Asuhan Keperawatan Gastritis
Asuhan Keperawatan Gastritis
Asuhan Keperawatan
Gangguan Lambung
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa lambung
dan submukosa lambung (Harrison, 2000;Aru W et All,
2010; Brunner & Suddarth, 2002).
Gastritis Akut
Patofisiologi
• Membran mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik
• Mengalami ulserasi superfisial, hal ini dapat membuat
hemoragi
Gastritis Kronis
Inflamasi lambung yang berkepanjangan disebabkan oleh ulkus lambung jinak
maupun ganas dan Bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat
dengan asam lambung yang pekat.
Patofisiologi
Gastritis kronis diklasifikasikan
• Tipe A berkaitan dengan penyakit autoimun mis., anemia pernisiosa. Diakibatkan
dari perubahan sel parietal, sehingga menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler.
Tipe A ini terjadi pada fundus atau korpus lambung.
• Tipe B (H. pylori) mengenai antrum dan pylorus. Berkaitan
dengan H.pylori. Faktor diit seperti minum panas, bumbu penyedap,
penggunaan obat, alcohol, merokok, atau refluksisi usus ke dalam lambung.
Etiologi Gastritis
Gastritis erosif akut
Iritasi yang dapat sembuh sendiri yang disebabkan oleh iritan (misalnya NSAID, alkohol), stres fisiologik yang
berat (misalnya operasi mayor, luka bakar, ventilator), atau trauma lokal (misal pipa NGT).
Gastritis kronis tipe A :
Peradangan lambung bagian proksimal sebagai akibat anemia pernisiosa, gastritis atrofik, aklorhidria, kelainan
autoimun, atau radiasi.
Gastritis kronis tipe B :
Peradangan lambung bagian distal atau antrum sebagai akibat infeksi Helicobacter pylori.
Gastritis refluks
Peradangan sebagai akibat adanya getah empedu dan pankreas dalam lambung sekunder sebagai akibat tidak
ada pilorus atau pilorus yang nonfungsional (misalnya setelah gastrektomi parsial).
Gastritis hemoragik
gastritis dengan peradangan yang bermakna sebagai reaksi stres yang berat (mosalnya pasien ICU, hipoksia,
iskemia, uremia).
PATHWAY GASTRITIS
<<<<<<<<
Gastritis
Manifestasi Klinik
1. Nyeri terbakar di epigastrium atau rasa tidak enak yang
bertambah berat dengan makan
2. Dispepsia
3. Anoreksia
4. Nausea / muntah
5. Dapat terjadi pedarahan yang mengakibatkan hematemesis,
melena.
Gastritis
Manifestasi Klinik
5.1 Gastritis Akut
• Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.
• Rasa tak nyaman pada abdomen
• sakit kepala, kelesuan, mual, dan anoreksia.
• Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
• Beberapa pasien menujukkan asimptomatik.
• Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan tetapi malah mencapai usus.
• Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu
makan mungkin akan hilang selama 2 sampai 3 hari.
Gastritis
Manifestasi Klinik
5.2 Gastritis Kronis
• Gastritis tipe A: pada dasarnya asimptomatik kecuali
untuk gejala-gejala defisiensi vitamin B12.
• Gastritis tipe B: pasien mengeluh anoreksia, nyeri ulu
hati setelah makan, bersendawa, rasa asam dalam
mulut atau mual dan muntah.
Penatalaksanaan Gastritis Akut
• Kurangi minum alkohol dan makan teratur dan sehat sampai gejala-gejala menghilang;
ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.
• Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.
• Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam
dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor
pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor).
• Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau
cuka yang di encerkan.
• Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.
• Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan
merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida
menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung
dengan cepat.
• Penghambat asam : Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit tersebut,
dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin
atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.
Penatalaksanaan Gastritis Kronis
1. Modifikasi diet
2. Meningkatkan istirahat
3. Mengurangi stress.
ASAM
MUCUS DINDING LAMBUNG
LAMBUNG
BARRIER SAVE
NORMAL
Kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih efektif daripada kombinasi dua obat.
Terapi dalam jangka waktu yang lama (terapi selama 2 minggu dibandingkan
dengan 10 hari) juga tampaknya meningkatkan efektifitas.
Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat dilakukan pemeriksaan kembali
setelah terapi dilaksanakan.
Komplikasi Gastritis Akut