Case Bedah - Charina - PPT
Case Bedah - Charina - PPT
Payudara
Refleksi Kasus
PEMBIMBING :
DR. HARIATMOKO, SP.B., FINACS
DISUSUN OLEH :
CHARINA GEOFHANY DEBORA
KOAS ILMU PENYAKIT BEDAH RSU BETHESDA LEMPUYANG WANGI
PERIODE 11 MARET – 18 MEI 2019
Identitas Pasien
Anamnesis
Keluhan utama :
Benjolan pada payudara kanan sejak 1 bulan SMRS.
Keluhan tambahan :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik RSU Bethesda Lempuyang Wangi
dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan sejak 1 bulan SMRS. Pasien mengaku
benjolan ini timbul mendadak dan dirasakan sebesar bola ping-pong sehingga dirasakan
mengganggu. Keluhan ini disertai dengan nyeri dan tampak kemerahan pada tiga minggu
SMRS, dan memberat terutama sebelum menstruasi. Keluhan nyeri pada benjolan ini berkurang
saat pasien mengonsumsi asam mefenamat. Keluhan lain seperti perubahan pada bentuk dan
warna kulit payudara, keluarnya cairan dari puting, dan adanya benjolan disekitar ketiak
maupun leher disangkal oleh pasien. Pasien tidak mengalami penurunan berat badan yang
drastis dalam satu bulan terakhir. Riwayat tindakan insisi abses karena mastitis pada payudara
kanan di RS Bethesda pada bulan Januari 2018.
Riwayat Penyakit
Kepala :
Bentuk kepala : Normosefali
Rambut : Hitam tetapi sedikit beruban, distribusi merata, tidak
mudah patah, tidak ada telur kutu dan ketombe, tidak ada alopesia
permanen dan alopesia non-permanen.
Mata : CA -/-, SI -/-
Telinga : tidak ditemukan kelainan
Leher : tidak ditemukan kelainan, tidak ada pembesaran KGB.
Thorax :
-. Bentuk : Simetris, tidak ada pectus carinatum, pectus
excavatum, barrel chest, tidak tampak ada pelebaran sela iga.
-. Pembuluh darah : tidak ada pelebaran pembuluh darah kolateral.
-. Buah dada : simetris
-. Lesi kulit : negatif
-. Ictus cordis : tidak tampak saat inspeksi, linea midclavicularis
sinistra sela iga V, teraba kuat angkat, ventricular heaving (-).
Perut
-. Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tampak cembung, simetris, tidak ada dilatasi vena.
-. Palpasi
Dinding perut : Supel, teraba cembung, tidak teraba adanya defens muscular, tidak teraba adanya massa/benjolan, nyeri
tekan (-).
Hati : Tidak teraba membesar, konsistensi kenyal, tepi tajam, permukaan licin, tidak teraba massa/ benjolan, nyeri
tekan (-), murphy sign (-)
Limpa : Tidak teraba membesar
Ginjal : Balotement -/-
Lain-lain : Tidak ada kelainan
-. Perkusi :
Dinding perut : 4 kuadran abdomen didapatkan suara timpani, shifting dullness (-)
Hati : tidak ada bunyi pekak dibawah processus xyphoideus dan arcus costae.
Ginjal : ketok CVA (-)
-. Auskultasi : bising usus (+) normal. Frekuensi 3x/menit
-. Refleks dinding perut : positif
Status Lokalis
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang dengan keluhan benjolan pada payudara kanan sejak 1 bulan
yang lalu. Pasien mengaku benjolan ini timbul mendadak dan dirasakan sebesar bola ping-pong sehingga
dirasakan mengganggu. Keluhan ini disertai dengan nyeri dan tampak kemerahan pada tiga minggu SMRS, dan
memberat terutama sebelum menstruasi. Keluhan nyeri pada benjolan ini berkurang saat pasien mengonsumsi
asam mefenamat. Keluhan lain seperti perubahan pada bentuk dan warna kulit payudara, keluarnya cairan dari
puting, dan adanya benjolan disekitar ketiak maupun leher disangkal oleh pasien. Pasien tidak mengalami
penurunan berat badan yang drastis dalam satu bulan terakhir. Riwayat tindakan insisi abses karena mastitis
pada payudara kanan di RS Bethesda pada bulan Januari 2018. Pasien memiliki riwayat siklus menstruasi yang
tidak teratur dan penyakit menometroragia pada bulan Maret 2019, rutin kontrol poliklinik OBGYN karena polip
cervix sejak Oktober 2018. Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi jenis apapun, tidak merokok, maupun
mengonsumsi alkohol.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik tanda-tanda vital ditemukan dalam batas normal, pada saat
pemeriksaan fisik umum head to-toe dalam batas normal, kecuali pada lokasi mammae dextra pada saat
palpasi ditemukan massa diameter sekitar 3-4 cm, konsisten lunak, mudah untuk digerakkan, pada saat
pemeriksaan tidak ditemukan adanya nyeri tekan, berbatas tegas. Pada pemeriksaan USG ditemukan sugestif
kelainan fibrokistik, kemudian pada pemeriksaan sitologi AJH ditemukan adanya mastitis granulomatosa tanpa
adanya tanda keganasan. Pada hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya penurunan hemoglobin,
jumlah trombosit, dan adanya tanda anemia defisiensi besi.
