Anda di halaman 1dari 40

1

 ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS) /


SINDROMA KORONER AKUT (SKA) merupakan
penyebab kematian utama di dunia termasuk
di Indonesia. Penanganan yang cepat dan
tepat sangat dibutuhkan terutama pada fase
golden time/waktu emas ( onset serangan ≤
12 jam ). Karena pada fase ini kondisi otot
jantung masih reversible ( masih dapat
dikembalikan fungsinya ), sehingga dapat
survive kembali.
 ACS/SKA adalah sindrom klinik penyakit
jantung koroner yang disebabkan penurunan
suplai oksigen miokard secara akut atau
subakut akibat erosi serta ruptur plak
aterosklerotik dan mikroembolisasi
Arteri koroner yang utama terdiri dari :

 Arteri koroner kiri , yang


pangkalnya disebut Left main
artery (cabang arteri Utama)
yang kemudian bercabang dua
LAD ( left anterior desending
artery ) serta CX (Circumplex
Artery
 Arteri koroner kanan,
memperdarahi sebahagian
besar jantung sebelah kanan
dan sinus node , Av node dan
His bandle (cabang dari His)
dan sebahagian kecil
memperdarhi jantung sebelah
kiri
http://id.images.search.yahoo.com
 Mekanisme utama terjadinya ACS / SKA  robek
/rupturnya plak arteroaklerosis di pembuluh
koroner sehingga proses trombosis akut
sumbatan mendadak / akut aliran darah
koroner.

 Selain itu, dapat juga diakibatkan oleh non


sklerotik, walaupun jarang terjadi, seperti :
arteritis, trauma, diseksi, dan lain-lain.
 Definisi
Infark Miokard Akut (IMA) di definisikan
sebagai nekrosis miokard yang disebabkan
oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat
sumbatan akut arteri koroner

 Sumbatan total  STEMI


 Sub total ===  NSTEMI / UAP
 Faktor risiko mayor  Faktor risiko minor
sindrom koroner sindrom koroner
akut : akut :

 Obesitas
 Hiperkolesterolemia
 Stress
 Hipertensi
 Kurang olahraga
 Merokok
 Laki-laki
 Diabetes melitus
 Perempuan
 Genetik menopause
 Nyeri dada pada Infark
Miokard Akut (IMA)
biasanya berlangsung
lebih dari 20 menit,
retrosternal, berlokasi
di tengah atau dada
kiri,menjalar ke rahang,
punggung atau lengan
kiri. Rasa nyeri ini
digambarkan sebagai
perasaan seperti rasa
tertekan benda berat,
diremas, seperti
terbakar atau seperti
ditusuk-tusuk
Riwayat nyeri dada khas > 20
menit, tdk hilang dg istirahat /
Nitrat
Disertai Mual, muntah dan
keringat dingin
Merupakan syndroma klinis yg terdiri dari :

1. STEMI ( ST Elevasi Myocard Infark )


2. NSTEMI ( Non ST Elevasi myocrd Infark )
3. UAP ( Unstable Angina Pectoris )
Klasifikasi SKA Nyeri EKG Enzym Jantung
dada ST elevasi CK MB dan Trop
Typical minimal 2 lead T/I
bedekatan
APTS ( ANGINA Pektoris
Tidak Stabi ) / UAP + - -
NSTEMI ( Non ST Elevasi
Miokard Infark ) + - +
STEMI ( ST Elevasi Miokard
Infark ) + + +
Penegakan diagnosa berdasarkan
kriteria WHO
yaitu berdasarkan terpenuhinya data minimal
2 dari 3 Kriteria dibawah ini :

 Keluhan :Nyeri dada iskemik yang


khas
 Evolusi EKG

 Peningkatan dan penurunan enzym


jantung ( Troponin T / I dan CK-MB )
Pengkajian Primer ( ABCD )

 Pengkajianprimer ( ABCD ) selalu dilakukan


pada pasien kegawat darurat, begitu juga
pasien dengan SKA / ACS
Pengkajian skunder sifatnya melengkapi
pengkajian primer dan berfokus pada
keluhan utama

P = provocation
Q = quality
R = radiation
S = severity
T = time dan treatment
Contoh lokalisasi infark berdasarkan letak perubahan EKG a.l.

No Lokasi Lead

1. Anterior V1 – V4
2. Anteriar ekstensif I, aVL, V1 – V6
3. Inferior II , III, aVF
4. RV V3R – V4R
Troponin I Troponin T CK-MB

First 2-4 2-4 3-4


detectable
(hours)
100% 8-12 8-12 8-12
sensitivity
(hours)
Peak 10-24 10-24 10-24
(hours)
Duration 5-10 5-14 days 2-4
(days
Identifikasi masalah keperawatan aktual atau
resiko
 a.1. Gangguan rasa nyaman : nyeri dada
 a.2. Penurunan Cardiac Output

Penatalaksanaan Keperawatan pada fase akut /


golden time
 Menurunkan Demand (Bed rest total,
puasa , dll),
 Monitoring keluhan dan
 Monitoring hemodinamik dan respiratorik
non invasif
 Melakukan perekaman EKG
 Mengambil sample darah untuk
pemeriksaan laboratorium / Enzim
jantung
 Memberikan obat – obat awal ( yang berfungsi
menstabilkan plak yang tidak stabil / rupture ) sesuai
standart AHA dengan

 MONACO ( Morphin , Oksigen 2-4 lt/mnt , Nitrat


5mg SL dpt diulang 3X / IV), Aspirin 160 -325 mg (
kunyah ), Clopidogrel loading 300 mg / oral)

 Persiapan Tindakan Revaskularisasi

Perhatikan tekanan darah pada pemberian Nitrat drip . (nitrat tidak boleh
diberikan pada tekanan darah < 90 mmHg)
I. TERAPI AWAL

 Oksigen 4 lt / mnt , saturasi O2 > 90 %


 Aspirin 160 – 325 mg ( kunyah )
 Nitrogilserin 5 mg SL ( dpt diulang setiap 5) lalu drip bila
masih nyeri
 Clopidogrel 300mg /PO ( jika belum pernah diberi )
 Morphin bila nyeri tidak teratasi dg nitrat

MONACO
( Morpin, Oksigen, Nitrogliserin,Clopidogrel)

II. PERBAIKAN ALIRAN KORONER dan REPERFUSI Jaringan Myocard

 Obat ( Fibrinolitik )
 Primary PCI
 CABG (Coronary Artery By Pass Graft)
 FIBRINOLITIK
1. Nitrogliserin ( anti angina )
Nitrat oral / SL 5mg setiap 5 menit , u/ mengatasi nyeri
Intravena kontinu bila sakit berlanjut, gagal jantung , hipertensi

2. Aspirin ( antiplatelet oral )


Kunyah 162 – 325 mg ( 2 Tab ) , selanjutnya 75 – 162 mg / hari

3. Clopidogrel ( anti platelet oral )


Loading 300 mg ( 4 Tab ) per oral dilanjutkan 75 mg / hari

4. Morpin
Intra vena dosis 2 – 4 mg deng dapat di ulang 5 – 15 menit

5. Heparinisasi ( anti koagulan / antithrombin )


UFH ( Unfrctioneted Hepari ) : bolus 60 U/KgBB maksimum 400 U
Lanjutkan drip 12 U / KgBB, maksimum 1000 U / jam, target APTT 1,5 – 2
x Kontrol
LMWH /Sub cutan
Gangguan perfusi miokard
 Tujuan umum:
Perfusi miokard adekuat
 Kriteria hasil:
 Nyeri miokard berkurang
 EKG dalam gambaran normal
 TTV dalam batas normal
 Enzim jantung dalam batas normal
 kaji keluhan nyeri dada; kaji dengan metode PQRST

 kaji adanya sesak, perubahan suhu akral, warna kulit

 posisikan pasien:
 datar bila tekanan darah normal
 datar bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di left
ventrikel
 posisi V bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di right
ventrikel

 monitor EKG dan tanda-tanda vital, rekam EKG serial

 berikan oksigen

 batasi aktivitas, bed rest

 Puasakan pasien
 turunkan kecemasan pasien, ajarkan nafas dalam

 cegah mengedan, batuk berlebih, gelisah

 puasakan pasien pada 6 jam pertama setelah serangan

 pasang IV akses untuk emergensi dan pengobatan

 siapkan pemeriksaan laboratorium (darah) dan Rongent dada

 siapkan obat-obatan sesuai program

 monitor efek samping obat, serta keluhan sakit dada ( skala


nyeri )
 Tekanan Darah (TD)
 Nadi
 Pernapasan
 Suhu
 Perfusiperifer (kulit)
 Saturasi perifer
 BP/ TD  Tekanan arteri
yang terdiri dari nilai
puncak (tekanan sistolik )
kemudian turun ke nilai
minimal (tekanan diastolik)
yang merupakan rambatan
tekanan dari jantung.

32
Satu siklus jantung terdiri dari Sistolik dan
Diastolik.

Systolik : - Periode kontraksi


Saat jantung
memompakan darah

Diastolik : - Periode Ventrikel relaksasi


Pengisian darah (blood
filling)

www.sifalibitkim.com

33
Yang dinilai

 Irama : Normal Teratur


Abnormal Tidak teratur,
mengancam curah jantung tidak
adekuat

 Kekuatan : Normal  Kuat


(nilainya hasil pengurangan nilai
Sistolik dgn Diastolik normal )
Abnormal : Lemah , karena
a.l.: Shock
a.l.: AI severe

 Frekuensi : Nilai normal tergantung usia spt


tabel sibawah ini
Abnormal : Lambat / cepat , sesuai
kriteria normal 34
Usia Frekuensi jantung normal

Bayi 120 – 160 / menit


Todler 90 – 140 / menit
Prasekolah 80 – 110 / menit
Usia sekolah 75 – 100 / menit
Remaja 60 – 90 / menit
Dewasa 60 – 100 / menit

35
Yang harus dinilai :

Frekuensi

Irama

Kedalaman
Frekuensi
Frekuensi pernapasan rata – rata normal menurut usia

Frekuensi
Usia
Bayi baru lahir 50 – 60 / menit
Bayi (6 bulan) 30 – 50 / menit
Todler (2 Tahun) 25 – 32 / menit
Anak – anak 20 – 30 / menit
Remaja 16 – 19 / menit
Dewasa 12 – 20 / menit
Perhitungan dilakukan selama 30 detik lalu kali 2, tapi
pada bayi dan anak kecil, dihitung pernapasan satu menit
penuh.
37
 Proses difusi dan perfusi pernafasan dapat
dievaluasi dengan cara pengukuran saturasi
oksigen darah (SpO2), menggunakan alat oksimeter
nadi yang dipasang di perifer

 Alat ini berfungsi mengukur presentasi oksigen yang


di ikat oleh hemoglobin diarteri,

 Nilai normalnya 95 – 100 %


Yang dinilai :
 Color / warna
 Temperatur / suhu
 Condition / kelembaban

Untuk anak usia < 6 Th


 Capillary refill

Anda mungkin juga menyukai