Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PROGRAM

PENDIDIKAN KELUARGA (PARENTING)


HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) UNTUK
PENURUNAN STUNTING
Oleh:
Sukiman
Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga
Ditjen PAUD dan Dikmas, Kemendikbud
APA itu 1000 HPK?
Masa sejak anak dalam kandungan (270 hari)
hingga seorang anak berusia dua tahun (730 hari).
Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
disebut PERIODE EMAS, karena pada periode ini
seluruh intsrumen besar manusia terbentuk: otak,
fisik, dan kejiwaan anak berkembang sangat pesat
(melejit).
Kurangnya gizi dan stimulasi pada 1000 HPK
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan anak yang tak tergantikan pada
periode kehidupan selanjutnya (hilangnya
kesempatan emas).
DAMPAK MASALAH GIZI PADA KESEHATAN
Berat Lahir Rendah, kecil,
1. Gagal tumbuh pendek, kurus

Hambatan Berpengaruh pada prestasi


perkembangan sekolah dan keberhasilan
2. pendidikan
kognitif
Menurunkan produktivitas
Menurunkan pada usia dewasa
3. produktivitas
Perkembangan Otak Perkembangan Otak Meningkatkan risiko
Anak Stunting Anak Sehat Gangguan penyakit tidak menular
4. metabolik pada (diabetes, stroke, jantung,
Kekurangan gizi tidak saja membuat stunting, tetapi
juga menghambat kecerdasan, memicu penyakit, dan usia dewasa kanker, dll)
menurunkan produktivitas

Source:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org

3
APA ITU STUNTING?

1. Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada


anak bawah lima tahun (balita) akibat dari kekurangan gizi
kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.
2. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan
hingga usia dua tahun.
3. Secara fisik balita stunting memiliki tinggi badan di bawah standar
pertumbuhan anak normal seusianya pada populasi.

Anak-anak memiliki potensi pertumbuhan yang sama sampai usia lima


tahun, terlepas dari dan di mana mereka dilahirkan!
4
DATA STUNTING

37% Di Indonesia, sekitar 37%


(hampir 9 juta) anak balita
mengalami stunting. 40%
Anak stunting di Indonesia tidak
hanya dialami oleh keluarga
miskin, karena juga dialami oleh
keluarga yang berada di atas 40 %

5 Di seluruh dunia, Indonesia


adalah negara dengan prevalensi
stunting kelima terbesar
tingkat kesejahteraan sosial dan
ekonomi.

Balita yang mengalami stunting akan memiliki tingkat


kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak Stunting juga dialami oleh anak dari
menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa keluarga yang tidak miskin.
dewasanya menjadi kurang produktif.

(Riset Kesehatan Dasar/Riskendas 2013)


5
PENYEBAB STUNTING

Praktik pengasuhan yang Kurangnya akses


kurang baik makanan bergizi

?
Stunting disebabkan Masih terbatasnya Kurangnya akses
oleh faktor multi layanan kesehatan air bersih dan
dimensi sanitasi

6
FAKTA PENGASUHAN TERKAIT STUNTING

Tidak mendapatkan Sedikit ibu hamil


Tidak menerima MP-ASI
ASI eksklusif mengonsumsi zat besi
yang sesuai.
dan vitamin C
APA YANG PERLU DI LAKUKAN?

Mengonsumsi Mengonsumsi Memeriksakan Menjaga


makanan yang Tablet Tambah kehamilan secara kestabilan emosi
sehat dan bergizi Darah (TTD), rutin dengan cara
seimbang minimal 90 tablet berpikir positif
STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM
PENDIDIKAN KELUARGA (PARENTING)
1000 HPK UNTUK MENGATASI
STUNTING
BAHAN AJAR YANG DIKEMBANGKAN

10
Seri Menyambut
1000 Hari Pertama Kehidupan

11
Menyambut Lahirnya Buah Hati

12
Pengasuhan Anak Usia 0-12 Bulan

13
Pengasuhan Anak Usia 13-24 Bulan

14
GAMBARAN PROGRAM
• Nama Program : Pendidikan Keluarga (Perenting) 1000 HPK
• Tempat : Lembaga PAUD Terpilih di Tingkat Desa
• Pelaksana : Pengelola PAUD
• Sasaran : (1) Bumil, (2) Orang tua anak usia 0-12 bulan,
dan (3) Orang tua anak usia 13-24 bulan.
• Jumlah Pertemuan : 8 kali pertemuan @ 2 jam (6 kali kelas parenting
dan 2 kali kelas memasak/cooking)
• Penanggungjawab : Kepala Desa
• Koordinator : Ketua TP-PKK Desa
ALUR IMPLEMENTASI PROGRAM PENGASUHAN 1000 HPK
BAHAN AJAR:
1. Buku: PELATIHAN FASILITAOR:
PENDISTRIBUSIAN
a. Menanti Kehadiran Sang 1. Peserta 3 orang/Kab
Buah Hati BAHAN AJAR:
(Disdik, TP-PKK,
b. Pengasuhan Anak Usia 0- 1. Buku 10 set per lokasi
Himpaudi);
12 bulan 2. Flip-chart , Poster,
2. Telah dilaksanakan
c. Pengasuhan Anak Usia 13- Video 1 set lokasi
24 bulan
2. Flip-chart, Poster dan Video

IMPLEMENTASI PROGRAM:
SOSIALISASI PELAKSANAAN 1. Bertempat di Lbg PAUD terpilih.
PROGRAM:
2. Kegiatan dilaksanakan sebanyak 8 KASUS
1. Peserta sebanyak 3 kali pertemuan yang terdiri dari 6 STUNTING
orang/desa (Kades, Ketua kali kelas parenting dan 2 kali kelas MENURUN
TP-PKK, Pengelola PAUD). cooking (penyiapan MP-ASI).
2. Intervensi di seluruh desa. 3. Insentif fasilitator dan bahan MP-
ASI bersumber dari desa/kel.
GAMBARAN PROGRAM PARENTING 1000 HPK
Dana Desa, Oleh Desa

Kelas Ibu Hamil (suami-


istri):
2 kali pertemuan

Kelas orang tua anak usia 0-


Sosialisasi Program 12 bln:
Pelatihan Calon “Parenting 1000 HPK” 3 kali pertemuan*)
Fasilitator 1000 HPK 3 orang/Desa: Kades,
(3 orang/kabupaten) Ketua TP-PKK, dan Kelas orang tua anak usia
Pengelola PAUD. 13-24 bln:
Oleh Dana Pusat, 3 kali pertemuan*)
Kemendikbud Oleh Kabupaten
*) pertemuan ke-3 kelas praktik memasak/menyiapkan makanan bayi
PEMBAGIAN TUGAS

PUSAT PEMKAB DESA


1. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
2. Menyusun program kerja terkait dengan dukungan
dalam menurunkan angka stunting melalui program
Pendidikan Keluarga dan PAUD;
3. Melakukan koordinasi dengan UPT Kemdikbud di daerah
dalam memetakan mutu dan mengembangkan model
pendidikan keluarga;
4. Melakukan pembinaan dan pendampingan program
pendidikan keluarga di Satuan PAUD;
5. Melakukan koordinasi dengan Organisasi Mitra untuk
PERAN DINAS menyinergikan program pendidikan keluarga dengan
PENDIDIKAN KABUPATEN program lainnya dalam rangka mendukung menurunkan
angka stunting;
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program pendidikan keluarga di Satuan PAUD.
1. Mengkoordinisikan pelaksanaan
program di tingkat desa.
2. Membahas pelaksanaan program
dan anggaran dalam rapat dengan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
3. Menetapkan usulan anggaran untuk
pelaksanaan program pendidikan
keluarga (Parenting) 1000 HPK yang
akan diselenggarakan di lembaga
PAUD.
4. Memantau pelaksanaan program
PERAN KEPALA DESA Parenting 1000 HPK.
1. Menyinergikan kegiatan pendidikan
dan kesehatan pada program TP-PKK
2. Melakukan pendataan sasaran
program: wanita usia subur dan ibu
hamil, keluarga yang memiliki anak
usia 0-12 bulan, dan keluarga yang
memiliki anak usia 13-24 bulan.
3. Membahas pelaksanaan program
dengan pengelola PAUD.
4. Menggerakkan kelompok sasaran
PERAN program untuk mengikuti program.
TIM PENGGERAK PKK
1. Menyiapkan tempat
pelaksanaan kegiatan.
2. Menyiapkan
fasilitator/narasumber.
3. Menyusun rencana dan jadwal
kegiatan pengasuhan 1.000 HPK
melalui Program Kelas Orang
Tua hasil kesepakatan dengan
TP-PKK.
4. Menyiapkan bahan pendidikan
keluarga (Parenting) 1.000 HPK.
PERAN SATUAN PAUD
5. Menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan.
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/

Anda mungkin juga menyukai