Anda di halaman 1dari 32

VIBRASI PADA

PELEDAKAN
Vibrasi Akibat Peledakan :
1. Gelombang seismik
2. Parameter gelombang
3. Parameter getaran
1. Gelombang Seismik
→ Gelombang yang menggambarkan perjalanan
energi melalui bumi yang padat.
- Gelombang Badan (body wave)
- Gelombang permukaan (Surface wave)

 Gelombang badan merambat melalui massa


batuan, menembus ke bagian dalam massa
batuan :
- Gelombang tekan (Compressional wave)
- Gelombang geser (shear wave)
Compression wave comprassion

Gelombang tekan adalah jenis gelombang


tekan-tarik yang akan menghasilkan
pemadatan(kompresi) dan pemuaian
(dilatasi) pada arah yang sama dengan
arah perambatan gelombang.
shear

wave direction

Gelombang geser adalah gelombang yang


melintang (transversal) yang bergetar
tegak lurus pada arah perambatan
gelombang
Gelombang Permukaan → gelombang yang
merambat di atas permukaan batuan tetapi
tidak menembus batuan karena tertahan oleh
kondisi fisik dan geometris dalam
perjalanannya menuju bagian dalam massa
batuan.
Gelombang ini menghasilkan gerakan tanah
terbesar dan merupakan pembawa energi yang
besar.
Kedalaman yang dipengaruhi oleh gerak
gelombang adalah ± satu panjang gelombang.
- Gelombang love
- Gelombang reyleigh
Gelombang seismik → gelombang yang elastis
Elastis → sifat dari material yang dapat
memperoleh kembali bentuk dan ukuran
semula setelah dikenakan deformasi.
Batuan sangat elastis dan menghasilkan
gelombang elastis/seismik bila mengalami
deformasi.
Deformasi dapat terjadi :
- perubahan volume karena kompresi
- perubahan bentuk karena geseran
Kegiatan peledakan selalu menghasilkan
getaran/gelombang seismik.
Tujuan peledakan : untuk memecahkan
batuan.
Pekerjaan ini membutuhkan energi yang
cukup sehingga melebihi/melampaui
kekuatan /batas elastis batuan. Proses
pemecahan batuan akan berjalan terus
sampai energi yang dihasilkan oleh bahan
peledak makin lama makin berkurang dan
menjadi < kekuatan batuan → proses
pemecahan batuan berhenti.
2. Parameter gelombang
Sifat-sifat dasar yang menguraikan gerakan
gelombang.
Gelombang seismik disebut gelombang
harmonik dan gerakannya dinyatakan :
y = A sin ( t)
Dimana :
y = simpangan pad sembarang waktu
t = waktu
A= amplitudo (perpindahan terbesar)
= 2f
1
f 
T
T = periode (siklus)
f = jumlah getaran per detik, frekuensi

L = V.T
L = jarak dari crest ke crest / trough ke trough
V = kecepatan perambatan
T = periode gelombang
3. Parameter Getaran
Energi peledakan akan membentuk
gelombang tekan → deformasi plastis batuan → batuan hancur.
Sebagian gelombang merambat menembus bumi atau batuan →
gelombang tegangan regangan di dalam batas zona elastis
batuan.
Gelombang yang menjalar di dalam zona
elastis ini tidak dapat memecahkan batuan
tetapi hanya merupakan getaran saja
→ sifat dasar dari gerakan yang digunakan untuk menguraikan karakter dari
gerakan tanah.
a. Perpindahan (displacement/D) : jarak dimana partikel batuan bergerak
dari posisi semula. ke suatu titik yang dikehendaki dalam waktu tertentu
b. Kecepatan (velocity/V) : pergerakan partikel batuan ketika meninggalkan
posisi semula inci/sec atau mm/det.
c. Percepatan : perubahan kecepatan partikel. Gaya yang digunakan getaran
partikel  dengan percepatan partikel
d. Frekuensi (F) adalah jumlah gerak bolak balik partikel dalam satu detik,
diukur dalam hertz (Hz)
• Hubungan parameter-parameter tersebut
adalah :
. V
D
2. .F

V  2. .F

V
F
2. .D
Energi sisa dapat berdampak pada
lingkungan, terutama energi suara dan
energi seismik.
Energi seismik → menghasilkan
gelombang seismik yang menyebabkan
timbulnya getaran peledakan.
Apabila getaran yang ditimbulkan cukup
besar maka selain dapat dirasakan oleh
kita juga dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan pada struktur
bangunan disekitar lokasi tersebut.
ENERGI
PELEDAKAN

ENERGI TERPAKAI ENERGI SISA

ENERGI ENERGI ENERGI ENERGI ENERGI


ENERGI GAS
KEJUT PANAS SINAR SUARA SEISMIK
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Vibrasi :
1. Jumlah muatan bahan peledak → muatan ditambah,
tingkat getaran bertambah.
2. Jarak antara titik ledakan dan titik pengamatan → jarak
dari tempat peledakan bertambah besar, getaran akibat
peledakan semakin kecil
Perhitungan Umum Scaled Distance

D
SD 
W
Dimana :
D = jarak dari tempat peledakan ke bangunan
W = muatan maksimum bahan peledak per waktu
tunda
SD > 50 → kondisi getaran aman atau kerusakan yang
akan terjadi kecil
SD = 50 → batas peledakan yang aman untuk getaran
PERTIMBANGAN FREKUENSI
GETARAN TANAH

1. Frekuensi alami
• Struktur, perumahan atau bangunan
industri, akan bergerak secara alami.
• Suatu struktur akan terpengaruh oleh
gelombang getaran ketika frkuensi
struktur tersebut sama dengan
frekuensi gelombang getaran.
2. Perubahan frekuensi getaran oleh kondisi
geologi
Komposisi tanah/batuan antara lokasi
peledakan dengan struktur terdekat →
mempengaruhi frekuensi dan besarnya
gelombang getaran.
Ketebalan overburden antara daerah
peledakan dengan struktur yang terdekat
Daerah perlapisan tanah yang tebal akan
menghasilkan getaran tanah 10 X lebih
besar dari lapisan tanah yang tipis di atas
batuan
Jika jarak daerah peledakan bertambah,
frekuensi getaran yang tinggi biasanya
akan berkurang atau menghilang
3. Perubahan frekuensi getaran oleh
peledakan
ketebalan overburden: → penambahan
gelombang tekan yang telah dipantulkan,
selang waktu tunda antara lubang
tembak dalam peledakan dapat
menyebabkan penguatan frekuensi
tertentu dari getaran.
Gelombang tekan dari proses detonasi
dari tiap lubang bisa mencapai
permukaan sehingga pada waktu yang
tepat dapat memperkuat gelombang
permukaan.
Urutan proses detonasi dapat
menyebabkan frekuensi tertentu
dilemahkan melalui proses inferensi yang
saling lemahkan

Rancangan peledakan dengan tujuan


menghasilkan iferensi yang saling
melemahkan pada frekuensi yang rendah,
maka getaran tanah dapat dikontrol.
KERUSAKAN AKIBAT PELEDAKAN YANG
DIHUBUNGKAN DENGAN GETARAN TANAH

1. Klasifikasi Kerusakan *)
• Batas ambang kerusakan – retakan kecil,
rontoknya cat, perpanjangan retakan lama (13
– 70 mm/det)
• Kerusakan kecil/ringan – rontoknya
plester,retakan pada bangunan batu disekitar
tembok/beton, retakan dengan lebar 3 mm (70
– 140 mm/det)
• Kerusakan besar/menyeluruh – runtuhnya
bangunan batu, terbukanya rekahan kecil,
kerusakan struktur (>140 mm/det)
*) sumber Dyno Nobel
2.Acuan Kriteria Kerusakan(Internasional)**)
3. KepMenLH No. : Kep-49/MENlh/11/1996 **)

a. BAKU TINGKAT GETARAN MEKANIK


b. BAKU TINGKAT GETARAN KEJUT
4. Bahan Usulan Rancangan Standar Getaran Peledakan di Tambang
Terbuka
HUBUNGAN JARAK DENGAN JUMLAH
BAHAN PELEDAK

Besar getaran pada suatu lokasi


tergantung pada jarak lokasi tersebut
dari pusat peledakan dari jumlah bahan
peledak yang dipakai perperiode
(delay).
Rumus empiris yang di untuk GV dimana intensitas merupakan
fungsi dari jarak, berat bahan peledak maksimum per delay dan
kondisi lokal, adalah :

n
 D 
PPV  k  1/ 2 
W 

Dimana PPV = peak particle velocity, mm/s


D/W1/2 = Scaled Distance (SD)
k,n = konstanta yang harganya tergantung dari
kondisi lokal dan kondisi peledakan (site
constants)
Nilai-nilai untuk H, a dan b,disederhanakan
menjadi:
1, 6
 D 
v  100 0,5  V satuan US

W 
1, 6
 D 
v  1143 0,5  V satuan metric (SI)
W 

Hubungan antara jarak (D) dan jumlah bahan


peledak (W0,5) dinamakan Scaled Distance
(SD)= D/W0,5
d
SD 
W

SD = Scaled Distance
d = jarak dari peledakan ke bangunan (m)
W = Isian bahan peledak maksimum per delay (kg)

Batas SD menurut USBM yang dipakai adalah SD = 50.

Harga SD > akan lebih aman, karena semakin jauh


jaraknya akan lebih aman dibandingkan dengan
jarak yang lebih dekat.
Intensitas Ground Vibration
• Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Type bahan peledak
2. Berat bahan peledak
3. Pola dan inisiasi lobang tembak
4. Jarak dari peledakan
5. Arah perambatan energy
6. Struktur geology
Dari penelitian disimpulkan bahwa Intensitas
Ground Vibration tergantung kepada berat
handak maksimum yang meledak perinterval
waktu. (lamanya interval waktu adalah 8
millisecond)
• Kerusakan akibat ground vibration

Peak Particle
Jenis Kerusakan
Velocity mm/s
190 50% persen kemungkinan terjadi kerusakan berat pada plesteran.
110 - 170 Kerusakan kecil : keretakan halus setebal rambut pada plesteran dan
melebarnya retakan yang lama
50 Kriteria keamanan untuk rumah tinggal oleh USBM
0.5 Batas minimum untuk dapat dirasakan orang

• Rekomendasi USBM mengenai angka PPV 50 mm/s adalah sbb:


– Nilaiprobabilistik, artinya dibawah 50 mm/s kemungkinan kerusakan akan kecil dan jika lebih kemungkinan
kerusakan adalah tinggi
– Berlaku untuk perumahan pada kondisi yang baik
– Nilai PPV adalah diamati diluar bangunan, bukan nilai yang diukur pada suatu lokasi di dalam bangunan
– Tidak tergantung kepada frekwensi dalam batas tertentu yaitu 20 – 60 Hz.
Recommended Safe Blast Vibration Limits
Frequency
ppv
Country relation Type of Structure Remark
mm/s Hz
3 10 Sensitive structure
Germany 3-8 10 - 50 Domestic Houses
8 - 10 50 - 100 Industrial Structure
10 - Densely built-up areas In Tunnel Blasting
U.K 25 - Sparesly built-up areas
12 <12 All buildings In Surface coal mining
13 <40 Older Houses
USA 19 <40 Modern Houses
50 >40 All Structure
Czechoslovakia 10 - -
8 10 - 60 Sensitive Structure
Switzerland
8 - 13 60 - 90
18 -
In sand, gravel, and Clay
35 - In Slate, moraine, soft
Sweden
limestone
70 -
In Granite, hard limestone
2 - Historical building and ppv is the vector sum of
monument three velocity
10 - House and low-rise residential components measured at
buildings the same instant
Australia
25 - Commercial and industrial
buildings or structures of
reinforced concrete or steel
contructions

Anda mungkin juga menyukai