Kerja
Untuk Mengendalikan Risiko K3
Kode Unit : KKK.00.02.012.01
Pendahuluan
Sumber bahaya (hazard) adalah sumber, situasi, atau
tindakan yang berpotensi mencederai badan atau
mengganggu kesehatan manusia.
KIMIA
FISIK
PSIKOLOGI
BIOLOGI
FISIOLOGI
FAKTOR FISIK
1. KEBISINGAN
Kebisingan adalah bunyi yang tidak
dikehendaki, seperti mesin dan
peralatan kerja menimbulkan suara
(noise) di tempat kerja.
Efek noise :
• Mengganggu komunikasi
• Mengganggu konsentrasi
• Tidak nyaman dalam bekerja
Jenis Kebisingan di Tempat Kerja
4. Kebisingan impulsif
Mis : pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam
GANGGUAN EXTRA AUDITORY
GANGGUAN KOMUNIKASI
Berbicara harus teriak, suara orang sulit dimengerti.
GANGGUAN TIDUR
Presentase seseorang akan bangun tidur pada tingkat
kebisingan tertentu
GANGGUAN PSIKOLOGIS
Mudah marah, mengganggu kenyamanan
Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan
2. Noise Dosemeter
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa Administratif
17
Eliminasi yaitu menghilangkan suatu
bahan/tahapan proses berbahaya.
Substitusi yaitu mengganti dari yang
•bahan beracun
•bahan sangat beracun
•cairan mudah terbakar
•cairan sangat mudah terbakar
•gas mudah terbakar
•bahan mudah meledak
•bahan reaktif
•bahan oksidator
Nilai Ambang Batas (NAB)
Definisi:
•Adm. Control
- Job Rotation
•PPE
- Safety glass, safety shoes, etc.
Risk Control
Different type of PPE available :
•Respiratory protection
•Eye and face protection
•Hand and arm protection
•Feet and legs
FAKTOR BIOLOGI
Faktor Biologi di tempat kerja
Sumber :
• Pekerjaan Pertanian
• Pekerjaan yang berhubungan dengan penanganan hewan dan
produknya (mis. Klinik dokter hewan, rumah potong hewan,
pasar daging dan ikan)
• Pekerjaan lapangan dimana ada kemungkinan berkontak
dengan tinja hewan
• Laboratorium, dll.
Faktor Biologi di tempat kerja
Virus
Jamur
Tempat
kerja
Protozoa
Bakteri
Cacing
Bakteri
Jamur :
• Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni
• Contoh: Infeksi jamur kulit pada pekerja sektor peternakan
Parasit:
• Beberapa macam parasit (mis: protozoa dan cacing) banyak
ditemukan di tempat kerja
• Contoh: malaria pada tenaga kerja kehutanan
Route of Entry :
Menembus kulit utuh, misalnya: antraks dan leptospirosis
Menembus kulit yang rusak, misalnya: rabies, tetanus,
virus hepatitis B
Beberapa patogen protozoa masuk ke tubuh melalui
gigitan serangga, misalnya malaria
Melalui inhalasi percikan (droplet), spora atau debu
tercemar, misalnya: histoplasmosis
Melalui makanan tercemar, misalnya disentry
Pengendalian Faktor Biologi
di tempat kerja
Tenaga Kerja :
• Imunisasi
• Sanitasi dan Hygiene Perorangan
• Alat Pelindung diri
Tempat Kerja :
• Desinfeksi
• Perbaikan sistem ventilasi
FAKTOR
FISIOLOGI (ERGONOMI)
ERGONOMI
Definisi
Ilmu yang dalam penerapannya berusaha untuk
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan kerja
terhadap tenaga kerja atau sebaliknya dengan
tujuan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui
pemanfaatan faktor manusia seoptimal-
optimalnya
RUANG LINGKUP
Antropometri ( Ukuran tubuh manusia)
Penciptaan lingk. kerja yang mendukung
Sikap tubuh dan sarana / alat kerja
Mengangkat dan mengangkut
Jam kerja, kerja lembur / gilir, istirahat
Kesegaran jasmani
Musik di tempat kerja
SIKAP TUBUH DALAM BEKERJA
Prinsip kinetik
Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang
kuat, otot tulang belakang dibebaskan dari beban
Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk
mengawali gerakan
KESEGARAN JASMANI & MUSIK
Kesegaran jasmani :
Pekerja yang segar jasmaninya tidak akan cepat lelah
setelah istirahat kelelahan akan cepat hilang
Pekerja yang sehat dan segar menurunkan biaya
pengobatan, angka sakit dan kecelakaan
ISTIRAHAT
4 Macam istirahat
• Istirahat curian
• Istirahat spontan
• Istirahat yg berhub dng proses kerja
• Istirahat yg ditentukan
FAKTOR PSIKOLOGI
Beberapa Aspek Psikologi
Kerja
Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
Seleksi dan Penempatan Pegawai
Pelatihan dan Pengembangan
Produktivitas Kerja
Stres Kerja
Motivasi dan Kepuasan Kerja
Termotivasi:
Bekerja untuk memenuhi kebutuhannya
Motivasi Tinggi:
penilaian.
Bila hasil pekerjaan telah sesuai dengan
mencapainya.
Seleksi dan Penempatan Pegawai
Seleksi: Proses dalam penerimaan
pegawai dengan tujuan mengetahui
sejauh mana calon tenaga kerja memiliki
ciri kepribadian yang disyaratkan oleh
perusahaan ditaksir sejauh mana
keberhasilan dalam bekerja
Penempatan:
menurun, kronis
Terkait dengan pekerjaan
Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Rangka
Mengkomunikasikan
Informasi Kesehatan Kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja
Dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Peraturan yang terkait adalah Permennaker No, 03/Men.1982
dan Keputusan DirjenBinawas No. Kep.157/M/BW/1989
tentang Tata Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja dimana Pengurus wajib
menyampaikan laporan penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja .
1. Pemeriksaan Kesehatan
- Pemeriksaan kesehatan awal
(sebelum kerja)
- Pemeriksaan Kesehatan berkala
(periodik )
- Pemeriksaan kesehatan khusus
2. Pembinaan dan pengawasan atas
penyesuaian pekerjaan terhadap
tenaga kerja
3. Pembinaan dan Pengawasan terhadap
lingkungan kerja
4. Pembinaan dan pengawasan
perlengkapan sanitair
Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja
Dalam Perusahaan
Bentuk ini merupakan pelayanan yang
terbaik. Disini semua tenaga kerja
bekerja full time dan semua sarana ada
di dalam perusahaan. Pekerja dan
perusahaan tidak kehilangan waktu
dalam mencari pelayanan kesehatan dan
semua upaya kesehatan akan dapat
dilaksanakan dengan lebih mudah dan
murah.
Sebagian Dalam Perusahaan
Pada umumnya berbentuk poliklinik perusahaan dengan dokter part timer
sedang perawat full timer. Segala keperluan lain menyangkut palaksanaan
upaya kesehatan kerja dapat dilaksanakan dengan kerja sama penyelenggara
kesehatan diluar. Pelaksanaan penyelenggaraan ini bisa :
- Dikoordinir oleh perusahaan
Semua tenaga kesehatan mendapat honorarium dari perusahaan, sedang
semua keperluan / kebutuhan akan dipenuhi oleh perusahaan.
- Kontrak / Borongan
Disini dokter bertindak sebagai pemborong pelayanan kesehatan kerja.
Dengan demikian semua kebutuhan dan resiko pengeluaran yang ada akan
ditanggung oleh pemborong tersebut.
Diluar Perusahaan
Bentuk ini populer dengan istilah dokter
langganan. Sebetulnya bentuk ini kurang bisa
melaksanakan upaya kesehatan kerja secara
maksimal, karena pada umumnya dokter yang
ditunjuk kurang atau bahkan tidak pernah
mengetahui kondisi tempat kerja.
87
Formulir Identifikasi dan Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
1 2 3 4 5
88
Terima Kasih