Anda di halaman 1dari 22

FASE DEWASA AWAL

MK PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Ratna D. Suryaratri
 Definisi
tentang kedewasaan tidaklah
mudah  setiap kebudayaan berbeda-
beda
 Kebudayaan kuno  pertumbuhan
pubertas selesai, serta mampu
berproduksi.
 Amerika  usia 21 tahun
 Indonesia  sudah menikah, meskipun
usianya belum mencapai 21 tahun.
 Dewasa awal  usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan
berlangsung sampai sekitar usia 40-45
 Dewasa madya  usia 40-45 sampai sekitar usia 65 tahun
 Dewasa lanjut  usia 65- tahun sampai meninggal (Feldman,
1996).

 Santrock  dewasa muda merupakan masa transisi, baik transisi


secara fisik, intelektual, serta transisi peran sosial.
 Dalam masa dewasa muda, penampilan fisik seseorang benar-
benar matang sehingga siap melakukkan tugas-tugas seperti orang
dewasa.
 Pada umumnya, seperti bekerja, menikah, dan mempunyai anak.
Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya
tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan
kemampuan reproduksi.
PERKEMBANGAN FISIK
 Kondisi fisik tidak hanya mencapai puncaknya
kemudian mulai menurun selama periode ini.
 Puncak kemampuan fisik dan kondisi paling
sehat: usia 19 dan 26.
 Gaya hidup pribadi:
 tidak sarapan, tidak makan-makanan secara teratur
dan menggantungkan dari makanan kecil sebagai
sumber makanan utama dalam sehari
 makan secara berlebihan
 merokok dalam taraf sedang atau lebih
 minum-minuman keras dalam taraf sedang atau lebih
 tidak berolahraga
 tidur dalam waktu yang sedikit setiap malam
 KESEHATAN YANG BURUK
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
 OBESITAS
 DIET
 NARKOBA
 OSTEOPOROSIS
 ROKOK
 AIDS  perilaku seksual, dll
Perkembangan Sensori
 Penurunan fungsi pengelihatan
 Penurunan fungsi pendengaran
(menjelang usia 40 tahun)
 Laki-laki kehilangan sensitivitas pada nada
tinggi lebih awal dibandingkan perempuan
karena faktor tempat kerja
Pencegahan Penyakit
 Pencegahan Primer
 Upaya menjaga kesehatan agar terhindar
penyakit
 Pencegahan Sekunder
 Upaya yang dilakukan individu agar sembuh
dari penyakit
 Pencegahan Tersier
 Upaya untuk merehabilitasi atau mengobati
agar tidak menimbulkan efek samping
Perkembangan Kognitif
 Piaget percaya bahwa  remaja = dewasa
 Ahli perkembangan  masa dewasa 
mengatur pemikiran operasional formal mereka.
 Yi: merencanakan dan membuat hipotesis
tentang masalah-masalah seperti remaja, tetapi
mereka menjadi lebih sistematis ketika
mendekati masalah sebagai orang dewasa;
lebih mampu menyusun hipotesis daripada
remaja dan menurunkan suatu pemecahan
masalah dari satu permasalahan.
Perkembangan Kognitif
Gisela Labouvie-Vief (1982, 1986);
 integrasi pikiran terjadi pada masa dewasa awal
 pembatasan-pembatasan pragmatis yang
memerlukan strategi penyesuaian diri yang
sedikit mengandalkan analisis logis dalam
memecahkan masalah
 Komitmen, spesialisasi, dan penyaluran energi
ke dalam usaha seseorang untuk memperoleh
tempat dalam masyarakat dan sistem kerja yang
kompleks  menggantikan ketertarikan remaja
pada logika yang idealis.
Perkembangan Kognitif
William Perry (1970):
 remaja sering memandang dunia dalam
dualisme pola-polaritas mendasar- seperti
benar/salah, kita/mereka, baik/buruk

 Pada waktu individu mulai matang dan


memasuki tahun-tahun masa dewasa, mereka
mulai menyadari perbedaan pendapat dan
berbagai perspektif yang dipegang orang lain,
yang mengguncang pandangan dualistik mereka
Perkembangan Kognitif
K. Warner Schaie (1977):
 orang dewasa lebih maju dari remaja dalam
penggunaan intelektualitas mereka
 contoh: dewasa awal  berubah dari mencari
pengetahuan menuju penerapan pengetahuan
untuk mengejar karir dan membentuk keluarga

 Fase mencari prestasi (achieving stage)


 Fase tanggung jawab (the responsibility stage)
 Fase eksekutif (the executive stage)
 Fase reintegratif (the reintegrative stage).
Fase mencari prestasi
(achieving stage)
 Dewasa awal  penerapan intelektualitas
pada situasi yang memiliki konsekuensi
dan diintegrasikan dalam rencana hidup
yang mencakup masa depan

 Perlu
memonitor perilaku mereka sendiri,
sehingga memperoleh kebebasan yang
cukup, berpindah ke fase selanjutnya yang
melibatkan tanggung jawab sosial.
Fase tanggung jawab
(the responsibility stage)
 Fase yang terjadi ketika keluarga terbentuk dan
perhatian didiberikan pada keperluan-keperluan
pasangan dan keturunan
 Perluasan kemampuan kognitif sama diperlukan
pada saat karir individu meningkat dan tanggung
jawab kepada orang lain muncul dalam
pekerjaan dan komunitas
 Fase ini sering dimulai pada masa dewasa awal
dan terus berlanjut ke masa dewasa tengah.
Fase eksekutif
(the executive stage)
 Fase di masa dewasa tengah
 Dimana seorang bertanggung jawab kepada
sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
(pemerintahan atau perusahaan, dll)

 Individu membangun pemahaman tentang


bagaimana organisasi sosial bekerja dan
berbagai hubungan kompleks tercipta di
dalamnya.
Fase reintegratif
(the reintegrative stage),
 Fase terakhir dimana orang dewasa yang lebih
tua  fokus pada tugas dan kegiatan yang
bermakna

 Kebutuhan untuk mencari pengetahuan lebih


lanjut menurun

 Pengawasan eksekutif juga menurun karena


sebagian besar individu telah berhenti dari
posisi yang memerlukan jenis penerapan
individu intelektual tersebut.
Perkembangan Sosioemosional
 Kedekatan fisik tidak menjamin bahwa kita akan
membangun hubungan positif dengan seorang
individu.
 Keakraban dapat menumbuhkan kebencian,
tetapi keakraban adalah kondisi yang diperlukan
untuk terbangunnya suatu hubungan dekat
 kita suka berkumpul dengan orang yang
memiliki persamaan dengan kita  namun juga
tertarik pada yang berbeda  seorang yang
introvert  ekstrovert.
Perkembangan Sosioemosional
Validasi konsensual (consensual validation)
 individu tertarik kepada orang yang memiliki
kesamaan dengannya
 Sikap dan perilaku didukung dan menguat
karena orang lain yang memiliki sikap dan
perilaku sama
 lebih dapat mengontrol orang lain yang sama
dengan kita, yang sikap dan perilakunya dapat
kita prediksi
 kita akan menikmati interaksi dengan orang lain
dalam kegiatan yang saling menguntungkan
Wajah Cinta
 Altruisme
Minat yang tidak mementingkan diri
sendiri dalam menolong seseorang

 Konser rock untuk mencari dana bagi


orang-orang yang lapar, menolong pars
petani, dan membiayai penelitian AIDS,
dll.
 Persahabatan (friendship) melibatkan:

 kenikmatan (menghabiskan waktu bersama)


 penerimaan (menerima teman tanpa mencoba
mengubahnya)
 kepercayaan (teman akan bertindak untuk
kepentingan kita yang paling baik)
 hormat (kita berpikir teman kita membuat
keputusan yang baik)
 saling menolong
 menceritakan rahasia
 mengerti
 spontanitas ( kita merasa bebas untuk menjadi
diri sendiri di depan seorang teman)
Cinta yang romantis
(romantic love)
 Cinta yang bergairah
 memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan,
dan seringkali mendominasi bagian awal suatu
hubungan cinta
 ketika kita mengatakan "jatuh cinta" dengan
seseorang
 Cinta yang romantis mencakup jalinan yang
rumit dari emosi-emosi yang berbeda,
ketakutan, kemarahan, gairah, seksual,
kesenangan, dan kecemburuan.
Cinta yang penuh afeksi
(affection love),
 "cinta yang penuh kebersamaan“
 tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada
dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang
dalam dan sayang terhadap orang tersebut.
 Tahap awal dari cinta yang romantis dipenuhi antara
campuran daya tarik seksual, menurunkan rasa
kesepian, dan suka cita dari mengeksplorasi keunikan
manusia lain
 Kemudian daya tarik seksual semakin berkurang,
keunikan digantikan oleh keakraban, dan pasangan
menemukan diri mereka terikat dalam hubungan yang
saling menyayangi secara mendalam.
The triangular theory of love
Robert J. Sternberg (1988, 1993)
 Teori Sternberg:
 Cinta memiliki tiga bentuk utama:
 Gairah
 Keintiman
 Komitmen

 Gairah  daya tarik fisik pada pasangan


 Keintiman  perasaan emosional tentang kehangatan,
kedekatan dan berbagi dalam hubungan.
 Komitmen  penilaian kognitif ttg hubungan dan niat
untuk mempertahankan hubungan bahkan ketika
menghadapi masalah.

Anda mungkin juga menyukai