Anda di halaman 1dari 12

INSTALASI

PENGELOLAAN
LIMBAH

Kelompok 4
• Achmad Nurcholis
• Dwi Rahmah A
• Mona Destiyani
• Nur Aulia R
• Reka Sabilla
Materi yang akan dibahas
Pengertian

v Jenis Limbah

Karakteristik Limbah

Pengelolaan Limbah
Welcome!!
Pengertian
Limbah merupakan sisa proses manusia yang tidak memiliki nilai ekono
mis. Limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan ko
nsentrasi bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, lim
bah ini akan terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbanga
n ekosistem Alam.

Limbah B3: suatu buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya
mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan,
mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup
manusia serta organisme lainnya.
Jenis Limbah

1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik


Limbah B3 dari sumber tidak spesifik yaitu berasal bukan dari proses utamanya, tetapi:
a. Kegiatan pemeliharaan alat
b. Pencucian
c. Pencegahan korosi (inhibitor korosi) Kode Limbah Bahan Pencemar
d. Pelarut kerak
e. Pengemasan D10010a -Pelarut terhalogenasi
-Karbon tetraklorida
-Pelarut tak terhalogenasi
D1002b Aseton

D10014b -Benzena
-Asam/basa
D1009c -Asam sulfat
-Yang tidak spesifik lainnya
D1005d Pelumas bekas
Jenis Limbah

2. Limbah B3 dari Sumber Spesifik.


adalah limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan
berdasarkan kajian ilmiah.
Jenis Limbah
3. Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi.
Karakteristik Limbah B3
1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25°C,
760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan
gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan seki-
tarnya.

2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat seba-
gai berikut:
•Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume
dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari 60°C (140 F) akan menyala apabila
terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg.
•Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar
(25 C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan,
penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar
dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
•Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
•Merupakan limbah pengoksidasi.
Karakteristik Limbah B3
3. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun
bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang se
rius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pemafasan, kulit atau mulut.
Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mutu
konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik
dan anorganik dalam limbah. Apabila limbah mengandung salah satu pencemar yang
terdapat dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran II terse
but, maka limbah tersebut merupakan limbah B3. Bila nilai ambang batas zat pencem
ar tidak terdapat pada Lampiran II tersebut maka dilakukan uji toksikologi.

4. Limbah yang menyebabkan infeksi. Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan
cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah
lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular .Limbah ini berbahaya ka
rena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada
pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah.
Karakteristik Limbah B3
5. Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai
berikut :
•Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
•Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35
mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 °C.
•Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12.5
untuk yang bersifat basa.

6. Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu
sifat-sifat sebagai berikut :
•Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12.5
untuk yang bersifat basa.
•Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
•Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
•Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap
atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
•Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat
menghasi1kan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan.
•Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 C, 760 mmHg).
•Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik
peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Pengolahan Limbah B3
Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan lim
bah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:
1. Proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, sta
bilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa
2. Proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisih
an komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis b
alik, dll
3. Proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun da
n kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan d
aya ra-cun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir
4. Proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggun
a-kan alat khusus incinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 99,
99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) d
engan be- rat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kg
atau 10 gr.

Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah B3,
tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan
jenis dan materi limbah.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai