Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


DIREKTORAT PENGEMBANGAN SPAM

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SPAM

Semarang, 26 September 2017


OUTLINE

1. Air Minum dalam Mendukung Gerakan Mencapai 100% Akses Air Minum
2. Program Pencapaian Akses Aman Air Minum 100%
3. Isu Strategis Penyelenggaraan SPAM
4. Dasar Hukum Penyelenggaraan SPAM
5. Penyelenggaraan SPAM
6. Kebutuhan Pendanaan
7. Pola Investasi dan Alternatif Pembiayaan
8. Skema Pembiayaan Pengembangan SPAM
9. Landasan Penyelenggaraan SPAM
10. Readiness Criteria Usulan Kegiatan Pengembangan SPAM
11. Pengembangan SPAM Regional
12. Profil SPAM Regional Kab. Aceh Utara dan Lhokseumawe

2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

AIR MINUM Mendukung Gerakan Mencapai 100% Akses Air Minum

SASARAN 2015-2019
TANTANGAN
PENGEMBANGAN
PROGRAM
AIR MINUM AMAN 100% Platform Sasaran

SPAM
Mencapai 100%
& BERKELANJUTAN
2018
2019
2017 100%
2016 92,1%
2015 84,8%
73,7% 78,8%
Akses air minum PROPORSI INVESTASI Strategi Pelaksanaan:
aman nasional (2016) (TOTAL 253.8T)
- Peningkatan akses aman
Terpenuhinya akses aman air
minum baik melalui
baru 71,14% Sumber Pembiayaan Rp (T) % - Alternatif sumber
Perkotaan: 81.3%
60% 40%
APBN 33.899 13% pembiayaan
Perdesaan: 60.58% Air baku 18.199 7% - Kapasitas kelembagaan
KPS & B-to-B 20.153 8% - Penerapan NSPK bukan jaringan
Pinjaman Perbankan 11.446 5% - Penyediaan air baku jaringan perpipaan
CSR 17.351 7% - Kemitraan terlindungi:
APBD 119.287 47%
perpipaan:
Idle capacity - Inovasi teknologi 27.733.280 1.920.361
PDAM 18.119 7%
37.900 Liter/detik SR Rumah Tangga
DAK 15.397 6%
TOTAL 253.850 100%
NRW nasional: 33%
100% PDAM Sehat
Kebutuhan Air Baku untuk air
minum sebesar 128 m3/det Program Fisik APBN (2015 – 2019) dan Kontribusi SR Program Non Fisik APBN
(2015-2019)
Kegiatan SPAM 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Komitmen Pemda untuk
pendanaan air minum (DDUB) SPAM Regional 70.000 70.000 35.000 70.000 105.000 350.000
< 10% dari kebutuhan APBD  Penyehatan PDAM
SPAM Perkotaan 210.000 291.000 290.000 283.000 259.000 1.333.000  Alt. sumber pembiayaan
PDAM Sehat 196 (52%):  RPAM
SPAM Berbasis
PDAM Kurang Sehat & Sakit 408.960 407.680 491.520 508.160 511.360 2.327.680  Center of Excellent
Masyarakat
172 (48%) (2015)  RISPAM
SPAM di Kawasan  Fasilitasi SPAM BJP
Peningkatan akses 5 tahun 51.630 54.220 55.770 49.680 46.890 258.190
Khusus Terlindungi
terakhir 4,5% per tahun
Total 740.590 822.900 872.290 910.840 922.250 4.268.870
3
2. PROGRAM PENCAPAIAN AKSES AMAN AIR MINUM 100 %

PENGATURAN PEMBINAAN & PENGELOLAAN & PEMBANGUNAN PENINGKATAN


PENGAWASAN OPTIMALISASI BARU SPAM BJP
a. Pembinaan
Perencanaan a. Optimalisasi a. SPAM Regional a. Peningkatan
SPAM & Rehab Kualitas
b. Pembinaan b. SPAM
SPAM Perkotaan Konstruksi
Konstruksi SPAM
c. Penyehatan PDAM
Eksisting SPAM BJP
b. Penurunan c. SPAM Berbasis
Penyusunan dan Kelembagaan b. Peningkatan
Non-PDAM Non-Revenue Masyarakat
Peraturan Kualitas Air
Perundangan d. Pembinaan Water (NRW) d. SPAM SPAM BJP
Peningkatan Akses c. Penyerapan Kawasan
dan Pedoman Investasi Idle Capacity Khusus
e. Pembinaan
Penerapan Good
d. Konsep Water
Governance Hibah
f. Pembinaan e. Peningkatan
Penerapan R-PAM Efisiensi
g. Pemenuhan Tarif Energy
Full Cost Recovery
4
3. ISU STRATEGIS PENYELENGGARAAN SPAM

Peningkatan akses 5 tahun


terakhir 4,5% per tahun.
Akses air minum aman secara Sementara untuk mencapai 100% Idle capacity 38.000 lt/det
nasional (2015) baru mencapai (potensi pemanfaatan ±
akses aman pada tahun 2019,
71,05% 3.800.000 SR)
diperlukan peningkatan rata-rata
7,5% per tahun

Komitmen Pemda untuk


Kebutuhan dukungan air baku pendanaan air minum <10% dari
untuk memenuhi kebutuhan air total APBD, atau Rp 10 T selama 5
NRW nasional: 33% (target
minum sebesar 128 m3/det tahun, sementara untuk mencapai
nasional rata2: 20%)
(sampai dengan 2019 proyeksi 100% akses aman air minum
baru akan terpenuhi 50%) dibutuhkan APBD sebesar ± Rp
120 T

Sesuai audit BPKP 2015, PDAM


Sehat 53%, PDAM Kurang Sehat Putusan Mahkamah Konstitusi
dan Sakit 47%. atas uji materi UU No 7 Tahun
2004 tentang SDA membatasi
Target 100% PDAM Sehat pada peran serta swasta
2019

5
4. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN SPAM

UU 11/1974 UU 23/2014
tentang Pengairan tentang Pemerintahan Daerah

PP 121/2015 PP 122/2015
Tentang Pengusahaan SDA Tentang SPAM

Perpres 38 /2015
Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Permen PUPR
Permen PUPR 19/2016
25/2016
Tentang Pemberian Permen PUPR
Tentang Pelaksanaan
Dukungan oleh 27/2016
Penyelenggaraan
Pemerintah Pusat Tentang
SPAM untuk
dan/atau Pemerintah Penyelenggaraan
Memenuhi Kebutuhan
Daerah Dalam Kerjasama SPAM
Sendiri oleh Badan
Penyelenggaraan SPAM
Usaha 6
5. PENYELENGGARAAN SPAM
Kerjasama dalam
rangka efisiensi & Penyelenggaraan SPAM
efektivitas
penyelenggaraan Tanggung Jawab
SPAM
Pemerintah Pusat dan/atau
Badan Usaha Pemerintah Daerah
Swasta Wewenang
membentuk
Kerjasama Operator
operasional
BUMN/BUMD
Jika berada di luar jangkauan Wewenang
pelayanan BUMN/D mengatur
UPT/UPTD
Masyarakat Jika berada di luar jangkauan
pelayanan BUMN/D dan UPT/D
Terlayani
Kelompok Masyarakat

Badan Usaha untuk


Untuk kawasan yang belum
terjangkau BUMN/D, dan UPT/D
kebutuhan sendiri

Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana
yang mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan Air Minum kepada masyarakat.
(PP 122/2015) 7
6. KEBUTUHAN PENDANAAN

Sumber Pembiayaan Pencapaian 100% APBD dan


CSR
Akses Aman Air Minum DAK

APBN Internal
KPBU
Rp 52 T Non APBN PDAM
Rp 201,8 T

Dana
perbankan

Sharing pembiayaan untuk


Pencapaian target 100% akses membutuhkan
skema pembiayaan non
± Rp 253,8 Triliun APBN

8
7. POLA INVESTASI DAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN

• Telah Diresmikan: Kab Aetra-PT Aetra Air Tangerang (2010)


- Kapasitas 900 lpd
- Biaya investasi Rp 503 M
• Dalam proses dan potensial:
KPBU B to B

KPBU
- Umbulan, Jatim
- SPAM Pekanbaru, Riau
- SPAM Kota Bekasi Pondok Gede
- SPAM Semarang Barat
- SPAM Kota Bandar Lampung
- SPAM Jatigede
Pinjaman - SPAM Karian
Pinjaman Pemerintah
PDAM pada • Telah diresmikan: contoh PDAM Kab Bekasi-PT Moya
Perbankan Daerah Indonesia (2011)
- Kapasitas 1000 lpd
- Biaya investasi: Rp 187 M

B to B
• Dalam proses dan potensial:
- PDAM Kab Gresik-PT Drupadi Agung Lestari

CSR
- PDAM Kota Tangerang-PT Moya Indonesia
Obligasi - PDAM Kotawaringin Timur-PT Bestindo Inogreen
Konsorsium
- PDAM Kab Subang-PT Balqis Environment
• Sudah tandatangan perjanjian kredit:
- Kab Bogor (BNI) - Kab Lombok Timur (BNI)

Perbankan
- Kab Ciamis (BJB) - Kota Malang (BNI)
Hibah - Kota Banjarmasin (Bank Kalsel)
Berbasis Lain-lain - Kab Banyumas (Bank Jateng)
Kinerja • Sudah proses Kemenkeu:
- Kota Cirebon (BPD Jabar Banten)
- Kota Pontianak (BRI)
- Kota Palembang (BRI)
- Kab Purwakarta (BPD Jabar Banten) 9
8. SKEMA PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN SPAM(1)
(LINGKUP KABUPATEN/KOTA)

Jaringan Distribusi
Reservoar Bagi
Jaringan
Transmisi Jaringan Distribusi
Air Baku Utama

Jaringan Distribusi
Reservoir Bagi
Intake Watermeter Induk
IPA

Jaringan Distribusi
Bagi

Sambungan Rumah
(SR)

UNIT DISTRIBUSI &


UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI
PELAYANAN

Kab/Kota KABUPATEN/KOTA

Pemkab/kota:
- APBD kab/kota PDAM:
- DAK - Internal Cash
- CSR - Pinjaman
- KPBU Perbankan
- Pinjaman - B-to-B
Pemerintah
Kab/Kota

10
8. SKEMA PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN SPAM(2)
(LINGKUP REGIONAL LINTAS KAB/KOTA)
Jaringan Distribusi
Bagi

Meter
Offtake
Reservoar
Jaringan
Transmisi Jaringan Distribusi Jaringan Distribusi
Air Baku Utama Bagi

Meter
Offtake
Intake Watermeter Induk
IPA Regional
Jaringan Distribusi
Bagi

Meter
Offtake

Sambungan Rumah
(SR)

UNIT DISTRIBUSI &


UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI
PELAYANAN

Lintas
Kab/Kota PROVINSI KAB/KOTA

Pusat: Pusat: Pemprov: Pemkab/kota:


- APBN melalui Ditjen - APBN melalui Ditjen - APBD provinsi - APBD kab/kota PDAM:
SDA CK - Pinjaman Pemprov - DAK - Internal Cash
- CSR - Pinjaman
- KPBU
- KPBU Perbankan
- Pinjaman - B-to-B
Pemerintah
* Offtake dapat berupa reservoir/watermeter Kab/Kota
11
8. SKEMA PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN SPAM(3)
(LINGKUP REGIONAL LINTAS PROVINSI)
Jaringan Distribusi
Bagi

Meter
Offtake
Reservoar
Jaringan
Transmisi Jaringan Distribusi Jaringan Distribusi
Air Baku Utama Bagi

Meter
Offtake
Intake Watermeter Induk
IPA Regional
Jaringan Distribusi
Bagi

Meter
Offtake

Sambungan Rumah
(SR)

UNIT DISTRIBUSI &


UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI
PELAYANAN

Lintas
Provinsi PUSAT KAB/KOTA

Pusat: Pusat: - APBD provinsi untuk fasilitasi dan pembinaan Pemkab/kota:


- APBN melalui Ditjen - APBN melalui Ditjen kab/kota yang termasuk dalam SPAM regional - APBD kab/kota PDAM:
SDA CK lintas provinsi - DAK - Internal Cash
- KPBU - CSR - Pinjaman
- KPBU Perbankan
- Loan
- Pinjaman - B-to-B
Pemerintah
* Offtake dapat berupa reservoir/watermeter Kab/Kota
12
Jenis Wewenang

Nasional Menteri
Kebijakan dan
Provinsi Gubernur
Strategi
Kabupaten/Kota Bupati/Walikota

Landasan
Penyelenggaraan
SPAM
Jenis Wewenang

Lintas Provinsi Menteri


Rencana Induk
Lintas Kab/Kota Gubernur
SPAM
Kabupaten/Kota Bupati/Walikota

Referensi :
Lampiran I Dokumen Standar Kebijakan dan Strategi SPAM
Lampiran II Dokumen Standar RISPAM 13
10. Readiness Criteria Usulan Kegiatan Pengembangan SPAM

1.TERSEDIA RENCANA INDUK SPAM (RISPAM)


2.TERSEDIA DOKUMEN RPIJM
3.TERSEDIA STUDI KELAYAKAN/JUSTIFIKASI TEKNIS DAN BIAYA
4.TERSEDIA PERENCANAAN TEKNIS TERINCI (DED)
5.TERSEDIA/ADA SURAT IJIN PEMAKAIAN AIR BAKU
* SIPA dari BBWS/BWS/Dinas Pengairan yang berwenang sesuai kewenangan
pengelolaan wilayah sungai
* Kesepakatan kerjasama pemanfaatan air baku antar masyarakat (mata
air/embung/ dll)
6.TERSEDIA LAHAN/ADA JAMINAN KETERSEDIAAN LAHAN
7.TERSEDIA DANA DAERAH UNTUK URUSAN BERSAMA (DDUB)
Sesuai kebutuhan fungsional dan rencana pemanfaatan maksimal sistem yang
akan dibangun
8.INSTITUSI PENGELOLA PASKA KONSTRUKSI SUDAH JELAS
* PDAM/PDAB; UPTD; BLUD; Masyarakat
9.DINYATAKAN DALAM SURAT PERNYATAAN KEPALA DAERAH TENTANG
KESANGGUPAN / KESIAPAN MENYEDIAKAN SYARAT-SYARAT DI ATAS
14
PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL
RASIONAL PEMBENTUKAN SPAM REGIONAL

KONDISI LAPANGAN
KONDISI YANG TERJADI
Ketersediaan air baku KEBUTUHAN
untuk air minum secara
geografis tidak merata Ketersediaan air baku Kerjasama daerah
untuk air minum (kab/kota/provinsi)
tidak merata antar membentuk sistem SPAM
wilayah administrasi untuk memanfaatkan
Pemekaran wilayah kab/kota sumber air baku secara
administrasi sebagai bersama
implementasi kerangka
otonomi daerah

SPAM REGIONAL
MANFAAT
 Efisiensi pembiayaan investasi dan operasional

 Peningkatan kinerja operator

 Peningkatan skala ekonomi sehingga menambah daya tarik


masuknya sumber pembiayaan dari luar

16
DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SPAM
UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah
Pasal 363
1) Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, Daerah dapat mengadakan kerja sama yang
didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling
menguntungkan.
2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Daerah dengan:
a. Daerah lain;
b. pihak ketiga; dan/atau
c. lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3) Kerja sama dengan Daerah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dikategorikan menjadi
kerja sama wajib dan kerja sama sukarela.

17
DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SPAM
UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah

Lampiran C
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG

No Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi DaerahKabupaten/


Kota
1. Air Minum a. Penetapan pengembangan Pengelolaan dan Pengelolaan dan
Sistem Penyediaan Air Minum pengembangan SPAM pengembangan SPAM di
(SPAM) secara nasional. lintas Daerah Daerah kabupaten/kota
b. Pengelolaan dan kabupaten/kota. .
pengembangan SPAM lintas
Daerah provinsi, dan SPAM
untuk kepentingan strategis
nasional.

18
DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SPAM
PERPRES No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
Buku 1
PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN
Sasaran No. 3
(iv) pembangunan SPAM Regional untuk 1.320.000 SR di 31 kawasan.

PP No. 122 Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air Minum

Pasal 36 ayat (5)


Dalam rangka efisiensi dan efektivitas Penyelenggaraan SPAM, Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama.

19
Alur Pembentukan SPAM Regional
PP No. 50 Tahun 2007 tentang Kerjasama Antar Daerah

1 PERSIAPAN 2 PERENCANAAN 3 PELAKSANAAN 4 PENGELOLAAN

Menyusun
Membentuk Lembaga /BUMD Provinsi
RI-SPAM Provinsi
sebagai Pengelola
SPAM Regional
Menyusun Mengurus
FS SPAM Regional Perijinan & Pembebasan Lahan

APBD Povinsi
Menawarkan
Pembentukan Melaksanakan
SPAM Regional Membangun Operasi dan Pemeliharaan
ke Kabupaten /Kota Komponen SPAM Hulu Bagian Hulu oleh
Lembaga /BUMD
APBD Povinsi
Provinsi
Meyetujui Menyusun Dokumen Pembangunan
Rencana SPAM Regional Bagian Hulu : APBN
dan Pembentukan TKKSD • DED Hulu SPAM Regional
• AMDAL Hulu SPAM Regional Sumber Pembiayaan lainnya
Membentuk Jual Beli
TKKSD Air Curah
Menyusun Dokumen Pembangunan Mengurus
Bagian Hilir : Perijinan & Pembebasan Lahan
Menandatangani • DED Hilir SPAM Regional
Kesepakatan Bersama • AMDAL/UPL/UKL Hilir SPAM Regional APBD Kab /Kota
(KSB )
Melaksanakan
Membangun Operasi dan Pemeliharaan
Komponen SPAM Hulu Bagian Hilir oleh
Menandatangani Perjanjian
Lembaga /BUMD
Kerjasama (PKS APBD Kab /Kota
Kabupaten /Kota

PDAM
Menerima Permohonan
Dukungan Pemerintah Sumber Pembiayaan lainnya

Keterangan
Pemerintah(Pusat) PemerintahDaerah Provinsi PemerintahDaerah Kabupaten/Kota

PemerintahDaerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

20
Dokumen-dokumen Penyiapan
SPAM Regional
 Kesepakatan Kerjasama (KSB) antara Pemprov,
Pemkab/ Pemkot dan Pemerintah Pusat
 Perjanjian Kerjasama (PKS)
 Rencana Induk SPAM (RISPAM) Regional
 Studi Kelayakan SPAM Regional
 Perencanaan Teknis Terinci (DED)
 Bagian Hulu (Intake s/d Off-take)
 Bagian Hilir (Distribusi dan Pelayanan kab/kota)
 AMDAL
 Surat Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Air
Permukaan (SIPPA) 21
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(1)

NO KETERANGAN JUMLAH

1 TOTAL SPAM REGIONAL 76

2 TOTAL PROVINSI 30
22
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(2)
SELESAI & BERFUNGSI TA 2016 (9 SPAM REGIONAL)

2 3 8
5
7

4
6

No KETERANGAN
1 Riau: Pekan Kampar Tahap I (Kota Pekanbaru danKab. Kampar)
2 Jawa Barat: Metro Bandung (Bandung Selatan) Tahap I (Kota Bandung dan Kab. Bandung)
3 Jawa Tengah: Bregas (Kab. Brebes, Kota Tegal dan Kab. Tegal)
4 DIY: Kartamantul Tahap I Fase I, Sistem Bantar (Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan Kab. Bantul)
5 Jawa Timur: Mojolamong Tahap I (Kab. Mojokerto dan Kab. Lamongan)
6 Bali: Bali Selatan (Petanu) (Kab. Gianyar, Kab. Badung dan Kota Denpasar)
7 Bali: Bali Selatan (Penet) (Kab. Klungkung, Kab. Gianyar, Kab. Badung dan Kota Denpasar)
8 Kalimantan Selatan: Banjarbakula, Wilayah I (Kab. Banjarmasin, Kab. Banjar, Kota Banjarbaru, Kab. Barito Kuala dan Kab. Tanah Laut) Tahap I
9 Sulawesi Tengah: Pasigala Tahap I (Kota Palu, Kab. Sigi dan Kab. Donggala) 23
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(3)
KONSTRUKSI TA 2016-2017 (2 SPAM REGIONAL)

1
2

No KETERANGAN
1 Jawa Tengah: Keburejo (Kab. Kebumen dan Kab. Purworejo)

2 DIY: Kartamantul Tahap I Fase II, Sistem Bantar (Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan Kab. Bantul)

24
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(4)
KONSTRUKSI TA 2017-2018 (5 SPAM REGIONAL)

2 3
4

No KETERANGAN
1 Riau: Durolis (Kota Dumai, Kab. Bengkalis dan Kab. Rokan Hilir)
2 Jawa Barat: Jatigede (Kota Cirebon, Kab. Cirebon, Kab. Majalengka, Kab. Indramayu dan Kab. Sumedang)
3 Jawa Tengah: Petanglong (Kab. Pekalongan, Kab. Batang dan Kota Pekalongan)
4 Jawa Timur: Umbulan (Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kab. Gresik)
5 Jawa Timur: Mojolamong Tahap II (Kab. Mojokerto dan Kab. Lamongan)

48
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(5)
1 KONSTRUKSI TA 2018-2019 (19 SPAM REGIONAL)
2

13 15

14 18
16
19
3

4 5 8 10
6 9
17

7
11 12

No KETERANGAN No KETERANGAN
1 Aceh: Kota Lhokseumawe dan Kab. Aceh Utara 11 Jawa Tengah: Wosusokas (Kab. Wonogiri, Kab. Sukoharjo, Kota Surakarta,
Kab. Karanganyar dan Kab. Sragen)
2 Sumatera Utara: Mebidang (Kota Medan, Kota Binjai dan Kab. Deli Serdang)
12 Bali: Burana (Kab. Buleleng dan Kab. Jebrana)
3 Sumatera Barat: Kab. Payakumbuh dan Kab. Limapuluh Kota
13 Kalimantan Utara: Kab. Bulungan dan Kota Tarakan
4 Bengkulu: Kota Bengkulu, Kab. Bengkulu Tengah dan Kab. Seluma
14 Kalimantan Timur: Kab. Kutai Kartanegara dan Kota Bontang
5 Banten: Karian (Kab. Lebak, Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan, Kab. Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kab. Bogor dan 15 Sulawesi Utara: Bimatara (Kota Bitung, Kota Manado dan Kab. Minahasa
DKI Jakarta) Utara)
6 Banten: Kab. Serang dan Kota Serang 16 Gorontalo: Gorontalo Raya (Kota Gorontalo, Kab. Gorontalo dan Kab. Bone
Bolango)
7 Jawa Barat: Kota Cimahi dan Kab. Bandung Barat
17 Sulawesi Selatan: Mamminasata (Kota Makasar, Kab. Gowa, Kab. Maros
8 Jawa Barat: Jatiluhur (DKI Jakarta, Kab. Bekasi, Kota Bekasi dan Kab. dan Kab. Takalar)
Karawang) 48
18 Papua Barat: Sorong (Kota Sorong dan kab. Sorong)
9 Jawa Tengah: Semarsalat (Kab. Semarang dan Kota Salatiga)
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(6)
2 DALAM PROSES PENYIAPAN (44 SPAM REGIONAL)…(1)
1

4
5

6
11
12
3

7
16
9 8

10
13
14 18
15 20

17
19
21 22

No KETERANGAN No KETERANGAN No KETERANGAN


1 Aceh: Kab. Aceh Timur, Kab. Langsa dan Kab. Aceh Tamiang 9 Sumatera Barat: Kab. Agam dan Kab. Bukit Tinggi 18 Banten: Kab. Serang dan Kota Serang

2 Aceh: Kota Banda Aceh dan Kab. Aceh Besar 19 Jawa Barat: Kuncir (Kab. Kuningan, Kab. Cirebon dan
10 Sumatera Barat: Kab. Solok dan Kota Solok
Kota Cirebon
3 Aceh: Kab. Aceh Singkil dan Kab. Subussalam
11 Riau: Kab. Indragiri Hilir dan Kab. Indragiri Hulu 20 Jawa Tengah: Purbamas (Kab. Purbalingga, Kab.
4 Sumatera Utara: Kab. Tebing Tinggi dan Kab. Serdang Banjarnegara dan Kab. Banyumas)
Bedagai 12 Kepulauan Riau: BIN –TAN (Kab. Bintan, Kota Tj. Pinang)
21 Jawa Tengah: Wononegoro (Kab. Wonosobo dan Kab.
5 Sumatera Utara: Kota Pematang Siantar dan Kab. 13 Jambi: Kab. Kerinci dan Kota Sungai Penuh
Banjarnegara)
Simalungun
14 Lampung: Kota Bandar Lampung, Kab. Pesawaran, Kab. 22 DIY: Sistem Banyusoco (Kab. Bantul dan Kab. Gunung
Lampung Tengah dan Kab. Lampung Selatan Kidul Bagian Barat)
6 Sumatera Utara: Kota Sibolga dan Kab. Tapanuli Tengah
15 Lampung: Kota Metro dan Kab. Lampung Timur
7 Sumatera Utara: Kota Padang Sidempuan dan Kab.
Tapanuli Selatan 16 Bangka Belitung: Kab. Bangka dan Kota Pangkalpinang
49
8 Sumatera Barat: Kab. Padang Pariamandan, Kota Pariaman
17 Banten: Kab. Serang dan Kota Cilegon
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(7)
DALAM PROSES PENYIAPAN (44 SPAM REGIONAL)…(2)
No KETERANGAN No KETERANGAN
47 Sulawesi Selatan: Kab. Sidrap, Kota Pare-Pare dan Kab. 50 Gorontalo: Gorontalo Raya (Kota Gorontalo, Kab. Gorontalo
Enrekang dan Kab. Bone Bolengo)
43
48 Sulawesi Tenggara: Bahteranas 51 Papua: Jayatani ( Jayapura dan Sentani)

49 40 dan Kab. Enrekang


Sulawesi Barat: Kab. Majene
39
38

44 42
26 41
23
32 27
36
33

24 31
28 30
25 29 35 34
No KETERANGAN No KETERANGAN No KETERANGAN
23 Jawa Timur: Pantura (Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. 30 Jawa Timur: Kab. Blitar – Kota Blitar 40 Kalimantan Timur: Kutai Timur dan Bontang
Lamongan dan Kab. Gresik)
31 Jawa Timur: Kab Madiun – Kab. Nganjuk 41 Sulawesi Selatan: Ajatappareng (Kab. Enrekang, Kab.
24 Jawa Timur: Lintas Tengah( Kab. Nganjuk, Kab. Kediri dan Sidrap, Kota Pare-pare, Pinrang, Baru)
Kab. Jombang) 32 Jawa Timur: Kab. Kediri - Kab. Nganjuk - Kab. Jombang
42 Sulawesi Tenggara: Bahteranas (Kota Kendari dan
25 Jawa Timur: Malang Raya (Kota Malang, Kab. Malang dan 33 Jawa Timur: Kab. Probolinggo - Kab. Lumajang Kab. Konawe Selatan)
Kota Batu)
34 NTT: Kab. Kupang – Kota Kupang 43 Sulawesi Utara: Bimatara (Kota Bitung, Kota
26 Jawa Timur: Lintas Madura (Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Manado dan Kab. Minahasa Utara)
35 NTT: Kab. Sumba Barat – Kab. Sumbarat Daya
Kab. Pamekasan dan Kab. Sumenep)
36 NTB: Menang Mataram (Kota Mataram – Kab. Lombok 44 Sulawesi Barat: Kab. Majene dan Kab.
27 Jawa Timur: Regional Timur (Kab. Situbondo, Kab. Poliwalimandar
Barat)
Bondowoso, Kab. Jember dan Kab. Banyuwangi)
37 Kalimantan Tengah: Kota Palangkarya – Kab Pulang Pisau
28 Jawa Timur: Regional Selatan (Kab. Ponorogo, Kab.
Trenggalek dan Kab. Tulungagung) 38 Kalimantan Timur: Kutai Kartanegara dan Bontang 50
29 Jawa Timur: Kab. Malang – Kab. Blitar 39 Kalimantan Timur: Berau dan Kutai Timur

Anda mungkin juga menyukai