Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

DENGUE FEVER PADA ANAK


LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Identitas Pasien Identitas Orang Tua


Nama An. C Ayah Ibu
Usia : 12 tahun 2 bulan 10 hari Nama Tn. S Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan Agama Islam Islam
Tanggal Lahir : 22 April 2007 Suku Jawa Jawa
Islam : Islam Pekerjaan Petani Petani
Suku : Jawa
Alamat : Payaman RT.001/001
Pelemahan
No. Registrasi : 164862
Tanggal MRS : 18 Juni 2019
Tanggal : 18 Juni 2019
Pemeriksaan
ANAMNESA ANAMNESA

 Keluhan Utama :Demam


 Riwayat Penyakit sekarang :
Pasien MRS melalui Poli pada tanggal 18 Juni 2019 dengan keluhan demam,
demam dirasakan sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun, demam timbul terutama pada
malam hari yang disertai nyeri pada seluruh badan terutama pada tangan dan kaki, pada
saat demam pasien tidak mengeluh mimisan dan gusi berdarah. Pasien juga mengeluh
kepala pusing, muntah, nyeri perut dan pilek yang muncul bersamaan dengan demam.
Pusing dirasakan setiap saat, pusing seperti berputar, pusing terutama pada saat
setelah bangun tidur dan pada saat duduk yang disertai dengan muntah, muntah 4x dalam
sehari, sekali muntah sebanyak ¼ gelas kecil, muntah yang dikeluarkan yaitu makanan
yang telah dimakan, tidak disertai darah dan tidak berwarna kehitaman, pasien tidak
mengeluh haus yang berlebih. Setelah muntah pasien mengeluh nyeri pada uluhati, nyeri
dirasakaan saat setelah muntah, nyeri seperti panas dan nyeri tidak menjalar ke
punggung.
Selain itu pasien juga mengeluh batuk dan pilek, batuk dirasakan sejak
mulai demam, batuk disertai dengan dahak, tetapi dahak sulit dikeluarkan,
batuk timbul setiap saat, tidak sampai mengganggu aktivitas, pada saat batuk
pasien tidak mengeluh demam menggigil pada malam hari. Pasien juga
mengeluh pilek, dengan lendir berwarna putih kental, tidak berbau, dan tidak
mengeluh nyeri pada kedua pipi dan kadang disertai dengan hidung buntu.
Pasien tidak mengeluh sesak, tidak mengeluh diare, napsu makan menurun,
minum masih dalam batas normal, BAB 1-2x sehari dan tidak warna
kehitaman dan BAK berwarna bening tidak disertai darah, dan saat BAK tidak
ada nyeri.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pada tahun 2012 pasien MRS dengan keluhan Demam Berdarah
 Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada sakit seperti ini
 RIWAYAT KEBIASAAN SEKITAR
Tetangga pasien tidak ada yang sakit seperti ini
 RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah pernah berobat kedokter
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

Kehamilan Morbiditas kehamilan -


Perawatan antenatal Teratur 1 bulan sekali
Kelahiran Tempat kelahiran Puskesmas
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Normal
Masa gestasi 36 minggu
Keadaan bayi - BBL : 3300 gram

- Panjang : 51 cm

- Lingkar kepala : -

- Langsung menangis

- Kelainan bawaan : -

Kesan dari riwayat kehamilan dan kelahiran : tidak ada kelainan


 RIWAYAT PERKEMBANGAN
1. Pasien saat ini brsekolah di sekolah umum dan duduk di bangku kelas 6 SD
2. Pasien mampu mengikuti pelajaran disekolah dengan baik
3. Pasien mampu bersosialisasi di masyarakat dan di sekolah
4. Pasien belum menstruasi
Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik, sesuai anak seusianya
RIWAYAT IMUNISASI
Imunisasi Lanjutan Sekolah
Imunisasi Dasar dan Lanjutan Balita

