Anda di halaman 1dari 34

AKUNTANSI

BANK
oleh:
Dr. Iim Hilman, SE., MM.

PAAP UNPAD
AKTIVA TETAP
(Fixed Asset)
Aktiva Tetap
Adalah aktiva yang dimiliki oleh Bank
yang pemilikannya ditujukan untuk
tidak dijual kembali, melainkan untuk
dipergunakan dalam rangka menunjang
kelancaran operasional perbankan
sehari-hari.
Jenis-jenis Aktiva Tetap yang
dimiliki Bank, al.:
 Tanah
Tanah yang dipergunakan untuk membangun gedung Bank atau yang dibeli dan
belum dipergunakan, atau hasil pengambilalihan kredit

 Gedung
Gedung yang dipakai oleh Bank untuk operasional maupun yang diambil alih dari
kredit.

 Inventaris
Semua peralatan kantor seperti: furniture, peralatan kerja, dan peralatan lainnya
yang dipakai dalam operasional sehari-hari.

 Kendaraan
Semua jenis kendaraan yang digunakan untu operasional Bank.

 Komputer
Semua jenis komputer yang digunakan oleh Bank dalam operasional sehari-hari
Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap

Dapat dibedakan untuk:


 Pembelian
 Penyusutan
 Perbaikan
 Penjualan
 Hibah
Administrasi Aktiva Tetap
NERACA
Aktiva Tetap
Rp 800 juta Cabang Surabaya Rincian per
Aktiva tetap Cabang
Rp 300 juta
Cabang Jakarta Cabang Jakarta
Aktiva tetap Tanah Rp 200 jt
Rp 500 juta Gedung Rp 150 jt
Invent. Rp 150 jt

Cabang Jakarta
Rincian per Inventaris
Jenis Aktiva Furniture Rp 125 jt
Offc Stat. Rp 25 jt
Pembelian
AKTIVA TETAP
Ilustrasi-1
30/04/2012
Bank Profita membeli sebidang tanah
berikut gedung di Bandung untuk dijadikan
Kantor Cabang. Harga gedung berikut
pengurusannya dan notaris seharga Rp
1,25 miliar. Pembayaran kepada penjual
menggunakan bilyet giro Bank Indonesia.
Bagaimana pembukuan untuk
transaksi tersebut ?
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
30/04/ 2012 Db. Aktiva Tetap – Gedung Kantor 1.250.000.000
Kr. Giro Bank Indonesia 1.250.000.000

Untuk membukukan pembelian gedung


kantor seharga Rp 1,25 miliar
Ilustrasi-2
30/04/2012
Bank Profita membeli inventaris kantor
berupa 2 buah kendaraan dari PT. Berlian
seharga Rp 350 juta, dibayar melalui
pemindahbukuan ke rekening gironya di
Bank Profita.

Bagaimana pembukuan untuk


transaksi tersebut ?
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
30/04/ 2012 Db. Aktiva Tetap – Kendaraan 350.000.000
Kr. Giro – PT. Berlian 350.000.000

Untuk membukukan pembelian 2 buah


kendaraan seharga Rp 350 juta
Perbaikan
AKTIVA TETAP
Perbaikan Aktiva Tetap:
 Apabila perbaikan nilainya besar dan dapat
menyebabkan penambahan nilai aktiva 
akan digolongkan dan dicatat sebagai aktiva
tetap.
 Apabila perbaikan nilainya relatif kecil dan
bersifat rutin  maka dicatat sebagai biaya
perbaikan (maintenance/ repair expenses).
Ilustrasi-3
20/05/2012
Bank Profita mengeluarkan sejumlah biaya
untuk perbaikan gedung kantor, berupa:
penambahan bangunan Rp 75 juta dibayar
dengan BG Bank ABC, biaya perbaikan
mobil Rp 350 ribu dibayar tunai.

Bagaimana pembukuan untuk


transaksi tersebut ?
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
20/05/ 2012 Db. Aktiva Tetap – Gedung Kantor 75.000.000
Db. By Pemeliharaan – Kendaraan 350.000
Kr. Giro Bank Lain – Bank ABC 75.000.000
Kr. Kas 350.000
Penyusutan
AKTIVA TETAP
Penyusutan pada dasarnya merupakan alokasi
biaya atas aktiva tetap yang telah digunakan
dalam operasional perusahaan.

Cara perhitungan penyusutan aktiva tetap


bervariasi menurut jenis aktiva dan umurnya.
Aktiva tetap bergerak (mis.: kendaraan) akan
disusutkan lebih cepat dibanding dengan
aktiva tetap tidak bergerak (mis.: gedung),
yang dipengaruhi oleh faktor keusangannya.
Metode Penyusutan

• Metode Garis Lurus (Straight line


1 method)

• Metode Penurunan Ganda (Double


2 decline method)

• Metode Angka Tahunan (Some of the


3 years digit method)
Straight Line Method

Dengan cara ini aktiva tetap disusutkan


dengan jumlah dan nilai yang sama setiap
tahunnya.
Formula:
Nilai Perolehan – Nilai Residu
Umur Aktiva Tetap
Double Decline Method

Dengan cara ini aktiva tetap disusutkan


berdasarkan besarnya nilai buku (book value).
Nilai Buku adalah harga perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan.
Formula:
Nilai Buku x (2/n)
Besarnya tarip atau persentase penyusutan berdasarkan umur
aktiva dikalikan dua, sehingga nilai penyusutan setiap tahunnya
akan semakin mengecil.
Some of the Years Digit Method

Dengan cara ini aktiva tetap disusutkan


berdasarkan nilai-nilai angka yang menurun
setiap tahunnya, sehingga nilai penyusutan
menurun setiap tahunnya.
Formula:
(Nilai Perolehan – Nilai Residu) x (digit tahun/jumlah digit tahun)
• Dalam metode ini depresiasi dihitung dengan mengalikan
bagian pengurang yang setiap tahunnya menurun dengan
harga perolehan dan nilai residu.
• Contoh, Harga Perolehan Mesin Rp 10.000.000 niali residu
2.000.000, di taksir umunya 4 tahun, depresiasi mesin dihitung
sebagai berikut :
(n+1)
• Jumlah Angka Tahun = n . ( ---------- )
2

Tahun Bobot (Weight) Bagian Pengurang


1 4 4/10
2 3 3/10
3 2 2/10
4 1 1/10
10 10/10
Ilustrasi-4
31/12/2012 Bank Profita melakukan perhitungan penyusutan atas aktiva tetap
yang dimiliki sebagai berikut:
Besarnya tarif penyusutan/tahun dan Nilai Sisa:
Gedung kantor 5%  Rp 100.000.000
Kendaraan 20%  Daihatsu Rp 5.000.000
Toyota Rp 10.000.000
Harga Beli:
Gedung Kantor Rp 1.250.000.000
Kend. Daihatsu Rp 150.000.000
Kend. Toyota Rp 200.000.000

Berapa besarnya penyusutan per tahun?


Ilustrasi-4
31/12/2012 Perhitungan Penyusutan:
Gedung kantor
(1.250.000.000 – 100.000.000) x 5% = Rp 57.500.000
Kendaraan
(350.000.000 – 15.000.000) x20% = Rp 67.000.000
Penyusutan per tahun = Rp 124.500.000

Bagaimana jurnalnya ?
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
31/12/ 2012 Db. By Penyusutan – Gedung Kantor 57.500.000
Db. By Penyusutan – Kendaraan 67.000.000
Kr. Ak Penyusutan – Gedung Kantor 57.500.000
Kr. Ak Penyusutan – Kendaraan 67.000.000
Penjualan
AKTIVA TETAP
Aktiva Tetap (AT) yang dimiliki oleh Bank tidak
untuk diperjualbelikan, akan tetapi terhadap
AT yang dianggap sudah tidak produktif atau
tidak ekonomis dapat saja dijual oleh Bank.
Pada saat dijual, maka seluruh akumulasi
penyusutan AT tersebut akan dinihilkan
dengan cara mendebet rekening tersebut.
Selisih antara Harga Jual dengan Nilai Buku
akan diakui sebagai Keuntungan atau
Kerugian.
Ilustrasi-5
20/03/2013
Setelah disusutkan selama 3 tahun, Bank
Profita memutuskan untuk menjual
kendaraan Toyota seharga Rp 95.000.000

Bagaimana perhitungan penyusutan


dan laba ruginya ?
Ilustrasi-5
20/03/2013
Harga beli =Rp 200.000.000
Akumulasi penyusutan:
(Rp 200.000.000 – Rp 10.000.000) x 20% x 3
=Rp 114.000.000
Nilai sisa =Rp 86.000.000
Harga Jual =Rp 95.000.000
Keuntungan =Rp 9.000.000

Bagaimana Jurnalnya ?
Jurnal untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
20/05/ 2012 Db. Kas 95.000.000
Db. Ak Penyusutan – Kendaraan 114.000.000
Kr. Aktiva Tetap – Kendaraan 200.000.000
Kr. Keuntungan Penjualan AT 9.000.000

Keuntungan dari penjualan Aktiva Tetap ini akan dibukukan


dalam kelompok Pendapatan Non-Operasional, karena sifat
transaksinya bukan merupakan operasional utama.
Penyajian
dalam NERACA
Aktiva Tetap (AT) harus disajikan dalam
Neraca berikut Akumulasi
Penyusutannya. Akumulasi Penyusutan
disajikan sebagai rekening pengurang
(contra/offseting account) terhadap
rekening Aktiva Tetap.
Penyajian dalam Neraca adalah:

Gedung Kantor Rp 1.250.000.000,00


Kendaraan Rp 350.000,000,00
Akumulasi Penyusutan AT (Rp 124.500.000,00)
Aktiva Tetap Bersih Rp 1.475.500.000,00
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai