KEPERAWATAN
PADA
PASIEN “HEPATITIS”
PRESENT BY :
Hepatitis
Non Virus : Alcohoic Hepatitis
dan Drug Hepatitis
• Hepatitis Virus
Hepatitis A
a. Virus hepatitis A (HAV) terdiri dari RNA berbentuk bulat
tidak berselubung berukuran 27 nm.
b. Ditularkan melalui jalur fekal – oral (feses, saliva), sanitasi
yang jelek, kontak antara manusia, penyebarannya melalui
air dan makanan
c. Masa inkubasinya 15 – 45 hari dengan rata – rata 25 hari
d. Infeksi ini mudah terjadi di dalam lingkungan dengan
higiene dan sanitasi yang buruk dengan penduduk yang
sangat padat.
Hepatitis B
a. Aminotransferase (transaminase)
Parameter yang termasuk golongan enzim ini adalah aspartat
aminotransferase (AST/SGOT) dan alanin aminotransferase
(ALT/SGPT). Enzim-enzim ini merupakan indikator yang
sensitif terhadap adanya kerusakan sel hati dan sangat
membantu dalam mengenali adanya penyakit pada hati yang
bersifat akut seperti hepatitis. Dengan demikian, peningkatan
kadar enzim-enzim ini mencerminkan adanya kerusakan sel-
sel hati. ALT merupakan enzim yang lebih dipercaya dalam
menentukan adanya kerusakan sel hati dibandingkan AST.
b. Alkalin fosfatase (ALP)
Enzim ini ditemukan pada sel-sel hati yang berada di dekat saluran empedu.
Peningkatan kadar ALP merupakan salah satu petunjuk adanya sumbatan
atau hambatan pada saluran empedu. Peningkatan ALP dapat disertai dengan
gejala warna kuning pada kulit, kuku, atau bagian putih bola mata.
c. Serum protein
Serum protein yang dihasilkan hati, antara lain albumin, globulin, dan faktor
pembekuan darah. Pemeriksaan serum protein-protein tersebut dilakukan
untuk mengetahui fungsi biosintesis hati. Penurunan kadar albumin
menunjukan adanya gangguan fungsi sintesis hati. Namun karena usia
albumin cukup panjang (15-20 hari), serum porotein ini kurang sensitif
digunakan sebagai indikator kerusakan sel hati. Kadar albumin kurang dari 3
g/L menjadi petunjuk perkembangan penyakit menjadi kronis (menahun).
d. Bilirubin
Bilirubin merupakan pigmen kuning yang dihasilkan dari pemecahan
hemoglobin (Hb) di hati. Bilirubin dikeluarkan lewat empedu dan di buang
melalui feses
6. Pengobatan
Terapi atau pengobatan ini dilakukan berdasarkan
penyebab hepatitis itu sendiri .
a . Hepatitis A (HAV)
Tidak ada perawatan khusus untuk penderita hepatitis
A. Kontak di rumah dengan pasangan seksual dapat
menularkan penyakit, biasanya memerlukan
suntikan Imunoglobulin. Obat tersebut dapat
mencegah atau mengurangi penyakit jika diberikan
dalam waktu dua minggu setelah kontak dengan
orang yang dapat menularkan penyakit.
b . Hepatitis B (HBV)
Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis
B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita
penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral
seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal
seperti InteAlfa( Uniferon)
c . Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat
seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun
tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari
tubuh, mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan
stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C
memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu
hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium
awalnya.
d . Hepatitis D
Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan
vaksinasi hepatitis B maka otomatis kita akan terlindungi
dari virus ini karena HDV tidak mungkin hidup tanpa
HBV.
e . Hepatitis E
Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak
menyebabkan infeksi kronis. Secara umum, penderita
hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang. Pada
sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu
hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut yang
berbahaya. Saat ini belum ada vaksin hepatitis E yang
tersedia secara komersial. Anda hanya dapat
mencegahnya melalui penerapan standar kebersihan yang
baik.
f. Hepatitis alcoholic
Cara pertama mengatasi penyakit ini adalah
menghentikan konsumsi alkohol , lalu konsumsi obat
yang dapat mengurangi peradangan hati seperti
kortikosteroid atau pentoxifylline. Bila fungsi hati sangat
terganggu maka mungkin akan dilakukan tranplantasi
hati .
g . Drug Hepatitis
Pengobatan hepatitis karena obat pada prinsipnya sama
dengan pengobatan penyakit hati yang ditimbulkan oleh
penyebab lain. Obat yang dicurigai sebagai penyebab
harus dihentikan. Penderita diberi diet 2500-3000 kalori,
70-100 g protein dan 400-500 g karbohidrat sehari .
7. Anatomi Fisiologi
Hepar adalah kelenjar terbesar dalam tubuh yang memiliki berat
berkisar 1200 – 1600 gr. Berat pada laki-laki 1400 – 1600 gr dan pada
perempuan 1200 – 1400 gr (1). Berat hepar tergantung pada berat
masing-masing tubuh, yaitu 1,8 % – 3,1 % dari total berat tubuh, pada
infant memiliki berat yang agak lebih yaitu kira-kira 5% sampai 6 %
dari total berat tubuh.
Setiap belahan hati terdiri atas lobus yang berbentuk polyhedral (segi
banyak) . Hati terbagi dalam dua belahan utama: kanan dan kiri,
permukaan atas hati berbentuk cembung dan terletak di bawah
diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan
hati.
UKURAN HATI
Diameter : 0,8-2 mm
Isi : 50 000-100 000 lobus
FUNGSI HATI
Terima Kasih
Bye