Anda di halaman 1dari 36

Gambaran Pelaksanaan

Kegiatan DBD di
Kabupaten Aceh Barat By Kabid P2P
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT
1 Dinkes Aceh Barat
KABUPATEN ACEH BARAT

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 2


STRUKTUR DINAS KESEHATAN ACEH BARAT 2019

KADIS

Klp fUNGSIONAL
SEKDIS

KASUBBAG PIH KASUBBAG KKU

KABID KESMAS KABID P2P KABID PSDK


Kasie promkes Kasie P2 Kasie Yankes

Kasie Kesga Kasie SIM Kasie SDK

Kasie Kesling Kasie Keswa dan PTM Kasie Alkes dan Farmasi

UPTD LABKESDA
UPT PUSKESMAS

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 3


Struktur Bidang P2P
Dinas Kab. Aceh Barat

Kabid P2P

Kasi SIM Kasi PTM


Kasi P2
dan Keswa
Wasor Malaria
Wasor Wasor Keswa
& Filariasis
Imunisasi
Wasor TB &
Kusta Wasor Napza
Wasor
Wasor Rabies Surveylans &
& Diare HIV
Wasor Ispa &
Wasor PTM
Hepatitis
Wasor DBD
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 4

Wasor Haji
VISI
“Terwujudnya Aceh Barat yang
Islami,Pembangunan Infrastruktur
dan Ekonomi Kerakyatan yang
Transparan, Kredibel, Akuntabel dan
Terintegritas”.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 5


UU KES. 36 tahun 2009

 kesehatan
Menimbang : a. bahwa
merupakan hak asasi manusia dan
salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 6


Indikator Kinerja (renstra
2017-2022)
 CAKUPAN PENEMUAN DAN
PENANGANAN DBD 100%

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 7


Puskesmas
PROGRAM INDONESIA SEHAT
(Permenkes 75 thn 2014)

Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan


penyelenggara upaya kesehatan
masyarakat & perseorangan tingkat pertama,
mengutamakan upaya
Promotif & Preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di Wilayah Kerjanya.

Bertugas untuk melaksanakan KEBIJAKAN


KESEHATAN untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya KECAMATAN
SEHAT

Berfungsi sebagai pelaksana UKM dan UKP


tingkat pertama

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 8


 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG DIHARAPKAN

SKN 2012 PERPRES 72


Yankes TAHUN 2012
Tersier

Yankes
scunder

Yankes
Primer

Masyarakat

UKM UKP
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 9
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA

1. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan


masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan;
4. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait;

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 10


KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA

5. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan


dan UKBM;
6. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
7. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan; dan
9. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 11


KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA

1. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan dan bermutu;
2. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
3. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
4. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
5. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama inter dan antar profesi;

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 12


KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA

6. melaksanakan rekam medis;


7. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses yankes;
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
9. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di wilayah
kerjanya, dan
10. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 13


SEBARAN KASUS DBD ACEH BARAT
2017-2019

Kasus
SUNGAI MAS

No PKM 2017 2018 201 Ket


9
MEUTULANG

1 JP 76 48 13 WOYLA
PANTE
CEUREUMEN
TIMUR

2 Meurbo 22 19 2 WOYLA
BARAT

3 SURI 17 23 1 ARONGAN KAWAY XVI


WOYLA

4 Kaway 5 5 LAYUNG

5 Sama 3 1 3
SAMATIGA

JP
6 Bubon 12 1 SURI

7 Tangkeh 1
MEUREUBO

Jumlah 133 100 16

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 14


Kasus DBD per Bulan sesuai Puskesmas 2017
20

15

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14
-5

Johan Pahlawan Suak Ribee Meurebo Kaway XVI


Cot Seumeureng Layung Drien Rampak Kuala Bhee
Pasi Mali Tangkeh Meutulang Pante Ceureumen
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 15

Kajeung
Jumlah kasus DBD per
Puskesmas Jan-Des 2018
8

0
0 2 4 6 8 10 12 14
-2

Johan Pahlawan Suak Ribee Meurebo


Kaway XVI Cot Seumeureng Layung
Drien Rampak Kuala Bhee Pasi Mali
Tangkeh
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT
Meutulang Pante
16
Ceureumen
Kajeung
Kasus DBD Jan-Feb 2019

PUSKESMAS Jan Feb


Johan Pahlawan 6 7
Suak Ribee 0 1
Meureubo 1 1
7 9

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 17


SDM, Sarana dan Prasarana yang tersedia
S/D 2019
RUANG LAB(31 KETERSEDIAAN
ALAT SDM PJ DBD PUSKESMAS PET. LAB item, 7,13) PELATIHAN MIKROSKOP
Puskesmas
FOGING TDK
< 1 TAHUN < 2 TAHUN > 3 TAHUN ADA TDK ADA ADA SESUAI SUDAH BELUM ADA RUSAK
Johan Pahlawan 1 2 2 1 1 1 3
Suak Ribee 1 1 1 1 1 1
Meurebo 1 1
Kaway XVI 1 1
Cot Seumeureng 1 1 1 1 1
Layung 1
Drien Rampak 1
Kuala Bhee 1
Pasi Mali 1 2 1 1 1
Tangkeh 1 1
Meutulang 1
Pante Ceureumen 1 1 1
KajeungBid.P2P DINKES ACEH BARAT 1 18
URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PETUGAS DBD
(PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM
BERDARAH) PUSKESMAS

