Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

KMB 1
Materi : Ulkus
Peptikum

Disusun Oleh : Kelompok 6


Grini A. Domensili
Marninsih Pogalad
Hardi Rahman

Kelas llA
Akper Rumkit TK III Manado

T.A 2018/2019
A.Latar Belakang

Ulkus peptikum masih merupakan masalah


kesehatan yang penting. Ulkus peptikum insidennya
cukup tinggi di Amerika Serikat, dengan 4 juta
penduduk terdiagnosis setiap tahunnya. Sekitar 20-30
% dari prevalensi ulkus ini terjadi akibat pemakaian
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) terutama
yang nonselektif.
B. Pengertian

Ulkus peptikum merupakan ulkus kronik yang secara


khas bersifat soliter dan timbul karena pajanan
sekresi lambung yang asam. Ulkus peptikum sering
disebut sebagai ulkus lambung, duodenal atau
esofageal.
C. Etiologi

 Penurunan Produksi Mukus sebagai Penyebab


Ulkus

Kebanyakan ulkus terjadi jika sel-sel mukosa usus


tidak menghasilkan produksi mukus yang adekuat
sebagai perlindungan terhadap asam lambung.
Penyebab penurunan produksi mukus dapat
termasuk segala hal yang menurunkan aliran darah
ke usus, menyebabkan hipoksia lapisan mukosa dan
cedera atau kematian sel-sel penghasil mukus. Ulkus
jenis ini disebut ulkus iskemik.
 Kelebihan Asam sebagai Penyebab Ulkus

Makanan dan obat seperti kafein dan alcohol


menstimulasi sel-sel parietal untuk menghasilkan
asam.
Sebagian individu memperlihatkan reaksi berlebihan
pada sel-sel perietalnya terhadap makanan atau zat
tersebut, atau mungkin mereka memiliki jumlah sel
parietal yang lebih banyak dari normal sehingga
menghasilkan lebih banyak asam.
Lanjutan…
Penyebab utama penurunan produksi mukus
berhubungan dengan infeksi bakterium H.pylori
membuat koloni pada sel-sel penghasil mukus di
lambung dan duodenum, sehingga menurunkan
kemampuan sel memproduksi mukus.

Sekitar 90% pasien ulkus duodenum dan 70% ulkus


gaster memperlihatkan infeksi H.pylori. Infeksi H.pylori
endemik di beberapa negara berkembang. Infeksi
terjadi dengan cara ingesti mikroorganisme.
 Peningkatan Penyaluran Asam sebagai Penyebab
Ulkus Duodenum

Peningkatan Penyaluran Asam sebagai Penyebab Ulkus


Duodenum
Perpindahan isi lambung yang terlalu cepat ke
duodenum dapat memperberat kerja lapisan mukus
protektif di duodenum. Hal ini terjadi pada iritasi
lambung oleh makanan tertentu atau mikroorganisme,
serta sekresi gastrin yang berlebihan atau distensi
abnormal. Perpindahan isi lambung yang terlalu cepat
ke dalam usus juga terjadi pada keadaan yang
disebut dumping syndrome atau sindrom limpah.
C. Manifestasi Klinik

 Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama


beberapa hari, minggu atau beberapa bulan
dan bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat
kembali, sering tanpa penyebab yang dapat
diidentifikasi :

1. Nyeri di punggung
2. Pirosis (Nyeri Uluhati).
3. Muntah
4. Konstipasi dan Perdarahan (Akibat dari deit dan
obat obatan)
D. PATOFISIOLOGI
1. Sefalik (rangsangan seperti pandangan, bau
atau rasa makanan yg bekerja pada reseptor
kortikal serebral yg merangsang saraf vagal)
2. Fase lambung
3. Fase usus
Seseorang dikatakan mungkin mengalami ulkus
peptikum karena 1 dari 2 faktor ini :
• Hipeksia asam pepsin
• Kelemahan barier mukosa lambung
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Endoskopi (gastroskopi) dengan biopsi dan sitologi
2. Pemeriksaan dengan barium
3. Pemeriksaan radiologi pada abdomen
4. Analisis lambung
5. Pemeriksaan laboratorium kadar Hb, Ht, dan
pepsinogen
F. Penatalaksanaan

 Medikamentosa
1. Hindari rokok dan makanan yang menyebabkan
nyeri
2. Antasida untuk terapi simtomatik
3. Bloker H2 (ranitidin, cimetidine)
4. PPI (omeprazole)
5. Bismuth koloidal
6. Ampisilin atau tetrasiklin + metronidazole (efektif
melawan Helicobacter pylori)
7. Re-endoskopi pasien dengan ulkus gaster
setelah 6 minggu karena terdapat risiko
keganasan
Lanjutan…
 Pembedahan
1. Hanya diindikasikan untuk kegagalan terapi
medikamentosa dan komplikasi.
2. Operasi elektif untuk ulkus duodenum
3. Ulkus duodenum/gastrikum yang telah perforasi
4. Perdarahan
5. Stenosis pilorik gastroenterostomi.
KONSEP KEPERAWATAN

A.Pengkajin
1. Anamnesis
Data subjektif berfokus pada keluhan yang dirasakan
pasien seperti :
• Nyeri di punggung, seperti tertusuk atau sensasi
terbakar. Nyeri terjadi bila kandungan asam
lambung dan duodenum meningkat menimbulkan
erosi dan merangsang ujung saraf yang terpajan.
Nyeri biasanya hilang dengan makan, karena makan
menetralisasi asam atau dengan menggunakan alkali,
namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak
digunakan nyeri kembali timbul.
Lanjutan…
• Pirosis (nyeri ulu hati)
beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar
pada esophagus dan lambung, yang naik ke
mulut, kadang-kadang disertai eruktasi asam.
Eruktasi atau sendawa umum terjadi bila lambung
pasien kosong.

• Muntah
• Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat
terjadi pada pasien ulkus, kemungkinan sebagai
akibat dari diet dan obat-obatan.
• Anoreksia
• Pola makan dan diet
• Kebiasaan mengkonsumsi kopi dan alcohol
• Penggunaan obat-obatan
• Stressor individu dan keluarga
• Pekerjaan dan gaya hidup
• Pola koping yang biasa dan pemecahan
masalah
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum :
 GCS :
- Ciri tubuh : kulit, rambut, postur tubuh.
- Tanda vital : nadi, suhu tubuh, tekanan darah, dan
pernafasan.

2.Head to toe :
- Kepala
Inspeksi : bentuk kepala, distribusi, warna, kulit kepala. Palpasi
: nyeri tekan dikepala.
- Wajah
Inspeksi : bentuk wajah, kulit wajah. Palpasi : nyeri tekan di
wajah.
- Mata
Inspeksi : bentuk mata, sclera, konjungtiva, pupil,
Palpasi : nyeri tekan pada bola mata, warna mukosa
konjungtiva, warna mukosa sclera

- Hidung :
Inspeksi : bentuk hidung, pernapasan cuping hidung,
secret palpasi : nyeri tekan pada hidung

- Mulut :
Inspeksi : bentuk mulut, bentuk mulut, bentuk gigi
Palpasi : nyeri tekan pada lidah, gusi, gigi
- Leher
Inspksi : bentuk leher, warna kulit pada leher
Palpasi : nyeri tekan pada leher.
- Dada
Inspeksi : bentuk dada, pengembangan dada,
frekuensi pernapasan.
Palpasi : pengembangan paru pada inspirasi dan
ekspirasi, fokal fremitus, nyeri tekan.
Perkusi : batas jantung, batas paru, ada / tidak
penumpukan secret. Auskultasi : bunyi paru dan
suara napas
- Integumen
Inspeksi : warna kulit,benjolan
Palpasi : nyeri tekan pada kulit
- Ekstremitas Atas :
Inspeksi : warna kulit,bentuk tangan Palpasi : nyeri
tekan,kekuatan otot Bawah :
Inspeksi : warna kuliy,bentuk kaki
Palpasi : nyeri tekan,kekuatan otot
- Payudara dan ketiak
Inspeksi : bentuk, benjolan
Palpasi : ada/ tidak ada nyeri tekan , benjolan
- Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen, warna kulit abdomen
Auskultasi : bising usus, bising vena, pergesekan
hepar dan lien.
Perkusi : batas hepar,batas ginjal,batas
lien,ada/tidaknya pnimbunan cairan diperut
- Genitalia
Inspeksi : bentuk alat kelamin,distribusi rambut
kelamin,warna rambut kelamin,benjolan
Palpasi : nyeri tekan pada alat kelamin
C. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan kelemahan/kerusakan
mukosa lambung ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan sering meringis kesakitan
DO : Tekanan nadi 96 kali/menit, Ekskpresi wajah meringis
Nyeri pada skala 3.

2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan konsentrasi dan kerja asam pepsin
ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan nafsu makannya berkurang
DO : Porsi makan tidak dihabiskan
BB menurun
3) Ansietas berhubungan dengan tidak mengenal
sumber informasi, ditandai dengan
DS : Klien mengatakan bahwa klien bahwa klien
belum pernah mengalami penyakit ini sebelumnya.
DO : Klien mengeluh tentang penyakitnya
D. Intervensi dan rasional

Anda mungkin juga menyukai