Penegakkan Diagnosis
Diagnosa Pre-operasi :
-. Tumor mammae dextra regio media atas suspek kelainan fibrokistik payudara.dengan
mastitis granulomatosa.
Sesuai dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan adanya benjolan berukuran
3-4 cm, konsistensi kenyal, berbatas tegas, dapat digerakkan. Khas fibrokistik ditemukan
sesuai dengan pernyataan pasien pada anamnesis dimana pasien menyatakan adanya
nyeri pada payudara kanannya sebelum menstruasi (3 minggu SMRS). Diagnosa pre-
operasi didukung dengan temuan pada pemeriksaan USG yang menyatakan adanya
sugestif kelainan fibrokistik, pada pemeriksaan sitologi AJH ditemukan adanya mastitis
granulomatosa tanpa adanya sel ganas.
Diagnosa Post-operasi :
-. Kelainan fibrokistik Page I dengan mastitis granulomatosa.
Sesuai dengan temuan pada pemeriksaan histopatologi post-operasi.
Diagnosis Banding
Fibroadenoma
- Pernyataan yang mendukung : benjolan pada payudara kanan, konsistensi lunak, mudah digerakkan.
- Pernyataan tidak mendukung : adanya nyeri pada payudara terutama sebelum menstruasi, yang mana
umumnya pada fibroadenoma tidak ada nyeri pada payudara. Biasanya ditemukan pada dekade kedua
usia kehidupan wanita.
Kista payudara
- Pernyataan yang mendukung : benjolan pada payudara kanan, konsistensi lunak, mudah digerakkan.
- Pernyataan tidak mendukung : pada saat dilakukan pemeriksaan sitologi AJH ditemukan cairan berwarna
merah kekuningan, seharusnya pada kista berisi cairan keruh dan debris. Biasanya dijumpai pada usia
dekade kelima usia kehidupan wanita.
Rencana Diagnosis
Dilakukan pemeriksaan fisik, USG, FNAB, Mamografi terutama pada wanita
berusia di atas 35 tahun untuk menyingkirkan kemungkinan adanya
Fibroadenoma Mammae, apabila ditemukan tidak sesuai gambaran FAM
maka saran tindakan eksisi.
Edukasi
Pemeriksaan histopatologi post-operasi untuk menentukan jenis tumor, membedakan sifat tumor yang
jinak / ganas sehingga terapi lebih tepat dan efektif.
Pemeriksaa mamografi untuk deteksi kanker payudara, sebagai tindak lanjut pasca breast conserving
therapy, untuk deteksi rekurensi di payudara kontralateral.
Edukasi mengenai pentingnya menggunakan post-operative bandage untuk mencegah terjadinya
hematoma, karena jaringan payudara pada perempuan yang belum mengalami menopause memiliki
vaskularisasi yang baik.
Edukasi mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan SADARI dan kontrol poli bedah setiap 6-12 bulan
sekali, untuk memantau apakah terjadi rekurensi tumor.
Kelainan Fibrokistik
Fibrocystic change (FCC) adalah kondisi payudara yang menyebabkan adanya rasa
nyeri, kistik dan benjolan.2 Fibrocystic change memiliki berbagai variasi histologi yaitu:
stromal fibrosis, cysts, adenosis, apocrine metaplasia, dan epithelial proliferation dalam
derajat yang bervariasi.
Respon yang berlebihan dari jaringan payudara terhadap perubahan kadar hormone
estrogen dan progesterone setiap bulannya, diyakini sebagai galaktokel dari FCC.
Walaupun kelainan ini adalah jinak terkadang salah didiagnosis sebagai kanker, oleh
karena adanya FCC terkadang mempersulit deteksi kanker.
Insidensi Estimasi menyerang 30-60% wanita dan mayoritas (minimal 50%) pada usia subur
yaitu umumnya 20-40 tahun
Etiologi dan Faktor Risiko
Tenangkan pasien bahwa kondisi ini sering terjadi pada wanita dan tidak
hubungannya dengan kanker.
Pada kebanyakan kasus tidak memerlukan terapi.
Eliminasi kopi, coklat, kurangi konsumsi lemak dan suplemen vitamin E akan
mengurangi nyeri atau tegang di payudara.
Oral kontrasepsi dapat membantu mengurangi keluhan (anti estrogen :
tamoxifen).
Pada yang terdapat tanda dan gejala klasik yang signifikan atau tidak
adanya masa yang persisten. Obat yang dapat diberikan adalah :EPO,
danazol, tamoxifen, NSAID.
Aspirasi cairan & dilakukan pemeriksaan sitologi pada kista yang dominan
(besar)
Tatalaksana Pembedahan