Anda di halaman 1dari 41

AKUNTANSI

BANK
oleh:
Dr. Iim Hilman, SE., MM.

STIE EKUITAS
Akuntansi Penanaman Dana

Pembahasan Kasus
25/03/2013 Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2012 yang telah
diaudit oleh Akuntan Publik Bank Profita memperoleh laba setelah
pajak sebesar Rp 25.500.000.000,00 dan di dalam RUPS diputuskan
untuk disisihkan sebagai berikut:
 pemegang saham dalam bentuk dividen 50%
 jasa produksi (bonus) pegawai 15%
 cadangan pelunasan hutang obligasi 20%
 corporate social responsibility (CSR) 5%
 cadangan lainnya 10%

31/03/2013 Manajemen melaksanakan pembagian laba tersebut secara tunai untuk


masing-masing penerima.
01/04/2013 Berdasarkan perhitungan diketahui Bank Profita memiliki kelebihan
likuiditas (idle money), maka Divisi Trisuri memanfaatkan dana
tersebut ke dalam bentuk penempatan sebagai berikut:
 Deposit on call 2 bl bunga 15% pada Bank ABC sebesar Rp 250 juta
 Membeli Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 300 juta dengan
bunga 6,50% pa.
 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) diskonto 2 bl sebesar Rp 500 juta
bunga 6% pa.
 Membeli 10 lb Obligasi PT. PLN nominal Rp 25 juta kurs 98 dan
bunga 10% (kupon 1/6 – 1/12)
30/04/2013 Bank Profita Cabang Bogor kekurangan dana tunai untuk memenuhi
kebutuhan penarikan dana oleh Pemda Bogor tanggal 3 Mei 2013.
Kebutuhan tersebut dipenuhi oleh Kantor Pusat melalui kliring/RTGS
ke Bank ABC Cabang Bogor dengan mendebet rekening Giro BI
sebesar Rp 2,5 miliar.

03/05/2013 Pemda Bogor melakukan penarikan dari rekening gironya sebagai


berikut:
Tunai untuk membayar gaji pegawai sebesar Rp 2 miliar
Transfer ke Bank XYZ untuk rekening giro Pimpro sebesar Rp 250
juta.
Bantuan untuk sekolah-sekolah swasta sebesar Rp 250 juta pada
rekening gironya di Bank Profita Cabang Bogor.
Dari transaksi di atas
Saudara diminta
membuat Jurnalnya
KREDIT yang diberikan
Merupakan satu-satunya penempatan pada aktiva produktif
yang sangat diandalkan oleh Bank karena merupakan
sumber pendapatan utama berupa Bunga Kredit.
Oleh karenanya Kredit memiliki porsi terbesar dari seluruh
Aktiva yang dimiliki oleh suatu Bank.
Pengertian Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan


yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga (pasal 1
angka 11 UU No. 10 th 1998)
Penggolongan KREDIT
Berdasarkan Jenis Penggunaan:

 Kredit Modal Kerja


 Kredit Investasi
 Kredit Profesi/Konsumtif
Berdasarkan Jangka Waktu:

 Kredit Jangka Pendek (sd. 1 th)


 Kredit Jangka Menengah (>1 - 3th)
 Kredit Jangka Panjang (> 3th)
Berdasarkan Sektor Ekonomi:
 Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
 Perkebunan dan Perhutanan
 Pertambangan, Listrik, Gas dan Air
 Perindustrian
 Konstruksi
 Perdagangan, Restoran, dan Perhotelan
 Jasa Transportasi
 Jasa Dunia Usaha
 Jasa Sosial Masyarakat
 Lainnya/Konsumtif
Akuntansi KREDIT, meliputi:

 Segala sesuatu yang menyangkut Debitur


 Komitmen
 Pembukaan rekening
 Penyetoran
 Penarikan
 Perhitungan bunga
 Perhitungan komisi atau provisi
 Kemacetan atau penyisihan debitur macet.

Kesalahan dalam administrasi kredit dapat menyebabkan


informasi akuntansi yang keliru yang dapat mengakibatkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi Transaksi KREDIT, meliputi:
 Persetujuan dan pemberian Plafond/Pagu Kredit
 Penarikan /disbursment kredit oleh Debitur
 Pembebanan pokok dan bunga kredit
 Pelunasan kredit
 Wanprestasi pembayaran pokok dan bunga
 Penilaian debitur pada neraca (penilaian kualitas kredit)
Komitmen KREDIT:

Merupakan Kewajiban Bersyarat bagi Bank, di mana akan


Menjadi Aktiva Bank apabila Debitur mempergunakan fasi-
litas kredit.
Sisa Komitmen merupakan fasilitas kelonggaran tarik yang
masih tersedia bagi Debitur.
Akuntansi Komitmen Kredit
Disajikan dalam Disajikan dalam
Rekening Administratatif Disajikan Pada Neraca Rekening Administratatif

Besarnya Kredit Sisa Plafond


Yang Disetujui Kredit
oleh Penarikan Yang Belum
Manajemen Bank Debitur Digunakan
(Plafond Kredit) Oleh Debitur

