Anda di halaman 1dari 25

Anemia Kehamilan

Destinea Silvanaputri
Definisi
Anemia adalah kondisi seseorangdengan kadar
haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12
gr% untuk wanita dan kurang dari 13gr% untuk laki-
laki (Wiknjosastro, 2002).

Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi


ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada
trimester II (Saifuddin, 2002).
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena
kekurangan zat besi, menurut WHO kejadian anemia
hamil berkisar antara 20 % sampai dengan 89 %
dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya.

• Hb 9 –10 gr % disebut anemia ringan.


• Hb 7 –8 gr % disebut anemia sedang.
• Hb < 7 gr % disebut anemia berat.

(Manuaba, 2010).
Epidemiologi
Anemia Fisiologi dalam Kehamilan

Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena


ibu hamil mengalami hemodelusi (pengenceran)
dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 %
yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34
minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18 %
sampai 30 % dan hemoglobin sekitar 19 %
Etiologi Anemia
• Kurang gizi ( malnutrisi)
• Kurang zat besi dalam diet
– Diet dengan pantangan memakan telur, daging, hati
atau ikan
• Mal absorbsi
– Gangguan pencernaan
– Terlalu banyak mengkonsumsi substansi penghambat
seperti teh & kopi
• Penyakit kronis
– TBC paru, ancylostomiasis, Malaria
• Kehilangan banyak darah
Klasifikasi
• Anemia defisiensi besi (62.3%)
• Anemia megaloblastik (29%)
– Defisiensi asam folat
– Defisiensi vitamin B12
• Anemia hipoplastik dan aplastik (8%)
• Anemia hemolitik (0.7%)
Anemia defisiensi besi
• Anemia defisiensi besi adalah anemia yang
terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah.
• Pada kehamilan, kebutuhan ibu akan besi
mendekati 1000 mg. Dari jumlah ini, 300 mg
untuk janin dan plasenta, 500 mg untuk
ekspansi massa hemoglobin ibu, dan 200 mg
yang dibuang secara normal melalui usus, urin
dan kulit.
Patofisiologi
Anemia adalah suatu kondisi yang mengakibatkan
kekurangan zat besi dan biasanya terjadi secara
bertahap

• Stadium 1
• Stadium 2
• Stadium 3
• Stadium 4
• Stadium 5
Stadium 1
• Kehilangan zat besi melebihi ukuran,
menghabiskan cadangan dalam tubuh
terutama disumsum tulang.
Stadium 2
• Cadangan zat besi yang berkurang tidak dapat
memenuhi kebutuhan membentuk sel darah
merah yang memproduksi lebih sedikit.
Stadium 3
• Mulai terjadi anemia kadar hemoglobin dan
haemotokrit menurun.
Stadium 4
• Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan
kekurangan zat besi dengan mempercepat
pembelahan sel dan menghasilkan sel darah
merah baru yang sangat kecil (Mikrositik).
Stadium 5
• Semakin memburuknya kekurangan zat besi
dan anemia maka timbul gejala gejala karena
anemia semakin memburuk.
• Diagnosis
– Gambaran Darah Tepi : Hipokromia Mikrositik
– Kadar feritin TIBC
– MCH MCHC MCV
• Terapi
– Pemberian senyawa besi sederhana fero sulfat,
fumarat, atau glukonat 200 mg per hari. Dapat
diberikan secara oral maupun intravena.
Anemia defisiensi asam folat
• Anemia defisiensi asam folat adalah anemia yang
disebabkan kurangnya asam folat dalam darah.
• Penyakit ini biasanya dijumpai pada wanita yang
tidak mengonsumsi sayuran hijau dan protein
hewani.
• Pada kondisi tak hamil kebutuhan asam folat
adalah 50-100 µg/hari. Selama hamil kebutuhan
meningkat dan dianjurkan asupan 400 µg/hari.
• Diagnosis
– Gambaran morfologis : eritrosit makrositik
– Sum-sum tulang memperlihatkan adanya
eritropoiesis megaloblastik.
• Terapi
– Pemberian 1 mg per oral setiap hari.
Anamnesis
• Keluhan utama
Mudah lelah
• Keluhan tambahan
Mata berkunang-kunang, pusing, nafsu makan
berkurang, tampak pucat
• Riwayat penyakit dahulu & riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit dahulu anemia refrakter, sering infeksi
atau kolelitiasis atau riwayat keluarga anemia
menggambarkan kemungkinan Hemoglobinopati genetik.
• Riwayat kebiasaan pribadi
Jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan daging
Pemeriksaan fisik
• Takikardi, takipnea, dan tekanan nadi yang
melebar merupakan mekanisme kompensasi
untuk meningkatkan aliran darah dan
pengangkutan oksigen ke organ utama.
• Konjungtiva pucat sering ditemukan pada pasien
anemia.
• Ikterus dapat dilihat pada anemia hemolitik.
• Gambaran fisik lain yang menyertai anemia berat
meliputi kardiomegali, hepatomegali dan
splenomegali.
Gejala khas anemia defisiensi besi
Koilonychia Atrofi papil lidah
kuku sendok (spoon nail), kuku permukaan lidah menjadi licin dan
menjadi rapuh, bergaris-garis mengkilap karena papil lidah
vertikal dan menjadi cekung menghilang.
sehingga mirip seperti sendok
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi anemia terhadap kehamilan:
• Abortus
• Persalinan prematuritas tinggi
• Berat badan lahir rendah
• Kelahiran dengan anemia
• Cacat bawaan
• Bayi mudah infeksi sampai kematian perinatal
Daftar pustaka
• Aru W, Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, jilid II, edisi V.Jakarta: Interna
Publishing.
• Cunningham, FG., et al. (2013). Obstetri
Williams (Williams Obstetri) Jakarta : EGC .
• http://digilib.unila.ac.id/2382/11/BAB%20II.p
df

Anda mungkin juga menyukai