Cairan - Bonthain
Cairan - Bonthain
Plasma
3L
Interstisiel Intrasel
10 L 30 L
Sel
Darah
2L
BB Total (Perempuan) BB Total (Laki-laki)
Kekurangan
Cairan
NaCl 100
Air
N2 500 2500 ml
1800
Keseimbangan Cairan - Normal
Cairan yang seimbang berarti elektrolit juga seimbang
Water 2000
N2 500
1000 mL
Keseimbangan Cairan - Normal
Tubuh memperoleh Cairan dari :
NaCl 100
‘Water’
N2 500
5000 mL
500
4300 mL
Keseimbangan Cairan - Normal
Tubuh Kehilangan Air Melalui :
• Ginjal (1500mL/hari)
• Evaporasi (penguapan) dari kulit (600mL/hari)
• Exhalasi (hembusan) dari paru-paru
(300mL/hari)
• Feces (100mL/hari)
ELEKTROLIT TERBANYAK
1. Natrium (Na++)
• Fungsi utama pengaturan cairan tubuh
2. Kalium (K+)
• Fungsi utama aktivitas saraf, jantung, saluran cerna
3. Clorida (Cl-)
• Fungsi utama keseimbangan asam-basa
4. Kalsium (Ca++)
• Fungsi utama kontraksi otot rangka
Keseimbangan Cairan
• Keutuhan jaringan pembatas kompartemen
cairan
• Cairan seimbang proporsi setiap
kompartemen sesuai
• Proses filtrasi (penyaringan), reabsorpsi
(penyerapan), pergeseran (difusi), dan osmosis
(penyaringan) normal
• Kandungan dalam cairan normal (elektrolit,
albumin, ureum, kreatinin) Osmolalitas
Normal
Copyright 2009, John Wiley & Sons, Inc.
Keseimbangan Cairan
Insensible Water Losses (IWL)
• Sekitar 500–1000 mL/hari atau
• Sekitar 10 mL/kg/hari
• IWL rendah pada pasien yang
terventilator dan tinggi pada pasien
demam
PERGERAKAN CAIRAN
Osmosis
• Perpindahan dari encer ke pekat
(gaya tarik)
Rendah Tinggi
(<285±) N (>285±)
O
R
ENCER M
PEKAT
A
L
OSMOLARITAS CAIRAN INTRAVENA
Isotonik
• Konsentrasi sama dengan plasma
Hypertonik
• Konsentrasi melebihi konsentrasi plasma
Hypotonik
• Konsentrasi lebih rendah dari plasma
KEKURANGAN CAIRAN
Hipovolemia
• Kekurangan cairan ekstraseluler, namun proporsi cairan
dan elektrolit hampir normal
Dehidrasi
• Kekurangan cairan disertai perubahan yang bermakna
pada cairan tubuh dan elektrolit
Pergeserang ke ruang ke-tiga
• Perpindahan cairan dalam tubuh ke ruang tubuh
tertentu
KEKURANGAN CAIRAN
• Dari ginjal (urine), paru-paru, dan saluran cerna
• Contoh :
– Demam 100-150 ml/hari setiap kenaikan suhu >
37ºC
– Luka Bakar
– Tachypnea (peningkatan frekuensi napas)
– Drain pembedahan
– Saluran cerna (diare, peritonitis, muntah)
– Polyurea – Diabetes Insipidus, CEREBRAL SALT
WASTING
Kekurangan Cairan
Dehidrasi ringan ( defisit 4% BB )
• Korban I – Kulit (turgor , pucat, dingin), mulut kering
Gagal Organ
KELEBIHAN CAIRAN
Hipervolemia
• Retensi (penyimpanan) air dan natirum yang berlebihan di
cairan ekstraseluler
Over-hidrasi
• Jumlah air yang berlebihan di ruang ekstraseluler
Edema
• Akumulasi cairan ekstraseluler di jaringan tubuh
HR X SV
Hiponatremia Hipernatremia
Hipokalemia Hipernatremia
• Akibat : diare, kurang • Penururan sekresi
asupan K, stress, oleh ginjal (gagal
steroid ginjal)
PEMERIKSAAN INVASIF
Transesophageal
echocardiography
(TEE)
Masalah dengan Resusitasi
Berlebihan
Edema Interstisial
• Komplikasi Paru
• Komplikasi saluran cerna ileus
• Terhambatnya penyembuhan luka
• Oksigenasi jaringan berkurang
AKSES CAIRAN INTRAVENA
Kateter Vena
Kateter Vena Sentral yang
Perifer diinsersi di Perifer
(PICC)
Kateter vena
sentral (CVC)
TERAPI CAIRAN INTRAVENA
Pengaruh
Osmolaritas terhadap kekuatan
onkotik plasma
Kandungan
Natrium, Kalium, Kandungan Nutrisi
Klorida
Terapi
Cairan
Pemeliharaan Pengganti
Nutrisi
(Rumatan) (Resusitasi)
Colloids
Crystalloids
Albumin, dextrans,
NS, RL
hetastarch, gelatins
KEBUTUHAN DASAR AIR
30 – 50 ml / Kg BB / 24 jam
Contoh : BB 50 kg
• Kebutuhan K + : K + x BB x 0,4 -
Kecepatan pemberian max 20 mEq/jam
atau 200 mEq / 24 jam
- Produksi urine 1 ml / Kg BB / jam
- 1 – 2 mEq / Kg BB / 24 jam
• Kebutuhan Na + : Na + x BB x 0,6
- 2 – 3 mEq / Kg BB / 24 jam
Komposisi Kompartemen Cairan Tubuh
Ekstraseluler
Berat –Gram Intraseluler
Molekul (mEq/L) Interstitiel Intravaskuler
(mEq/L) (mEq/L)
Kation
Natrium 23.0 10 145 142
Kalium 39.1 140 4 4
Kalsium 40.1 <1 3 3
Magnesium 24,3 50 2 2
Anion
Klorida 35.5 4 105 110
Bikarbonat 61.0 10 24 28
Fosfat 31.0 75 2 2
Protein 16 7 2
Kebutuhan Elektrolit
Contoh
Kristaloid Larutan ionik
Contoh: Ringer asetat/laktat, NS 0,9%, etc
Larutan non-ionik
Contoh : Dextrose 5%, Maltose 10%, etc
JENIS CAIRAN RESUSITASI
1. Cairan kristaloid
a) Asering ( Ringer asetat )
b) Ringer laktat
c) Na Cl 0,9%
2. Cairan koloid
Alami : plasma, albumin
Buatan : dextran L,gelatin, strach.
3. Cairan hipertonik + Dextran
Perbandingan komposisi RL dan Asering
Osmolaritas
ELEKTROLIT (mEq/L)
Nama product
Na+ K+ Cl- Ca- Laktat- Acetat
- mOsm/L
RL (Ringer Laktat)
130 4 109 3 28 - 273
K+ - - 4 - - 5.1 - -
Ca++ - - 3 - 80 145 - -
Cl- 154 154 109 154 1.4 6.25 154 154
Laktat - - 28 - - - - -
Asetat - + - - - - - -
BM (Kda) 69 69 40 70 30-35 30-35 100-450 100-450
Osmolalitas
300 1500 306 349 300-350 300-350 280-324 280-324
(mOsm/L)
Tek.Onkotik
19-30 74-120 20-60 20-60 70-100 70-100 23-82 23-82
(mmHg)
Ekspansi vol. (%) 70-100 200-300 100-200 80-140 70-100 70-100 100-160 100-160
Durasi (jam) <24 <24 <4-6 <8-24 <4-6 <4-6 <4-36 <4-36
t 1/2 (jam) 16-24 16-24 2 ~24 ~2-9 ~2-9 2-12 2-12
• Tidak dapat dengan mudah atau segera diperoleh
• Risiko penularan penyakit infeksi (HIV, Hepatitis)
• Merupakan koloid alami yang paling ideal namun efikasi
secara klinis untuk resusitasi tidak bermakna
• Tidak lebih efektif dibandingkan koloid sintetik, atau bahkan
kristaloid dalam mengurangi tingkat mortalitas
• Mahal
Tambahan Vitamin
• Larut dalam air
• Larut dalam lemak
Mineral
• Elektrolit
• Trace elements dan ultra trace minerals
• Berdasarkan : Massa tubuh, Umur dan tipe protein
• Kebutuhan harian :
Sehat 0.8-1.0 g/kg/hari
Protein Stress 1.0-2.0 g/kg/hari (tergantung kondisi)
Kalori
Total
Pemberian nutrisi baik secara total
maupun parsial secara intravena
Karbohidrat
Formulasi karbohidrat parenteral :
• Mengandung 3.4kcal/g
• Dapat menjadi sumber kalori (energi) tunggal
• Kecepatan pemberian tidak dapat melebihi 5mg/kg/menit
• Berhubungan erat dengan osmolalitas larutan
• Under resuscitation
• Over resuscitation
Hati-hati resusitasi pada
• Kristaloid berlebihan sangat berbahaya pada :
– Usia lanjut disertai risiko CHF
– Pasien dengan gagal jantung berat
– Pasien gagal ginjal
TANDA TS I TS II TS III
Sesak nafas - Ringan ++
Tekanan
N Turun Tak terukur
darah
Nadi Cepat Sangat cepat Tak teraba
Urine N Oligouria Anuria
Kesadaran N Disorientasi /koma
Gas darah N pO2 /pCO2 pO2 /pCO2
Sangat
CVP N Rendah
rendah
Blood loss %
Sampai 10% Sampai 30% Sampai 50%
EBV
3. Pedoman committee on trauma ATLS 1989
Modified Brooke RL 2 ml / kg /
%LB