Komitmen Sisa Komitmen


Kredit Kredit
Ilustrasi-1
30/04/2013
Bank Profita Cabang Bandung, berdasarkan
hasil analisisnya menyetujui untuk
memberikan kredit investasi untuk
pengembangan usaha kepada PT. Untung
dengan plafond Rp 250 juta, bunga 12% pa,
provisi 1%, biaya notaris Ardi 0,5%, biaya
administrasi Rp 50 ribu

Bagaimana pembukuan untuk


transaksi tersebut ?
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Jurnal Komitmen (Ayat Jurnal Tunggal)


Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)
(Rp)
30/04/ 2013 Kr RAD – Fasilitas Kredit Disetujui - 250.000.000.000

Untuk membukukan fasilitas kredit yang


telah disetujui sebesar plafond

Informasi Komitmen Kredit akan tetap outstanding pada Neraca


sebelum seluruh plafond kredit ditarik oleh debitur Ybs.
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)


(Rp)
30/04/ 2013 Db Giro – PT. Untung 3.800.000
Kr Pendpt Provisi 2.500.000
Kr Giro – Not. Ardi 1.250.000
Kr Pendpt Biaya Adm 50.000
Ilustrasi-2

01/05/2013
PT. Untung melakukan penarikan cek
sebesar Rp 50 juta dan dibayarkan kepada
CV. Teknik nasabah Bank ABC di Jakarta,
dan cek tersebut disetorkan melalui kliring.

Bagaimana Jurnal untuk


transaksi tersebut ?
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)


(Rp)
01/05/ 2013 Db Kredit YDB – PT. Untung 50.000.000
Kr Giro Bank Indonesia 50.000.000

Jurnal Komitmen (Ayat Jurnal Tunggal)

Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)


(Rp)
01/05/ 2013 Dr RAD – Fasilitas Kredit Disetujui 50.000.000 -

Untuk membukukan penarikan fasilitas


kredit yang telah disetujui.
Bunga KREDIT:

Bunga Kredit diperhitungkan sebesar fasilitas kredit yang di-


gunakan (yang telah ditarik) berdasarkan periode lamanya
dan tarif suku bunga.
Pada prinsipnya pengakuan pendapatan bunga kredit dilaku-
kan secara Accrual Basis ,kecuali untuk debitur yang diklasi-
fikasikan sebagai non-performing loan (KL, D, dan M) dilaku-
kan secara Cash Basis.
Kontinjensi Bunga:

Terhadap Bunga Kredit non-performing loan (KL, D, dan M),


dengan motode Cash Basis, maka perhitungan Tagihan
Bunga akan dibukukan ke dalam Rekening Administratif
(Rekening Kontinjensi).
Rekening ini akan berkurang sejalan dengan adanya pemba-
yaran bunga yang dilakukan oleh Debitur tersebut.
Rekening Administratif Kontinjensi:

Rekening ini akan berubah menjadi Aktiva dan Pendapatan


Setelah Debitur melunasi kewajibannya (tunggakan bunga).
Ilustrasi-3

31/05/2013
Bank Profita memperhitungkan bunga
kredit yang telah jatuh tempo kepada PT.
Untung.
Perhitungannya:
Saldo outstanding kredit Rp 50.000.000,00
Bunga:
50.000.000 x 12% x 30/360 = Rp 500.000,00

Bagaimana Jurnal:
- Apabila Debitur performing ?
- Apabila Debitur non-performing ?
Apabila Performing:
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:
Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)
(Rp)
31/05/ 2013 Db Tagihan Bunga Kredit 500.000
Kr Pendapatan Bunga Kredit 500.000
Pembukuan pada saat memperhitungkan
tagihan bunga kredit.

Db Giro – PT. Untung 500.000


Kr Tagihan Bunga Kredit 500.000
Pembukuan pada saat pembayaran tagihan
bunga kredit.
Apabila Non-performing:
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:
Rekening Administratif (Bunga Kontinjensi)
Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)
(Rp)
31/05/ 2013 Db RAD –Tunggakan Bunga Kredit 500.000 -
Pembukuan pada saat memperhitungkan
tagihan bunga kredit.
Apabila Non-performing:
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:
Pada tanggal 20 Juni diterima pembayaran tunggakan bunga secara tunai dari
PT. Untung sebesar Rp 500.000,00
Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)
(Rp)
20/06/ 2013 Db Kas 500.000
Kr Pendapatan Bunga Kredit 500.000
Pembukuan pada saat pembayaran
tunggakan bunga kredit.

Rekening Administratif (Bunga Kontinjensi)


Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)
(Rp)
20/06/ 2013 Kr RAD – Tunggakan Bunga Kredit - 500.000
Pembukuan pada saat pembayaran
tunggakan bunga kredit.
Problem dalam Accrual Basis:
Jika dalam hal perhitungan tagihan bunga kredit non-perfor-
ming dicatat secara Accrual Basis, maka:
 Pendapatan bunga akan bertambah sebesar yang jatuh tempo
 Aktiva bertambah sebesar jumlah tagihan bunga jatuh tempo

Dalam kasus di atas, maka akan dijurnal sbb.:


Db Tunggakan Bunga Kredit Rp 500.000,00
Kr Pendpt Bunga Kredit Rp 500.000,00

Sementara Bank Profita belum memperoleh kepastian kapan


PT. Untung akan melunasi tunggakannya, mengingat kondisi
Kreditnya dalam keadaan Non-performing loan.
Hubungan penerapan konsep
Accrual Basis dan Cash Basis

AKTIVA
Bertambah
ACCRUAL Pendapatan
BASIS Bertambah

CASH Rekening
ADMINISTRATIF
BASIS Bertambah
Pelunasan Kredit
Dalam kasus di atas, saldo kredit (outstanding) pada saat jatun tempo
Adalah sebesar Rp 25.000.000,00 dan dilunasi oleh PT. Untung mela-
lui rekening gironya di Bank Profita.

Dalam kasus di atas, maka akan dijurnal sbb.:


Db Giro – PT. Untung Rp 25.000.000,00
Kr Kredit YDB – PT. Untung Rp 25.000.000,00
Penggolongan Kualitas Kredit

Kredit Lancar (Pass)

Kredit Dalam Perhatian Khusus


(Special Mention)

Kredit Kurang Lancar (Sub-standard)

Kredit Diragukan (Doubtful)

Kredit Macet (Loss)


Kredit Menunggak (Wanprestasi)
Dalam kasus di atas, saldo kredit (outstanding) pada saat jatuh tempo
Adalah sebesar Rp 25.000.000,00 dan PT. Untung tidak dapat melu-
nasinya kepada Bank Profita.

Dalam kasus di atas, maka akan dijurnal sbb.:


Db Kredit Jatuh Tempo – PT Untung Rp 25.000.000,00
Kr Kredit YDB – PT. Untung Rp 25.000.000,00
Penilaian Kredit pada Neraca

Penilaian Kredit pada Neraca dilakukan berdasarkan pada


tingkat kualitas Kredit tersebut, yang berdampak pada pem-
bentukan Biaya Penyisihan Kredit Tidak Lancar(Bad Debt).
Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif
(KAP) dan PPAP
No. Kualitas Aktiva AKYDTP PPAP
(NPL)
1. Lancar (L) 00 ,00% 01,00%

2. Dalam Perhatian Khusus (DPK) 25 ,00% 05,00%

3. Kurang Lancar (KL) 50,00% 15,00%

4. Diragukan (D) 75,00% 50,00%

5. Macet (M) 100,00% 100,00%

Sesuai PBI No. 8/2/PBI/2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007


Perhitungan AKYDTP/NPL
No. Kualitas Aktiva Nominal AKYDTP
1. Lancar (L) 2.388.750 0

2. Dalam Perhatian Khusus (DPK) 25.000 6.250

3. Kurang Lancar (KL) 10.750 5.375

4. Diragukan (D) 25.000 18.750

5. Macet (M) 50.500 50.500

JUMLAH 2.500.000 80.875

80.875
AKYDTP/NPF = ---------------- x 100% = 3,24%
2.500.000
Perhitungan Beban PPAP

No. Kualitas Aktiva Nominal PPAP


1. Lancar (L) 2.388.750 23.887

2. Dalam Perhatian Khusus (DPK) 25.000 1.250

3. Kurang Lancar (KL) 10.750 1.612

4. Diragukan (D) 25.000 12.500

5. Macet (M) 50.500 50.500

JUMLAH 2.500.000 89.749


Apabila pada akhir bulan Mei2013 kualitas dari outstanding
portofolio kredit sebagaimana tersebut di atas, maka Bank
Profita akan melakukan jurnal sbb.:

Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)


(Rp)
31/05/ 2013 Db Biaya PPAP 89.749.000
Kr Penyisihan Penghapusan AP 89.749.000
Apabila pada akhir bulan Mei2013 kualitas dari outstanding
portofolio kredit sebagaimana tersebut di atas, maka Bank
Profita akan melakukan jurnal sbb.:

Tanggal Rekening Debit Kredit (Rp)


(Rp)
31/05/ 2013 Db Biaya PPAP 89.749.000
Kr Penyisihan Penghapusan AP 89.749.000

Biaya PPAP akan disajikan pada Ikhtisar Laba-Rugi, yang akan


Mengurangi Laba Usaha. Sedangkan rekening Penyisihan Peng-
Hapusan Aktiva Produktif (PPAP) akan disajikan pada Neraca
Sebagai Contra Account (offseting account) dari Kredit YDB
Penyajian rekening Kredit YDB dan PPAP pada Neraca
adalah sbb.:

Kredit YDB Rp 2.500.000.000,00


Penyisihan Penghapusan AP (PPAP) (Rp 89.749.000,00)
Kredit YDB Bersih Rp 2.410.251.000,00
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai