Anda di halaman 1dari 20

KRISTALISASI

TAHAP PURIFIKASI
AKHIR
Kristal
• Kristalinitas  order
• Sifat kristal didefinisikan dg :
• titik lebur
• difraksi sinar-X
 posisi atom dlm 3 dimensi
 konfirmasi konformasi dan stereokimia
Desalting
a. Gel filtration
• senyawa target umumnya mempunyai BM relatif besar,
shg dapat dipisahkan dari kontaminan ion anorganik
yang lebih kecil dengan running pada kolom filtrasi gel
yang kecil.
• Sejumlah senyawa yang besar akan memisah dari
kolom terlebih dahulu meningglkan senyawa yang
lebih kecil yg bergerak perlahan.
• Target :
senyawa alam  eluen yang pertama,
ion anorganik  eluen berikutnya/belakangan.
 Dapat dilakukan pada kolom kecil (lebih cepat), yi :
menggunakan medium gel-filtration (sephadex) pada
pipet pasteur dg glass wool.
b. Ekstraksi cair-cair
• Senyawa organik dapat dipisahkan dari senyawa
yang lebih polar (ion buffer) dg partisi antara
pelarut air dan pelarut organik yang tidak saling
campur.
• Pemisahan akan terjadi jika senyawa alam
mempunyai koefisien partisi yang lebih tinggi
dari pada pengotornya yang lebih polar.
• Efisiensi proses dapat ditingkatkan dengan
ekstraksi yang diulang menggunakan sedikit
pelarut dari pada satu kali dg pelarut yang lebih
besar.
 pengotor polar yang larut air akan dapat
ditarik lebih banyak dari fase organiknya jika
dieekstraksi dengan 4 x 25 ml air dibanding 1
kali 100 ml air.
Pengeringan
Tahap akhir yang diperlukan untuk mengeringkan pelarut larutan sampel
yang cair sehingga diperoleh produk padat yang kering.

Alasan pengeringan :
1. Stabilitas kimia dan fisika
senyawa lebih mampu mempertahankan stabilitasnya pada kondisi
kering dari pada larutan.
2. Hasil
Untuk menyataan hasil kadang disajikan pada berat kering.
3. NMR
dalam beberapa kasus, pemurnian akan digunakan pada spektrofotometri
untuk elusidasi struktur.
Keberadaan air ada sampel ?
menunjukkan signal besar setera 1 hidrogen  akan membuat kesulitan,
atau ketidakmungkinan dalam interprestasi spektrum.
lazimnya ??
sampel kering dilarutkan pada pelarut terdeuterasi atau tak terprotonasi.
Metode pengeringan :

Pada skala industri


- Meningkatkan beban biaya
- Bagian proses yang rumit
Pada skala laboratorium
- Bagian kecil dari prosedur isolasi
Pemilihan metode pengeringan  tergantung sifat sampel

Jenis metode :
a. Pengeringan dibawah gas inert
digunakan nitrogen dengan atau tanpa pemanasan yang dialirkan pada sampel 
sehingga akam meninggalkan padatan sebagai lapisan yang menempel pada
wadah.
b. Rotary evaporator
- Metode yang paling umum dilaboratorium
- proses sederhana, dg mendidihkan sampel pada kondisi
tekanan yang diturunkan.
- selama proses penguapan sampel diputar, tujuan??
- uap yang terjadi dikondensasikan oleh kondensor da ditampung
pada bejana tersendiri.
C. Vacuum drying
pengeringan yang dilakukan pada kondisi vakum sehingga menurunkan
titik didih pelarut.

D. Vacuum centrifugation
mengkombinasikan keuntungan dari tekanan uap yang rendah dan
pemanasan dengan sentifugasi, sehingga sampel kering, dan terkonsentrasi
pada dasar tabung/wadah dan tidak membentuk lapisan yang meyebar.

E. Freeze drying/lyophilization
• Freeze drying dilakukan dengan di vakum kuat dan melibatkan sublimasi
air dari padatan yang membeku.
• Sampel yang dikeringkan dibekukan, menggunakan CO2 kering atau freon
dan kemudin ditempatkan dibawah kondisi vakum dan air diambil melalui
sublimasi.
• Proses yg menguntungkan  meninggalkan sampel sebagai padatan
dengan struktur berpori halus yang mudah diredisolusi atau resuspensi.
• Cenderung tidak merusak protein  digunakan untuk penyimpanan
sel/mikroorganisme.
Kristalisasi
• Larutan jenuh satu atau campuran
senyawa mjd supersaturated
• Nucleation dan lalu terbentuk kristal

Proses collision
––molecules collide to form a cluster called the
nucleus, which then develops into a crystal
with a characteristic internal structure and
external shape
 Pemilihan pelarut
Kriteria solven  senyawa tidak terlalu larut
dan tidak larut
- Daya larut terhadap pengotor tinggi
sehingga pada pendinginan tak ada
endapan kotoran atau sama sekali tak dapat
melarutkan kotoran tersebut.
- Daya melarutkan terhadap zat tinggi dalam
keadaan panas, tetapi rendah pada keadaan
dingi.
- Titik didih relatif rendah
- Inert.
◦ Sampel banyak  buat larutan jenuh
◦ Sampel sedikit  pakai sistem solven campuran

Saring hilangkan kontaminasi

Proses tahap supersaturated
 Evaporasi
 Pendinginan
 Vapor diffusion
 biarkan larutan terbuka di atmosfer pd T konstan
 Alternatif lain :
◦ Kurangi laju evaporasi penguapan dg menutup
aluminium foil
◦ Tingkatkan laju evaporasi dg mengalirkan gas N2 pd
permukaan larutan
 Suhu mempengaruhi
Lar. berair rasemik Na amonium tartrat
<28oC  kristal dekstro dan levo  tetrahidrat
> 28oC  kristal camp. rasemik  monohidrat

polimorfi
Kondisi kristalisasi yg
menguntungkan
• Memperlambat laju pertumbuhan
nukleus (inti) kristal.. Jika cepat inti
kristal terlalu banyak, akan menempel
pada inti maka semakin kecil(kristal).
• Menghindari nucleation berlebihan
• Menghasilkan kristal tunggal yg besar
Masalah dan larutan
1. Polycrystalline Crust Forms as Solvent
Recedes During Evaporation
 kurangi kecepatan evaporasi

2. Product is Not a Crystalline Solid


derivatisasi misal
pikrat utk alkaloid
osazon untuk gula
3. Crystallization is Reluctant to Proceed
• Stirring
• Kristal akan berkembang di permukaan
asing  membiarkan labu terbuka. Jika
ada benih kristal ditambahkan lebih baik
• Saring larutan panas ke labu dingin
• Dinginkan supersarurated solution di
suhu refrigerator or freezer lalu
hangatkan suhu ruang agar nuclei
berkembang jadi kristal
Kristalisasi sbg
metode separasi
component A mixed in with impurities B and C
1. A sample of the mixture is dissolved in a hot solvent — the
solvent is chosen such that B and C are soluble at any
temperature reached in the crystallization, while component A
is not.
2. Cooling yields a crop of A, separated from components B and
C.
3. Steps 1 and 2 are repeated, using fresh solvent each time,
until the required degree of separation is achieved (note that
one crystallization step from a mixture of compounds does not
guarantee a chemically pure crystal product).
Fractional crystallitation
1. Crystallizing product and retaining filtrate.
2. Dissolving product in fresh solvent.
3. Recrystallizing product and retaining filtrate.
4. Concentrating the filtrate from step 1 to yield
more product, which is then recrystallized
from the filtrate produced in step 3.
Flowchart kristalisasi
Murni
• Definisi ?
• Tanda ?
 TLC, HPLC, NMR

Anda mungkin juga menyukai