Anda di halaman 1dari 22

• Parase nervus fasialis/nervus VII merupakan kelumpuhan yang

terjadi pada otot-otot wajah.

• Pada kondisi ini pasien tidak atau kurang dapat menggerakkan otot
wajah, sehingga wajah pasien asimetris, dimana terlihat pada kondisi
pasien menggembungkan pipi dan mengerutkan dahi.

• Diperkirakan Paralisis saraf fasialis terjadi pada 70 kasus per


100.000 populasi setiap tahun.

• Paralisis saraf fasialis terbanyak diakbibatkan oleh Bell’s Palsy.


berkisar antara 49- 51%, sedangkan penyebab kedua terbanyak
yaitu trauma akibat kecelakan dan operasi berkisar 8-22%.
• 3 Komponen N.VII :
• Motoris (Otot Wajah kecuali m.Levator Palpebra Superior,
m.stapedius, dan venter posterior m.digastrikus)

• Sensoris (2/3 anterior Lidah)

• Parasimpatis (Glandula Lakrimalis, glandula submandibula


dan glandula lingualis)
Cabang
Nervus Otot Fungsi
Facialis
1. Auricula posterior 1. Menarik telinga ke belakang
Auricula 2. Oksipitofrontalis 2. menarik kulit kepala ke belakang
Posterior

1. Auricula anterior 1. menarik telinga ke depan


2. Auricula superior 2. mengangkat pinna
3. oksipitofrontalis 3. menarik kulit kepala ke depan
Temporal
4. Korugator 4. menarik alis ke medial dan bawah
supersilia 5. menarik alis bagian tengah ke bwah
5. procerus
Orbicularis okuli Menutup mata dan kontraksi kulit sekitar
Temporal dan
mata.
zigomatik
Zigomatikus mayor Mengangkat sudut mulut
Zigomatik dan
Buccal
1. Zigomatikus minor 1. Mengangkat bibir atas
2. Levator labii superior 2. Mengangkat bibir atas & lipatan
3. Levator labii sup ala nasolabial bagian tengah
nasi 3. Mengangkat lipatan nasolabial bagian
4. Risorius medial dan ala nasi
5. Businator 4. Menarik ke lateral saat senyum
6. Levator anguli oris 5. Menarik tepi mulut ke belakang dan
Buccal
7. Orbikularis oris mengembungkan pipi
8. Nasalis dilator nares 6. Menarik tepi mulut ke atas dan garis
9. Nasalis compressor tengah
nares 7. Menutup & mengembungkan bibir
8. Mengembangkan lubang hidung
9. Mengecilkan lubang hidung

Buccal & Depressor angulus oris Menarik tepi mulut ke bawah


Mandibula
1. Depressor labii 1. Menarik bibir bawah ke bawah
Mandibular inferior 2. Menarik dagu ke atas
2. Mentalis
Servikal Platisma Menarik tepi mulut ke bawah
• Berbagai kausa paralisis fasial dapat diklasifikasikan dalam
dua kelompok utama yaitu traumatik dan non traumatik.
• Traumatik
• Intrakranial : Sayatan dalam prosedur bedah saraf pada
angulus serebelopontin
• Intratemporal : Pembedahan dalam prosedur operasi pada
os temporal, Fraktur os temporal
• Ekstratemporal : Pembedahan dalam prosedur operasi
kelenjar parotis atau wajah, Laserasi wajah.
• Non-traumatik
• Non-infeksi : Bell Palsy, Sindrom Melkersson, Tumor angulus
serebelo-pontin atau nervus fasialis
• Infeksi : Otitis media, Herpes zooster
1. Grade I : normal
2. Grade II : disfungsi ringan
3. Grade III : disfungsi sedang
4. Grade IV : disfungsi sedang - berat
5. Grade V : disfungsi berat
6. Grade VI : total parese
I (normal) Normal symmetrical function in all areas
 Gross : kelemahan sedikit pada inspeksi dekat,
II sedikit sinkinesis
Mild dysfunction/  At rest : simetris dan selaras
barely noticeable)  Motion :
 Forehead : sedang-baik
 Eye : menutup mata dengan usaha minimal
 Mouth : asimetris
 Gross : terlihat tapi tidak tampak perbedaan
III antara kedua sisi, adanya sinkinesis, dapat
Moderate ditemukan spasme atau kontraktur hemifasial
dysfunction/  At rest : simetris dan selaras
obvious difference  Motion :
 Forehead : ringan-sedang
 Eye : dengan usaha
 Mouth : sedikit lemah dengan pergerakan maksimum
 Gross : tampak kelemahan bagian wajah yang
IV jelas dan asimetri
Moderately  Motion :
severe  Forehead : tidak ada
dysfunction  Eye : tidak dapat menutup mata dengan sempurna
 Mouth : tampak asimetris dan sulit digerakkan
 Gross : wajah tampak asimetris, pergerakan wajah
tidak ada dan sulit dinilai,
V
 Motion :
Severe
 Forehead : tidak dapat digerakkan
dysfunction
 Eye : tidak dapat menutup mata
 Mouth : tidak simetris dan sulit digerakkan
VI
Tidak ada pergerakkan
Total paralysis
• Tujuan pemeriksaan saraf fasialis untuk menentukan letak lesi
dan menentukan derajat kelumpuhan.
• Derajat kelumpuhan ditetapkan berdasarkan hasil
pemeriksaan fungsi motorik yang dihitung dalam persen (%).

A. Pemeriksaan fungsi saraf motorik


Terdapat 10 otot-otot utama wajah yang bertanggung
jawab untuk terciptanya mimic dan ekspresi wajah seseorang.
Adapun urutan ke sepuluh otot-otot tersebut secara berurutan
dari sisi superior adalah sebagai berikut :
• M. frontalis : diperiksa dengan cara mengangkat alis keatas
• M. sourcilier : diperiksa dengan cara mengerutkan alis
• M. piramidalis : diperiksa dengan cara mengangkat dan
mengerutkan hidung hidung keatasM. orbicularis oculi :
diperiksa dengan cara dipejamkan kedua mata kuat-kuat

• M. zygomaticus : diperiksa dengan cara tertawa lebar sambil


memperhatikan gigi

• M. relever komunis : diperiksa dengan cara memoncongkan


mulut kedepan sambil memperlihatkan gigi

• M. bucinator : diperiksa dengan cara mengemungkan kedua


pipi

• M. orbicularis oris : diperiksa dengan cara menyuruh penderita


bersiul
• M. triangularis : diperiksa dengan cara menarik kedua
sudut bibir kebawah
• M. mentalis : diperiksa dengan cara memoncongkan
mulut yang tertutup rapat kedepan

Skoring :
• 3 = Untuk gerakan yang normal dan simetris
• 2 = Diantara
• 1 = Sedikit ada gerakan
• 0 = Tidak ada gerakan sama sekali
B. Pemeriksaan tonus
• Tonus otot menentukan kesempurnaan terhadap mimik wajah
C. Sinkinesis
D. Hemispasme
• Komplikasi pada penyembuhan parase fasialis yang berat
E. Gustatometri
• Pemeriksaan fungsi pengecapan pada 1/3 anterior lidah
F. Schimer test atau Nasolakrimal refleks
• Pemeriksaan fungsi serabut, serabut sensoris pada nervus
fasial
G. Pemeriksaan refleks stapedius
• Pemeriksaan dengan menggunakan alat elektro akustik
impedans meter
Elektromiografi (EMG)
• Menentukan perjalanan respons reinervasi pasien. Pola EMG dapat
diklasifikasikan sebagai respon normal, pola denervasi, pola
fibrilasi, atau suatu pola yang kacau yang mengesankan suatu
miopati atau neuropati.

Elektroneuronografi (ENOG)
• ENOG memberi informasi lebih awal dibandingkan dengan EMG.
ENOG melakukan stimulasi pada satu titik dan pengukuran EMG
pada satu titik yang lebih distal dari saraf.

Uji Stimulasi Maksimal


• Uji stimulasi merupakan suatu uji dengan meletakkan sonde
ditekankan pada wajah di daerah saraf fasialis.
1. Pada kasus dengan gangguan hantaran ringan dan
f. motor baik > Menghilangkan edema saraf (Obat
anti edem, vasodilatansia, neurotonika)

2. Pada kasus dengan gangguan hantaran berat/


dengan denervasi total > Operatif (teknik
dekompresu N.VII transmastoid)
1. Fisioterapi

2. Farmakologi
Asam nikotinik, vasokonstriktor, antimikroba,
steroid, sodium kromoglikat , antivirus

3. Pengobatan Psikofisikal
1. Kontraktur atau sinkinesis (Gerakan yang
berhubungan) dalam otot-otot mimik wajah

2. Sindrom air mata buaya (refleks


gastrolakrimalis paradoksikal)

Anda mungkin juga menyukai