Anda di halaman 1dari 32

 Keluarnya

tinja lunak /cair » 3x sehari


dengan /tanpa darah
Diare Akut :
 Berlangsung kurang dari 7 hari
 Sering disertai muntah dan panas
Disentri :
 Diare disertai darah dan lendir
 Tidak memberikan ASI secara penuh 4 -
6 bulan
 Menggunakan susu botol
 Menyimpan makanan masak pada suhu
kamar
 Menggunakan air minum yg tercemar
oleh bakteri yg berasal dari tinja
 Tidak mencuci tangan sesudah BAB
atau sebelum memasak makanan
 Tidak membuang tinja dengan benar
Infeksi Bakteri

Virus
Malabsorpsi

Penye- Parasit
bab Alergi
Diare

Imuno Bhn Kimia


defisiensi
Jasad Renik
--> algae
Keracunan
Keracunan oleh racun
yg dikandung Ikan, buah
Sebab lain & diproduksi sayur
B. Skor Maurice King
Bag tubuh Nilai utk gejala yang ditemukan
yg di px 0 1 2

Gelisah, Mengigau,
Keadaan Umum Sehat cengeng, koma, Interpretasi
apatis, mengantuk syok 1-2 : D ringan
Kekenyalan 3-6 : D sedang
N Sedikit kurang Sangat kurang 7-12 : D berat
kulit

Mata N Sedikit cekung Sangat cekung

UU Besar N Sedikit cekung Sangat cekung

Kering &
Mulut N Kering
sianosis

Denyut nadi 120 - 140


< 120 > 140 lemah
per menit sedang
Gejala Klinis Ringan Sedang Berat

Keadaan Umum
Kesadaran Baik (CM) Gelisah Apatis /
Rasa Haus (+) (++) koma
Sirkulasi
Nadi N (120) Cepat Cepat sekali
Respirasi
Pernapasan Biasa Agak cepat Kusmaul
(cepat & dalam)
Kulit
UUB Agak cekung Cekung Cekung sekali
Mata Agak cekung Cekung Cekung sekali
Turgor & tonus Biasa Agak kurang Kurang sekali
Diuresis Normal Oligouria Anuria
Selaput lendir Normal Agak kering Kering/asidosis
Ada 3 cara:
1. Pemberian cairan >>
 Cairan rumah tangga
 Sebanyak anak mau
 Sampai dengan diare stop
2. Pemberian makanan
 ASI teruskan: < 6 bulan ASI (+), makan (-)  susu
diencerkan untuk 2 hari
 ASI teruskan: > 6 bulan ASI (+), makan (+) 
bubur + 1 s/d 2 sendok teh minyak (6X), sari
buah segar/pisang, diare stop ganti makanan
biasa + ekstra/hari selama 2 minggu
3. Tak membaik dalam 3 hari:
 BAB beberapa kali
Muntah- muntah , haus
Demam, makan/minum menurun
Tinja berdarah

Jika keadaan seperti diatas ditemukan 


bawa ke petugas kesehatan
 Anak diberikan oralit dirumah jika:
 Telah mendapat terapi B atau C
 Tak dapat kontrol jika diare memburuk
 Kebijaksanaan pemerintah
 Tanda lain yang dapat diperiksa:
› BB, UUB, BAK, nadi, respirasi, tekanan darah
MENERANGKAN 3 CARA PENGOBATAN DIARE DI RUMAH:
1. Berikan anak lebih banyak cairan dari biasanya untuk mencegah dehidrasi
• Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan
yang cair (sup, air tajin) & air matang
• Gunakan larutan oralit seperti tabel di bawah (Jika anak usia < 6 bulan
& belum makan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada
makanan cair
• Beri larutan oralit sebanyak anak mau. Berikan jumlah larutan oralit
seperti di bawah sebagai penuntun
• Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti
2. Beri anak makan untuk mencegah kurang gizi
• Teruskan ASI
• Bila anak tidak mendapat ASI beri susu yg biasa diberikan. Untuk anak <
6 bulan & blm mendapat makanan padat diberi susu cair yg dicairkan
dengan air yg sebanding selama 2 hari
• Bila anak ≥ 6 bulan / telah mendapat makanan padat:
• Beri bubur/campuran tepung lain, bila perlu campur dengan kacang-
kacangan, sayur, daging atau ikan. Tambah 1-2 sendok the minyak
sayur @ porsi
• Beri sari buah segar/pisang halus/untuk menambah kalium
• Dorong anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 5 x sehari
• Beri makanan yang sama setelah diare berhenti & beri makanan
tambahan @ hari selama seminggu
3. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari
/ menderita sbb:
- BAB cair sering kali - Makan/minum sedikit
- Muntah berulang-ulang - Demam
- Sangat haus sekali - Tinja berdarah
JUMLAH ORALIT YANG HARUS DIBERIKAN DALAM 3 JAM
PERTAMA :

ORALIT yang diberikan dihitung dengan mengalikan


BERAT BADAN penderita (KG) dengan 75 ml

Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk


memudahkan di lapangan, berikan oralit “paling sedikit”
sesuai tabel di bawah ini :

100 - 200 ml air masak selama ini


Umur < 1 tahun 1-5 tahun > 5 tahun Dewasa
Jumlah oralit 300 ml 600 ml 1.200 ml 2.400 ml
 Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah
 Dorong ibu untuk meneruskan ASI
 Untuk bayi di bawah 6 bulan yang tidak mendapat ASI
berikan juga
AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU IBU MEMBERIKAN ORALIT
•Tunjukkan jumlah cairan yang harus diberikan
•Tunjukkan cara memberikannya - sesendok t eh tiap 1 - 2 menit utk anak
di bawah 2 tahun, beberapa teguk dari cangkir untuk anak yang lebih tua
•Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah
•Bila anak muntah tunggu 10 menit dan kemudian teruskan pemberian
oralit tetapi lebih lambat, misalnya sesendok tiap 2 - 3 menit
•Bila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air
masak atau ASI. Beri oralit sesuai Rencana terapi A bila pembengkakan
telah hilang

SETELAH 3 - 4 JAM, NILAI KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN BAGAN


PENILAIAN, KEMUDIAN PILIH RENCANA A, B ATAU C UNTUK
MELANJUTKAN PENGOBATAN
•Bila tidak ada dehidrasi ganti ke Rencana A, Bila dehidrasi telah hilang,
anak biasanya kencing dan lelah kemudian mengantuk dan tertidur
•Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang, ulangi Rencana B tetapi
tawarkan makanan, susu, sari buah seperti Rencana A
•Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan Rencana C

BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAI RENCANA PENGOBATAN B


• Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam pengobatan 3 jam di rumah
• Berikan bungkus oralit untuk rehidrasi dan untuk 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam
Rencana A
• Tunjukkan cara menyiapkan larutan oralit
• Jelaskan 3 cara dalam Rencana A untuk mengobati anak di rumah
• Memberikan oralit atau cairan lain hingga diare berhenti
• Memberi makanan anak
• Membawa anak ke petugas kesehatan bila perlu
•Mulai diberi cairan iv segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit,
sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100 mg/kg cairan Ringer Laktat (atau garam
normal), dibagi sebagai berikut:

Umur Pemberian pertama Kemudian 70 ml/kg


30 ml dalam dalam
Bayi < 12 bulan 1 jam* 5 jam
Anak > 1 tahun ½ - 1 jam* 2 ½ - 3 jam
*Ulangi nadi bila masih lemah atau tidak teraba
•Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai
percepat tetesan iv.
•Juga berikan oralit (5 mg/kg/jam) bila penderita bisa minum; biasanya
setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak).
•Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita menggunakan
bagan penilaian.
•Kemudian pilihlah rencana yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan
pengobatan
ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH BILA
•Setelah mendapat Rencana Pengobatan B atau C
•Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk
•Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas
kesehatan merupakan kebijaksanaan pemerintah

JIKA ANAK DIBERI ORALIT DI RUMAH, TUNJUKKAN KEPADA IBU JUMLAH ORALIT
YANG DIBERIKAN SETIAP HABIS BAB & BERI ORALIT YANG CUKUP UNTUK 2 HARI:
Umur Jumlah oralit yang diberi @ BAB Jumlah oralit yang disediakan di rumah
< 12 bulan 50-100 ml 400 ml/hari (2 bungkus)
1-4 tahun 100-200 ml 600-800 ml/hari, 3-4 bungkus
> 5 tahun 200-300 ml 800-1000 ml/hari, 4-5 bungkus
Dewasa 300-400 ml 1200-2800 ml/hari
•Perkirakan kebutuhan oralit untuk 2 hari
Tunjukkan kepada ibu cara mencampur oralit
Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit
•Berikan sesendok the @ 1-2 menit untuk anak dibawah 2 tahun
•Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua
•Bila anak-anak muntah tunggukah 10 menit kemudian berikan cairan lebih sedikit
•Bila diare berlanjut stlh bks oralit hbs, beritahu ibu untuk memberikan cairan lain spt
dijelaskan dlm cara I atau kembali ke petugas kesehatan utk mendpt tambahan oralit
Berat 3 5 7 9 11 13 15 27 39 50
badan

Umur 2 4 6 8 10 12 18 24 2 3 4 6 8 15 dws
< -------- bulan ----------- > < ------- tahun ---------- >

Jumlah 200-400 400-600 600-800 800- 1000- 2000-


(ml) 1000 1200 4000
Turgor kulit menurun
 Antibiotik  disentir, curiga kolera
 Anti parasit  amubiasis, giardiasis
 Anti diare & anti emetik  berbahaya!!
 Ada darah dalam tinja?
 Ya!: terapi antibiotik oral 5 hari untuk Shigella
(Cotrimoxasol)
 Beri makan anak seperti terapi A
 Umur < 1 tahun
 Dehidrasi sebelumnya
 Darah (+)
 Perbaikan (-)

 Kontrol 2 hari:
 Jika darah masih (+) antibiotik ganti
 Cek FL untuk kecurigaan amuba
 Kapan diare mulai? Jika ≥14 hari:
 Umur < 6 bulan, dehidrasi (+)  MRS
 Dehirasi (-)  ajari terapi A
 Kontrol sampai dengan 5 hari  jika diare (+)
 MRS. Jika diare (-):beri makanan seperti
biasanya, sesudah 1 minggu kentalkan susu,
beri makanan ekstra 1 bulan
 Pemeriksaan: tanda gizi berat: YA 
rujuk RS, bekali oralit
 Umur < 2 bulan:
beri cairan yang sesuai
Panas > 38ºC sesudah rehidrasi  MRS
Jangan beri paracetamol dan obat anti
malaria
 Umur > 2 bulan:
Panas ≥ 39ºC beri paracetamol
Endemis malaria  beri obat anti malaria
95% URO
DIARE AKUT
(ANAK) ANTI DIARE TIDAK DIBERIKAN

ANTI MIKROBA
TIDAK DIBERIKAN,
KECUALI:

-TERBUKTI/TERSANGKA KOLERA
-DISENTRI/TINJA BERDARAH
(KEBANYAKAN SHIGELLA)
-GEJALA & LAB  E. HISTOLYTICA
-GEJALA & LAB G. LAMBLIA
 Manfaat tidak ada/kecil
 Efek samping tidak sebanding dengan
manfaat
 Biaya tidak sebanding dengan manfaat
 Obat memang diperlukan
 Aksi obat diidentifikasi
 Obat yang tepat
 Dosis yang tepat dan adekuat
 Informasikan kepada pasien
 Pengobatan tidak rasional masih banyak
dilakukan oleh petugas kesehatan
 Ada ketidak cocokan antara
pengetahuan dengan sikap dan praktek
pemberian obat
 Beberapa intervensi memberikan
perbaikan praktek pengobatan
 Konstipasi : keterlambatan/kesullitan
buang air besar (BAB) yang terjadi 1-2
kali/minggu atau lebih dari 3 hari
berturut-turut
 1,5% anak umur 7 tahun, ♂ > ♀
 Fungsional (90-95%)
 Fisura ani
 Infeksi virus dengan ileus
 Diet
 Obat
 Darah perifer
 Tinja rutin
 Pemeriksaan kelainan metabolik
(hipotiroid, hipoparatiroid, diabetes
insipidus)
 Foto polos abdomen : masa/skibala di
rektum
 Pemeriksaan lain sesuai penyebab
 Tahap 1:
› Modifikasi makanan  makanan berserat
› Banyak minum
› Olahraga cukup
› Toilet training
 Tahap 2:
› Gunakan laksansia (dosis sesuai umur)
 Tahap 3:
› Jika kronik  rujuk ke SpA subspesialis
gastrohepatologi anak
 Bedah  untuk kasus Hirschprung,
striktura ani dan kelainan organik

 Mengajarkan pola makan yang benar,


cukup serat, cukup cairan
 Toilet training mulai sejak umur 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai