Anda di halaman 1dari 17

TERORISME DAN SENJATA

PENGHANCUR MASSA
• FBI mendefinisikan terorisme sebagai
penggunaan kekuasaan atau kekerasan
yang melanggar hukum kepada orang
atau harta benda atau melakukan
pemaksaan kepada pemerintah atau
penduduk berdasarkan maksud politik
atau sosial.
• Serangan yang paling sering terjadi adalah
dengan menggunakan bahan peledak
konvensional yang mempunyai daya penghancur
yang rendah.

• Sebaliknya senjata dengan daya hancur terkuat


(nuklir), memiliki tingkat kejadian paling rendah.

• Senjata kimia dan biologis menempati tingkat


penggunaan menengah, memiliki daya hancur
sedang.
Zat Potensial yang Digunakan
• Kimia:
– Zat yang mempengaruhi sistem
saraf: Tabun Sarin, Soman, VX
– Gas iritan: chlorin, fosgen, dll
– Gas lepuh: mustard dan lewisite
– Sianida
Zat Potensial yang Digunakan
• Biologis:
– Bakteri: Anthrax, wabah, Bruselosis, demam
Q, Tularemia, Salmonella
– Virus: cacar, Venezuelan equine encephalitis
– Jamur: mikotoksin
– Toksin bakteri: enterotoksin Staphylococcus
β, risin, toksin botulinum
• Nuklir
Zat yang Mempengaruhi Saraf
• Ester Organofosfat
• Dapat terhirup, tertelan, atau terserap kulit
• Gejala:
– Sindrom lumpur (berliur, mata berair, BAK dan
BAB, gangguan pencernaan, muntah)
– Dada sesak, bradikardi, blokade jantung
– Otot berkedut, lemah, keringat berlebih,
hipertensi, pupil mata melebar
– Kejang, perubahan status mental, koma
Zat yang Mempengaruhi Saraf
• Secara umum, korban yang terpapar dalam
jumlah yang mematikan (letal) akan tewas di
tempat.
• Korban yang selamat/masih hidup, pakaiannya
perlu dilepas dan diganti
Cedera Radiasi
• Radiasi dinyatakan dalam istilah rem.
• Dosis letal pada ~50% orang adalah 400 rem.
• Dosis di atas 600 rem memiliki mortalitas
hampir 100%.
Cedera Radiasi
• Pengion vs. Non pengion
– Pengion meliputi sinar gamma, sinar X, partikel α,
partikel β.
– Non pengion meliputi sinar UV, sinar tampak,
inframerah, gelombang radio, gelombang mikro.
– Radiasi non pengion biasanya hanya menyebabkan
masalah ringan akibat produksi panas lokalnya
Cedera Radiasi
• Jenis2 Radiasi Pengion
– Partikel α: relatif tidak berbahaya pada kulit yang
utuh; penetrasi terbatas hanya pada kulit luar
– Partikel β: dapat menyebabkan kerusakan kulit
yang lebih dalam tetapi dapat dihambat
sepenuhnya oleh pakaian
– α & β berbahaya jika dihirup, ditelan, atau
mengenai kulit yang terluka
– Gamma: menembus jaringan dalam dan
merupakan penyebab primer sindrom radiasi akut
Cedera Radiasi
• Iradiasi vs Kontaminasi
– Iradiasi: substansi radioaktif yang telah mengenai
seseorang, tetapi orang tersebut tidak menjadi
radioaktif
– Kontaminasi: partikel radioaktif tetap berada pada
orang tersebut atau di dalam luka yang timbul.
Cedera Radiasi
• Sindrom Radiasi Akut (ARS)
– Terjadi akibat paparan dalam waktu singkat
– Dosis radiasi berbanding terbalik dengan waktu
munculnya gejala
• Mual muntah dlm 2 jam: dosis >400 rem
• Mual muntah setelah 2 jam: dosis <200 rem
– Diare menunjukkan dosis >400 rem
– Gejala SSP dan kejang menunjukkan dosis >2000
rem.
Cedera Radiasi
• Sindrom Radiasi Akut (ARS)
– Penanganan
• Tentukan jenis radiasi dan dosis
• Tentukan apakah iradiasi atau kontaminasi
• Dekontaminasi meliputi pelepasan pakaian dan
pembilasan dengan air
• Masukkan ke ruang reverse isolation.
Terorisme Biologis
• Identifikasi adanya wabah penyakit yang
mencurigakan atau tidak lazim dapat mengarah
pada kemungkinan kejadian terorisme biologis.
• Departemen kesehatan harus segera diperingatkan
tentang kecurigaan awal atau kepastian bioter
• Prosedur kewaspadaan universal dapat mencegah
penularan sebagian besar zat, contohnya
penggunaan masker N95
• orisme.
Terorisme Biologis
Terorisme Biologis
Terorisme Biologis

Anda mungkin juga menyukai