 Menyusun Rencana Kegiatan Tahunan bersama TIM PTP


 Mempedomani Regulasi Terkait baik daerah maupun pusat
 Melaksanakan kegiatan sesuai RPK yang sudah masuk dalam DPA
 Membuat pemetaan wilayah yang beresiko DBD
 Melakukan PE saat ada ditemukan kasus bersama surveylans
 Melaporkan hasil PE ke Puskesmas dan ke dinkes
 Menerima feedback dari dinkes
 Melakukan intervensi kalau ada sesuai protab DBD
 Melaporkan Ke Puskesmas dan ke dinkes
 Monev setiap bulan
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 19
Terimakasih

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 20


Apa itu penyakit Demam Berdarah . . ?
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD)
adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus
ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Aedes aegypti yang hidup dan tinggal di
daerah beriklim tropis dengan suhu lembab. Demam
dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau
"bonebreak fever" (demam sendi), karena demam
tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami
nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah
gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala;
kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri
otot dan persendian.
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 21
Terminologi Demam Berdarah
Istilah "breakbone fever" pertama kali
digunakan oleh Benjamin Rush,
seorang dokter dan merupakan Bapak
Pendiri Amerika Serikat "Bapak
Pendiri". Pada 1789, Rush
menggunakan istilah "breakbone
fever" dalam laporan mengenai
kejadian luar biasa dengue 1780 di
Philadelphia. Kasus penyakit ini
pertama kali ditemukan di Manila,
Filipina pada tahun 1953. Kasus di
Indonesia pertama kali dilaporkan
terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT jumlah kematian sebanyak 24 orang.
22
Epidemiologi Demam Berdarah

Host (Pejamu) :

1. Gizi
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Etnik/genetik
5. Kekebalan

Agent (Penyebab) : Environment (Lingkungan):


1. Kelembaban nisbi
1. Tipe Virus 2. Cuaca
2. Virulensi Virus 3. Ketinggian Tempat Tinggal
3. Galur Virus 4. Perilaku Masyarakat
5. Kepadatan Larva + nyamuk
dewasa
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 23
Etiologi Demam Berdarah
Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue.
Virus tersebut termasuk dalam group B Arthropod
borne viruses (arboviruses). Virus yang banyak
berkembang di masyarakat adalah virus dengue.
Deman berdarah adalah adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypt. Nyamuk
yang menggigit dan menularkan virus ini adalah
dari jenis betina. Nyamuk ini hidup dan
berkembang pada tempat-tempat penampungan air
bersih yang tidak berhubungan dengan tanah,
seperti : bak mandi/WC, tempat penyimpanan air.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 24


Nyamuk penyebab deman berdarah ini menggigit
pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini dapat
menggigit beberapa kali setiap hari sehingga dia bisa
menularkan virus dari satu orang ke orang kali
dalam satu hari (dr. Suhendro, SpPD,2007).
Perkembangan nyamuk dari telur hingga dewasa
memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Kemampuan
terbang berkisar antara 40-100 meter dari tempat
berkembang biaknya. Tempat istirahat yang
disukainya adalah benda-benda yang bergantung di
dalam rumah, seperti gordyn, kelambu, baju/pakaian
kamar yang gelap dan lembab.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 25


Patogenesis Demam Berdarah
Nyamuk Aedes yang sudah terinfesi virus
dengue, akan tetap infektif sepanjang
hidupnya dan terus menularkan kepada
individu yang rentan pada saat menggigit
dan menghisap darah. Setelah masuk ke
dalam tubuh manusia, virus de-ngue akan
menuju organ sasaran yaitu sel kuffer hepar,
endotel pembuluh darah, nodus limpaticus,
sumsum tulang serta paru-paru. Beberapa
penelitian menunjukkan, sel monosit dan
makrofag mempunyai peran pada infeksi ini,
dimulai dengan menempel dan masuknya
genom virus ke dalam sel dengan bantuan
organel sel dan membentuk komponen
perantara dan komponen struktur virus.
Setelah komponen struktur dirakit, virus
dilepaskan dari dalam sel. Infeksi ini
menimbulkan reaksi immunitas protektif
terhadap serotipe virus tersebut tetapi tidak
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT ada cross protective terhadap
26 serotipe virus
lainnya.
Patogenesis Demam Berdarah
Bukti yang kuat bahwa mekanisme imunopatologis berperan dalam terjadinya demam
berdarah dengue dan sindrom renjatan dengue :

Respon imun yang diketahui berperan dalam pathogenesis DBD adalah :

a) Respon humoral berupa pembentukan antibody yang berparan dalam proses


netralisasi virus, sitolisis yang dimeasi komplemen dan sitotoksisitas yang
dimediasi antibody. Antibody terhadap virus dengue berperan dalam mempercepat
replikasi virus pad monosit atau makrofag. Hipotesis ini disebut antibody dependent
enhancement (ADE);

b) Limfosit T baik T-helper (CD4) dan T sitotoksik (CD8) berepran dalam respon imun
seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi T helper yaitu TH1 akan memproduksi
interferon gamma, IL-2 dan limfokin, sedangkan TH2 memproduksi IL-4, IL-5, IL-6 dan
IL-10;

c) Monosit dan makrolag berperan dalam fagositosis virus dengan opsonisasi antibodi.
Namun proses fagositosis ini menyebabkan peningkatan replikasi virus dan sekresi
sitokin oleh makrofag;

d)Bid.P2P
Selain itu aktivitasi komplemen oleh kompleks imun menyebabkan
DINKES ACEH BARAT 27
terbentuknya C3a
dan C5a.
Gejala Demam Berdarah
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :
a. Masa inkubasi terjadi selama 4-6 hari.
b. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C)
c. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif
puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
d. Hepatomegali (pembesaran hati).
e. Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan
sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
f. Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit
sampai 100.000 /mm3.
g. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
h. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah,
mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.
i. Pendarahan pada hidung dan gusi.
j. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada
kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 28
Diagnosis
Penyakit Demam Berdarah didiagnosis dengan melihat gejala yang muncul, seperti
demam tinggi dan munculnya ruam. Masa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar 4-6
hari (rentang 3-14 hari), timbul gejala prodormal yang tidak khas seperti : nyeri kepala,
nyeri tulang belakang dan perasaan lelah.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 29


Pengobatan
Pengobatan penderita Demam Berdarah adalah dengan cara :
· Penggantian cairan tubuh (pemasangan infus dan tranfusi darah).
· Penderita diberi minum sebanyak 1,5-2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau
susu).
· Gastroenteritis oral solution/kristai diare yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1
sendok makan setiap 3-5 menit.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 30


Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :

1. Lingkungan
Metode Iingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan
manusia, dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:
- Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.
- Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
- Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
- Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan lain sebagainya.
2. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang/ikan kepala
timah), dan bakteri (Bt.H-14).
3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
- Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan
penularan sampai batas waktu tertentu.
- Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga,
kolam, dan lain lain.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 31


Pencegahan DBD yang efektif

3M :
1.MENGURAS
2.MENUTUP
3.MENGUBUR

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 32


Tindakan pencegahan DBD

1. Pemberantasan sarang nyamuk melalui 3 M.

2. Pemberantasan vektor/nyamuk dengan penyemprotan (fogging fokus).

3. Kunjungan ke rumah-rumah untuk pemantauan jentik dan pembagian


bubuk abate.

4. Penyuluhan dan kerja bakti untuk melakukan kegiatan 3M.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 33


Kebijakan Pemerintah
Dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh penyakit demam berdarah, pemerintah
Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya adalah:
a. Memerintahkan semua rumah sakit baik swasta maupun negeri untuk tidak menolak pasien yang
menderita DBD.
b. Meminta direktur/direktur utama rumah sakit untuk memberikan pertolongan secepatnya kepada
penderita DBD sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku serta membebaskan seluruh biaya pengobatan
dan perawatan penderita yang tidak mampu sesuai program PKPS-BBM/ program kartu sehat.
c. Melakukan fogging secara massal di daerah yang banyak terkena DBD (endemis DBD).
d. Membagikan bubuk Abate secara gratis pada daerah-daerah yang banyak terkena DBD. Melakukan
penggerakan masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M dan merekrut
juru pemantau jentik.
e. Penyebaran pamflet lewat udara tentang pentingnya melakukan gerakan 3 M (Menguras, Menutup,
Mengubur).
f. Menurunkan tim bantuan teknis untuk membantu RS di daerah , yang terdiri dari unsur-unsur :
- Ikatan Dokter Anak Indonesia
- Persatuan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia
- Asosiasi Rumah Sakit Daerah
g. Membantu propinsi yang mengalami KLB dengan dana masing-masing di luar bantuan gratis ke
rumah sakit.
Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 34
Kesimpulan
1. Penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah Virus Dengue
2. Perlu kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit DHF (Dengue Hemoragic
Fever) terutama pada musim penghujan terutama pada derah endemis karena dapat
menyebabkan kematian
3. Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit DBD adalah Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan "3M Plus" yang melibatkan seluruh masyarakat serta
disesuaikan dengan kondisi setempat.

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 35


Terimakasih

Bid.P2P DINKES ACEH BARAT 36

Anda mungkin juga menyukai