Umur/Jenis
Umur 0 1 2 3 4 9 18 24 Kelas 1 SD Kelas 2 SD Kelas 3 SD
Imunisasi
JenisImunisasi bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan
DT x x x
Hepatitis B x x x x Campak x
BCG x
Polio x x x x x
DPT x x x x
Kesan : Riwayat imunisasi dasar dan lanjutan lengkap
Hib x x x x
Campak x x
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 38 kg
Panjang badan : 141 cm
Lingkar Kepala :51 cm
Status Gizi : Berdasarkan kurva CDC : BB terukur/BB ideal x 100%

38 kg/35kg x 100% = 108,5 %

Status Gizi : Normal

*Penilaian status gizi menggunakan Kurva CDC


Tanda Vital : - Heart Rate : 88x/ menit

- Suhu Tubuh : 38,5°C

- Respiratory rate : 22x/ menit

- TD : 100/80 mmHg
Kepala Bentuk : normocephali
Kurva Nelhouse : antara -2 sampai 2
Rambut : hitam, rata, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva tidak pucat, ikterik (-)
Telinga : hiperemis (-), sekret (-)
Hidung : pernafasan cuping hidung (-), sekret (+) bening
Bibir : sianosis (-), kering (-)
Lidah : tidak kotor
Faring : tidak dapat dievaluasi
Leher Tidak tempak dan teraba pembesaran KGB
Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid
Thoraks Inspeksi Dinding thoraks : retraksi costae (-)

Paru Inspeksi : gerak nafas simetris (+)


Palpasi : gerak nafas simetris (+)
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : ves/ves +/+ ronkhi -/- wheezing -/-
Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1 S2 Tunggal Reguler Murmur (-) Gallop (-)
Abdomen Inspeksi flat
Auskultasi bising usus (+)
Palpasi Nyeri tekan pada epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi timpani (+)
Anggota Atas teraba hangat (+) kemerahan (+) deformitas (-) oedem (-) CRT <2”
gerak
Bawah teraba hangat (+) kemerahan (+) deformitas (-) oedem (-)

Tampakan Ikterik (-) sianosis (-) turgor baik (+)


kulit
 DIAGNOSIS
Dengue fever
 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Demam Tifoid
Malaria
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 18 Juni 2019 jam 16.30 WIB

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,5 12.5 - 16 gr/dL
Leukosit 3,5 4.3 - 11.3 103/mL
Hematokrit 37,9 35 - 45 %
Trombosit 146 150 - 450 103/mL
 PLANNING TERAPI :
1. Infus Ringer Lactate 1860 cc/ 24 jam i.v
` 2. Inf. Paracetamol 4 x 500 mg i.v
3. Inj. Ondansetron 2 x 8 mg i.v
4. Inj. Ranitidine 2 x 40 mg i.v
 PLANNING MONITORING :
1. Keluhan Pasien
2. Tanda-tanda Vital Sign
3. Tanda-tanda perdarahan
 PLANNING EDUKASI :
1. Menguras tempat penampunga air
2. Menutup tempat penampungan air
3. Mengubur barang bekas
4. Menghindari gigitan nyamuk (obat nyamuk)
 RESUME
Pasien MRS melalui Poli pada tanggal 18 Juni 2019 dengan keluhan demam,
demam dirasakan sejak 3 hari yang lalu, demam naik turun dan demam timbul
terutama pada malam hari dan nyeri pada seluruh badan terutama pada tangan dan
kaki, pada saat demam pasien tidak mengeluh mimisan dan gusi berdarah. Pasien
juga mengeluh kepala pusing, muntah, nyeri perut dan pilek yang muncul
bersamaan dengan demam. Pasien muntah 4x dalam sehari,mengeluh batuk
berdahak tetapi dahak sulit dikeluarkan, pilek dengan secret berwarna putih, dan
nyeri pada uluhati. Pasien pernah MRS karena DBD, Keluarga tidak ada sakit DBD.
Pada lingkungan tempat tinggal pasien, tidak ada yang sakit DBD. Pada pemeriksaan
fisik dalam batas normal, pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb : 13,5
gr/dl leukosit : 3,5 x 103/ml, HCT : 37,9 % dan trombosit = 146 x 103/ml.
FOLLOW UP PASIEN 19/06/2019 S: Pasien mengeluh batuk dengan dahak sulit dikeluarkan, demam sudah turun, pasien tidak mengeluh
pilek, mimisan, muntah dan nyeri pada uluhati

O: KU : Cukup Kesadaran : Compos mentis

N: 86x/ menit RR: 20x/ menit S: 36.8°C BB: 38 kg

K/L : A/I/C/D : -/-/-/-

Thorak :Cor : S1 S2 Tunggal Reguler Murmur (-) Gallop (-)

Pulmo : ves/ves +/+ ronkhi -/- wheezing -/-

Abdomen : Soefl (+) Bising usus (+)

Ekstremitas : AHKM +/+ Oedem -/-

Hasil Laboratorium :

Hb : 14,3 gr/dl

Lekosit : 3,2 103/ml

Hematokrit : 40,4%

Trombosit : 90 103/ml

A: Dengue Fever

P: Infus Ringer Lactate 1860 cc/ 24 jam i.v

Inf. Paracetamol 4 x 500 mg i.v

Inj. Ondansetron 2 x 8 mg i.v

Inj. Ranitidine 2 x 40 mg i.v


20/06/2019 S : Pasien mengatakan panas berkurang, batuk (-), pasien mengeluh mimisan, gusi berdarah tidak ada, ruam
merah pada kulit tidak ada, muntah berkurang.
O: KU : Cukup Kesadaran : Compos mentis
N: 86x/ menit RR: 20x/ menit S: 36.5°C BB: 38 kg
K/L : A/I/C/D : -/-/-/-
Thorak :Cor : S1 S2 Tunggal Reguler Murmur (-) Gallop (-)
Pulmo : ves/ves +/+ ronkhi -/- wheezing -/-
Abdomen : Soefl (+) Bising usus (+)
Ekstremitas : AHKM +/+ Oedem -/-
Hasil Laboratorium :
Hb : 14,2 gr/dl
Lekosit : 5,4 103/ml
Hematokrit : 40,1%
Trombosit : 66103/ml
A: Dengue Hemmoragic Fever Grade 2
P : Infus Ringer Lactate 1860 cc/ 24 jam i.v
Inf. Paracetamol 4 x 500 mg i.v
Inj. Ondansetron 2 x 8 mg i.v
Inj. Ranitidine 2 x 40 mg i.v
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Demam dengue (DF) dan demam berdarah dengue (DHF) adalah


penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan atau nyeri sendi yang
disertai dengan leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia
dan perembesan plasma .
EPIDEMIOLOGI
Virus dengue memiliki empat jenis serotype yang terdiri dari DENV-1,
DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Di Indonesia, serotipe DNV-3
menurpakan serotipe yang paling sering ditemukan. Infeksi yang
disebabkan oleh salah satu serotype menimbulkan imun yang bersifat
seumur hidup terhadap serotype tersebut.
Aedes aegypti
VEKTOR
1. e.aegypti dewasa berukuran kecil dengan
warna dasar hitam.
2. Proboscis bersisik hitam, palpi pendek
dengan ujung hitam bersisik putih perak.
Oksiput bersisik lebar, berwarna putih
terletak memanjang. Femur bersisik
putih pada permukaan posterior dan
setengah basal, anterior dan tengah
bersisik putih memanjang.
3. Sayap berukuran 2,5-3,0 mm, bersisik
hitam
Aedes Albopictus

