NAMA ANGGOTA :
1. Lingga Edni K (13)
2. Muchammad Nizar M (14)
3. Naufal Yusuf P (17)
4. Rachmad Arianto A (19)
MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
-. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang
merubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan menggunakan gandengan medan listrik
dan mempunyai slip antara medan stator dan
medan rotor.
-. Motor induksi merupakan motor yang paling
banyak kita jumpai dalam industri.
Konstruksi motor tiga phasa
Bagian Motor Induksi Tiga Phasa
Stator
-. Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar
dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar
berlaminasi dan mempunyai alur – alur sebagai
tempat meletakkan kumparan.
Rotor
-. Rotor sangkar
Adalah bagian dari mesin yang berputar bebas
dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi
laminasi yang mempunayi slot dengan batang
alumunium / tembaga yang dihubungkan
singkat pada ujungnya.
Rotor Sangkar
Konstruksi rotor sangkar
( squarrel-cage rotor )
Rotor kumparan ( wound rotor )
F = Gaya
B = Kerapatan fluks
I = Arus
L = Konduktor
ns f = frekuensi sumber
p = jumlah kutup
P
2. Medan putar stator akan memotong konduktor
yang
terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan
rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesar
E2 s 44,4 fN
E = tegangan induksi ggl
f = frekkuensi
N = banyak lilitan
Q = fluks
3. Karena kumparan rotor merupakan
kumparan rangkaian tertutup, maka
tegangan induksi akan menghasilkan
arus ( I ).
4. Adanya arus dalam medan magnet akan
menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya
F pada rotor cukup besar untuk memikul
torsi beban, maka rotor akan berputar
searah dengan arah medan putar stator.
6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada,
maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator ( ns )dengan kecepatan putar rotor ( nr ).
7.Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan
slip ( S ) yang dinyatakan dengan persamaan:
n s nr
S 100%
ns
• fR frekuensi rotor
• fS frekuensi stator
RANGKAIAN ROTOR
ER
IR
RR X R
2 2
bila, maka
,
ER sE BR sEBR
IR 2
X R sX BR RR (sX BR ) 2
jika penyebut dan pembilang dibagi dengan s, maka:
Pembagian dengan s
EBR merubah titik
IR
RR 2 referensi dari rotor ke
[ ] X BR
2
rangkaian stator
s
sehingga rangkaian ekuivalen rotor per fasa
menjadi:
• Untuk tujuan menyamakan dengan rangkaian
resistansi rotor RR yang sebenarnya, maka RR/s
dipisah dalam dua komponen:
RR RR
RR RR
s s
RR 1
RR RR ( 1)
s s
sehingga rangkaian ekuivalen rotor
menjadi sebagai berikut:
RANGKAIAN EKUIVALEN ROTOR
KOMPONEN DAYA PADA ROTOR
• ROTOR POWER INPUT (RPI)
• ROTOR COPPER LOSS (RCL)
• ROTOR POWER DEVELOPED (RPD)
• OUT-PUT POWER
1
I R RR ( 1)
2 ROTOR POWER DEVELOPED (RPD)
s
RPI = RCL + RPD
HUBUNGAN RPD DENGAN RPI
RR
RPI I R
2
s
1
RPD I R RR ( 1)
2 1 s
RPD I R RR (
2
s )
s
2
I R RR
RPD (1 s )
s
RPD RPI (1 s)
HUBUNGAN RCL DENGAN RPI
RR
RPI I R
2
s
sRPI I R RR RCL I R RR
2 2
Te
RPI 2ns
s
s 60
• Torsi poros Td adalah torsi yang dibangkitkan di
poros rotor yang dapat dinyatakan dengan
persamaan:
Pout 2nr
Td r
R 60
Bila rugi Protasional diabaikan maka Td
dapat dinyatakan dengan persamaan:
RPD
Td
R
RANGKAIAN STATOR
• Terdiri dari
– Tahanan stator Rs
– Reaktasi induktif Xs
– Rangkaian magnetisasi (tidak boleh diabaikan
seperti trafo karena rangkaian ini menyatakan
celah udara)
• Rangkaian stator per fasa dinyatakan pada
gambar berikut:
DIAGRAM RANGKAIAN STATOR
• Bila tegangan konstan
– Rugi inti dianggap konstan mulai dari kondisi tanpa beban
sampai beban penuh
– Rc dapat dihilangkan dari diagram rangkaian tetapi:
• rugi inti tetap ada dan diperhitungkan pada efisiensi
– Arus magnetisasi pada motor sekitar 30% s/d 50% dari
arus nominal
– Reaktansi magnetisasi merupakan komponen penting pada
rangkaian pengganti
• Sehingga penyederhanaan diagram rangkaian stator
menjadi seperti gambar berikut:
PENYEDERHANAAN DIAGRAM
RANGKAIAN STATOR
PENGGABUNGAN DIAGRAM
RANGKAIAN ROTOR DAN STATOR
Dari
diagram rangkaian berikut dapat
dibuat dua persamaan:
Loop I:
(R S jXS jX M )Is - (0 jX M )I'R VS
Loop II:
R' R
(0 jX M )Is ( jX' BR jX M )I' R 0
s
Dibuat dalam bentuk matrik didapat:
RS j ( X S X M ) (0 jX M ) I V
S S
j ( X 'BR X M ) I 'R 0
R' R
(0 jX M )
s
Tentukannilai deteminant ()
konstanta matrik, dengan:
RS j ( X S X M ) (0 jX M )
R' R
(0 jX M ) j ( X 'BR X M )
s
Arus IS didapat dengan persamaan:
VS j 0 (0 jX M )
R'R
0 j ( X ' BR X M )
IS s
Arus IR didapat dengan persamaan:
RS j ( X S X M ) (VS j 0)
(0 jX )
I 'R M 0
Arus magnetisasi IM diperoleh dari:
IM = IS – I’R
SCL 3xIS RS
2
KOMPONEN DAYA TIGA FASA
s
ROTOR COPPER LOSS (RCL)
s
ROTASIONAL LOSS (PR)
Rugi-rugi yang disebabkan oleh gesekan
dan angin
OUTPUT POWER (PO)
PO = RPD - PR
DIAGRAM ALIR DAYA PADA MOTOR
INDUKSI TIGA FASA
SPI
RPI
RPD
POUT
SCL RCL PR
ANALISA ARUS
(METODE PENYEDERHANAAN)
• Mengacu pada diagram lengkap motor induksi
tiap fasa
• Untuk tujuan menyederhanakan analisa,
pindahkan parameter XM mendekati sumber
tegangan maka didapat diagram rangkaian
seperti berikut:
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN
EKUIVALEN MOTOR INDUKSI
• Dari rangkaian penyederhanaan didapat
persamaan arus I’R sebagai berikut:
VS
I 'R
R' BR
( RS ) j ( X S X 'R )
s
Arus pemagnetan IM sebagai berikut:
VS
IM
jX M
Arus stator IS sebagai berikut:
IS I M I'R
Bila mengikuti gambar rangkaian maka
rugi tembaga stator SCL menggunakan
arus I’R. Tetapi untuk mengurangi error
yang tinggi pada perhitungan efisiensi
maka SCL dihitung menggunakan
persamaan berikut:
SCL 3xIS RS
2
VS
I 'R ( start)
RPI ( start) 3I 'R ( start) R'R
2
( RS R'R ) 2 X e
2
b
e
2
Maximum
Class Temperature (*)
Allowed
A 105ºC 221ºF
B 130ºC 266ºF
F 155ºC 311ºF
H 180oC 356oF
MOTOR DUTY CYCLE TYPES AS PER IEC
STANDARDS
MOTOR DUTY CYCLE TYPES AS PER IEC
STANDARDS
TYPICAL NAME PLATE OF AN
AC INDUCTION MOTOR
NAME PLATE TERMS AND THEIR MEANINGS
Term Description
Volts Rated terminal supply voltage.
Amps Rated full-load supply current.
H.P. Rated motor output.
R.P.M Rated full-load speed of the motor.
Hertz Rated supply frequency.
Frame External physical dimension of the
motor based on the NEMA
standards.
Duty Motor load condition, whether it is
continuos load, short time, periodic,
NAME PLATE TERMS AND THEIR MEANINGS
Term Description
Date Date of manufacturing.
Class Insulation class used for the
Insulation motor construction. This
specifies max. limit of the motor
winding temperature.
NEMA This specifies to which NEMA
Design design class the motor belongs
to.
Service Factor by which the motor can
Factor be overloaded beyond the full
NAME PLATE TERMS AND THEIR MEANINGS
Term Description
NEMA Motor operating efficiency at full
Nom. load.
Efficiency
PH Specifies number of stator phases
of the motor.
Pole Specifies number of poles of the
motor.
Specifies the motor safety
standard.
MENENTUKAN PARAMETER RANGKAIAN
EKUIVALEN MOTOR INDUKSI TIGA PHASE
Motor induksi tiga phasa dengan daya yang besar tidak dapat
dijalankan dengan cara dihubungkan langsung ke sumber jala-
jala.
Hal ini disebabkan karena, akan menyerap arus yang sangat
besar yaitu mencapai 6 -8 kali arus nominalnya. Hal ini
disebabkan karena pada saat start besarnya slip pada motor
induksi adalah sama dengan 1 (satu), sehingga di saat Slip
= 1, tahanan rotor kecil.
Arus menjadi besar dan akan merusak motor itu sendiri atau
terganggunya sistem instalasi tegangan akan Drop. Di
mana Drop tegangan ini mengganggu kerja dari relay,
kontaktor, nyala lampu, maupun peralatan elektronik dan
computer yang ada disekitarnya.
Ada beberapa cara untuk mengurangi besarnya
arus start antara lain adalah :
X Y Z Z X Y
U V W U V W