Nur Muallima
• Definisi : adalah suatu kelainan adanya
akumulasi cairan pleura lebih banyak dari
biasanya
• Normal :Rongga pleura berisi sedikit cairan
(0,3 ml/kgBB)
• Jumlah cairan tersebut dipertahankan oleh
karena adanya keseimbangan antara produksi
dan absorbsi cairan pleura
• Cairan pleura
• Normal cairan pleura < 20 ML
• Fungsi cairan untuk lubrikasi
• Cairan dibentuk dari pleura parietal dan di
absorbsi di pleura parietal melalui sistm limp
untuk pleura viseral tebal
• Pembentukan cairan 0,01 ml/kg/jam dimana
25 x lebih kecil dr kemampuan absorbsi sist
limp
• Capasitas sistim limp menyerab 0,25 ml/kg/
jam
Pergerakan cairan antara kapiler pleura dan rongga pleura
menurut hkm starling
Q; pergerakan cairan
Tek hidro
+ 30 -5 24
35 29
6 0
29 29
+ 34 +5 + 34
Tek onko
Patogenesis efusi pleura
1. Pembentukan meningkat
– Penurunan tekanan intra pleura
• Atelektasis
– Penurunan tekanan koloid osmotik vaskuler
• Hipoalbuminemia
– Ruptur ductus torasikus
• Chylothorax
– Ruptur pembuluh darah
• Hemothorax
Patogenesis efusi pleura
2. Penurunan kemampuan absorbsi
– Obstruksi sist limp pleura parietal
• Penekanan oleh masa tumor
– Peningkatan tekanan intravaskuler
• Gagal jantung
3. Gabungan no 2 dg no 3
• Contohnya pada kasus
• Gagal jantung
• Tumor paru
• ETIOLOGI EFUSI PLEURA
• INFEKSI
– TUBERKULOSIS
– NON TUBERKULOSIS
Pneumonia ( para pneumonia efusi )
Jamur
Parasit
Virus
• NON INFEKSI
– Hipoproteinemia
– Neoplasma
– Kelainan sirkulasi/ gagal jantung
– Emboli paru
– Atelektasis
• TRAUMATIK ( HEMOTORAX )
Macam-macam bentuk cairan pleura;
a. Exudat
b. Transudat
c. Darah ( hematotorak )
d. Pus ( empiema)
e. Chilotorak
Macam-macam sifat cairan pleura
A. EKSUDAT:
– Peningkatan permeabilitas vaskuler
sehingga akan terjadi perem besan cairan
dan protein ke pleura
• Infeksi TB
• Infeksi NON TB ( pneumonia, jamur,
virus )
• Keganasan ( Primer , Metastase)
Macam-macam sifat cairan pleura
B. TRANSUDAT :
– Perembesan cairan yg tidak/sedikit disertai perembesan
protein
– Mekanisme ada 3
• Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler (kapiler,
pulmoner)
• Penurunan tekanan koloid osmotik kapiler
• Penurunan tekanan intra pleura
Terbentuknya cairan bisa ok satu atau lebih mekanisme ini
– etiologi
• Gagal jantung
• Sirosis hepatis Asites
• Atelektasis
• Sindrome nefrotik
• Meigs syndrome
• Keganasan efek secara tidak langsung oleh proses
keganasan seperti hipoalbumin
Perbedaan eksudat & transudat
Eksudat Transudat
Rivalta (+) (-)
Protein > 3 gr/ dl < 3 gr/ dl
Kriteria light (+) (-)
Kriteria light
LDH cairan pleura/ LDH serum > 0,6
LDH cairan pleura / LDH serum > 2/3
protein pleura / serum > 0,5
Diagnosis
1. Anamnesis
2. PF
3. RO
4. Lab / Analisa cairan pleura
5. Proof punksi ( pembuktian dengan
melakukan injeksi pada lokasi yg di curigai )
6. Sitologi cairan pleura
7. Biopsi pleura
1. GAMBARAN KLINIK/ ANAMNESIS
• Demam +/-
• Rasa penuh/tak enak didada /
nyeri +/-
• Batuk-batuk
• Sesak nafas
• Posisi tidur lebih enak miring ke
arah yg sakit
–Gej klinis efusi pleura
tergantung jumlah cairan
• Gejala klinis tergantung penyakit
dasarnya
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum:
sesak nafas dengan napas dangkal
Inspeksi:
hemitoraks yang sakit -ruang sela iga yang
melebar, mendatar dan tertinggal pada saat
pernapasan. Medistinum terdorong ke arah
kontra lateral
Palpasi:
Fremitus suara lemah/ menghilang
Inspeksi …..
Palpasi
• Perkusi
terdengar suara redup di daerah tempat efusi
• Auskultasi
suara pernafasan menjadi lemah sampai
menghilang pada daerah efusi pleura.
Perkusi
Auskultasi
3. RADIOLOGIS
Ro PA
RADIOLOGIS PA
• Terlihat bila cairan > 300 cc
• Sudut kosto preniku tumpul ± 100 cc
• Tampak garis Ellis D‘amoiseau
• Pendorongan kearah yg sehat
• perselubungan homogen dmn lateral
lebih tinggi dari medial
•Sela iga melebar
Radiologis
Apabila hasil RO PA meragukan terhadap
cairan
o CT-Scan
•untuk cairan sedikit 50 cc
o lateral dekubitus kanan/ kiri
• Prinsipnya cairan akan berpindah ke
tempat yg lebih rendah
4. ANALISA CAIRAN PLEURA
• RIVALTA : +/-
• PROTEIN : GR / 100 ML
• LEUKOSIT : / mm 3
• GLUKOSA : MG / 100
• ADA : U/L
• DIFF. COUNT :
– PMN : %
– MN : %
• BTA :+/-
• Amilase
• Rivalta ; Exudat ( + )
Transudat ( - )
• PROTEIN
– Exudat Protein > 3 gr/ dl
– Transudat protein < 3 gr / dl
• LEUKOSIT
– Transudat < 1000/mm3
– Exudat > 1000/mm3
• GLUKOSA
– < 30 MG / 100 CC :
– PLEURITIS RHEUMATOID
– < 60 MG / 100 CC :
– TB
– KEGANASAN
– PENURUNAN KADAR GLUKOSA
KARENA
– GLIKOSIS EKSTRA SELULER
– GANGGUAN DIFUSI KARENA
KERUSAKAN PLEURA
• ADA
– Enzim katalase adenosin deaminase
– > 70 u/l spesifik TB
• Diff count
– pmn > akut
– mn > kronis
• AMILASE
– Exudat ( pankreatitis, keganasan,
ruptur esofagus )
PENATALAKSANAAN:
1. Obati penyakit dasar
2. Punksi pleura:
– INDIKASI
Diagnostik
Paliatif ( mengurangi gejala;
sesak nafas )
Cairan produktif
3. Punksi pleura dapat di lakukan;
WSD atau mini WSD
POINT OF ENTRY
(First)
Standard:
Mid Axillar Line
ICS 5, 6, 7 for
Pleural Effusion
7/29/2019 28
7/29/2019 29
7/29/2019 30
7/29/2019 31
Penatalaksanaan pleurodesis
– Obat-obatan
• Antibiotik ( tetrasiklin 1500mg,
doxycycline 500mg )
• Talk slurry 400 mg/kg, talk 10 gr/ 250 ml
• Anti kanker ( bleomycin 60 mg )
• Betadin, darah
– Efek samping
• Nyeri
• Efusi pleura lokulated
• Shunt - pleuroperitonium
C. EMPIEMA
Defenisi ;
Adanya pus dalam rongga pleura
kultur bakteri (+)
WBC > 15000/mm3
protein > 3 gr/dl
Gejala klinis
Fibrin (+)
WSD (+)
Std fibropurulen
Ph & glukosa ( )
LDH ( )
• Fase fibropurulen
– Cairan sudah pus, bakteri (+)
– Ph dan glukosa rendah LDH meningkat
• Fase organisasi
– Pus tambah kental “ peel “
– Komplikasi jika tidak di pasang WSD ;
• Pus akan keluar sendiri melalui dinding dada di sebut dg
Empiema nesesitasis
• Fistulo bronkopleura
ETIOLOGI
• Infeksi paru
– Pneumonia, Tuberkulosis, abses
• Bedah torax
• Trauma
• Esofagus perforasi
• Spontan pneumotorak
• Torakosentesis
• Subdiapragma infeksi
• Septisemia
• Gigi berlobang dan abses paru sering sebagai sumber penyebab
bakteri anaerob
PENATALAKSANAAN
LEMAK
(KILOMIKRON)
2 – 10 x
CYSTERNA CHYLI
• (RETRO PERIT
• Lumbal 2
Etiologi
• Invasi tumor ganas
– limpoma
• Trauma
• Idiopatik
– Kongenital
Pseudochylothorax/ chyliform