1. menggigit dan menghisap darah manusia


sepanjang hari mulai pagi sampai sore yaitu
pukul 06.30 dan pukul 17.30 sebelum
matahari terbenam.
2. Perbedaan waktu puncak menggigit
didalam dan diluar rumah disebakan karena
intensitas cahaya
3. Waktu menggigit paling sedikit ialah pada
saat tengah hari selama selama cuaca kering
dan panas
CARA PENULARAN
1. Virus diinokulasi ke manusia dengan air liur nyamuk.
2. Virus melokalisasi dan bereplikasi di berbagai organ target, misalnya, kelenjar getah
bening lokal dan hati.
3. Virus ini kemudian dilepaskan dari jaringan-jaringan ini dan menyebar melalui darah
untuk menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik lainnya.
4. Virus ini kemudian dilepaskan dari jaringan-jaringan ini dan bersirkulasi di dalam
darah.
5. Nyamuk menelan darah yang mengandung virus
6. Virus bereplikasi di midgut nyamuk, indung telur, jaringan saraf dan lemak tubuh.
Kemudian lolos ke dalam rongga tubuh, dan kemudian menginfeksi kelenjar ludah.
7. Virus bereplikasi di kelenjar ludah dan ketika nyamuk menggigit manusia lain, siklus
terus berlanjut.
PATOGENESIS
DIAGNOSIS KLINIS
GEJALA
1. Demam mendadak 3 - 5 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi dengue, biasanya
berlanjut selama 2 hingga 7 hari dan bisa setinggi 104 sampai 106 °
2. Sakit kepala berat, nyeri otot, nyeri sendi, konjungtivitis, nyeri orbital berat, sakit
punggung, anoreksia, dan mual dan muntah
3. Gejala lain: ruam, bercak kemerahan atau keunguan, pendarahan hidung, atau gusi
berdarah.
4. Manifestasi hemoragik biasanya terjadi sekitar waktu ketika suhu tubuh turun kembali ke
atau di bawah normal
5. Selama hemoragik, tanda-tanda kegagalan sirkulasi dapat muncul.
6. Bukti sindrom kebocoran kapiler: berkurangnya volume darah (hipovolemia), syok, dan
kematian dapat terjadi.
7. Rasa lelah dan depresi yang berkepanjangan terus berlanjut hingga tahap pemulihan.
KLASIFIKASI DERAJAT DBD
KRITERIA DIAGNOSIS DENGUE FEVER
 Definisi Klinis untuk Demam Dengue:
Penyakit virus febril akut sering muncul dengan sakit kepala, tulang atau nyeri sendi, nyeri otot, ruam, dan leukopenia
 Definisi Klinis untuk Demam Berdarah Dengue:
 Demam, atau riwayat demam akut baru-baru ini
 Manifestasi hemoragik
 Jumlah trombosit yang rendah (100.000 / mm3 atau kurang)
 Bukti obyektif "bocor kapiler" peningkatan hematokrit (20% atau lebih dari baseline)
 albumin rendah
 efusi pleura atau lainnya
 Definisi Klinis untuk Dengue Shock Syndrome:
 4 kriteria untuk DHF + bukti kegagalan peredaran darah dimanifestasikan secara tidak langsung oleh semua hal berikut:
 Nadi cepat dan lemah
 Tekanan nadi sempit (<20 mm Hg) ATAU? Hipotensi untuk usia
 Kulit dingin, berkeringat dan perubahan status mental
 Frank shock adalah bukti langsung kegagalan sirkulasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. trombositopenia
DARAH 2. Hematokrit
meningkat ≥ 20%
3. Hemoglobin
meningkat lebih dari
20%.
4. Lekosit menurun
5. Protein rendah
(hipoproteinemia)
6. Natrium rendah
(hiponatremia)
7. SGOT/SGPT beisa
meningkat
8. Asidosis metabolic
Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue (DBD) Tanpa Syok
 1. Penggantian volume cairan pada DBD
Antipiretika.
Antipiretikum yang diberikan ialah parasetamol. Dosis parasetamol menurut
kelompok umur pada tiap kali pemberian
Tata laksana sindrom syok dengue
 Berikan terapi oksigen 2-4 L/menit
•Berikan resusitasi cairan dengan cairan kristaloid isotonic intravena dengan jumlah
cairan 10-20 mL/kgBB dalam waktu 1 jam. Periksa hematokrit.
 • Bila syok teratasi, berikan cairan dengan dosis 10 mLkg BB/jam selama 1-2
jam.
 •Bila keadaan sirkulasi tetap stabil, jumlah cairan dikurangi secara bertahap
 • Bila syok tidak teratasi, periksa analisis gas darah, hematokrit, kalsium dan gula
darah untuk menilai kemungkinan adanya A-B-C-S (A=asidosis,
B=bleeding/perdarahan, C=calcium, S=sugarl gula darah) yang memperberat
syok hipovolemik. Apabila salah satu atau beberapa kelainan tersebut ditemukan,
segera lakukan koreksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai