Anda di halaman 1dari 12

ANALISA SISTEM

TENAGA

KELOMPOK 3
NAMA:
BAYU PRASETIYO
M1A116001

INDRA PUKA T SINURAT


M1A116002
SISTEM TENAGA LISTRIK DAN BEBAN
NAILAL FAWAZ KONSUMEN
M1A116009

M.AGUNG MULIA
ARMANDA
M1A116010

A. HIZKIA SITORUS
M1A116022
Latar Belakang
Pembangunan Pusat Pembangkit dengan kapasitas produksi
energi listrik yang besar seperti PLTU, PLTA, PLTGU, PLTG, PLTP,
memerlukan banyak persyaratan, terutama masalah lokasi yang tidak
selalu bisa dekat dengan pusat beban seperti kota, kawasan industri dan
lainnya. Akibatnya tenaga listrik tersebut harus disalurkan melalui sistem
transmisi yaitu: saluran transmisi, gardu induk, saluran distribusi. Apabila
salah satu bagian sistem transmisi mengalami gangguan maka akan
berdampak terhadap bagian transmisi lainnya, sehingga saluran transmisi,
gardu induk, dan saluran distribusi merupakan satu kesatuan yang harus di
kelola dengan baik.
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah sarana di udara untuk
menyalurkan tenaga listrik berskala besar dari pusat pembangkit ke pusat-
pusat beban dengan menggunakan tegangan tinggi maupun tegangan
ekstra tinggi.
Sistem Tenaga
Listrik
Sistem tenaga listrik
merupakan rangkaian instalasi
tenaga listrik yang kompleks
yang terdiri dari pusat pembangkit,
saluran transmisi dan jaringan
distribusi yang dioperasikan
secara serentak dalam rangka
penyediaan tenaga listrik.
Pada gambar disamping
ini dapat dilihat, bahwa tenaga
listrik yang dihasilkan dan
dikirimkan ke konsumen melalui
Pusat Pembangkit Tenaga Listrik,
Gardu Induk, Saluran Transmisi,
Gardu Induk, Saluran Distribusi,
dan kemudian ke beban (konsumen
tenaga listrik).
Diagram Garis Sistem Tenaga Listrik
Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan
dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta
merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak
dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Prinsip kerja
transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday yaitu arus
listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi
arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi
primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer
yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi,
akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan.
Ketidakseimbangan Beban pada
Transformator
Yang dimaksud dengan keadaan seimbang adalah suatu keadaan
dimana:
 Ketiga vektor arus / tegangan sama besar.
 Ketiga vektor saling membentuk sudut 120º satu sama lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan keadaan tidak seimbang adalah
keadaan dimana salah satu atau kedua syarat keadaan seimbang tidak
terpenuhi.
Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3 yaitu:
 Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 120º satu sama
lain.
 Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 120º satu sama
lain.
 Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 120º satu
sama lain.
Vektor Diagram Arus

Gambar (a) menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan seimbang. Di sini terlihat
bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya (IR, IS, IT) adalah sama dengan nol sehingga tidak
muncul arus netral (IN).
Sedangkan pada gambar (b) menunjukkan vektor diagram arus yang tidak seimbang. Di
sini terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya (IR, IS, IT) tidak sama dengan nol sehingga
muncul sebuah besaran yaitu arus netral (IN) yang besarnya bergantung dari seberapa besar faktor
ketidakseimbangannya
Perhitungan
 Ketidakseimbangan Beban
 Arus Beban Penuh Transformator 𝑰𝑹+𝑰𝑺+𝑰𝑻
Irata-rata =
Daya transformator distribusi bila 𝟑

ditinjau dari sisi tegangan primer Dimana besar arus fasa dalam
keadaan seimbang (I) sama dengan besarnya arus
dapatdirumuskan sebagai berikut : rata-rata, maka koefisien a, b, dan c diperoleh
S = √3.V.I dengan :
𝑰𝑹
Dimana: a= IR = a . Irata-rata
𝑰𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
𝑰𝑺
S: daya transformator (kVA) b=
𝑰𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
IS = b . Irata-rata
𝑰𝑻
V: tegangan sisi primer trafo (kV) c= IT = c . Irata-rata
𝑰𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
I: arus jala-jala (A)
Sehingga untuk menghitung arus beban Pada keadaan seimbang, besarnya
koefisien a, b dan c adalah 1. Dengan demikian
penuh (full load) dapat menggunakan rata-rata ketidakseimbangan beban (dalam %)
rumus : adalah :
𝑺 { 𝑎−1 + 𝑏−1 + 𝑐−1 }
Ifl = √𝟑𝒗 x 100%
3
Berdasarkan Prosedur Test Pengukuran unjuk
Dimana: kerja Transformator distribusi yang dilakukan
Ifl : arus beban penuh (A) oleh PLN, standar ketidakseimbangan beban yang
diizinkan adalah maksimum sebesar 25%.
S : daya transformator (kVA) Sedangkan menurut standard IEC
V : tegangan sisi sekunder trafo (kV) ketidakseimbangan beban yang diijinkan adalah
5%.
Karakteristik Beban Tenaga
Listrik
Berdasarkan jenis konsumen energi listrik, secara garis besar ragam beban
dapat diklasifikasikan ke dalam:
• Beban rumah tangga, pada umumnya beban rumah tangga berupa lampu untuk
penerangan, alat rumah tangga, seperti kipas angin, pemanas air, lemari es,
penyejuk udara, mixer, oven, motor pompa air dan sebagainya. Beban rumah
tangga biasanya memuncak pada malam hari.
• Beban komersial, pada umumnya terdiri atas penerangan untuk reklame, kipas
angin, penyejuk udara dan alat – alat listrik lainnya yang diperlukan untuk
restoran. Beban hotel juga diklasifikasikan sebagai beban komersial (bisnis)
begitu juga perkantoran. Beban ini secara drastis naik di siang hari untuk beban
perkantoran dan pertokoan dan menurun di waktu sore.
• Beban industri dibedakan dalam skala kecil dan skala besar. Untuk skala kecil
banyak beropersi di siang hari sedangkan industri besar sekarang ini banyak yang
beroperasi sampai 24 jam.
• Beban fasilitas umum.
Struktur Jaringan Distribusi
 Gardu Induk  Gardu Pembagi/Gardu Distribusi
Pada bagian ini jika sistem pendistribusian tenaga Gardu distribusi berfungsi
listrik dilakukan secara langsung, maka bagian pertama dari merubah tegangan listrik dari jaringan
sistem distribusi tenaga listrik adalah Pusat Pembangkit Tenaga distribusi primer menjadi tegangan
Listrik. Biasanya Pusat Pembangkit Tenaga Listrik terletak terpakai yang digunakan untuk konsumen
dipingiran kota dan pada umumnya berupa Pusat Pembangkit dan disebut sebagai jaringan distribusi
Tenaga Diesel (PLTD). Untuk menyalurkan tenaga listrik ke skunder. Kapasitas transformator yang
pusat-pusat beban (konsumen) dilakukan dengan jaringan digunakan pada Gardu Pembagi ini
distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder. Jika sistem tergantung pada jumlah beban yang akan
pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara tak langsung, maka dilayani dan luas daerah pelayanan beban.
bagian pertama dari sistem pendistribusian tenaga listrik adalah Bisa berupa transformator satu fasa dan
Gardu Induk yang berfungsi menurunkan tegangan dari jaringan bisa juga berupa transformator tiga fasa.
transmisi dan menyalurkan tenaga listrik melalui jaringan
distribusi primer.  Jaringan Distribusi Sekunder
 Jaringan Distribusi Primer Jaringan distribusi sekunder atau
jaringan distribusi tegangan rendah(JDTR)
Jaringan distribusi primer merupakan awal penyaluran
merupakan jaringan tenaga listrik yang
tenaga listrik dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik ke konsumen
langsung berhubungan dengan konsumen.
untuk sistem pendistribusian langsung. Sedangkan untuk sistem
pendistribusian tak langsung merupakan tahap berikutnya dari Oleh karena itu besarnya tegangan untuk
jaringan transmisi dalam upaya menyalurkan tenaga listrik ke jaringan distribusi sekunder ini 130/230 V
konsumen. Jaringan distribusi primer atau jaringan distribusi dan 130/400 V untuk sistem lama, atau
tegangan tinggi (JDTT) memiliki tegangan sistem sebesar 20 230/400 V untuk sistem baru. Tegangan
kV. Untuk wilayah kota tegangan diatas 20 kV tidak 130 V dan 230 V merupakan tegangan
diperkenankan, mengingat pada tegangan 30 kV akan terjadi antara fasa dengan netral, sedangkan
gejala-gejala korona yang dapat mengganggu frekuensi radio, TV, tegangan 400 V merupakan tegangan fasa
telekomunikasi, dan telepon. dengan fasa.
Kesimpulan
• Sistem tenaga listrik merupakan rangkaian instalasi tenaga listrik yang
kompleks yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan
distribusi yang dioperasikan secara serentak dalam rangka penyediaan tenaga
listrik.
• Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,
melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet.
• Yang dimaksud dengan keadaan seimbang adalah suatu keadaan dimana:
 Ketiga vektor arus / tegangan sama besar.
 Ketiga vektor saling membentuk sudut 120º satu sama lain.
• Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3 yaitu:
 Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 120º satu sama lain.
 Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 120º satu sama lain.
 Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 120º satu sama lain.
• Berdasarkan jenis konsumen energi listrik, secara garis besar ragam beban dapat
diklasifikasikan ke dalam:
 Beban rumah tangga.
 Beban komersial.
 Beban industri.
 Beban fasilitas umum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai