunakan inhaler dan cara penggunaannya ,pasien tampak kooperatif
21. 25 -Menganjurkan batuk efektif DS: Pasien mengatakan bersedia melakukan batuk efektif
DO: Pasien tampak kooperatif, sputum keluar ±2 cc
Implementasi Keperawatan
NO NO DX HARI/TGL/JA EVALUASI TTD
M
Evaluasi